Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Jenis, Contoh Pahami apa yang dimaksud dengan laporan posisi keuangan (statements of financial position), jenis-jenis, cara membuat, serta contoh yang ada adalah seperti apa akan dijelaskan secara lengkap oleh Blog Mekari Jurnal. Setiap perusahaan pasti tidak asing dengan laporan posisi keuangan (statements of financial position) terutama di setiap siklus akuntansi suatu perusahaan. Ini adalah laporan yang sistematis mengenai rangkaian dari pelaporan keuangan perusahaan di setiap siklus akuntansi perusahaan. Dalam membuat laporan posisi keuangan, terdapat data-data penting perusahaan yang berkaitan dengan transaksi perusahaan. Di akhir siklus akuntansi sebuah perusahaan, laporan ini menjadi pegangan yang menyatakan bagaimana kinerja perusahaan selama satu periode terakhir. Dari laporan ini, dapat diketahui berbagai data seperti apakah perusahaan mengalami kerugian atau tidak, mana produk yang paling disukai oleh pasar dan mana yang tidak disukai oleh pasar sehingga dapat menjadi evaluasi dari perusahaan. Pengertian Laporan Posisi Keuangan Laporan posisi keuangan perusahaan (statements of financial position) adalah laporan sistematis yang mengenai aktiva, utang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini juga dikenal dengan istilah neraca atau balance sheet. Di dalam laporan ini terdapat sumber daya perusahaan atau aset perusahaan, kewajiban ekonomis atau utang, modal saham dan hubungan antar item tersebut. Dengan kata lain, jenis laporan keuangan ini memberikan gambaran dari kondisi keuangan perusahaan. Membaca neraca dalam aplikasi keuangan harus dibandingkan dengan periode sebelumnya agar terdapat pertimbangan. Dapat juga dibandingkan dengan perusahaan lain di industri yang sama agar terdapat pertimbangan satu sama lain. Laporan posisi keuangan bertujuan menunjukan keadaan finansial suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, biasanya adalah pada waktu saat buku-buku ditutup dan di tentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender. Dalam membuat laporan ini tidak boleh terjadi kesalahan. Setiap data transaksi dan aset yang dicatat harus dicatat dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian perusahaan. Fungsi Laporan Posisi Keuangan Laporan posisi keuangan memiliki beberapa fungsi laporan posisi keuangan yaitu adalah sebagai berikut: Mengevaluasi kondisi dan kinerja keuangan perusahaan Laporan yang mewakili posisi keuangan perusahaan pada periode akhir akuntansi ini memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai kondisi ataupun kinerja keuangan perusahaan. Dengan adanya laporan ini, perusahaan dapat mengetahui posisi utang, modal, dan aktiva bisnis pada saat tutup buku akhir tahun. Acuan dalam membuat keputusan strategis Perusahaan akan dapat membuat kebijakan strategis yang berdasarkan kondisi keuangan yang telah dilaporkan, baik itu dalam hal pengembangan operasional, langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan performa keuangan perusahaan agar lebih baik pada periode mendatang. Sebagai dasar pertimbangan bagi investor dan stakeholder lain Fungsi laporan posisi keuangan selanjutnya adalah sebagai dasar pertimbangan bagi pihak-pihak terkait seperti investor untuk menganalisa kondisi finansial perusahaan tersebut. Sebagai contoh, investor dapat membandingkan posisi keuangan akhir tahun sekarang dengan sebelumnya untuk memutuskan apakah perusahaan tersebut layak untuk diinvestasikan. Baca Juga: Pengertian Liability Jenis, dan Cara Menganalisa dalam Bisnis Komponen dalam Laporan Posisi Keuangan Berikut ini adalah beberapa komponen yang harus ada ketika menyusun laporan posisi keuangan: Aktiva. Aktiva atau aset merupakan harta yang dimiliki perusahaan dengan nilai manfaat di masa depan, seperti truk, mobil barang, mobil kargo, gedung kantor, dan lain-lain yang bermanfaat untuk perusahaan. Aktiva ini terdiri dari aktiva lancar (current assets) dan aktiva tetap berwujud (tangiable fixed assets). Kewajiban. Kewajiban atau liabilitas terdiri dari utang lancar (current liabilities) dan utang jangka panjang (long term liabilities) yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Modal. Modal atau ekuitas merupakan harga kekayaan perusahaan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan. Modal dapat bertambah maupun berkurang di setiap saat. Hal tersebut bergantung kepada pemilik perusahaan atau investor. Komponen di atas penting bagi perusahaan. Aktiva dalam perusahaan harus selalu dikontrol dan dijaga agar tidak timbul kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan. Kewajiban juga harus diperiksa dengan teliti. Jika hutang yang dimiliki perusahaan lebih tinggi dibanding modal atau keuntungan maka perusahaan dapat mengalami kebangrutan. Begitu juga modal. Dalam perusahaan, modal harus selalu diatur agar tetap dapat membiayai kebutuhan perusahaan. Proses Akuntansi Otomatis Minim Risiko Human Error dengan Mekari Jurnal. Pelajari fitur selengkapnya! Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Bentuk-Bentuk Laporan Posisi Keuangan Laporan posisi keuangan memiliki beberapa bentuk yang berbeda, tetapi isi dan detail di dalamnya hampir sama satu sama lain. Anda hanya perlu menyesuaikan dengan jenis transaksi perusahaan dan berapa banyak transaksi yang terjadi dalam bisnis Anda. Hal ini akan memudahan Anda memilih mana bentuk yang sesuai dengan jenis perusahaan Anda sehingga proses cara membuat neraca saldo nantinya akan semakin mudah. Bentuk Skontro Neraca bentuk skontro adalah bentuk laporan keuangan yang memisahkan antara aktiva di posisi kanan dengan pasiva di posisi kiri. Jika Anda menggunakan ingin membuat laporan dengan bentuk skontro, maka Anda perlu memisahkan sisi kanan dan sisi kiri. Di sisi kanan, Anda dapat mengisi dengan akun modal dan kewajiban. Sedangkan di sisi kiri dapat Anda isi dengan akun yang masuk kategori aktiva perusahaan. Bentuk Staffel Bentuk staffel adalah bentuk yang disusun memanjang kebawah dan saldo diletakkan pada bagian samping di kolom debet dan kredit. Perlu diingat bahwa aktiva perusahaan terdiri dari aktiva lancar dan aktiva jangka panjang. Semuanya dimasukkan ke dalam kolom di sisi kiri. Aktiva lancar adalah aset perusahaan yang dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam satu tahun atau kurang. Misalnya seperti, uang tunai, surat-surat berharga, piutang usaha, bahan persediaan, dll. Sedangkan aktiva jangka panjang adalah aset perusahaan yang tidak dapat dikonversi menjadi uang dalam waktu satu tahun atau kurang. Misalnya adalah investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset tidak berwujud. Pada bentuk skontro yang Anda buat, untuk akun aktiva pisahkan kedua aktiva lancar dan tidak lancar tersebut. Untuk memudahkan Anda mencatat apa saja aset atau aktiva perusahaan yang dimiliki pada saat ini. Selain dapat mengetahui lebih jelas apa saja aset perusahaan, memisahkan aktiva lancar dan tidak lancar dapat memudahkan proses pembuatan neraca perusahaan. Mulailah dari aktiva lancar yang paling cepat likuidasinya. Kemudian masukkan pos untuk kewajiban atau liabilitas dan modal atau ekuitas. Ingat, Anda harus mencatat setiap detailnya dan tidak boleh ada yang terlewatkan. Hutang jangka panjang dan jumlah modal yang dimiliki perusahaan adalah harus dicatat dengan detail nominalnya agar tidak terjadi kesalahan terhadap laporan posisi keuangan. Jangan lupa untuk membagi kewajiban atau liabilitas menjadi 2 bagian yaitu liabilitas jangka panjang dan liabilitas jangka pendek. Liabilitas jangka panjang adalah liabilitas yang jatuh tempo pada satu titik setelah satu tahun. Sedangkan Liabilitas jangka pendek adalah liabilitas yang jatuh tempo dalam satu tahun dan terdaftar dalam urutan tanggal jatuh tempo. Dengan menulis secara detail tentang liabilitas perusahaan, Anda dapat mengetahui berapa banyak tanggungan perusahaan selama satu tahun kedepan dan seterusnya. Cara Membuat Laporan Posisi Keuangan Untuk membuat laporan posisi keuangan, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini: Melakukan identifikasi dan analisis transaksi keuangan perusahaan. Mencatat dan mengklasifikasi jurnal transaksi keuangan perusahaan. Posting hasil pencatatan jurnal ke dalam buku besar. Menyiapkan neraca saldo berdasarkan informasi dalam buku besar. Menyusun kertas kerja kolom berdasarkan buku besar. Membuat laporan posisi keuangan berdasarkan kertas kerja kolom. Contoh Laporan Posisi Keuangan Di bawah ini adalah contoh laporan posisi keuangan dengan bentuk skontro: Di bawah ini adalah contoh laporan posisi keuangan dengan bentuk staffle: Untuk lebih memahaminya, Anda bisa melihat contoh soal tentang penyusunan laporan posisi keuangan berikut ini: PT. Jurnal Karya memiliki informasi sebagai berikut ini: Total dana kas, piutang, dan persediaan Rp 3.000.000 Total investasi: Rp 6.000.000 Utang pajak dan utang bank jangka pendek: Rp 2.000.000 Utang jangka panjang: Rp 1.000.000 Total modal saham dan tambahan modal yang disetor: Rp 6.000.000 Bagaimana cara membuat laporan posisi keuangan berdasarkan informasi di atas? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, untuk membuat statements of financial position, Anda harus mengidentifikasikan dan mengelompokkan transaksi perusahaan. Komponen yang termasuk dalam aset lancar: Kas Persediaan Piutang PPN Komponen yang termasuk dalam aset tidak lancar: Investasi Aset tetap Beban yang ditangguhkan Komponen yang termasuk dalam liabilitas jangka pendek: Utang bank jangka pendek Utang pajak Beban akrual Beban pembiayaan konsumen Utang obligasi Komponen yang termasuk dalam liabilitas jangka panjang: Utang jangka panjang Utang sewa pembiayaan Penghasilan ditangguhkan Komponen yang termasuk dalam ekuitas: Modal saham Tambahan modal yang disetor. Laporan posisi keuangan (statements of financial position) perusahaan menggunakan persamaan akuntansi berikut: Aktiva (Aset) = Kewajiban (Liabilitas) + Modal (Ekuitas) Berikut ini adalah cara menyusun laporan posisi keuangan PT. Jurnal Karya: PT. Jurnal Karya Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2022 Aset lancar Rp 3.000.000 Aset tidak lancar Rp 6.000.000 Total aset Rp 9.000.000 Liabilitas jangka panjang Rp 2.000.000 Liabilitas jangka pendek Rp 1.000.000 Total liabilitas Rp 3.000.000 Ekuitas Rp 6.000.000 Total liabilitas dan ekuitas Rp 9.000.000 Coba Software Akuntansi Mekari Jurnal untuk Membuat Laporan Posisi Keuangan Setelah dihitung dengan menggunakan persamaan tersebut, perhatikan laporan posisi keuangan Anda, apakah seimbang atau tidak. Jika kedua sisi seimbang atau balance maka tidak ada masalah dalam laporan ini. Tetapi jika tidak seimbang, maka terjadi kesalahan dalam proses pelaporan. Anda harus meneliti lagi transaksi yang terjadi dan melakukan hitungan ulang sehingga neraca menjadi seimbang. Kesalahan tersebut dapat saja terjadi karena kesalahan saat memasukkan akun ke buku besar akuntansi, atau dari buku besar ke statement of financial positions. Watch this video on YouTube Untuk membuat laporan posisi keuangan yang adalah mudah, cepat dan akurat. Anda dapat menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal. Aplikasi pembuatan laporan keuangan yang lengkap terdapat juga arus kas maupun laporan laba rugi dan yang lainnya. Mekari Jurnal juga memiliki kemudahan akses di mana pun kapan pun yang telah tersertifikasi ISO/IEC 27001 sehingga data pasti terjamin keamanannya. 54% pelaku bisnis merasa bahwa keputusan menggunakan software akuntansi memberikan dampak yang signifikan terhadap bisnis mereka dalam jangka panjang. – Capterra’s 2024 Tech Trends Report Dengan keamanan yang sudah terjamin serta tersedia di berbagai platform seperti Android, iPhone. Karena itu Anda bisa memanfaatkan aplikasi stok barang dari Mekari Jurnal untuk membantu pekerjaan Anda. Baik, Saya Mau Konsultasi Gratis Mekari Jurnal Sekarang! Itulah penjelasan mengenai apa itu pengertian laporan posisi keuangan, fungsi, jenis-jenis, lengkap dengan cara membuat dan contoh yang adalah penting untuk dipahami. Bagi Anda yang ingin mengoptimalkan bisnis, Mekari Jurnal menyedikan software laporan posisi keuangan usaha yang dapat Anda pakai untuk memudahkan pelaporan posisi keuangan bisnis Anda dengan cepat dan akurat. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi. Referensi: Capterra, “Capterra’s 2024 Tech Trends Report: Software Selection Best Practices for Financial Firms”.