Sertifikasi, Keahlian dan Jenis Profesi Akuntan Bagi Lulusan Akuntansi Akuntan dibagi menjadi beberapa macam profesi seperti akuntansi publik, pemerintah, pendidik, internal, syariah, dan pajak. Jika Anda ingin bekerja sebagai seorang akuntan atau hanya sekedar intern, sebaiknya mengetahui beberapa hal berikut. Seorang akuntan memiliki peranan yang sangat penting di perusahaan jenis apapun, baik kecil maupun besar. Manfaat akuntan untuk perusahaan cukup banyak, sebab mereka sendiri memilki tugas yang beragam. Menurut KBBI, pengertian akuntan adalah ahli akuntansi yang bertugas menyusun, membimbing, mengawasi, menginspeksi, dan memperbaiki tata buku serta administrasi perusahaan atau instansi pemerintah. Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa tugas mereka untuk perusahaan cukup kompleks. Akuntan memonitor dan mencatat aliran keuangan yang ada dalam sebuah bisnis atau organisasi. Selain itu, mereka juga memiliki tugas untuk memverifikasi keakuratan dan memastikan keabsahan semua transaksi dan memonitor transaksi tersebut agar sesuai dengan ketentuan perusahaan. Apa Itu Akuntan? Akuntan adalah seorang profesional yang bertanggung jawab atas pencatatan, pengelolaan, dan analisis data keuangan suatu individu, organisasi, atau perusahaan. Akuntan memainkan peran penting dalam memastikan bahwa informasi keuangan dikelola dengan akurat dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia atau International Financial Reporting Standards (IFRS) secara global. Profesi akuntan tidak hanya terbatas pada pelaporan keuangan, tetapi juga mencakup perencanaan pajak, pengendalian internal, audit, hingga memberikan saran strategis untuk membantu organisasi mencapai tujuan keuangan mereka. Tugas dan Tanggung Jawab Akuntan Pencatatan Keuangan: Mencatat transaksi keuangan harian seperti pendapatan, pengeluaran, utang, dan piutang ke dalam sistem akuntansi. Penyusunan Laporan Keuangan: Menyusun laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Analisis Keuangan: Menganalisis data keuangan untuk memberikan wawasan tentang kondisi keuangan perusahaan dan memberikan rekomendasi strategis. Kepatuhan Pajak: Menghitung, melaporkan, dan memastikan bahwa perusahaan atau individu mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Audit: Memeriksa keakuratan laporan keuangan untuk memastikan bahwa laporan tersebut sesuai dengan standar akuntansi. Pengendalian Internal: Mengembangkan dan memantau sistem pengendalian untuk mencegah kecurangan dan memastikan efisiensi operasional. Perencanaan Keuangan: Membantu perusahaan atau individu dalam merencanakan anggaran, investasi, atau strategi keuangan lainnya. Akuntan juga harus bisa menggunakan teknologi akuntansi, seperti contohnya aplikasi Mekari Jurnal. Apa Itu Profesi Akuntan? Akuntan adalah seorang profesional yang memiliki keahlian dan pengetahuan dalam bidang akuntansi, yang bertanggung jawab untuk mencatat, menganalisis, dan melaporkan informasi keuangan suatu perusahaan, organisasi, atau individu. Akuntan membantu memastikan bahwa laporan keuangan akurat dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, serta mendukung pengambilan keputusan yang tepat terkait manajemen keuangan. Tugas akuntan mencakup beragam aktivitas, mulai dari pembukuan, penyusunan laporan keuangan, audit, hingga konsultasi pajak dan perencanaan keuangan. Akuntan dapat bekerja di berbagai sektor, seperti perusahaan swasta, lembaga pemerintah, organisasi nirlaba, atau membuka praktik akuntansi independen. Beberapa akuntan memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu, seperti akuntansi pajak, akuntansi manajemen, atau akuntansi forensik. Berbagai Macam Jenis Profesi Akuntan Dalam Bidang Akuntansi Pada dasarnya seorang akuntan tidak hanya bekerja untuk perusahaan saja. Mereka juga dapat memilih bekerja untuk individu. Dalam hal ini akuntan membantu individu terkait keuangan seperti keputusan keuangan, pengembalian pajak dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa macam profesi akuntan serta tugas dan manfaatnya masing-masing. Macam-macam profesi akuntan tersebut antara lain: 1. Akuntan Publik Lebih dikenal sebagai akuntan eksternal, profesi ini bekerja secara independen dalam memberikan jasa-jasanya. Karena bersifat independen, akuntan publik biasanya memiliki kantor akuntannya sendiri dan menawarkan jasanya kepada masyarakat umum. Jasa yang ditawarkan akuntan publik antara lain perpajakan, penyusunan sistem akuntansi, pemeriksaan kewajaran laporan keuangan, konsultasi manajemen perusahaan dan penyusunan laporan keuangan dalam rangka pengajuan kredit. Mereka bekerja secara bebas dan biasanya mendirikan sebuah kantor akuntan. Jenis profesi akuntansi ini bertugas untuk melakukan pemeriksaan atau audit, memberikan jasa perpajakan dan memberikan jasa konsultasi manajemen. Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai macam jasa bagi masyarakat, yang dapat digulongkan ke dalam dua kelompok: Jasa Assurance Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Jasa assurance ini lebih dikenal dengan jasa audit. Jasa Atestasi Salah satu tipe jasa assurance yang disediakan oleh profesi akuntan publik adalah jasa atestasi. Atestasi atau (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam suatu hal yang material, dengan kriteria yang ditetapkan. Jasa Nonassurance Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh mereka yang di dalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasa nonassurance yang dihasilkan olah akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan dan jasa konsultasi. 2. Akuntan Pemerintah Seperti namanya, sudah seorang akuntan pemerintah bekerja di lembaga-lembaga pemerintahan. Yaitu lembaga seperti Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Tugas-tugas yang diemban oleh akuntan pemerintah antara lain melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap aliran keuangan negara serta melakukan perancangan sistem akuntansi untuk pemerintah. 3. Akuntan Pendidik Jika dua profesi di atas lebih condong kepada profesi sebagai praktisi akuntansi, maka profesi yang satu ini berfokus di dunia pendidikan. Seorang akuntan pendidik bertugas mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi. Selain itu, akuntan pendidik juga dituntut untuk mampu melakukan penelitian dan pengembangan ilmu yang berkaitan dengan akuntansi dasar. Akuntan yang bertugas dalam bidang pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di sebuah perguruan tinggi. Dapat diartikan pula bahwa akuntan pendidik sebagai tenaga pengajar di institusi pendidikan dan bertugas untuk mengembangkan pendidikan akuntansi. Pada umumnya, mereka tidak semata-mata mengajar tetapi merangkap dengan pekerjaan lain, seperti membuka praktik untuk melayani kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan keahliannya. 4. Akuntan Internal Profesi akuntansi selanjutnya merupakan jenis yang kerap ditemukan pada perusahaan atau disebut dengan internal. Layaknya susunan organisasi dalam perusahaan, akuntan internal juga menduduki suatu jabatan. Baik itu staf hingga kepala bagian akuntansi atau direktur keuangan. Tugas dari akuntan internal adalah menyusun sistem akuntansi perusahaan, menyusun laporan untuk pihak luar, menyusun anggaran hingga menangani masalah pajak. 5. Akuntan Syariah Profesi akuntan syariah terbilang baru dan juga masih jarang ditemukan di Indonesia. Mereka biasanya dipekerjakan pada perusahaan-perusahaan yang menerapkan hukum syariat islam dalam mengelola keuangannya. Mereka bekerja sesuai dengan Standar Akuntansi Syariah dan juga berpegang pada keputusan MUI. 6. Akuntan Pajak Pada beberapa perusahaan saat ini, membagi-bagi tugas akuntansi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Salah satu subakuntan yang saat ini mulai diterapkan oleh perusahaan adalah akuntan pajak. Akuntan pajak adalah mereka yang hanya berfokus pada pencatatan dan pembukuan pajak. Seorang akuntan pajak akan mengatur keuangan yang akan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Pajak. 7. Akuntan Forensik Akuntan forensik bertugas untuk menyelidiki kasus-kasus keuangan seperti penipuan, penggelapan, atau kesalahan akuntansi. Mereka menganalisis data keuangan secara rinci dan memberikan laporan yang dapat digunakan dalam proses hukum. Akuntan forensik sering bekerja sama dengan tim hukum dan kepolisian. Baca juga: Software Akuntansi Berbasis Cloud, Solusi Cerdas Pebisnis Modern Apa Manfaat Akuntan untuk Perusahaan? Terkhusus untuk perusahaan, seorang akuntan tidak hanya mempunyai tugas seperti yang disebutkan sebelumnya. Seorang akuntan perusahaan yang baik memberikan sejumlah manfaat yang antara lain: a. Menghemat Waktu Bagi pemilik perusahaan waktu merupakan hal yang sangat berharga. Sesempit apapun waktu yang dimiliki pasti diperlukan untuk melakukan hal-hal yang dapat mengembangkan bisnisnya. Namun, ada satu aspek dalam bisnis yang akan menyita lebih banyak waktu, yakni pengelolaan keuangan. Tanggung jawab dalam aspek ini pengelolaan keuangan lebih banyak melakukan hal teknis seperti pembukuan, pencatatan penerimaan, pengembalian pajak, penetapan target keuangan dan lain sebagainya. Tugas-tugas ini bisa memakan banyak waktu. Oleh karena itu, bila suatu usaha memiliki akuntan dan mendelegasikan tugas–tugas tersebut, mampu memberikan waktu lebih kepada pemilik usaha untuk fokus pada pengembangan bisnis di sektor lainnya. b. Mampu Mengatasi Permasalahan Akuntansi Hingga Paling Rumit Beberapa tugas dari profesi akuntan memang cukup sederhana, namun tanggung jawab kompleks yang diembannya membuat masih banyak masalah akuntansi rumit lain yang harus diselesaikan. Mereka harus memastikan semua tugas dikerjakan dengan benar. Karena kesalahan yang dilakukan dalam pencatatan dan perhitungan akuntansi memberi pengaruh yang cukup buruk. Kesalahan dapat membebani perusahaan secara finansial baik dari segi kerugian, denda ataupun pinalti bahkan kebangkrutan perusahaan. Oleh karena itu, tidak sembarang orang dapat memegang posisi ini tanpa pendidikan atau pengalaman di bidang tersebut. Dengan menyewa seorang akuntan, permasalahan akuntansi perusahaan yang paling rumit pun biasanya bisa diatasi dengan baik. c. Menghemat Anggaran Tugas seorang akuntan adalah memastikan keuangan suatu perusahaan tetap terjaga. Yaitu dengan memperhatikan dan mengawasi arus keluar masuk keuangan perusahaan. Dari kegiatan-kegiatan tersebut, mereka memberikan manfaat pada perusahaan untuk mengontrol keuangan agar tidak dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak penting. Mereka akan mengalokasikan keuangan secara tepat dan efisien. d. Mampu Memberikan Nasihat dan Saran Bisnis Akuntan yang memiliki pengalaman menangani keuangan berbagai jenis perusahaan umumnya dapat memberikan saran untuk pengembangan bisnis dari sisi keuangan. Lebih dari sekadar pengolah angka, dengan pengalamannya, mereka dapat memberikan umpan balik yang objektif dan saran yang berharga terhadap ide-ide pengembangan bisnis. e. Ahli dalam Perpajakan Mengurus pajak bukan sekadar melengkapi kotak dengan data-data. Akuntan yang memiliki pengetahuan dan melek akan pajak dapat membantu perusahaan melakukan penghitungan pajak seefisien mungkin namun tidak melanggar peraturan pajak yang berlaku. f. Memberikan Informasi Keuangan untuk Pengambilan Keputusan Akuntan bertugas menyediakan laporan dan analisis keuangan yang dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Misalnya, data keuangan dapat digunakan untuk menentukan strategi investasi, ekspansi, atau pengurangan biaya. g. Menjaga Kepatuhan terhadap Regulasi Dengan memahami regulasi akuntansi dan perpajakan, akuntan memastikan bahwa perusahaan selalu mematuhi peraturan yang berlaku. Hal ini penting agar perusahaan terhindar dari masalah hukum dan denda yang dapat merugikan keuangan perusahaan. h. Mengelola Risiko Keuangan Melalui audit dan kontrol internal, akuntan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko keuangan dan mencegah terjadinya kesalahan atau penipuan. Ini sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan dan melindungi asetnya. i. Meningkatkan Efisiensi Operasional Akuntan berperan dalam pengendalian biaya dan manajemen anggaran, sehingga perusahaan dapat mengoperasikan bisnisnya secara lebih efisien. Dengan efisiensi yang tinggi, perusahaan bisa mengalokasikan sumber daya dengan lebih baik dan meningkatkan profitabilitas. j. Membangun Kepercayaan dengan Stakeholder Laporan keuangan yang akurat dan transparan membantu membangun kepercayaan dengan pemegang saham, investor, dan pihak terkait lainnya. Kepercayaan ini penting bagi kelangsungan bisnis, terutama untuk menarik investasi baru. Kelola Pajak Secara Langsung Cukup dengan Sekali Klik, Pelajari Fitur Mekari Jurnal Selengkapnya di websitenya! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Pedoman Profesi Akuntansi Menjadi seorang akuntan harus mematuhi kode etik profesi akuntansi dan bertindak sesuai standar akuntansi Indonesia. Indonesia telah memiliki bermacam-macam standar akuntansi yang digunakan di berbagai entitas usaha dan organisasi. Standar akuntansi di Indonesia mengacu pada teori yang ada, diantaranya adalah IFRS (International Financing Reporting Standards) yang digunakan pada skala global. Sedangkan penggunaan IFRS sendiri ditentukan karena Indonesia merupakan anggota IFAC (International Federation of Accountants) yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi di Indonesia. Standar akuntansi merupakan salah satu hal penting yang harus dipelajari oleh setiap profesi ini. Selain mempelajari hal-hal terkait akuntansi, para akuntan juga dituntut untuk memahami aturan baku berupa kode etik profesi dan standar dari kegiatan pekerjaan. Yang dimaksud kode etik profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi eksistensi profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan masyarakat. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan aturan yang mengatur perilaku etika para akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya. Kode etik Indonesia memuat beberapa prinsip etika sebagai berikut ini: Tanggung jawab profesi, yaitu selalu menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukan. Kepentingan publik, yaitu wajib bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalismenya. Integritas, yaitu di dalam usahanya untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Objektivitas, berarti harus menjaga objektivitas, bersikap netral, dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesional. Kompetensi dan kehati-hatian. Kerahasiaan, berarti menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional akuntan. Standar teknis, yaitu melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Baca juga: Jadi Akuntan Hebat dengan Aplikasi Manajemen Keuangan Sertifikasi dan Kualifikasi Yang Diperlukan untuk Menjadi Akuntan Untuk meningkatkan kredibilitas dan daya saing, banyak akuntan profesional memilih untuk mendapatkan sertifikasi khusus. Beberapa sertifikasi yang diakui secara internasional di antaranya: 1. CPA (Certified Public Accountant) CPA adalah salah satu sertifikasi akuntan yang paling dihormati di dunia, terutama di bidang akuntansi publik dan audit. Sertifikasi ini menunjukkan kompetensi yang tinggi di bidang akuntansi dan sangat diakui di banyak negara. 2. CMA (Certified Management Accountant) CMA adalah sertifikasi yang berfokus pada akuntansi manajemen dan analisis keuangan. Sertifikasi ini menekankan keterampilan dalam perencanaan keuangan dan pengendalian, yang sangat berguna bagi akuntan manajemen. 3. CA (Chartered Accountant) CA adalah sertifikasi yang diakui di berbagai negara, terutama di Inggris dan negara-negara persemakmuran. CA mencakup berbagai keahlian di bidang akuntansi, audit, perpajakan, dan konsultasi bisnis. 4. CIA (Certified Internal Auditor) CIA adalah sertifikasi khusus untuk akuntan internal yang bekerja di bidang audit internal. Sertifikasi ini diakui secara internasional dan menunjukkan keahlian dalam audit dan kontrol internal. 5. Akuntan Beregister (Akuntan Publik) Di Indonesia, seorang akuntan publik harus terdaftar di Kementerian Keuangan dan memiliki izin praktik resmi. Selain itu, terdapat sertifikasi dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk mendapatkan gelar Akuntan (Ak), yang menunjukkan keahlian dan profesionalisme di bidang akuntansi. Skill dan Keahlian yang Dibutuhkan Seorang Akuntan Untuk dapat sukses dalam profesi akuntan, terdapat sejumlah keahlian yang harus dimiliki. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan Analitis Akuntan dituntut untuk memiliki kemampuan analitis yang kuat agar dapat menganalisis data keuangan secara mendalam. Kemampuan ini diperlukan untuk menemukan pola, tren, atau ketidaksesuaian dalam laporan keuangan. Dengan kemampuan analisis yang baik, akuntan bisa membantu manajemen dalam mengidentifikasi masalah dan merumuskan solusi yang tepat. 2. Pengetahuan Akuntansi dan Pajak Pengetahuan yang mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi, standar akuntansi, dan regulasi perpajakan sangat penting bagi akuntan. Dengan pemahaman yang kuat akan teori dan praktik akuntansi, seorang akuntan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih efektif dan sesuai dengan aturan yang berlaku. 3. Kemampuan Numerik Sebagai profesi yang berurusan dengan angka, akuntan harus memiliki kemampuan numerik yang baik. Akuntan perlu mampu melakukan perhitungan matematika dasar dan kompleks dengan cepat dan akurat. Ini sangat penting agar tidak terjadi kesalahan dalam laporan keuangan yang bisa berdampak pada pengambilan keputusan. 4. Keterampilan Teknologi Di era digital, akuntan modern harus menguasai berbagai perangkat lunak akuntansi dan spreadsheet. Teknologi ini memudahkan akuntan dalam mengelola data dan informasi keuangan, serta menyederhanakan proses pelaporan dan analisis. Beberapa perangkat lunak akuntansi yang populer digunakan antara lain SAP, QuickBooks, dan Microsoft Excel. 5. Etika Profesional dan Integritas Karena berurusan dengan data keuangan yang sensitif, akuntan harus memiliki integritas yang tinggi. Etika profesional, seperti kejujuran, kerahasiaan, dan tanggung jawab, harus menjadi pedoman dalam setiap tindakan akuntan. Tanpa integritas, seorang akuntan tidak akan dipercaya oleh perusahaan atau klien. 6. Kemampuan Komunikasi Akuntan juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar dapat menjelaskan informasi keuangan yang kompleks kepada pihak manajemen atau klien dengan cara yang mudah dipahami. Kemampuan komunikasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa informasi keuangan dapat digunakan secara efektif dalam pengambilan keputusan. Bidang – Bidang dalam Profesi Akuntansi Di dalam berbagai literatur akuntansi, pembidangan akuntansi sering disederhanakan menjadi 2 kelompok yang disebut akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan, bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan untuk kepentingan pihak luar. Akuntansi manajemen, bertujuan untuk menghasilkan informasi untuk kepentingan manajemen. Jenis informasi yang diperlukan dalam akuntansi manajemen di dalam banyak hal berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen bersifat sangat mendalam dan diperlukan untuk pengambilan keputusan manajemen dan biasanya tidak dipublikasikan pada khalayak umum. Jadi, apakah Anda ingin menjadi seorang dengan profesi akuntan yang menjalankan akuntansi publik, pemerintah, pendidik, atau internal? Seseorang dengan profesi ini memang handal dalam mengelola segala urusan keuangan perusahaan. Namun layaknya pemilik perusahaan, ada saat di mana mereka juga kekurangan waktu untuk menjalankan berbagai tugas yang cukup kompleks. Laporan keuangan pokok menurut standar akuntansi Indonesia terdiri dari: Laporan realisasi anggaran Neraca Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan Keseluruhan standar akuntansi keuangan tersebut banyak dipakai oleh banyak perusahaan di Indonesia. Untuk pengelolaan keuangan, akuntan bisnis atau internal perusahaan yang lebih mudah dan akurat, gunakan software akuntansi yang canggih dan terpercaya seperti Mekari Jurnal. Baca juga : Bisakah Seorang Akuntan Work From Home? Profesi Akuntan Wajib Tahu Aplikasi Akuntansi Seperti Mekari Jurnal Agar pengelolaan keuangan bisnis lebih efektif dan efisien sebaiknya akuntan dibantu dengan software akuntansi Mekari Jurnal. Dengan menggunakan Mekari Jurnal, mereka hanya perlu melakukan input data atau transaksi keuangan pada software. Secara otomatis Mekari Jurnal akan menyusun laporan keuangan seperti neraca keuangan, laba dan rugi, dan arus kas. Penggunaan Mekari Jurnal akan memudahkan beberapa tugas akuntan, sehingga mereka dapat lebih fokus membantu Anda menemukan solusi pengembangan bisnis dari sisi keuangan. Misalnya dengan membantu pencatatan akuntansi perusahaan dagang yang cepat serta akurat. Ketahui fitur-fitur Mekari Jurnal yang mempermudah pengelolaan keuangan Anda lebih lanjut di sini. Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Itulah beberapa maca profesi akuntan yang bisa Anda pilih, mulai dari yang ingin menjadi pendidik akuntansi, bekerja di pemerintah, atau internal perusahaan sebagai karyawan tetap atau intern. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.