Daftar Isi
7 min read

Prive dalam Akuntansi: Pengertian, Contoh, dan Pengelolaannya

Tayang 06 Sep 2023
Diperbarui 11 Juli 2024

Prive adalah salah satu istilah dalam aktivitas akuntansi dan keuangan. Biasanya prive berkaitan dengan transaksi penarikan antara investor dengan mitra perusahaan.

Ketika terjadi penarikan modal oleh investor, arus kas perusahaan tentuknya akan mengalir keluar dari akun modal. Lalu, apakah transaksi ini penting untuk dicatat dalam laporan keuangan perusahaan?

Mungkin masih banyak orang-orang yang jarang mendengar mengenai istilah ini serta bagaimana cara mengelolanya.

Oleh karena itu, berikut Blog Mekari Jurnal akan mengulasnya secara lengkap!

Apa Itu Prive?

Prive dalam akuntansi adalah sebuah konsep tindakan penarikan sebagian modal atau aset yang perusahaan atau bisnis miliki. Biasanya pengambilan ini bertujuan untuk keperluan pribadi si pemilik.

Umumnya prive juga sering disebut dengan withdrawals, penarikan ini dilakukan secara tradisional dalam skala bisnis kecil, sedangkan perusahaan besar termasuk sebagai aktivitas distribusi.

Walaupun pemilik dapat menarik modalnya kapan saja, secara aturan harus tetap mengikuti kebijakan perusahaan. Terdapat beberapa prosedur yang perlu investor lewati seperti persetujuan komisaris karena penarikan dapat berimbas pada operasional perusahaan.

Jika mendapat persetujuan, perusahaan akan mencatat entri jurnal mengenai penarikan modal pemilik tersebut dengan mendebit penarikan pemilik atau mengkredit uang tunai.

Prive tersebut termasuk sebagai ekuitas atau akun modal sementara yang ditutup untuk akun dari modal pemilik umum di pencatatan akhir tahun.

Prive dalam Akuntansi adalah

Pengaruh Prive dalam Pencatatan Akuntansi

Singkatnya, pengambilan prive atau modal milik pemilik dapat berpengaruh terhadap perhitungan ekuitas akhir tahun sebab prive masuk ke kolom saldo debit pada pembukuan perusahaan.

Melihat hal ini, tentunya prive memiliki pengaruh dalam praktik akuntansi khususnya pencatatan perusahaan karena masuk ke dalam saldo debit.

Prive sendiri merupakan hak dari pemilik atau investor, sehingga sah-sah saja jika sewaktu-waktu akan diambil oleh pemiliknya kembali.

Namun, ada baiknya jika pengambilan dilakukan secara bijak sebab jika tidak melihat kondisi perekonomian atau pengambilan yang berlebihan, dapat berdampak pada operasional perusahaan yang implikasi paling fatal adalah terjadi kebangkrutan.

Baca Juga: Contoh Cara Membuat Pembukuan Keuangan Akuntansi Sederhana

Karakteristik-Karakteristik Prive

Melansir dari Detik News, prive dalam akuntansi berfungsi sebagai penjaga stabilitas saldo modal perusahaan.

Lebih lanjut, prive juga memiliki beberapa karakteristiknya tersendiri, antara lain:

Tidak Termasuk Sebagai Akun Pengeluaran Bisnis

Walaupun prive merupakan tindakan penarikan dana dan masuk ke dalam akun debit, prive bukan termasuk komponen pengeluaran.

Pengurangan ini hanya terjadi dalam jumlah total ekuitas bisnis untuk pengeluran pribadi. Jika termasuk pengeluaran, tentunya akan tercatat dalam laporan laba-rugi, sedangkan prive tidak.

Tidak Termasuk Akun Permanen atau Berkelanjutan

Selanjutnya, prive bukanlah akun yang bersifat permanen atau berkelanjutan.

Hal ini terjadi karena pada setiap akhir periode, akun akan diseimbangkan dengan kredit dalam buku besar, sementara sisanya akan masuk ke dalam jumlah modal atau ekuitas pemilik bisnis.

Sebagai Tempat untuk Melacak Modal

Terakhir, akun prive merupakan sumber untuk penarikan uang yang bertujuan untuk kepentingan pribadi dan memperlihatkan terjadinya proses transaksi.

Adanya ini dapat memberikan perusahaan untuk melacak total modal yang sudah diambil secara pribadi dan mengawasi seluruh kegiatan penarikan modal lainnya pada akun prive.

Dengan penarikan melalui saldo modal tetap terjaga, arus kak tetap berjalan dengan optimal dan meminimalisir terjadinya permasalahan pencatatan transaksi.

Contoh Ilustrasi Kasus Prive

Agar lebih memahami karakteristik prive dalam akuntansi keuangan, Anda dapat melihat gambarannya melalui contoh ilustrasi berikut ini:

Seorang investor bernama Rudi memiliki saham pada sebuah perusahaan dengan nilai sebesar 50% dari keseluruhan saham.

Di saat yang sama, Rugi memiliki rencana untuk mengakuisisi sebuah rumah dan membutuhkan dana tambahan sekitar Rp 75.000.000 sehingga memutuskan untuk menarik dana dalam kemitraan dengan perusahaan tersebut.

Pihak perusahaan kemudian menerimanya dan melakukan pencatatan debit dalam akun prive milik Rudi beserta kredit tunai sebesar nilai yang ditarik yaitu Rp 75.000.000.

Pada ayat jurnal akan tergambarkan sebagai berikut:

[D] Prive Rp 75.000.000

[K] Kas Rp 75.000.000

Nantinya, pada periode akhir tahun dan penutupa buku keuangan, akun modal milik Rugi akan berkurang sebanyak Rp 75.000.000.

Pengurangan ini tidak akan mengganggu aktivitas keuangan yang berdampak pada operasional perusahaan, namun hanya mengurangi modal yang dimiliki oleh sang pemilik saja.

Baca Juga: Apa itu Saldo Normal Akun dalam Akuntansi? Ini Penjelasannya!

Contoh Cara Menghitung Prive

Anda dapat menghitung prive menggunakan rumus sederhana berikut ini:

Prive = Modal akhir – (Modal awal + Laba)

Berikut gambaran contoh dalam menggunakan rumus menghitung prive berdasarkan soal berikut ini:

PT Jurnal Sejahtera memiliki modal awal sebesar Rp 250.000.000. Pemasukan laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 80.000.000.

Masih dalam periode yang sama, salah satu investor perusahaan PT Jurnal Sejahtera ingin menarik dana dengan modal akhir yang tersisa menjadi Rp 255.000.000.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka total perhitungan prive dapat dilakukan dengan cara berikut:

Prive = modal akhir – (modal awal + laba)

= Rp 255.000.000 – (Rp 250.000.000 + Rp 80.000.000)

= Rp 255.000.000 – Rp 330.000.000 = Rp -75.000.000

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat terlihat bahwa investor menarik dana untuk pribadi sebesar Rp 75.000.000, di mana tanda hasil negatif menunjukkan jumlah nilai dana yang ditarik.

Baca Juga: Mengenal Cash Advance, Definisi, Biaya, dan Keuntungan

Entri Akuntansi terkait Prive

Salah satu kekhasan dari prive dalam entri akuntansi adalah akun prive tergambarkan sebagai akun yang kontra dengan ekuitas dan pengurangan ekuitas pada neraca.

Ini menunjukkan tujuan dari prive untuk mewakili pengurangan dari total ekuitas atau total modal dalam bisnis.

Lebih lanjut, debit pada akun prive dan kredit pada akun tunai memperlihatkan bahwa berkurangnya modal dari jumlah ekuitas dalam bisnis.

Apakah Prive Dikenakan Pajak?

Berdasarkan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah menunjukkan bahwa tidak ada pajak atas prive.

Hal ini sesuai dengan UU PPh pasal 4 ayat 3 i yang berbunyi:

“Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif.”

Berdasarkan bunyi pasal terebut, prive atau penarikan modal bukan termasuk objek pajak PPh. Namun, tetap harus dilaporkan dalam SPT Tahunan 1770 PPh wp orang pribadi sebagai penghasilan bukan objek pajak.

Baca Juga: Akuntansi Perpajakan: Fungsi, Sifat, dan Klasifikasi

Cara Mengelola Prive dengan Baik

Agar keuangan tetap stabil, berikut tips cara yang bisa Anda lakukan untuk mengelola prive dengan baik dalam pencatatan keuangan.

  • Membatasi jumlah penarikan yang hendak dilakukan oleh investor, untuk gambarannya seperti jangan melebihi 50% dari modal awal agar tidak berdampak pada operasional perusahaan dan stabilitas finansial.
  • Siapkan sumber dana cadangan dari laba perusahaan agar tetap mengontrol kesehatan finansial jika modal tiba-tiba ditarik oleh investor dan memenuhi kebutuhan yang tidak terduga.
  • Hindari risiko masalah keuangan dengan membatasi nilai prive untuk tidak melebihi nilai dari laba yang diterima oleh perusahaan.
  • Melakukan evaluasi dan pemantauan rutin terhadap aktivitas yang terjadi antara investor dengan kemitraan perusahaan. Ini bertujuan agar dapat tetap menjaga keseimbangan keuangan.
  • Pahami prioritas antara kebutuhan pribadi dengan kebutuhan perusahaan. Anda juga dapat mengingatkan investor dengan baik terkait penarikan yang lebih bijak dan sama-sama menjaga stabilitas finansial perusahaan.

Kesimpulan

Itulah ulasan secara lengkap mengenai prive dalam perspektif akuntansi dan keuangan yang merujuk pada penarikan modal oleh pemiliki atau investor, dan sering disebut sebagai withdrawals.

Walaupun begitu, terdapat beberapa fokus perhatian dalam penarikan ini, sebab jika diabaikan dapat berdampak pada ketidakstabilan finansial perusahaan dan dapat mengarah ke kebangkrutan.

Oleh karena itu, penting untuk bijak dalam melakukan penarikan dan mengetahui prioritas yang lebih penting antara kebutuhan pribadi dengan kebutuhan perusahaan.

Karena sifatnya yang mengambil dana dari modal awal, pencatatan prive cukup penting dalam laporan keuangan perusahaan agar dapat terhindar dari masalah keuangan yang serius.

Untuk itu, gunakan software akuntansi Mekari Jurnal untuk memudahkan pencatatan seluruh transaksi dalam bisnis yang dapat Anda kelola secara otomatis.

Tentunya, hasil yang diberikan akan tergambar secara cepat dan akurat serta dapat terinput secara langsung ke dalam laporan keuangan.

Jika tertarik, Anda dapat mendaftarkan langsung bisnis dan perusahaan Anda melalui tombol di bawah ini dan rasakan manfaatnya menggunakan Mekari Jurnal!

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Kategori : Akuntansi
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal