Contoh dan Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Apa yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian? Seperti apa contoh dan cara membuat Jurnal Penyesuaian khususnya bagi perusahaan dagang adalah bagaimana? Tentu saja untuk menjawab dan memahami pertanyaan tersebut, Anda bisa membaca artikel dari Blog Mekari Jurnal sampai selesai. Jurnal penyesuaian perusahaan dagang digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah terjadi tetapi belum dicatat. Lalu jurnal ini juga digunakan untuk mencatat transaksi yang telah dicatat namun memerlukan koreksi agar nilainya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pencatatan jurnal penyesuaian dapat di kelompokan menjadi dua, yaitu deferal atau penangguhan pengakuan pendapatan dan beban yang dicatat dalam akun dan akrual atau pengakuan atas pendapatan dan beban yang belum dicatat dalam akun. Pengertian Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian adalah salah satu jenis jurnal dalam akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi atau peristiwa yang belum dicatat dalam jurnal umum pada akhir periode akuntansi. Tujuan utama dari jurnal penyesuaian adalah untuk memastikan bahwa akun-akun dalam laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya pada akhir periode Jurnal ini dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun sehingga saldo mencerminkan jumlah yang sebenarnya. Secara umum, manfaat yang diberikan yaitu menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode, serta menghitung pendapatan dan beban selama periode tertentu. Ketika sebuah transaksi dimulai dalam satu periode akuntansi dan diakhiri pada periode selanjutnya, laporan ini diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut dengan benar. Hal ini dapat mengacu pada pelaporan keuangan yang mengoreksi kesalahan yang dilakukan sebelumnya dalam periode akuntansi. Salah satu tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian adalah untuk mengubah transaksi tunai menjadi metode akuntansi akrual (accrual basis). Akuntansi akrual didasarkan pada prinsip pengakuan pendapatan yang berusaha mengakui pendapatan pada periode perolehannya, bukan pada periode penerimaan kas. Sebagai contoh, coba asumsikan sebuah perusahaan konstruksi memulai konstruksi dalam satu periode tetapi tidak menagih pelanggan hingga pekerjaan selesai dalam enam bulan. Perusahaan konstruksi perlu melakukan jenis jurnal ini pada setiap akhir bulan untuk mengakui pendapatan 1/6 dari jumlah yang akan ditagih pada titik enam bulan. Lalu perlu Anda ketahui juga kalau proses penjurnalan ini akan lebih mudah dengan bantuan aplikasi Akuntansi seperti Mekari Jurnal. Watch this video on YouTube Saya Mau Bertanya Ke Tim Mekari Jurnal Sekarang! Fungsi dari Jurnal Penyesuaian Berikut ini adalah beberapa fungsi dari jurnal penyesuaian: Menentukan akun nominal (pendapatan dan beban) agar dapat mengetahui kondisi sebenarnya dari akun tersebut selama periode akuntansi tertentu. Menentukan saldo catatan yang dimasukkan dalam akun buku besar di akhir periode, sehingga estimasi saldo kewajiban maupun harta akan memperlihatkan jumlah yang sebenarnya. Untuk mengetahui situasi sebenarnya dari akun riil (harta, kewajiban dan modal) di penghujung periode yang dimaksud. Baca juga: Pahami Cara Membuat dan Contoh Jurnal Koreksi Akun yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang di Akhir Periode Di bawah ini, terdapat beberapa akun pada jurnal penyesuaian serta penjelasan dan cara pencatatannya: Akun perlengkapan, yang memerlukan penyesuaian karena ada pemakaian. Akun beban dibayar di muka, yang memerlukan penyesuaian karena waktu telah dijalani/jatuh tempo. Akun aktiva tetap, yang memerlukan penyesuaian karena ada penyusutan aktiva. Akun pendapatan, yaitu memerlukan penyesuaian karena ada pendapatan yang belum diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan. Akun beban, yang memerlukan penyesuaian karena ada beban yang belum diperhitungkan atau pembayaran yang belum menjadi beban. Akun pendapatan diterima di muka, yang memerlukan penyesuaian karena berjalannya waktu atau diserahkannya prestasi pada pelanggan. Adapun hal yang perlu diperhatikan ketika membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang, yaitu adalah: Hampir tidak pernah menyertakan kas. Tujuan dibuatnya jurnal ini adalah untuk membuat catatan akuntansi secara akurat mencerminkan prinsip pencocokan — mencocokkan pendapatan dan biaya selama periode operasi. Ada beberapa kasus yang jarang terjadi di mana kas perlu disesuaikan, tetapi idealnya, semua penyesuaian harus dilakukan sebelum menjalankan neraca saldo yang belum disesuaikan. Debit selalu sama dengan kredit. Memiliki satu akun neraca ( aset, kewajiban, atau ekuitas ) dan satu akun laporan laba rugi ( pendapatan atau beban ) di entri jurnal. Ingat, tujuan adalah untuk mencocokkan pendapatan dan biaya periode akuntansi. Baca Juga : Format dan Bentuk Laporan Keuangan Yang Umum Digunakan Pihak-pihak yang Berkaitan dalam Membuat Jurnal Penyesuaian Pihak yang berkepentingan dalam membuat jurnal penyesuaian adalah: 1. Akuntan Akuntan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Mereka membuat jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan akun-akun pada akhir periode akuntansi agar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku, seperti prinsip akrual. 2. Manajemen Perusahaan Manajemen memerlukan laporan keuangan yang akurat untuk membuat keputusan bisnis yang tepat. Jurnal penyesuaian membantu memastikan bahwa pendapatan dan beban dicatat pada periode yang benar, sehingga manajemen dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dengan benar. 3. Auditor Auditor, baik internal maupun eksternal, menggunakan jurnal penyesuaian untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah disiapkan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Mereka meninjau dan memverifikasi jurnal penyesuaian sebagai bagian dari proses audit untuk memastikan keakuratan laporan keuangan. 4. Pemilik dan Pemegang Saham Pemilik dan pemegang saham berkepentingan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Laporan keuangan yang akurat, yang mencakup jurnal penyesuaian, memberikan gambaran yang lebih tepat tentang laba, aset, dan kewajiban perusahaan. 5. Pihak Eksternal Lain Lembaga keuangan, investor, kreditur, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan kesehatan keuangan perusahaan juga membutuhkan laporan keuangan yang akurat. Jurnal penyesuaian membantu memastikan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan tersebut dapat diandalkan. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Lengkap dengan Contoh Pencatatan Langkah utama dalam cara membuat jurnal penyesuaian dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu adalah sebagai berikut: Cetak neraca saldo yang belum disesuaikan. Analisa setiap akun. Cari apa saja yang hilang. Mencatat ayat jurnal penyesuaian. Berikut adalah langkah-langkah cara membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang: 1. Beban Perlengkapan Perlengkapan merupakan kelompok harta/aktiva yang sifatnya lancar atau biasa disebut dengan harta lancar / aktiva lancar / current assets. Jika diminta membuat jurnal penyesuaian untuk akun perlengkapan, yang perlu diingat adalah nilai atau nominal perlengkapan yang digunakan atau sudah dipergunakan. Untuk mengetahui nominal perlengkapan yang sudah terpakai, dapat diketahui dengan cara mengurangkan saldo akun perlengkapan awal dengan saldo akun perlengkapan yang tersisa. Current assets/harta lancar/aktiva lancar juga harus memperhatikan aset jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini karena current assets yang dimiliki setiap usaha terbagi menjadi beberapa bagian. Dengan menuliskan secara detail, akan mempermudah proses pencatatan jurnal penyesuaian perusahaan. Baca juga: Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan F&B Contoh: Akun perlengkapan menunjukkan saldo sementara Rp 500.000. Sedangkan data akhir periode menunjukkan saldo masih ada senilai Rp 200.000. Analisis: Akun perlengkapan (saldonya di sisi debit dalam akuntansi). Maka dihitung jumlah yang habis terpakai di sisi debit beban, yaitu Rp 500.000 – Rp 200.000 = Rp 300.000. Kemudian, catatlah akun beban perlengkapan Rp 300.000 di sisi debit dan kurangi jumlah akun perlengkapan sejumlah Rp 300.000 seterusnya dicatat di sisi kredit. Contoh jurnal penyesuaian yang dibuat untuk akun perlengkapan adalah sebagai berikut: Baca juga: Pencatatan Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa 2. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka adalah beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan pada periode mendatang. Anda mendapati beban yang seharusnya dibayarkan di periode akan datang namun harus dilaporkan pada periode saat ini. Contoh: Akun asuransi dibayar di muka menunjukkan saldo sementara Rp 360.000. Data akhir periode: jumlah asuransi yang telah jatuh tempo adalah Rp 120.000 yaitu untuk 4 bulan. Analisis: Akun asuransi dibayar di muka (saldonya di sisi debit), dicatat sebagai harta. Yang dicatat untuk penyesuaian adalah berapa jumlahnya yang sudah menjadi beban (yaitu sejumlah yang sudah jatuh tempo/sudah dijalani). Beban asuransi sebesar Rp 120.000 di sisi debit. Kemudian pada akun asuransi dibayar di muka Rp 120.000 dicatat di sisi kredit. Contoh yang dibuat untuk akun beban dibayar di muka adalah sebagai berikut: 3. Penyusutan Peralatan Beban penyusutan peralatan atau depresiasi juga perlu dicatat dalam jenis jurnal ini. Contoh: Akun peralatan menunjukkan saldo Rp 3.000.000. Pada akhir periode: peralatan disusutkan 10%. Analisis: Akun peralatan (saldo di sisi debit). Penyusutan peralatan 10% x Rp 3.000.000 = Rp 300.000 dicatat sebagai beban penyusutan peralatan, di sisi debit. Kemudian dalam akun akumulasi penyusutan peralatan dicatat Rp 300.000 di sisi kredit untuk menampung setiap penyusutan peralatan setiap tahunnya. Cara membuat dan contoh jurnal penyesuaian untuk akun penyusutan peralatan adalah sebagai berikut: 4. Pendapatan Diterima di Muka Merupakan pendapatan yang diterima di muka oleh perusahaan yang tidak langsung dicatat dalam akun pendapatan namun sebagai utang terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan belum ada realisasi pendapatan yang artinya masih belum menjadi hak perusahaan. Contoh: Akun pendapatan jasa menunjukkan jumlah Rp 1.800.000. Data akhir periode dari pendapatan tersebut sebesar Rp 200.000 layanan kepada langganan belum dikerjakan. Analisis: Akun pendapatan jasa ( saldo di sisi kredit ). Jumlah pendapatan yang belum menjadi pendapatan adalah Rp 200.000 karena pekerjaan/layanan kepada langganan belum dikerjakan. Jadi kurangkan akun pendapatan jasa Rp 200.000 dan dicatat di sisi debit. Kemudian catatlah ke dalam akun pendapatan diterima di muka Rp 200.000 di sisi kredit karena dianggap sebagai utang. Contoh yang dibuat adalah sebagai berikut: 5. Piutang Pendapatan atau Pendapatan yang Masih Harus Diterima Piutang pendapatan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, namun masih belum diterima di mana hak ini kemudian dicatat sebagai pendapatan di periode terkait. Contoh: Sebuah pekerjaan senilai Rp 600.000 telah diselesaikan, dimana jumlah ini belum masuk di neraca saldo Rp 15.600.000 yang menjadi piutang pendapatan perusahaan. Dengan demikian akan memuat pendapatan akan bertambah dan menjadi Rp 16.200.000. Contoh laporan yang dibuat adalah sebagai berikut: 6. Beban Sewa Gedung Dibayar di Muka Pencatatan untuk akun ini sama seperti beban yang harus dibayar di muka. Contoh: Saldo untuk akun sewa gedung yang dibayar di awal bernilai Rp 10.000.000 dimana angka ini masih belum memperlihatkan situasi sebenarnya karena sewa sudah digunakan senilai Rp 3.500.000. Hal ini membuat beban sewa bertambah sementara sewa dibayar dimuka mengalami pengurangan senilai Rp 3.500.000. Contoh jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut: 7. Persediaan Barang Dagang (PDB) Proses pencatatan jurnal penyesuaian pada akun PDB menggunakan dua metode, yaitu metode ikhtisar laba/rugi dan metode Harga Pokok Penjualan (HPP). a. Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi Pada waktu dilakukan perhitungan laba-rugi, persediaan awal akan mempengaruhi harga pokok penjualan atau harga pokok barang yang laku terjual. Oleh karena itu, pada akhir periode persediaan awal barang dagang dipindahkan ke sebelah debit akun laba/rugi dan mengkreditkan akun persediaan awal barang dagang. Sedangkan untuk penyesuaian persediaan barang dagang (akhir) dipindahkan ke sisi debit akun persediaan barang dagang dan mengkreditkan akun laba/rugi. b. Pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP) Bila menggunakan pendekatan harga pokok penjualan, maka yang perlu diperhatikan adalah akun-akun yang harus dipindahkan ke harga pokok penjualan. Akun apa saja yang termasuk unsur-unsur harga pokok penjualan? Ada beberapa akun yang merupakan unsur-unsur harga pokok penjualan yaitu persediaan barang dagang (awal), pembelian barang dagang, biaya angkut pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, dan persediaan barang dagang (akhir). 8. Piutang Tak Tertagih Piutang tidak tertagih merupakan risiko yang dialami perusahaan akibat tidak tertagihnya piutang dagang. Transaksi piutang tak tertagih ini diperlakukan sebagai beban perusahaan. Mengapa menjadi beban perusahaan? Karena perusahaan belum mendapatkan hasil dari transaksi. Umumnya piutang tidak tertagih muncul dalam suatu perusahaan karena debitur mengalami kebangkrutan sehingga tidak dapat ditagih. Contoh Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Dari contoh pencatatan masing-masing akun yang telah dijelaskan di atas, maka Anda bisa membuat jurnal penyesuaian secara menyeluruh seperti di bawah ini. Berikut contoh jurnal penyesuaian perusahaan dagang lengkap: Contoh Jurnal Penyesuaian Lainnya Berikut adalah contoh kasus jurnal penyesuaian lainnya: Catatan: Akun dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan kasus yang sebenarnya. [Jumlah] adalah nilai kuantitatif yang harus ditentukan berdasarkan data riil dari perusahaan. Debit (+) menunjukkan penambahan dalam akun tersebut, sementara Kredit (-) menunjukkan pengurangan dalam akun tersebut. Keterangan menjelaskan alasan atau penjelasan di balik setiap jurnal penyesuaian. Harap dicatat bahwa contoh ini hanya sebagai panduan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi akuntansi yang sebenarnya dalam perusahaan. Sebaiknya, berkonsultasilah dengan akuntan atau profesional keuangan untuk penanganan kasus yang spesifik. Kapan Jurnal Penyesuaian Dibuat? Biasanya jurnal penyesuaian jika perusahaan menemukan kasus-kasus berikut: 1. Beban yang Masih Harus Dibayar (Accrued Expenses) Ketika sebuah perusahaan telah menerima jasa atau barang tetapi belum mencatat bebannya, jurnal penyesuaian akan mencatat beban yang belum dibayar ini. 2. Pendapatan yang Masih Harus Diterima (Accrued Revenues) Ketika pendapatan telah diperoleh tetapi belum dicatat, jurnal penyesuaian akan mencatat pendapatan yang belum diterima. 3. Beban Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses) Ketika sebuah perusahaan membayar untuk jasa atau barang di muka, jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengalokasikan beban tersebut ke periode yang benar. 4. Pendapatan Diterima Dimuka (Unearned Revenues) Ketika sebuah perusahaan menerima uang sebelum jasa atau barang diserahkan, jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengalokasikan pendapatan tersebut ke periode yang benar. Dengan jurnal penyesuaian, laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi dapat mencerminkan kondisi keuangan yang akurat pada akhir periode akuntansi. Membuat Jurnal Penyesuaian Lebih Mudah Dengan Menggunakan Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal Pencatatan jurnal penyesuaian perusahaan dagang merupakan hal penting yang dapat membantu mengontrol kondisi perusahaan. Dengan adanya pencatatan jurnal perusahaan, performa perusahaan menjadi lebih terukur dan mampu menentukan langkah perusahaan selanjutnya. Baca juga tentang seputar manfaat aplikasi penjualan barang disini. Karena itu tidak ada salahnya jika perusahaan mempercayakan proses pengerjaannya dengan menggunakan software akuntansi online seperti Mekari Jurnal. Melalui tampilan web dan mobile, Mekari Jurnal dapat membantu pengelolaan laporan keuangan perusahaan secara lebih mudah dan akurat. Manfaat lainnya Anda dapat juga mengelola dan mengecek inventory Anda dengan fitur inventory barang berbasis web Mekari Jurnal. Tertarik menggunakan Mekari Jurnal? Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Nah, di atas adalah penjelasan tentang apa yang dimaksud atau pengertian jurnal penyesuaian, cara membuat juga contoh pencatatan khusus bagi perusahaan dagang. Untuk memudahkan dalam memahami jurnal penyesuaian, simak infografis berikut untuk mendapatkan pesan inti yang lebih ringkas dari artikel ini. Gunakan aplikasi pencatatan keuangan Mekari Jurnal untuk membantu pembuatan jurnal penyesuaian perusahaan Anda. Referensi: Wild, John J., and Ken W. Shaw. Fundamental Accounting Principles. 25th ed., McGraw-Hill Education, 2020. Weygandt, Jerry J., Paul D. Kimmel, and Donald E. Kieso. Accounting Principles. 13th ed., Wiley, 2019.