Daftar Isi
12 min read

Buku Besar dalam Akuntansi: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Studi Kasus

Tayang 28 Aug 2024
Diperbarui 12 Sep 2024

Dalam menjalankan bisnis sebagai pemilik usaha, tentunya Anda harus mengetahui bagaimana cara membuat catatan untuk mengelola keuangan seperti buku besar dalam Akuntansi. Lalu, bagaimana cara membuat dan contoh penyajian buku besar dalam praktiknya?

Sebelum itu, pahami terlebih dahulu apa itu buku besar akuntansi dan apa manfaatnya bagi bisnis dalam penerapannya dalam aktivitas bisnis sehari-hari.

Mengutip dari Accountingtools, buku besar adalah merupakan suatu kumpulan kode akun dalam akuntansi yang bertujuan untuk merangkum seluruh transaksi yang terjadi dalam menjalankan bisnis.

Biasanya, transaksi yang akan tercatat dalam buku ini mencakup kas, piutang, hutang, modal, pendapatan, dan biaya.

Rangkuman atau ringkasan informasi nantinya akan berfungsi untuk memudahkan proses penyusunan laporan keuangan di akhir periode.

Selain untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan, informasi keuangan dalam buku ini dapat menjadi dasar dalam menganalisa kinerja finansial perusahaan serta acuan untuk pengambilan keputusan strategis.

Apa itu Buku Besar?

Dalam dunia akuntansi, istilah “buku besar” merujuk pada suatu kumpulan akun-akun yang digunakan untuk merangkum dan menggambarkan transaksi yang telah direkam dalam jurnal.

Buku besar akuntansi juga sering disebut sebagai tahap terakhir dalam pencatatan akuntansi atau sebagai “book of final entry” yang menggabungkan dan mengklasifikasikan data yang berasal dari jurnal.

Buku besar ini berperan penting dalam menyediakan gambaran umum tentang bagaimana transaksi keuangan telah memengaruhi berbagai akun di perusahaan.

Akun-akun yang tercatat dalam buku ini mencakup berbagai jenis, seperti akun aktiva, akun kewajiban, dan akun modal perusahaan.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa jumlah akun yang dicatat dalam buku besar dapat berbeda-beda antara perusahaan satu dengan yang lainnya.

Hal ini bergantung pada kekayaan dan keuangan perusahaan, jenis kegiatan bisnis yang dijalankan, volume transaksi, dan kebutuhan informasi khusus yang diinginkan oleh perusahaan itu sendiri.

Setiap akun yang ada dalam buku ini memiliki fungsi yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan masing-masing.

Namun, penting untuk dicatat bahwa data yang ada dalam buku besar akuntansi tidak selalu terperinci secara mendalam.

Beberapa akun mungkin tidak mencerminkan data secara rinci, seperti akun utang, piutang, atau persediaan barang dagang.

Cara Membuat Buku Besar, Contoh Buku Besar Akuntansi Perusahaan Dagang Dan Lainnya Adalah Berikut Dibawah Ini

Untuk mengakses informasi yang lebih rinci tentang akun-akun tersebut, seringkali perlu adanya akun tambahan yang disusun dalam suatu buku atau dalam bentuk kumpulan kartu yang dikenal sebagai buku besar pembantu atau subsidiary ledger.

Dalam buku besar pembantu ini, akun-akun seperti utang, piutang, atau persediaan barang dagang dapat dikelompokkan secara lebih rinci.

Dengan adanya buku besar, perusahaan diharapkan dapat mencatat setiap transaksi secara lebih terperinci, akurat, dan jelas.

Ini memungkinkan manajemen perusahaan untuk memiliki visibilitas yang lebih baik terhadap aktivitas keuangan perusahaan serta memudahkan dalam proses pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efisien.

Melihat dari pentingnya buku besar dalam aktivitas akuntansi dan keuangan bisnis perusahaan, maka jangan ragu untuk belajar memahami dan mempelajari cara pembuatannya.

Contoh Berbagai Jenis Buku Besar

Buku besar akuntansi adalah bagian penting dari sistem akuntansi suatu perusahaan yang digunakan untuk mencatat dan mengelola transaksi keuangan.

Terdapat beberapa jenis buku besar akuntansi yang umum digunakan dalam akuntansi keuangan.

Berikut adalah beberapa jenisnya:

1. Buku Besar Umum (General Ledger)

Ini adalah buku yang mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara rinci, mulai dari penerimaan pembayaran, hingga penghapusan piutang tak tertagih.

Setiap akun akan diidentifikasi dan dicatat dalam buku besar ini, mencakup akun-akun seperti kas, piutang, hutang, modal, pendapatan, beban, dan lainnya.

2. Buku Besar Hutang (Accounts Payable Ledger)

Contoh penggunaan buku besar ini adalah digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan kewajiban atau utang oleh perusahaan kepada pihak ketiga, seperti vendor atau pemasok.

Biasanya informasi yang terdapat di dalamnya mulai dari detail faktur, tanggal jatuh tempo, dan jumlah yang harus dibayarkan.

3. Buku Besar Piutang (Accounts Receivable Ledger)

Sedangkan buku besar piutang digunakan untuk mencatat semua piutang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak ketiga.

Hal ini akan mencatat berbagai informasi tentang faktur yang dikeluarkan, tanggal jatuh tempo, dan jumlah yang harus diterima untuk memudahkan proses pemantauan transaksi yang belum diterima.

4. Buku Besar Kas (Cash Ledger)

Buku besar kas berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang terkait dengan uang tunai dan rekening bank perusahaan.

Hal-hal yang tercantum dalam jenis buku besar ini yaitu setoran, penarikan, cek yang dikeluarkan atau diterima, dan pergerakan uang tunai lainnya.

5. Buku Besar Persediaan (Inventory Ledger)

Buku besar ini mencatat secara rinci setiap transaksi yang berkaitan dengan keluar-masuk persediaan barang, seperti pembelian, penjualan, dan perubahan nilai persediaan.

Data ini membantu dalam memantau, melacak, dan mengevaluasi bagaimana kinerja pergerakan persediaan barang di gudang perusahaan.

Selain itu, buku ini juga mencakup ketersediaan bahan baku yang perusahaan miliki. Nantinya, informasi yang terdapat di dalam buku besar persediaan akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.

6. Buku Besar Biaya (Expense Ledger)

Buku besar biaya mencatat rincian biaya pengeluaran maupun operasional dalam perusahaan.

Komponennya terdiri dari pengeluaran usaha dalam bentuk gaji tenaga kerja, biaya sewa aset dan properti, biaya utilitas harian, dan biaya lainnya.

8. Buku Besar Pendapatan (Revenue Ledger)

Kebalikan dari jenis buku sebelumnya, buku besar pendapatan memuat berbagai sumber pendapatan yang diterima oleh perusahaan dari berbagai saluran penjualan produk atau layanan.

Ini dapat memberikan informasi mengenai apa saja saluran penjualan yang menghasilkan keuntungan paling optimal dan saluran yang perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan.

Contoh Bentuk Buku Besar

Umumnya, buku besar akan berisi seluruh entri debit dan kredit dalam setiap catatan transaksi di dalamnya hingga jumlah saldo antara keduanya seimbang.

Jika saldo pada debit dan saldo kredit tidak seimbang, maka terjadi kesalahan yang berdampak harus melewati correction entry atau jurnal koreksi untuk menyeimbangkannya.

Buku Besar Bentuk T

Buku besar akuntansi bentuk T merupakan bentuk pencatatan buku besar perusahaan yang paling sederhana jika dibandingkan dengan format bentuk lainnya.

Format pembentukan buku jenis ini terdiri dari dua kolom, dengan kolom sebelah kiri digunakan untuk mencatat debit (penurunan aset atau peningkatan kewajiban/modal), sedangkan kolom sebelah kanan digunakan untuk mencatat kredit (peningkatan aset atau penurunan kewajiban/modal).

Setiap akun memiliki entri dalam bentuk pasangan debit dan kredit, sehingga total dari kolom debit harus selalu sama dengan total dari kolom kredit dan diletakkan secara berdampingan.

Total saldo debit dan kredit nantinya akan tercatat di kolom bagian akhir, namun Anda harus menyelesaikan hingga periode berakhir terlebih dahulu untuk mencatatkannya.

Buku besar bentuk T membantu mengorganisir transaksi keuangan, memungkinkan perusahaan untuk memahami bagaimana setiap transaksi mempengaruhi akun-akun tertentu, dan memastikan keseimbangan keuangan yang akurat.

Metode bentuk T umumnya dapat Anda temukan pada perusahaan yang masih berada di tahap awal karena pencatatannya belum terlalu rumit.

Walaupun begitu, metode ini dapat digunakan baik pada praktik akuntansi manual maupun dalam sistem akuntansi berbasis sistem otomatis modern.

contoh buku besar mekari jurnal bentuk t

Di atas adalah contoh buku besar bentuk T

Buku Besar Bentuk  Skontro

Buku besar bentuk skontro mengacur pada format bersebelahan yang terbagi menjadi dua pembagian kolom antara debit dan kredit.

Setiap buku bentuk skontro dikhususkan untuk satu akun, seperti hutang dan piutang, atau jenis transaksi tertentu seperti penjualan, pembelian, atau pengeluaran tertentu.

Nantinya dalam format penulisan akun akan terdiri secara berdampingan dan memuat masing-masing empat komponen yaitu tanggal, keterangan, nomor ref, dan debet/kredit.

Pada dasarnya, buku besar bentuk skontro memberikan kemudahan dalam memantau dan mengontrol setiap transaksi dalam akun secara lebih cermat.

Memungkinkan perusahaan untuk lebih mudah melacak aktivitas yang berkaitan dengan akun tertentu, memeriksa saldo, dan menyusun laporan keuangan yang lebih rinci dan akurat.

Walau terlihat masih sederhana, buku besar bentuk skontro sangat berperan dalam memastikan akurasi dan keteraturan dalam pencatatan akuntansi, terutama ketika perusahaan memiliki banyak transaksi atau pelanggan/pemasok yang berbeda.

contoh buku besar mekari jurnal bentuk skontro

Buku Besar Bentuk Staffel

Buku besar bentuk staffel merupakan bentuk yang terbilang lebih detail dan kompleks jika dibandingkan dengan bentuk buku besar yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Gambaran catatan transaksi keuangan dalam bentuk ini terkesan seperti tangga karena menggunakan kolom-kolom yang bergerak secara bertingkat.

Perusahaan biasanya memilih menggunakan bentuk ini karena membutuhkan informasi yang lebih besar, akurat, dan rinci terhadap transaksi yang berkaitan dengan keuangan bisnis.

Buku besar staffel sering digunakan untuk mencatat jumlah uang yang cukup besar dan memangkas perhitungan jumlah total transaksi tanpa harus menjumlahkannya secara manual.

Buku bentuk staffel terbagi ke dalam dua tipe yang berbeda, yaitu staffel dalam bentuk tiga kolom dan empat kolom.

Baca Juga: Contoh Tahapan Pencatatan Transaksi Keuangan Menjadi Buku Besar

3 Kolom

Dalam bentuk ini, kolom yang terbentuk per bagian hanya bersifat tunggal dan komponen yang termasuk dalam buku besar tiga staffel tiga kolom, yaitu kolom debit, keterangan, nomor ref, kredit, tanggal, serta saldo.

Lalu, apa saja peran dan fungsi dari masing-masing komponen tersebut?

  • Bagian tanggal untuk mengetahui secara rinci mengenai waktu terjadinya transaksi.
  • Bagian keterangan untuk memberikan gambaran transaksi dalam bentuk uraian.
  • Bagian referensi untuk mencatatkan nomor halaman jurnal.
  • Bagian debit untuk mencantumkan uang yang sementara bertambah.
  • Bagian kredit untuk mencantumkan utang atau pengurangan akun.
  • Bagian saldo debit/kredit untuk menggambarkan jumlah saldo yang masih terdapat pada rekening tersebut.

contoh buku besar mekari jurnal bentuk stuffel 3 kolom

4 Kolom

Dalam bentuk staffel empat kolom, pembentukan dasarnya berupa dua kolom saldo (debit dan kredit) dan terdiri dari komponen lain seperti keterangan, tanggal, ref, debit, kredit, saldo debit dan saldo kredit.

Agar lebih memahami bentuk-bentuk dalam buku besar jika diterapkan dalam aktivitas sebuah perusahaan, berikut gambaran lengkapnya untuk Anda.

Contoh buku besar staffel dengan empat kolom adalah sebagai berikut:

Studi Kasus Buku Besar dalam Akuntansi

Buku besar berperan penting dalam aktivitas operasional perusahaan karena sebagai tempat penyimpanan data transaksi keuangan perusahaan.

Bisa dikatakan, dokumentasi dari setiap aliran keuangan selama operasional berjalan akan dikelompokkan dalam buku besar sebagai tahap akhir dalam akuntansi dan divalidasi oleh neraca saldo.

Dalam mengimplementasikan buku besar pada perusahaan, tidak semuanya dapat diterapkan secara efektif.

Masing-masing jenis industri memiliki penyesuaiannya sendiri dengan bentuk format yang akan digunakan.

Misalnya saja, bentuk buku model T cocok untuk perusahaan yang baru dibentuk, namun kurang cocok untuk perusahaan yang sudah memiliki anak perusahaan dan volume penjualan yang besar.

Sebaliknya, buku besar bentuk staffel tidak begitu efektif diterapkan pada usaha UKM karena formatnya yang terlalu kompleks.

Batasan-batasan tersebut juga ditemukan jika berkaitan dengan jenis industri yang digeluti oleh perusahaan tersebut.

Bahwa, baik perusahaan dagang maupun jasa memiliki jenis buku besar yang hanya sesuai dengan jenis industrinya.

Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihatnya melalui contoh membuat buku besar perusahaan berikut ini.

Baca Juga: Pengertian, Jenis, dan Manfaat Buku Kas Bagi Perusahaan Adalah?

Contoh Membuat Buku Besar Pada Perusahaan Jasa

Sebuah perusahaan yang menjalankan operasionalnya melalui bidang pelayanan jasa konsultan IT, PT. Jurnal Teknologi Jaya, rutin melakukan pencatatan dalam buku besar.

Tercatat, riwayat data transaksi keuangan yang terdapat dalam buku besar mencakup modal awal, pemasukan kas, pengeluaran dan kewajiban, prive hingga bunga bank.

Riwayat ini hanya mencatat arus keluar-masuk keuangan pada bulan April 2022 dan dalam bentuk format per bulan.

Berikut informasi yang akan di posting ke dalam buku besar PT. Jurnal Teknologi Jaya:

Jurnal Umum

contoh buku besar perusahaan jasa

Adapun, pada contoh ini, PT. Jurnal Teknologi Jaya akan membuatnya ke dalam bentuk buku besar bentuk skontro.

Jika ingin menggunakan template-nya buku besar untuk perusahaan jasa, klik di sini.

Kas dan Perlengkapan

entri jurnal umum untuk buku besar perusahaan jasa

Sewa Dibayar Di Muka, Utang Bank, Prive

entri jurnal umum Sewa Dibayar Di Muka, Utang Bank, Prive

Beban Usaha, Pendapatan, Beban Pemasaran

entri jurnal umum Beban Usaha, Pendapatan, Beban Pemasaran

Contoh Membuat Buku Besar Pada Perusahaan Dagang

Pada dasarnya, dalam membuat buku besar untuk perusahaan dagang memiliki metode dan cara yang hampir sama dengan membuat buku besar pada perusahaan jasa.

Namun, yang membedakannya adalah dari sisi entri akun atau jenis transaksi yang akan diposting ke dalam buku besar.

Ini terjadi dikarenakan pertukaran yang dijual ke pelanggan bukanlah produk yang dihasilkan secara sendiri seperti layanan jasa, tapi menghubungkan pelanggan dengan produk jadi melakukan proses jual beli.

Oleh karena itu, proses pembuatanya dilakukan melalui jurnal khusus terlebih dahulu yang memisahkan masing-masing kode akun akuntansi.

Kemudian, pada periode akhir operasional, semuanya akan dikelompokkan menjadi satu kesatuan entri jurnal umum.

Untuk lebih jelasnya, simak data akun berikut berdasarkan studi kasus dari PT. Jurnal Nusantara sebagai perusahaan dagang yang ingin membuat buku besar.

Anda dapat mengunduh template-nya buku besar untuk perusahaan jasa dengan klik di sini.

Untuk memudahkan memasukan entri jurnal, simak berbagai kode akun pada akuntansi (chart of account) baik pada perusahaan jasa maupun perusahaan dagang.

contoh buku besar perusahaan dagang

Apa Manfaat Serta Fungsi dari Buku Besar?

Buku besar, baik dalam bentuk T, skontro, maupun staffle, memiliki peran penting dalam akuntansi, khususnya dalam penyusunan laporan keuangan tahunan perusahaan.

Setiap bentuk buku besar memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan perusahaan.

Anda perlu menyesuaikan pilihan bentuk buku besar dengan kondisi perusahaan Anda, terutama jumlah transaksi yang terjadi di dalamnya.dipertanggungjawabkan

Beberapa fungsi dari buku besar dalam akuntansi yaitu adalah sebagai berikut ini:

  1. Sebagai alat untuk meringkas data transaksi yang telah dicatat dalam jurnal ( umum ).
  2. Sebagai alat untuk menggolongkan data keuangan serta dapat untuk mengetahui jumlah atau keadaan rekening (akun) yang sebenarnya apakah ada perbedaan atau tidak.
  3. Sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada atau telah dicatat dalam jurnal.
  4. Sebagai bahan atau informasi untuk menyusun laporan keuangan.
  5. Sebagai bukti atau validasi dari semua data yang telah terkumpul.
  6. Pembaharuan terhadap akun yang terdapat pada buku besar umum dan berkas berkas data transaksi.
  7. Sebagai pencatatan penyesuaian terhadap akun akun perusahaan.
  8. Persiapan laporan keuangan sederhana di akhir periode akuntansi.
  9. Media klasifikasi dan pencatatan kode data transaksi yang bersumber dari akun-akun perusahaan.

Selain fungsi-fungsi dari buku besar akuntansi perusahaan di atas, ada pula manfaat baik dalam bentuk T, skontro, dan staffle, di antaranya adalah:

  1. Pencatatan data transaksi bisnis yang akurat yang terjadi selama periode akuntansi. Setiap data tersebut akan lebih mudah dipertanggungjawabkan ketika akhir periode yaitu pada saat pembuatan laporan keuangan. Dengan catatan data transaksi yang tepat dan akurat, maka pembuatan laporan keuangan akan lebih mudah juga.
  2. Memposting semua transaksi yang terjadi dalam bisnis dengan benar berdasarkan akun akun perusahaan.
  3. Menyeimbangkan debet dan kredit dalam akun perusahaan.
  4. Mempermudah proses pembuatan jurnal penyesuaian dengan catatan data transaksi yang akurat.

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap mengenai cara membuat dan contoh buku besar akuntansi beserta jenis dan bentuk-bentuknya.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa peran buku besar dalam mencatat seluruh transaksi yang perusahaan lakukan sangat penting dalam praktik akuntansi keuangan bisnis.

Hal ini dapat memudahkan proses penyusunan laporan keuangan yang lebih detail dan akurat serta sebagai dasar pengambilan keputusan finansial yang strategis.

Maka dari itu, jika pada praktiknya masih berjalan secara manual tentunya dapat membuat Anda kewalahan dan banyak menguras waktu dan tenag. Belum lagi jika ternyata terdapat kesalahan penginputan data atau perhitungan angka.

Oleh karena itu, untuk menunjang pekerjaan proses pencatatan transaksi keuangan perusahaan Anda, gunakan aplikasi akuntansi Mekari Jurnal sekarang juga!

Melalui Mekari Jurnal, Anda dapat menggunakan sistem yang berjalan secara otomatis sehingga dapat membuat jurnal umum, buku besar, dan laporan keuangan secara up-to-date dan realtime.

Dilengkapi dengan rumus perhitungan akuntansi yang otomatis dan +40 template laporan keuangan dari berbagai jenis, mudahkan aktivitas akuntansi keuangan bisnis Anda sehingga lebih efektif dan akurat!

Baik, Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang!

Segera daftarkan perusahaan Anda dan dapatkan free trial untuk mengeksplorasi berbagai fitur unggulan yang Mekari Jurnal miliki. Semoga artikel ini bermanfaat!

 

 

 

Referensi: 

AccountingTools, “General ledger definition”.

Hubspot, “A Beginner’s Guide to General Ledgers”.

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!

Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!

Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
WhatsApp Hubungi Kami