17 min read

Akuntansi Berbasis Akrual: Pengertian, Jenis, Contoh Penerapan

Diperbarui
Di tulis oleh: Author Avatar Andhika Pramudya

Akuntansi berbasis akrual merupakan salah satu metode dalam pencatatan keuangan yang memiliki kelebihan dalam memberikan informasi keuangan yang lebih tepat dan akurat. Metode pencatatan ini sudah tercantum di dalam Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum (GAAP).

Sehingga praktik akuntansi berbasis akrual sudah menjadi standar untuk sebagian besar perusahaan kecuali untuk bisnis yang sangat kecil dan perorangan. Metode yang sudah terstandarisasi secara global tentunya dapat memastikan keakuratannya dalam memberikan informasi seputar kesehatan keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, ketahui secara lengkap mengenai akuntansi berbasis akrual beserta manfaat dan cara penerapannya seperti yang dijelaskan Mekari Jurnal berikut ini.

Apa Itu Akuntansi Berbasis Akrual?

Akuntansi berbasis akrual merupakan metode pencatatan dalam akuntansi keuangan yang memungkinkan perusahaan untuk dapat mencatat pemasukan sebelum menerima pembayaran. Menurut Investopedia, Akuntansi akrual mengikuti prinsip pencocokan, yang menyatakan bahwa pendapatan dan beban harus dicatat dalam periode yang sama.

Dalam konsep akuntansi ini, pendapatan dicatat saat terjadinya peristiwa transaksi atau penerimaan piutang, sehingga dicatat sebelum mendapatkan uang dari pelanggan. Begitu juga dengan beban, di mana tercatat pada saat terjadinya meskipun pembayaran belum dilakukan.

Cohtohnya, ketika perusahaan menerima faktur dari pemasok untuk pembelian bahan baku, biaya tersebut akan langsung tercatat sebagai beban meskipun faktur belum dibayarkan. Jika berkaitan dengan utang-piutang, utang tercatat ketika perusahaan sudah menerima barang atau jasa beserta faktur untuk pembayarannya, tetapi pembayaran belum dilakukan. Di sisi lain, piutang akan dicatat ketika perusahaan menjual barang atau jasa dan mengeluarkan faktur untuk pembayaran, walaupun pembayaran tersebut belum diterima.

Metode ini pada dasarnya memungkinkan arus masuk atau keluar kas saat ini dan masa depan berhubungan sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai keuangan perusahaan saat ini dan jangka panjang.

Konsep praktik akuntansi berbasis akrual membantu perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan yang lebih informatif dan akurat bagi manajemen, investor, kreditor, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Saat ini, penerapan akuntansi berbasis akrual sudah umum dalam laporan keuangan perusahaan besar dan lembaga publik karena memenuhi persyaratan akuntansi dan pelaporan yang lebih ketat.

Akuntansi Berbasis Akrual: Pengertian, Jenis, Contoh Penerapan

Metode Dalam Akuntansi Berbasis Akrual

Akuntansi berbasis akrual telah menjadi standar global yang digunakan untuk memastikan bahwa laporan keuangan dapat merefleksikan kondisi ekonomi yang sesungguhnya dari sebuah entitas. Tidak hanya memberikan gambaran yang komprehensif mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu periode, metode akrual juga memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan berbasis data yang lebih akurat.

Dalam praktiknya, akuntansi berbasis akrual tidak hanya diterapkan dalam satu bentuk tunggal. Terdapat beberapa pendekatan atau metode yang dapat digunakan, masing-masing dengan karakteristik, tujuan, dan kegunaan yang spesifik. Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang metode-metode akuntansi berbasis akrual, mulai dari full accrual accounting hingga modified accrual accounting, berikut fungsinya bagi organisasi.

1. Full Accrual Accounting: Memotret Laba dan Posisi Keuangan Secara Komprehensif

Definisi dan Karakteristik Utama

Metode pertama yang menjadi pilar utama dalam sistem akuntansi berbasis akrual adalah full accrual accounting atau metode akrual penuh. Sesuai namanya, metode ini mengakui dan mencatat semua transaksi ekonomi serta kejadian lainnya pada saat hak dan kewajiban timbul, tanpa menunggu adanya arus kas masuk atau keluar. Dengan demikian, transaksi dicatat ketika pendapatan diakui, bukan ketika kas diterima, serta beban diakui ketika timbul, bukan ketika kas dibayar.

Sebagai contoh, apabila perusahaan telah mengirimkan barang kepada pelanggan pada bulan Maret, maka pendapatan dari transaksi tersebut dicatat pada bulan yang sama, walaupun pembayaran baru diterima pada bulan Mei. Hal yang sama berlaku untuk beban: ketika perusahaan menerima tagihan listrik bulan ini, maka biaya sudah dicatat meskipun pembayaran baru dilakukan pada bulan berikutnya.

Tujuan Penerapan Full Accrual Accounting

Penerapan metode akrual penuh ini utamanya ditujukan untuk beberapa kepentingan penting, yaitu:

  • Menentukan laba bersih secara lebih akurat. Karena metode ini mencatat pendapatan dan beban pada periode terjadinya, bukan pada saat kas berpindah, maka laba bersih yang dihasilkan benar-benar mencerminkan hasil usaha di periode tersebut.
  • Mengukur posisi keuangan dengan tepat. Full accrual accounting memungkinkan penyusunan neraca yang lebih komprehensif, mencakup seluruh aset, kewajiban, serta ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan.
  • Melakukan matching cost and revenue. Artinya, pendapatan dicocokkan dengan beban yang terkait langsung untuk menghasilkan pendapatan tersebut pada periode yang sama. Konsep ini sangat penting dalam menilai profitabilitas sebenarnya dari operasi perusahaan.

Dampak bagi Pengambilan Keputusan

Metode akrual penuh memberikan manajemen, investor, dan kreditor informasi yang paling realistis mengenai kondisi keuangan dan hasil operasional entitas. Dengan data ini, pihak manajemen dapat menyusun anggaran, strategi harga, hingga keputusan investasi dengan landasan yang solid.

2. Modified Accrual Accounting: Kombinasi Basis Kas dan Akrual yang Disesuaikan

Definisi dan Latar Belakang Metode

Berbeda dengan full accrual accounting yang sepenuhnya berbasis akrual, terdapat pula pendekatan lain yang dikenal sebagai modified accrual accounting [1]. Metode ini merupakan kombinasi atau hibrida antara basis kas dan basis akrual, dengan modifikasi tertentu yang disesuaikan berdasarkan sifat transaksi dan tujuan pelaporan.

Umumnya, metode ini diterapkan pada entitas publik atau pemerintah, terutama untuk memenuhi kebutuhan laporan yang dapat menunjukkan akuntabilitas fiskal jangka pendek sekaligus menyediakan informasi terkait posisi keuangan jangka panjang.

Mekanisme Pencatatan dalam Modified Accrual Accounting

Pada prinsipnya, modified accrual accounting menggunakan pendekatan yang dibedakan berdasarkan jenis transaksi, yaitu:

  • Untuk transaksi jangka pendek, seperti penerimaan kas dari pajak atau pembayaran belanja rutin, metode ini memakai basis kas. Artinya, pendapatan dicatat saat kas diterima dan pengeluaran dicatat saat kas dibayar.
  • Untuk transaksi jangka panjang, seperti pengakuan aset tetap, kewajiban jangka panjang, atau piutang yang signifikan, metode ini mengikuti basis akrual. Pendapatan maupun beban diakui pada saat hak dan kewajiban timbul, meskipun kas belum berpindah.

Contoh sederhananya, penerimaan kas dari pajak langsung dicatat saat diterima (basis kas), sementara pembangunan infrastruktur jalan akan dicatat sebagai aset pada saat konstruksi selesai, meskipun pembayaran kontraktor dilakukan secara bertahap (basis akrual).

Tujuan dan Manfaat Modified Accrual Accounting

Metode ini memiliki tujuan ganda, yaitu:

  • Memberikan gambaran yang memadai mengenai hubungan antara pengeluaran dengan pendapatan, sehingga membantu dalam menilai kinerja fiskal pada periode tertentu.
  • Menunjukkan posisi aset dan kewajiban secara lebih akurat, yang tidak sepenuhnya dapat dicapai jika hanya memakai basis kas.

Bagi pemerintah atau lembaga publik, modified accrual accounting menjadi solusi praktis karena tetap memungkinkan kontrol kas yang ketat untuk menjaga likuiditas, sekaligus menyediakan informasi yang diperlukan untuk evaluasi program jangka panjang.

3. Perbandingan Full Accrual Accounting dengan Modified Accrual Accounting

Untuk memahami lebih lanjut mengapa perusahaan atau lembaga memilih salah satu metode ini, penting membandingkan kedua pendekatan tersebut.

Aspek Full Accrual Accounting Modified Accrual Accounting
Basis Pengakuan Sepenuhnya berbasis akrual Gabungan basis kas & akrual, disesuaikan
Cocok Untuk Perusahaan swasta & entitas profit Lembaga publik & pemerintah daerah
Tujuan Utama Menentukan laba dan posisi keuangan Akuntabilitas fiskal + informasi posisi keuangan
Pelaporan Neraca Lengkap, termasuk aset & kewajiban Fokus aset & kewajiban signifikan, kas utama
Kompleksitas Tinggi, membutuhkan sistem solid Sedang, disesuaikan dengan regulasi publik

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa full accrual accounting memberikan informasi komprehensif yang sangat dibutuhkan untuk perusahaan profit-oriented, sementara modified accrual accounting lebih pragmatis dan disesuaikan untuk entitas yang fokus pada pengelolaan anggaran publik.

4. Pentingnya Memilih Metode yang Tepat Berdasarkan Tujuan Entitas

Pemilihan metode akuntansi bukan hanya masalah teknis, melainkan keputusan strategis yang akan memengaruhi seluruh proses pelaporan keuangan, evaluasi kinerja, serta kepercayaan stakeholders terhadap entitas.

Faktor Penentu Pemilihan Metode

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih metode pencatatan akrual adalah:

  • Karakteristik entitas: Perusahaan swasta yang fokus pada profitabilitas akan lebih diuntungkan dengan full accrual, sedangkan pemerintah yang perlu mengutamakan kontrol kas lebih cocok dengan modified accrual.
  • Tujuan pelaporan: Apakah lebih untuk menentukan laba bersih dan ROI (return on investment), atau untuk menunjukkan seberapa baik entitas mengelola anggaran publik.
  • Kapasitas sistem informasi akuntansi: Full accrual membutuhkan sistem pencatatan yang lebih kompleks dan detail.
  • Regulasi yang berlaku: Banyak pemerintah daerah di Indonesia yang wajib menggunakan SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan) berbasis modified accrual sesuai PP No. 71 Tahun 2010.

Dampak Bagi Stakeholders

Metode akrual yang dipilih akan memengaruhi cara pemangku kepentingan memahami laporan keuangan. Investor, misalnya, membutuhkan informasi laba dan aset lengkap yang hanya dapat diberikan oleh full accrual. Sementara masyarakat atau DPR lebih memerlukan informasi likuiditas jangka pendek untuk memastikan penggunaan APBD tidak defisit.

Baca Juga: Metode Pencatatan Akuntansi Basis Kas (Cash) vs Akrual (Accrual)

Jenis-jenis Akuntansi Berbasis Akrual

Pada dasarnya, jenis-jenis penerapan akuntansi berbasis akrual cukup banyak.

Namun, jika melihat dari penerapannya, jenis akuntansi berbasis akrual terbagi menjadi 4, yakni pendapatan, beban, utang, dan piutang. Berikut penjelasannya:

Pendapatan Akrual (Accrued Revenue)

Pendapatan ini dicatat pada saat transaksi penjualan atau penerimaan piutang terjadi, bahkan jika uang belum diterima dari pelanggan. Biasanya, pendapatan ini terjadi pada transaksi proyek atau pinjaman dalam jangka panjang.

Misalnya, jika sebuah perusahaan menjual produknya melalui kredit, pendapatan akan langsung dicatat saat penjualan terjadi, bukan saat pelanggan membayar faktur.

Konsep Dasar Pendapatan Akrual

Pendapatan akrual atau accrued revenue adalah jenis pendapatan yang dicatat dalam pembukuan perusahaan pada saat pendapatan dihasilkan, meskipun kasnya belum diterima. Pendapatan ini pada prinsipnya diakui pada saat perusahaan telah memberikan produk atau jasa kepada pelanggan, dan memiliki hak untuk menerima pembayaran, meskipun secara kas uang baru diterima di masa mendatang.

Dalam standar akuntansi keuangan (misalnya PSAK maupun IFRS), prinsip ini diatur dalam konsep matching principle, yang mewajibkan pendapatan diakui pada periode terjadinya transaksi untuk mencocokkan dengan beban yang dikeluarkan pada periode yang sama. Dengan demikian, laporan laba rugi mencerminkan kinerja usaha secara riil pada periode tersebut.

Contoh Penerapan Pendapatan Akrual

Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan konstruksi yang mengerjakan proyek jembatan selama 12 bulan akan mencatat pendapatan sesuai progres pekerjaan (progress billing). Misalnya pada bulan ke-6, perusahaan telah menyelesaikan 50% pekerjaan dan mengajukan tagihan ke klien. Walaupun klien baru membayar tagihan pada bulan ke-8, perusahaan akan tetap mencatat pendapatan pada bulan ke-6 senilai 50% dari nilai kontrak.

Demikian pula pada perusahaan yang menjual produknya dengan sistem kredit, pendapatan langsung dicatat saat barang diserahkan kepada pelanggan, bukan ketika pelanggan melakukan pembayaran cicilan.

Manfaat

Pencatatan pendapatan secara akrual memberikan manfaat besar, terutama dalam mengukur profitabilitas yang akurat pada setiap periode akuntansi. Informasi ini penting bagi manajemen untuk mengevaluasi kinerja usaha, serta bagi investor dan kreditor untuk menilai kelayakan finansial entitas.

Namun demikian, perusahaan perlu memastikan pengendalian internal yang memadai untuk meminimalkan risiko piutang tak tertagih yang bisa mengakibatkan overstatement pendapatan.

Pendapatan Ditangguhkan (Deferred Revenue)

Pendapatan ini tercatat ketika perusahaan menerima uang tunai namun barang atau jasa belum didapat. Kondisi ini akan menjadi liabilitas karena perusahaan mempunyai kewajiban untuk menyerahkan barang atau menyediakan jasa di masa yang akan datang.

Pengertian Pendapatan Ditangguhkan

Pendapatan ditangguhkan atau deferred revenue adalah situasi yang terjadi ketika perusahaan menerima kas terlebih dahulu, tetapi barang atau jasa yang menjadi hak pelanggan belum diserahkan pada saat penerimaan uang tersebut. Dalam akuntansi, kondisi ini dicatat bukan sebagai pendapatan langsung melainkan sebagai liabilitas (kewajiban) karena perusahaan masih memiliki tanggung jawab untuk menyerahkan barang atau memberikan jasa di masa mendatang.

Pendapatan jenis ini sering disebut juga unearned revenue (pendapatan yang belum diperoleh).

Contoh Praktis Deferred Revenue

Misalnya, perusahaan penyedia layanan internet menerima pembayaran di muka untuk langganan satu tahun dari pelanggan. Pada saat kas diterima, perusahaan tidak langsung mengakui seluruh jumlah sebagai pendapatan. Sebaliknya, jumlah tersebut diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dalam neraca. Pendapatan baru akan diakui secara berkala setiap bulan sesuai masa layanan yang telah diberikan.

Contoh lainnya dapat ditemukan pada perusahaan penerbit majalah yang menerima pembayaran langganan tahunan. Setiap bulan saat majalah dikirimkan, pendapatan akan direklasifikasi dari pendapatan ditangguhkan menjadi pendapatan aktual.

Tujuan dan Keunggulan Pencatatan Deferred Revenue

Metode ini memastikan bahwa pendapatan hanya diakui ketika barang atau jasa telah benar-benar diterima oleh pelanggan, sehingga laporan laba rugi tidak menunjukkan pendapatan yang terlalu tinggi pada saat kas diterima. Hal ini memperkuat prinsip kehati-hatian (prudence) dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan.

Dengan demikian, perusahaan dapat memberikan gambaran yang wajar kepada investor dan regulator mengenai sejauh mana kewajiban layanan masih perlu dipenuhi di masa depan.

Beban Akrual (Accrued Expenses)

Beban dicatat pada saat terjadinya, meskipun pembayaran belum dilakukan. Misalnya, jika perusahaan menerima faktur dari pemasok untuk bahan baku yang dibeli, biaya bahan baku tersebut akan langsung dicatat sebagai beban pada saat faktur diterima, meskipun pembayaran faktur belum dilakukan.

Definisi dan Konsep Beban Akrual

Beban akrual adalah pengakuan atas beban yang telah terjadi dan menjadi kewajiban perusahaan, meskipun pembayaran belum dilakukan pada periode tersebut. Konsep ini muncul sebagai bentuk pencocokan beban dengan pendapatan yang dihasilkan dalam periode yang sama, sehingga laba bersih yang ditampilkan menjadi lebih representatif.

Akuntansi beban akrual sangat penting karena banyak transaksi perusahaan yang tidak dibayar tepat pada saat barang atau jasa diterima. Jika perusahaan hanya mengakui beban saat kas keluar (basis kas), maka laporan laba rugi dapat menyesatkan.

Contoh Praktis Accrued Expenses

Contoh yang paling umum adalah beban gaji. Jika periode pembayaran gaji jatuh setiap awal bulan sedangkan periode pelaporan keuangan adalah per 31 Desember, maka perusahaan perlu mengakui beban gaji bulan Desember pada laporan keuangan tahun berjalan meskipun pembayaran aktual baru dilakukan Januari tahun berikutnya.

Contoh lain adalah bunga pinjaman. Apabila bunga utang jatuh tempo dibayar setiap tiga bulan, perusahaan harus tetap mencatat beban bunga setiap bulan sebagai accrued expenses untuk mencerminkan kewajiban yang timbul.

Manfaat Akuntansi Beban Akrual

Dengan penerapan beban akrual, laporan keuangan mencatat seluruh kewajiban yang timbul sesuai periode ekonominya. Hal ini penting bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai beban operasional perusahaan dan memproyeksi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Biaya Bayar Dimuka (Prepaid Expenses)

Pada dasarnya, metode ini sama dengan deferred revenue di mana transaksi dilakukan terlebih dahulu di awal, sehingga barang atau jasa belum didapat. Namun, barang atau jasa tersebut menjadi aset bagi perusahaan Anda dan berhak untuk menerima barang atau jasa tersebut di masa depan.

Konsep Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka atau prepaid expenses terjadi ketika perusahaan melakukan pembayaran tunai untuk barang atau jasa yang manfaat ekonominya akan diterima di masa mendatang. Dalam catatan akuntansi, transaksi ini awalnya dicatat sebagai aset, bukan langsung diakui sebagai beban, karena perusahaan masih memiliki hak atas manfaat yang akan datang.

Prepaid expenses ini pada dasarnya memiliki sifat yang mirip dengan deferred revenue, hanya saja dari sisi perusahaan pembayar, bukan penerima uang.

Contoh Prepaid Expenses dalam Praktik

Misalnya, sebuah perusahaan menyewa kantor untuk jangka waktu satu tahun dengan pembayaran di muka. Pada saat pembayaran dilakukan, transaksi dicatat sebagai aset sewa dibayar dimuka. Setiap bulan, perusahaan akan mengalokasikan sebagian dari aset ini ke beban sewa pada laporan laba rugi, sesuai masa manfaat yang telah digunakan.

Contoh lainnya termasuk asuransi dibayar di muka, di mana perusahaan membayar premi untuk satu tahun ke depan, dan kemudian mengalokasikan beban asuransi secara bulanan.

Pentingnya Pencatatan Prepaid Expenses

Pencatatan biaya dibayar dimuka membantu perusahaan mematuhi prinsip matching costs with revenues sehingga beban hanya diakui pada periode saat manfaat ekonominya diterima. Hal ini membuat laporan laba rugi tidak terbebani secara tidak wajar pada periode saat pembayaran tunai dilakukan.

Selain itu, pencatatan yang tepat atas prepaid expenses juga memperkuat posisi aset lancar dalam neraca, yang menjadi indikator penting bagi kreditor dalam menilai likuiditas perusahaan.

Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual dalam Utang Piutang

Jenis-jenis Akuntansi Berbasis Akrual

Itulah keempat jenis akuntansi berbasis akrual secara umum. Di sisi lain, penerapan metode akuntansi akrual untuk transaksi utang-piutang adalah sebagai berikut:

Utang Akrual

Utang tercatat ketika perusahaan menerima barang atau jasa, dan faktur untuk pembayaran diterima, tetapi pembayaran belum dilakukan.

Misalnya, jika perusahaan menerima faktur dari pemasok tetapi belum membayarnya, utang akan dicatat pada saat faktur diterima.

Piutang Akrual

Piutang akant tercatat ketika perusahaan menjual barang atau jasa, kemudian faktur untuk penerimaan pembayaran telah diterbitkan, namun pembayaran belum diterima.

Misalnya, jika perusahaan mengeluarkan faktur kepada pelanggan tetapi pelanggan belum membayar, piutang akan dicatat pada saat faktur diterbitkan.

Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual dalam Pendapatan

Berikut adalah contoh dari penerapan akuntansi berbasis akrual dalam pendapatan, seperti pendapatan penjualan produk/jasa, pendapatan sewa, dan bunga yang diterima.

Untuk pendapatan dari penjualan:

Pada tanggal 10 Juli 2023, perusahaan A menjual produk senilai Rp 25.000.000 kepada Pelanggan A dan mengeluarkan faktur untuk penjualan tersebut.

Sehingga, pada tanggal 10 Juli, perusahaan A akan mencatat akun sebagai berikut:

Debit: Piutang Usaha Rp 25.000.000 (menandakan hak untuk menerima pembayaran dari Pelanggan A)

Kredit: Pendapatan Penjualan Rp 25.000.000 (mencatat pendapatan yang dihasilkan dari penjualan tersebut)

Meskipun perusahaan A belum menerima pembayaran dari Pelanggan A, mereka tetap dapat mencatat pendapatan dengan angka Rp 25.000.000 karena transaksi penjualan sudah terjadi dan hak untuk menerima pembayaran telah dimiliki.

Penerapan akuntansi berbasis akrual dalam pendapatan memungkinkan perusahaan untuk mencatat pendapatan sesuai dengan waktu terjadinya transaksi.

Dalam contoh ini, pendapatan diakui saat penjualan atau pesanan terjadi, bukan saat uang diterima dari pelanggan.

Contoh Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual dalam Biaya dan Beban

Selanjutnya merupakan contoh penerapan dalam biaya dan beban, dalam hal ini seperti biaya operasional, gaji dan tunjangan karyawan, dan bunga yang harus dibayar.

Untuk pengeluaran biaya operasional:

Pada tanggal 3 Juli, perusahaan B membeli bahan baku senilai Rp 18.000.000 dari pemasok dan menerima faktur untuk pembelian tersebut.

Gambaran catatan akunnya adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 3 Juli, perusahaan B mencatat pembelian bahan baku sebagai berikut:

Debit: Persediaan bahan baku Rp 18.000.000 (mencatat bahan baku yang telah diterima)

Kredit: Utang usaha Rp 18.000.000 (mencatat kewajiban pembayaran kepada pemasok)

Meskipun pembayaran belum dilakukan, biaya pembelian bahan baku ini telah diakui sebagai beban saat terjadinya transaksi.

Untuk gaji karyawan:

Perusahaan C menjadwalkan pembayaran gaji karyawan setiap akhir bulan, upah karyawan tersebut akan diakui sebagai beban dalam laporan keuangan sejak tanggal terjadinya, yaitu pada akhir bulan tersebut.

Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual:

Pada akhir bulan Juli, perusahaan C mencatat gaji karyawan sebagai berikut:

Debit: Beban Gaji Rp 150.000.000 (mencatat biaya gaji untuk bulan Juli)

Kredit: Utang Gaji Rp 150.000.000 (mencatat kewajiban pembayaran gaji kepada karyawan)

Meskipun gaji belum dibayar, biaya gaji ini telah diakui sebagai beban pada akhir bulan Juli karena mencerminkan hak karyawan untuk menerima pembayaran atas jasa mereka.

Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual dalam Aktiva dan Kewajiban

Terakhir, berikut contoh dari penerapan akuntansi berbasis akrual dalam aktiva dan kewajiban termasuk aset, piutang usaha, hutang usaha, dan beban tangguhan.

Untuk aktiva atau aset:

Pada tanggal 7 Juli, perusahaan D membeli sebuah mesin produksi senilai Rp 460.000.000 secara kredit dari pemasok.

Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual:

Pada tanggal 7 Juli , perusahaan D mencatat pembelian mesin sebagai berikut:

Debit: Aktiva Tetap – Mesin Produksi Rp 460.000.000 (mencatat mesin sebagai aset perusahaan)

Kredit: Utang Usaha Rp 460.000.000 (mencatat kewajiban pembayaran kepada pemasok)

Meskipun pembayaran belum dilakukan, aset mesin produksi ini telah diakui sebagai bagian dari aktiva perusahaan pada tanggal pembelian.

 

Manfaat dan Tantangan Akuntansi Berbasis Akrual

Sama seperti metode dan praktik dalam akuntansi lainnya di mana dalam penerapannya terdapat manfaat dan tantangan yang dapat dirasakan oleh entitas, organisasi, atau perusahaan.

Berdasarkan publikasi dari Kemenkeu RI tentang Akuntansi Akrual. Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh:

  1. Metode akuntansi berbasis akrual sudah menjadi international best practice dalam pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dalam berbagai sektor dan bidang.
  2. Perhitungan biaya yang lebih tepat dan akurat sebagai dasar penilaian kinerja dalam beberapa output tertentu jika dibandingkan dengan berbasis kas.
  3. Penyajian yang lebih terstruktur dan kompleks dalam neraca seperti perhitungan beban penyusutan, amortisasi, dan piutang tak tertagih sesuai dengan nilai bersih yang direalisasikan.
  4. Akuntansi berbasis akrual memberikan informasi dan wawasan yang lebih lengkap dan akurat, khususnya pada utang dan piutang perusahaan.

Di sisi lain, penerapan akuntansi berbasis akrual harus memenuhi beberapa prinsip dan aturan yang cukup kompleks. Selain itu terdapat beberapa tantangan lainnya, yaitu:

  1. Beberapa jenis bisnis yang melibatkan layanan jangka panjang atau kontrak proyek akan menghadapi kesulitan dalam menghitung pendapatan secara akurat.
  2. Menerapkan basis akrual memerlukan manajemen yang efektif terhadap utang dan piutang. Perusahaan harus memantau piutang usaha dan utang usaha secara hati-hati untuk mengelola likuiditas dan memastikan pelanggan dan pemasok membayar tepat waktu.
  3. Penerapan praktik akuntansi ini cukup mempengaruhi perhitungan pajak. Perusahaan harus mengakui pendapatan dan biaya pada saat transaksi terjadi, tetapi peraturan pajak mengharuskan pendapatan dan biaya diakui pada saat pembayaran atau penerimaan kas.
  4. Penerapan akuntansi berbasis akrual memerlukan pengelolaan sistem akuntansi yang tepat dan canggih. Perusahaan harus memiliki software pengelolaan akuntansi yang memungkinkan pencatatan transaksi secara akurat.

Kesimpulan

Itulah tujuan dan manfaat dari praktik akuntansi berbasis akrual bagi pencatatan transaksi perusahaan Anda.

Dengan manajemen dan keterlibatan dari semua pihak yang tepat, tentunya banyak manfaat dari akuntansi berbasis akrual dapat terwujudkan dan membantu meningkatkan pengambilan keputusan dan transparansi keuangan perusahaan.

Meskipun dapat menyajikan informasi keuangan yang lebih akurat dan lengkap, terdapat juga berbagai tantangan yang perlu diatasi dengan hati-hati agar perusahaan dapat berhasil mencapai tujuan dari penerapan praktik akuntansi.

Salah satu tantangannya adalah membutuhkan alat bantu pengelolaan akuntansi yang dapat melakukan pencatatan transaksi secara tepat dan akurat.

Mekari Jurnal merupakan software akuntansi online yang memiliki fitur pencatatan otomatis dan dapat membantu Anda dan perusahaan dalam mengelola keuangan dan bisnis.

Data transaksi yang sudah masuk juga langsung dapat terinput secara otomatis ke dalam fitur laporan keuangan Mekari Jurnal.

Tentunya akan semakin mudah karena dapat diakses secara realtime dan mengurangi risiko kesalahan input atau human error lainnya.

Tunggu apalagi? Gunakan Mekari Jurnal sekarang juga sebagai software penunjang pengelolaan akuntansi perusahaan Anda.

Daftarkan segera dan rasakan 14 hari menggunakan fitur-fiturnya secara gratis!

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

 

Kategori : Akuntansi

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami