11 Tahap Siklus Akuntansi yang Perlu Anda Dipahami Bagaimana alur, urutan, atau tahapan dalam sebuah siklus akuntansi? Simak penjelasan lengkap di Blog Mekari Jurnal untuk memahami tahapan dari siklus akuntansi ini adalah seperti bagaimana. Siklus akuntansi adalah aktivitas pengumpulan dan pengolahan data akuntansi secara sistematik dalam satu periode akuntansi. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Dalam proses akuntansi ini, para akuntan melakukan serangkaian kegiatan berupa pengumpulan dan pengolahan data akuntansi secara sistematik selama periode berjalan, biasanya selama satu tahun. Menurut Harnanto (2002), siklus akuntansi yang lengkap memiliki 11 tahapan di mana dua urutan terakhir bersifat opsional. Alur dalam siklus akuntansi yang benar setelah tahapan entry adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Transaksi Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi. Akuntan harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan benar. Tidak semua transaksi dapat dicatat. Transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan dan dapat dinilai ke dalam unit moneter secara objektif. Selain itu, transaksi yang akan dicatat juga harus memiliki bukti. Jika tidak ada bukti maka transaksi tidak dapat dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan. Bukti transaksi biasanya berupa – buku kwitansi, nota, faktur, bukti kas keluar, memo penghapusan piutang dagang dan lain sebagainya. Bukti-bukti tersebut tentu saja harus sah dan telah diverifikasi. 2. Analisis Transaksi Dalam Tahapan Siklus Akuntansi Biasanya sistem pembukuan menggunakan double-entry system, dimana setiap transaksi yang dicatat akan berefek terhadap posisi keuangan yang didebit dan dikredit dalam jumlah yang sama. Maka itu, setiap transaksi mempengaruhi sekurang-kurangnya dua rekening pembukuan. Anda dapat menggunakan rumus persamaan dasar akuntansi yaitu Aset = Kewajiban + Ekuitas Biasanya dalam tahap siklus akuntansi ini akan melibatkan penggunaan aplikasi akuntansi. Jadi pastikan anda sudah pakai aplikasi akuntansi online terpercaya seperti Mekari Jurnal. 3. Pencatatan Transaksi pada Jurnal Setelah informasi transaksi dianalisis, langkah selanjutnya yaitu melakukan pencatatan pada buku jurnal. Jurnal merupakan suatu catatan kronologis atas transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal disebut penjurnalan (journalizing). Terdapat dua macam jenis jurnal dalam tahapan siklus akuntansi ini yakni, jurnal umum dan jurnal khusus. Pencatatan transaksi atau biasa disebut entry pada jurnal umum dimasukan ke dalam satu rekening yang didebit dan satu rekening dikredit. Sedangkan jurnal khusus diselenggarakan untuk meningkatkan efisiensi pencatatan terhadap transaksi yang berulang. Jurnal khusus terdiri dari beberapa jenis seperti: jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan dan pengeluaran kas. 4. Posting Buku Besar Urutan selanjutnya dalam alur akuntansi adalah yaitu mem-posting transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal ke dalam buku besar akuntansi. Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan yang masing-masing digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Pada umumnya, perusahaan mempunyai daftar susunan rekening-rekening buku besar yang disebut chart of accounts. Masing-masing rekening biasanya diberi nomor kode, untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dan membuat cross-reference dengan pencatatan transaksi di dalam jurnal. 5. Penyusunan Neraca Saldo Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode tertentu. Cara membuat neraca saldo sangat mudah, Anda hanya perlu memindahkan saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Saldo pada neraca saldo harus sama jumlahnya. Jika jumlah saldo debit tidak sama dengan jumlah yang ada di kredit maka dikatakan bahwa neraca saldo tidak seimbang (artinya masih ada kesalahan). Jika demikian, maka akuntan harus mencari kesalahan yang terjadi sebelum laporan disusun. Baca juga: Memahami Konsep Neraca Lajur dalam Menyusun Laporan Keuangan 6. Penyusunan Jurnal Penyesuaian Jika pada akhir periode alur akuntansi terdapat transaksi yang belum dicatat, salah, atau perlu disesuaikan maka perlu dicatat dalam jurnal penyesuaian. Penyesuaian dilakukan secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun. Pencatatan penyesuaian sama seperti pencatatan transaksi umumnya. Transaksi penyesuaian dicatat pada jurnal penyesuaian dan kemudian dibukukan kedalam buku besarnya. Setelah itu saldo yang ada di buku besar siap disajikan dalam laporan keuangan. Dengan kata lain, hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang disusun secara akrual basis. Baca juga: Contoh pembukuan keuangan. 7. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Pada tahapan siklus akuntansi ini, Anda hanya perlu menyusun neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo yang baru. Saldo dari akun-akun pada buku besar dikelompokan ke dalam kelompok aktiva atau pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo ini juga harus seimbang. Namun, ingat saldo yang seimbang belum tentu benar tetapi saldo yang benar pasti seimbang. Baca Juga : Mengenal Akuntansi Biaya & Penerapannya di Berbagai Perusahaan 8. Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan informasi pada neraca saldo setelah penyesuaian, urutan selanjutnya yaitu menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun meliputi: Laporan laba rugi, untuk menggambarkan kinerja keuangan perusahaan Laporan perubahan modal, untuk melihat perubahan modal yang telah terjadi Neraca perusahaan, dapat digunakan memprediksi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas Laporan arus kas, memberikan informasi yang relevan mengenai kas keluar dan kas masuk pada periode berjalan Saya mau coba software akuntansi Mekari Jurnal gratis untuk permudah kelola proses akuntansi perusahaan! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! 9. Membuat Jurnal Penutup Setelah membuat laporan keuangan, akuntan harus membuat jurnal penutup. Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Fungsi jurnal penutup sendiri yakni melakukan penutupan rekening pada rekening laba rugi pada periode tertentu. Caranya adalah dengan me-nol kan atau membuat nihil rekening terkait. Rekening-rekening nominal harus ditutup karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur aktivitas atau aliran sumber-sumber yang terjadi pada periode berjalan. Pada akhir periode akuntansi, rekening nominal sudah selesai menjalankan fungsinya sehingga harus ditutup. Selanjutnya, pada periode berikutnya dapat digunakan kembali untuk mengukur aktivitas yang baru dan mulai terjadi. Tipsnya, gunakan program akuntansi yang memiliki fitur aplikasi pembukuan keuangan usaha supaya laporan menjadi lebih mudah. 10. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan (Tahapan Opsional) Pada langkah ini, akuntan menyusun neraca saldo setelah penutupan yang berisi daftar saldo rekening-rekening buku besar setelah dibuatnya jurnal penutup. Oleh karena itu, neraca saldo ini hanya memuat saldo rekening-rekening permanen saja. Tujuan pembuatan neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo yang seimbang sudah benar. Sehingga penyusunan neraca saldo ini tidak wajib hanya bersifat opsional. Baca Juga : Akuntansi Perhotelan yang Harus Anda Ketahui 11. Penyusunan Jurnal Pembalik (Tahap Opsional Siklus Akuntansi) Nah, tahap terakhir dalam siklus akuntansi adalah penyusunan jurnal pembalik. Tujuan jurnal pembalik adalah menyederhanakan prosedur pencatatan transaksi-transaksi tertentu yang terjadi secara repetitif pada periode berikutnya. Karena tujuannya untuk menyederhanakan, maka juga bersifat opsional. Jurnal pembalik biasanya dibuat pada awal periode berikutnya. Caranya dengan membuat jurnal pembalik dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat. Dengan kata lain, membalikan akun yang telah dibuat pada jurnal penyesuaian dari yang awalnya debit menjadi kredit dan dari yang awalnya kredit menjadi debit. Software Akuntansi Mekari Jurnal Permudah Lakukan Pencatatan Keuangan Sesuai Siklus Akuntansi yang Tepat! Siklus akuntansi merupakan proses yang dimulai dari analisis, pencatatan transaksi keuangan, serta berakhir dengan persiapan untuk aktivitas periode akuntansi selanjutnya melalui pembuatan jurnal penutup. Tahap siklus yang panjang dapat dibuat dengan mudah dan cepat dengan bantuan software akuntansi terbaik seperti Mekari Jurnal. Penggunaan program akuntansi berbasis cloud ini membantu Anda melakukan proses akuntansi dengan cepat, mudah, dan aman. Penasaran? Silahkan coba gratis aplikasi Mekari Jurnal sekarang! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Anda juga bisa belajar lebih lanjut mengenai topik terkait akuntansi dan keuangan Melalui Mekari University. Disini Anda akan memperoleh wawasan lebih luas terkait topik pengelolaan keuangan, penggunaan software kasir, manajemen akuntansi, administrasi HR atau HRD, online invoice, dan strategi pengelolaan pajak korporasi. Caranya mudah, cukup mendaftar melalui website Mekari University, kemudian pilih kelas online sesuai dengan topik yang Anda inginkan. Nah, sekarang Anda sudah mengetahui alur urutan tahapan siklus akuntansi adalah sebagai berikut di atas telah dibahas. Semoga bisa berguna, dan jangan lupa untuk dibagikan ke sosial media ya. Untuk para pengusaha, lihat juga manfaat aplikasi pencatatan penjualan yang membuat bisnis makin mudah dan efisien.