Daftar Isi

Aktiva Tetap: Pengertian, Jenis dan Contoh

Tayang 06 May 2022
Diperbarui 29 Agu 2024

Simak pengertian, jenis, dan contoh yang adalah merupakan aktiva atau aset tetap yang pada umumnya dimiliki oleh sebuah perusahaan di Blog Mekari Jurnal.

Aktiva atau biasa disebut aset adalah harta yang menjadi sumber ekonomi perusahaan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Aktiva sendiri secara umum terbagi menjadi aktiva tetap dan aktiva lancar.

Mekari Jurnal Hadirkan Fitur Software Accounting Terlengkap Di Indonesia!

Pengertian Aktiva Tetap

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 paragraf 5 menyebutkan bahwa: “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.

Karakteristik Aset Tetap

Menurut Jerry J. Weygandt (2007), karakteristik aset tetap yaitu adalah:

  • Memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas)
  • Digunakan dalam kegiatan operasional
  • Tidak untuk dijual ke konsumen

Sedangkan menurut Soemarso S.R (2005), karakteristik aktiva tetap adalah sebagai berikut:

  • Masa manfaatnya lebih dari satu tahun
  • Digunakan dalam kegiatan perusahaan
  • Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan
  • Nilainya cukup besar

Baca juga: Memahami Akuntansi Dasar untuk Pemula

Aktiva / Aset Tetap: Pengertian, Jenis dan Contoh Yang Ada Adalah Berikut Ini.

Jenis – Jenis dan Contoh Aktiva Tetap

Menurut Sofyan Safri H, aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam berbagai sudut antara lain adalah sebagai berikut:

Berdasarkan Sudut Substansi

  • Tangible assets atau aktiva berwujud, atau memiliki bentuk fisik seperti lahan, mesin, gedung, kendaraan dan peralatan.
  • Intangible assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti goodwill, patent, copyright, hak cipta, lisensi, franchise dan lain-lain.

Berdasarkan Sudut Disusutkan atau Tidak

  • Depreciated plant assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti building (bangunan), equipment (peralatan), machinary (mesin), inventaris, jalan, dan lain-lain.
  • Undepreciated plant assets yaitu aktiva yang tidak dapat disusutkan, seperti land (tanah).

Menurut S. Munawir (2007) contoh aktiva atau aset tetap adalah sebagai berikut:

  • Lahan – bidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatan dari lahan itu sendiri.
  • Bangunan Gedung – bangunan yang berdiri di atas bumi ini baik di atas lahan/air. Pencatatannya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung.
  • Mesin – termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan.
  • Kendaraan – seperti alat pengangkut, truk, grader, traktor, forklift, mobil, kendaraan bermotor dan lain-lain.
  • Perabot –  perabotan kantor, perabot laboratorium, perabot pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan
  • Inventaris – peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris laboratorium, inventaris gudang dan lain-lain.
  • Prasarana – kebiasaan bahwa perusahaan membuat klasifikasi khusus prasarana seperti: jalan, jembatan, roil, pagar dan lain-lain.

Dari macam-macam aktiva tetap, untuk tujuan akuntansi dilakukan penggolongan sebagai berikut:

  • Yang umumnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
  • Yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya bangunan, mesin, alat-alat, mebel dan lain-lain.
  • Yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya sumber-sumber alam seperti hasil tambang dan lain-lain.

Baca juga: Cara Membuat Laporan Neraca dan Membacanya

Melalui Mekari Jurnal, Bisnis Tetap Terpantau dengan Akses Kapan Saja dan Dimana Saja!

Perolehan Aktiva Tetap dan Contoh Cara Pencatatannya

Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana contoh cara memperoleh aktiva atau aset tetap:

Pembelian Tunai

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam pembukuan dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan.

Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aset termasuk harga yang tercantum di faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aset tetap tersebut siap dipakai.

Apabila dalam pembelian aset ada potongan tunai, maka potongan tunai tersebut merupakan pengurangan terhadap harga faktur, tidak memandang apakah potongan itu didapat atau tidak.

Dan apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari satu macam aktiva tetap maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing.

Misalnya dalam pembelian gedung beserta tanahnya maka harga perolehan dialokasikan untuk gedung dan tanah.

Dasar alokasi yang digunakan sedapat mungkin dilakukan dengan harga pasar relatif masing-masing aktiva, yaitu dalam hal pembelian tanah dan gedung, maka dicari harga pasar tanah dan harga pasar gedung, masing-masing harga pasar ini dibandingkan dan menjadi dasar alokasi harga perolehan.

Perolehan Aktiva Tetap dan Contoh Cara Pencatatan Aset Tetap.

Pembelian Angsuran

Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan tidak boleh termasuk bunga.

Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas dinyatakan atau tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.

Cara pencatatannya adalah pembayaran setiap tahun dibuat jurnal yang mengurangi utang sebesar pokok pinjaman yang dilunasi dan mendebit biaya bunga untuk tahun yang bersangkutan dan kreditnya kas sebesar angsuran.

Ditukar dengan Surat-Surat Berharga

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku besar sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar.

Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, maka harga perolehan ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut.

Jika harga pasar surat berharga dan aktiva tetap yang ditukar tidak diketahui, maka dalam keadaan seperti ini nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan.

Nilai pertukaran ini dipakai sebagai dasar pencatatan harga perolehan aktiva tetap dan nilai-nilai surat berharga yang dikeluarkan.

Pertukaran aktiva tetap dengan saham atau obligasi perusahaan akan dicatat dalam rekening Modal Saham atau Utang Obligasi sebesar nilai nominalnya, selisih nilai pertukaran dengan nilai nominal dicatat dalam rekening Agio/Disagio.

Aktiva tetap , misalnya mesin                             xxxx
Modal                                                             xxxx
Agio Saham                                                   xxxx

Bila dalam pertukaran ini perusahaan menambah dengan uang muka harga perolehan mesin adalah jumlah uang yang dibayarkan ditambah dengan harga pasar surat berharga yang dijadikan penukar.

Jenis - Jenis dan Contoh Aktiva / Aset Tetap Adalah Berikut.

Ditukar dengan Aset Tetap yang lain

Banyak pembelian aset tetap dilakukan dengan cara tukar menukar atau istilah populernya “tukar tambah”.

Aktiva lama digunakan untuk membayar aktiva baru baik seluruhnya atau sebagian di mana kekurangannya dibayar tunai.

Kondisi seperti ini prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan (kalau ada) atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima.

Diperoleh dari Hadiah atau Donasi

Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan.

Untuk menerima hadiah seringkali juga dikeluarkan biaya, namun biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aset tetap yang diterima.

Bila aktiva tetap dicatat sebesar biaya yang sudah dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil.

Untuk mengatasi keadaan ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya.

Depresiasi atau penyusutan aktiva tetap yang diterima dari hadiah dihitung dengan cara yang sama dengan yang lain.

Aktiva yang Dibuat Sendiri

Melalui pertimbangan tertentu perusahaan seringkali membuat sendiri aktiva atau aset tetap yang diperlukan seperti contoh gedung, alat-alat, dan perabot.

Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau karyawan yang masih idle.

Semua biaya yang dibebankan untuk pembuatan aktiva sendiri seperti bahan, upah langsung, dan factory overhead langsung tidak menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva tetap yang dibuat.

Tapi untuk biaya factory overhead tidak langsung menimbulkan sebuah pertanyaan tentang berapa besar yang harus dialokasikan untuk aktiva yang sedang dibuat itu?

Ada 2 cara untuk membebankan biaya factory overhead yaitu:

  • Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pada aktiva yang dibuat.
  • Biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif untuk pembuatan aktiva dan produksi.

Bagaimana Cara Mempermudah Pencatatan Aktiva Tetap?

Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara sehingga pencatatannya pun perlu disesuaikan dengan kondisi yang berlaku.

Agar pencatatan tidak mengalami kesalahan, maka ada baiknya jika perusahaan mulai menggunakan bantuan aplikasi pencatatan keuangan atau software akuntansi online seperti Mekari Jurnal.

Dapatkan semua informasi tentang Mekari Jurnal, dan dapatkan kesempatan mencoba gratis Mekari Jurnal!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Sekarang!

Pantau Kondisi Kesehatan Keuangan Mikro dan Kecil Anda secara Realtime dengan Mekari Jurnal.

Aktiva tetap dikelompokkan karena memiliki sifat yang berbeda dengan aktiva lainnya.

Pengelompokkan itu tergantung pada kebijaksanaan akuntansi perusahaan masing-masing.

Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan terdiri dari berbagai jenis dan bentuk, tergantung pada sifat dan bidang usaha yang diterjuni perusahaan tersebut.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat.

Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang aplikasi pembukuan usaha, bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal