Mekari Jurnal
Daftar Isi

Penyusutan Inventaris (Inventory Shrinkage): Penyebab, Rumus, dan Contoh

Tayang 04 Jan 2024
Diperbarui 12 Februari 2024

Dalam dunia bisnis, pengelolaan inventaris memegang peran yang sangat penting dalam oeprasional bisnis dan kesehatan finansial.

Inventaris mengacu pada ketersediaan barang atau produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk dijual kepada pelanggan atau digunakan dalam operasional.

Namun, ada tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan terkait dengan perubahan jumlah inventaris yang tercatat dalam pembukuan dan jumlah inventaris aktual yang tersedia secara fisik.

Fenomena ini dikenal sebagai “penyusutan inventaris” atau “inventory shrinkage” dalam konteks pengelolaan gudang atau penyusunan laporan keuangan.

Ini penting untuk perusahaan adopsi untuk memahami nilai aset yang mereka hadapi. Oleh karena itu agar dapat memahaminya, simak artikel terkait penyusutan inventaris berikut ini.

Apa itu Penyusutan Inventaris?

Penyusutan inventaris merujuk pada perbedaan antara jumlah inventaris yang tercatat dalam buku catatan dan jumlah inventaris yang benar-benar ada dalam gudang atau tempat penyimpanan fisik.

Penyusutan ini dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti pencurian, kerusakan, atau kesalahan dalam penghitungan.

Dalam bisnis ritel, perusahaan dapat menghadapi tantangan dalam menjaga konsistensi antara jumlah inventaris yang dicatat dan yang sebenarnya ada.

Penyusutan inventaris dapat merugikan perusahaan secara finansial dan operasional, oleh karena itu, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah untuk mengendalikannya.

Lalu, mengapa itu penting bagi bisnis? Anda bisa baca selangkapnya dalam artikel berikut: Pentingnya mengelola inventaris bagi kelangsungan bisnis

Penyusutan Inventaris (Inventory Shrinkage): Penyebab, Rumus, dan Contoh

Penyebab Penyusutan Inventaris

Ada beberapa penyebab utama penyusutan inventaris walaupun pada dasarnya terjadi secara alamiah, di antaranya:

1. Pencurian

Pencurian adalah salah satu penyebab utama penyusutan inventaris.

Hal ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk pencurian oleh karyawan, pencurian oleh pelanggan, atau pencurian oleh pihak luar seperti vendor.

Pencurian oleh karyawan atau pelanggan dapat terjadi jika sistem pengendalian internal lemah atau jika tindakan pencegahan tidak efektif dilaksanakan.

the 2018 National Retail Security Survey mengemukakan bahwa faktor penyebab terbesar terjadinya penyusutan inventaris melalui karyawan yang tidak jujur dan tindakan pencurian, merugikan bisnis hingga 1,33% berdasarkan rata-rata penjualan retail.

2. Kerusakan

Kerusakan fisik pada inventaris juga dapat menyebabkan penyusutan.

Barang atau produk yang rusak tidak dapat dijual atau digunakan, sehingga nilai inventaris berkurang.

Kerusakan dapat terjadi dalam proses penyimpanan, pengangkutan, atau manipulasi barang.

3. Kesalahan Penghitungan

Kesalahan manusia dalam penghitungan inventaris juga dapat menjadi penyebab penyusutan.

Kesalahan ini bisa terjadi saat mencatat, menghitung, atau melaporkan jumlah inventaris.

Kesalahan ini terkadang sulit terdeteksi jika tidak ada sistem pengendalian yang memadai.

4. Inovasi dan Teknologi

Inovasi merupakan sebuah perkembangan yang dapat meningkatkan nilai dan kualitas ekonomi dari suatu barang.

Adanya proses ini disertai teknologi yang semakin maju tentunya akan meningkatkan nilai inventaris semakin baik.

Dampaknya, stok barang lama akan menjadi tidak relevan dan ketinggalan zaman sehingga mengurangi nilainya.

5. Tren Ekonomi dan Pasar

Tren dan anomali juga berkontribusi besar terhadap faktor penyebab terjadinya penyusutan inventaris.

Pada suatu waktu, bisa saja stok sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga tidak mengendap di gudang terlalu lama.

Namun, bisa saja sewaktu-waktu ketika tren mulai menurun namun tidak disertai dengan proses produksi yang tetap tinggi.

Sehingga, barang akan kehilangan nilai di ruang penyimpanan gudang.

cara menghitung penyusutan inventaris

Rumus Penyusutan Inventaris

Rumus sederhana untuk menghitung penyusutan inventaris adalah sebagai berikut:

Rumus Penyusutan Inventaris = Inventaris yang Terdaftar – Inventaris Fisik

Untuk menghitung penyusutan inventaris, langkah-langkah yang harus diambil adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan total inventaris yang terdaftar dalam catatan perusahaan.
  2. Lakukan penghitungan fisik untuk menentukan jumlah inventaris aktual yang tersedia.
  3. Kurangkan jumlah inventaris fisik dari inventaris yang terdaftar.

Rumus ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perbedaan antara jumlah inventaris yang dicatat dan yang benar-benar ada.

Jika angka hasilnya positif, itu menunjukkan adanya penyusutan inventaris.

Baca Juga: Cara Melakukan Inventory Control yang Tepat Bagi Usaha

Strategi Pengendalian Penyusutan Inventaris

Untuk mengurangi atau mencegah penyusutan inventaris, perusahaan perlu mengadopsi strategi pengendalian yang efektif.

Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:

1. Penerapan Sistem Pengendalian Internal

Perusahaan perlu memiliki sistem pengendalian internal yang kuat untuk mengawasi pergerakan inventaris.

Penggunaan teknologi seperti barcode atau RFID (transponder) dapat membantu dalam pencatatan dan pelacakan inventaris dengan akurat.

2. Audit Rutin

Melakukan audit rutin terhadap inventaris fisik membantu dalam mengidentifikasi perbedaan antara inventaris yang terdaftar dan yang sebenarnya ada.

Audit juga dapat membantu dalam mendeteksi kemungkinan kecurangan atau pencurian.

Oleh karena itu, ketahui bagaimana cara melakukan proses audit stok barang yang tepat, simak selengkapnya dalam: 5 tips mudah melakukan audit stok barang.

3. Pelatihan Karyawan

Pelatihan karyawan tentang pentingnya pengendalian inventaris dan bagaimana melaporkan perubahan inventaris yang signifikan dapat membantu mencegah penyusutan.

4. Penggunaan Teknologi

Memanfaatkan teknologi seperti sistem manajemen inventaris (IMS) atau perangkat lunak yang memungkinkan pencatatan dan pemantauan inventaris secara real-time dapat membantu dalam mengurangi kesalahan manusia.

5. Pencatatan yang Akurat

Mencatat setiap perubahan inventaris dengan akurat dan tepat waktu penting untuk menghindari kesalahan atau penyimpangan.

6. Pengamanan dan Keamanan

Menerapkan langkah-langkah keamanan fisik dan digital, seperti penggunaan kamera pengawas atau akses terbatas ke gudang, dapat membantu mencegah pencurian.

7. Analisis Penyebab Penyusutan

Menganalisis penyebab penyusutan secara berkala dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pola atau area yang rentan terhadap penyusutan.

Dengan mengetahui penyebabnya, perusahaan dapat mengambil tindakan yang lebih tepat.

penyebab dan contoh dari penyusutan inventaris

Contoh Penyusutan Inventaris dalam Bisnis

Dalam operasional bisnis, pengelolaan inventaris adalah aspek yang tak bisa diabaikan.

Inventaris merujuk pada segala barang atau produk yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual atau digunakan dalam operasional.

Namun, kendala yang sering dihadapi perusahaan adalah ketidakcocokan antara inventaris yang tercatat dalam catatan dan inventaris fisik yang benar-benar ada.

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan ini adalah “penyusutan inventaris” atau “inventory shrinkage.”

Artikel ini akan mengulas contoh-contoh perhitungan penyusutan inventaris, beserta langkah-langkah untuk menghitungnya.

Contoh 1: Menghitung Penyusutan Inventaris

Misalkan Anda memiliki bisnis dengan persediaan senilai Rp 100.000.000.

Catatan keuangan menunjukkan bahwa Anda seharusnya memiliki persediaan senilai Rp 120.000.000, namun Anda telah menjual barang senilai Rp 30.000.000 dan melakukan pembelian tambahan senilai Rp 10.000.000. Bagaimana Anda menghitung penyusutan inventaris?

  1. Jumlahkan nilai persediaan aktual yang Anda miliki. Dalam contoh ini, total persediaan aktual adalah Rp 100.000.000.
  2. Kurangkan nilai persediaan aktual dari nilai persediaan yang seharusnya Anda miliki menurut catatan keuangan. Dalam contoh ini, kurangi Rp 100.000.000 dari Rp 120.000.000, hasilnya adalah Rp 20.000.000.
  3. Bagi selisih tersebut dengan nilai persediaan yang seharusnya untuk mendapatkan tingkat penyusutan. Dalam contoh ini, bagi Rp 20.000.000 dengan Rp 120.000.000, hasilnya adalah 0,1667.
  4. Kalikan tingkat penyusutan dengan 100 untuk mendapatkan persentase. Dalam contoh ini, kalikan 0,1667 dengan 100, hasilnya adalah 16,67%.

Dengan demikian, dalam contoh ini, tingkat penyusutan inventaris adalah sebesar 16,67%.

Contoh 2: Perhitungan Penyusutan Inventaris

Perusahaan ABC Internasional memiliki persediaan terdaftar senilai Rp 1.000.000.000 dalam catatan akuntansi mereka.

Setelah melakukan penghitungan inventaris fisik, perusahaan menemukan bahwa nilai aktual yang ada adalah Rp 950.000.000.

Bagaimana perhitungan penyusutan inventaris dilakukan?

  1. Kurangkan nilai persediaan aktual dari nilai persediaan terdaftar. Dalam contoh ini, kurangkan Rp 950.000.000 dari Rp 1.000.000.000, hasilnya adalah Rp 50.000.000.
  2. Dalam contoh ini, nilai penyusutan inventaris adalah Rp 50.000.000.

Selanjutnya, Anda dapat menghitung persentase penyusutan dengan membagi nilai penyusutan dengan nilai persediaan terdaftar, dan kemudian mengalikannya dengan 100.

Dalam contoh ini, persentase penyusutan inventaris adalah 5%.

Entri Jurnal Penyusutan Inventaris

Proses penyusutan inventaris juga memerlukan pencatatan dalam buku catatan perusahaan.

Misalkan dalam contoh kedua di atas, perusahaan ABC Internasional perlu mencatat penyusutan inventaris senilai Rp 50.000.000.

Entri jurnal untuk penyusutan inventaris akan terlihat sebagai berikut:

  • Akun Pengeluaran Debit: Rp 50.000.000
  • Akun Persediaan Kredit: Rp 50.000.000

Dengan melakukan entri jurnal ini, perusahaan mencatat pengeluaran yang terjadi akibat penyusutan inventaris, sementara nilai persediaan di sisi lain juga tercatat.

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

Pentingnya Mengelola Inventaris untuk Kelangsungan Bisnis

Manajemen barang adalah tugas yang kompleks dan mengoptimalkan stok inventaris bisa terasa seperti pertempuran tanpa akhir.

Namun ternyata mengelola inventaris dalam sejarahnya dianggap sebagai inventasi besar dalam sebuah bisnis.

Mengapa demikian? Jika Anda tidak mengelola inventaris dengan baik maka akan menghancurkan bisnis karena sangat mungkin tidak memiliki stok yang cukup yang berdampak pada pengurangan keuntungan.

Dari sini diketahui bahwa pengelolaan inventaris merupakan salah satu pendorong bisnis untuk menghasilkan profit yang lebih optimal.

Oleh karenanya tugas mengelola inventaris ini tidak boleh ditinggalkan seberapa lelahnya pun Anda mengurus bagian lain dalam bisnis dan seberapa kecilnya pun bisnis yang dijalankan.

Berikut beberapa alasan utama mengapa mengelola inventaris sangat penting untuk diterapkan dalam bisnis Anda. Coba fitur dari aplikasi stok persediaan barang Mekari Jurnal.

1. Mengurangi Penyusutan Inventaris

Penyusutan inventaris adalah perbedaan antara stok yang ada dengan apa yang Anda catat dalam catatan inventaris Anda.

Hal ini terjadi secara alami seiring dengan berjalannya waktu.

Namun ada pula yang disebabkan oleh kesalahan manusia seperti pencurian, alur yang salah ataupun kesalahan pencatatan.

Perbedaan ini akan terasa sangat sulit untuk dilacak dan diatasi jika Anda memiliki stok dalam jumlah banyak.

Apalagi jika diperburuk dengan alur kerja yang mengandalkan perhitungan secara manual.

Dengan pengelolaan inventaris yang baik dan terintegrasi, masalah penyusutan ini akan dikelola lebih mudah dan cepat.

Anda pun dapat mengantisipasi penyusutan baik yang disebabkan oleh proses alami ataupun kesalahan manusia lebih dini sehingga meminimalisasi kerugian.

2. Membantu Analisis Tata Letak Gudang

Stok bahan baku ataupun produk mempunyai volume dan berat yang berbeda, bentuk yang berbeda, batas waktu pemakaian yang berbeda serta perbedaan lainnya.

Karena perbedaan inilah stok barang tersebut harus diletakkan di tempat yang berbeda-beda sesuai dengan tujuannya masing-masing.

Sebagai contoh, barang dengan volume dan berat yang cukup besar sebaiknya diletakkan di dekat pintu akses agar mudah untuk dibawa.

Dengan adanya program pengelolaan stok gudang yang baik, Anda lebih mengenal stok gudang Anda secara keseluruhan.

Sehingga lebih mudah dalam menentukan dan menemukan letak stok yang dimiliki.

3. Membantu Penjadwalan Pesanan

Anda perlu mengetahui berapa banyak stok yang masih ada, apa dan berapa yang harus dipesan kembali serta kapan sebaiknya pemesanan itu dilakukan.

Oleh karenanya dibutuhkan pengelolaan inventaris yang baik untuk melacak kebutuhan ini.

Dengan mengelola inventaris akan membantu Anda memproyeksikan penjualan serta menghitung jumlah stok setiap produk selama periode waktu.

Dengan mengetahui apa yang Anda miliki dan apa yang telah dijual, maka Anda juga akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai apa yang perlu dipesan dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan tersebut.

Ini akan membantu untuk menghindari kehabisan stok dan penyerahan kepada pelanggan tanpa gangguan.

4. Mengukur Kinerja Pengelolaan Inventaris

Key Performance Indicator (KPI) adalah cara terukur untuk mengetahui seberapa baik manajemen inventaris Anda.

Poin KPI inventaris yang paling penting untuk dikelola adalah inventory turnover karena mencerminkan seberapa sering stok barang Anda dijual dan diganti dalam periode waktu tertentu.

Cara menghitungnya adalah dengan membagi penjualan bersih dengan stok rata-rata Anda.

Angka yang dihasilkan membantu Anda mengukur seberapa cepat Anda menjual stok produk.

Kemudian bandingkan rata-rata yang Anda dapatkan  dengan rata-rata industri pada umumnya.

Data yang didaptkan dapat dijadikan bahan evaluasi, apakah ada hal yang harus dipertahankan, diperbaiki atau bahkan diubah.

Dengan pengelolaan inventaris yang baik, angka yang Anda dapatkan lebih akurat.

Sehingga evaluasi yang dilakukan benar-benar dapat diaplikasikan untuk perkembangan bisnis Anda.

Baca juga: Contoh Daftar Inventaris untuk Mencatat Persediaan Barang

5. Peningkatan Layanan Konsumen

Hitungan inventaris yang akurat akan berdampak pada pelayanan terbaik untuk konsumen.

Karena jika Anda melakukan kesalahan dalam perhitungan dan kehabisan stok akan mempengaruhi kepercayaan konsumen.

Menawarkan pemesanan ulang atau menunggu stok tersedia adalah pilihan, namun konsumen biasanya lebih memilih untuk membeli dari pesaing yang sudah tersedia dan siap dikirim.

Untuk menghindari kehilangan konsumen seperti ini, Anda memerlukan sistem pengelolaan inventaris untuk memastikan Anda tidak akan kehabisan stok.

Untuk merealisasikan berbagai poin penting pengelolaan inventaris, Anda dapat menggunakan software manajemen inventaris dengan sitem kerja otomatis yang memudahkan kerja Anda.

Mekari Jurnal adalah salah satu sistem akuntansi online yang memiliki fitur manajemen inventaris dan menjadi aplikasi stok barang nomor 1 di Indonesia.

Terdapat fitur lengkap yang memudahkan pengelolaan inventaris mulai dari penyimpanan data hingga perhitungan stok secara tepat.

Dengan Mekari Jurnal, data stok yang Anda input pada aplikasi persediaan juga akan secara otomatis dihubungkan dengan proses pembukuan serta pembuatan laporan keuangan.

Saya Ingin Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal!

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) Mengenai Penyusutan Inventaris

Dalam mengelola bisnis yang melibatkan inventaris atau persediaan fisik, seringkali muncul pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan bagaimana penyusutan inventaris dihitung, apa yang menjadi faktor-faktor penyebabnya, dan apakah ada metrik atau KPI (Key Performance Indicator) yang digunakan untuk mengukurnya.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai penyusutan inventaris beserta jawaban yang merinci konsep-konsep yang terlibat.

Bagaimana penyusutan persediaan ditentukan?

Penyusutan persediaan dapat ditentukan melalui beberapa langkah.

Pertama, lakukan penghitungan fisik persediaan, yaitu dengan menghitung dan mencatat jumlah aktual barang yang ada di gudang atau toko.

Selanjutnya, tentukan biaya dari persediaan tersebut. Biaya ini dapat mencakup biaya produksi, biaya pemesanan, biaya pengiriman, dan biaya lain yang terkait dengan akuisisi barang tersebut.

Setelah itu, kurangi biaya persediaan aktual dari biaya yang tercatat dalam catatan akuntansi perusahaan.

Selisih dari perhitungan ini akan memberikan gambaran tentang seberapa besar penyusutan yang terjadi.

Selanjutnya, untuk menghitung persentase penyusutan persediaan, bagi selisih tersebut dengan kuantitas persediaan yang tercatat dalam catatan akuntansi.

Ini akan menghasilkan tingkat penyusutan yang dapat diukur dalam persentase.

Apakah KPI penyusutan digunakan?

Ya, dalam dunia bisnis, ada KPI yang digunakan untuk mengukur kinerja atau penurunan nilai persediaan akibat penyusutan.

KPI ini dikenal sebagai “tingkat penyusutan inventaris.” Tingkat penyusutan inventaris mengukur persentase penurunan nilai persediaan karena faktor-faktor seperti kehilangan, pencurian, atau kesalahan pencatatan.

Pengukuran ini membantu perusahaan memahami sejauh mana nilai persediaan yang diharapkan dan nilai aktual yang ada berbeda.

Apa faktor utama di balik penyusutan?

Penyusutan inventaris terjadi ketika persediaan fisik yang ada lebih sedikit daripada jumlah inventaris yang tercatat dalam catatan akuntansi.

Ada beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan penyusutan:

  1. Pencurian oleh Karyawan atau Pelanggan: Tindakan tidak jujur dari karyawan atau pelanggan yang mengakibatkan hilangnya persediaan.
  2. Pengutilan: Penggunaan barang atau bahan baku dalam proses produksi yang mengakibatkan berkurangnya jumlah persediaan.
  3. Kesalahan Administrasi: Kesalahan dalam pencatatan atau penghitungan inventaris yang mengakibatkan ketidaksesuaian antara persediaan aktual dan catatan akuntansi.
  4. Kerusakan Produk: Barang yang rusak atau tidak layak jual dapat mengurangi nilai persediaan secara fisik.
  5. Penipuan Penjual atau Vendor: Penyedia barang atau jasa yang tidak jujur dapat mengakibatkan ketidakcocokan antara persediaan yang diharapkan dan yang sebenarnya ada.

Semua faktor di atas dapat mengakibatkan situasi di mana persediaan fisik lebih sedikit daripada jumlah yang seharusnya ada dalam catatan akuntansi.

Dalam situasi ini, kata “penyusutan” digunakan untuk menggambarkan perbedaan tersebut.

Kesimpulan

Penyusutan inventaris adalah fenomena yang sering dihadapi oleh perusahaan yang memiliki persediaan fisik.

Penyebab penyusutan bisa bervariasi, termasuk pencurian, pengutilan, kesalahan administrasi, kerusakan produk, dan faktor lainnya.

Pengukuran penyusutan dapat dilakukan melalui perhitungan fisik, perhitungan biaya, serta pengukuran persentase penyusutan.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang faktor penyebab dan pengukuran yang tepat, perusahaan dapat mengelola penyusutan inventaris dengan lebih efektif.

Semoga artikel ini bermanfaat!

 

 

Referensi:

Forbes, “Inventory Shrink Cost The US Retail Industry $46.8 Billion”.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal