Neraca Keuangan: Pengertian, Bentuk, Jenis, Contoh Apa itu neraca keuangan dalam akuntansi (balance sheet)? Bentuk, cara membuat serta contoh laporan neraca keuangan sebuah perusahaan adalah seperti bagaimana? Baca selengkapnya di Blog Mekari Jurnal. Dalam akuntansi, membuat laporan keuangan sudah menjadi ‘makanan’ sehari-hari, jadi tentunya sudah tidak asing lagi. Laporan keuangan berisi informasi mengenai keuangan sebuah perusahaan yang dapat dipakai untuk melihat kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode. Agar bisnis maupun usaha dapat berjalan lebih lancar, maka memang harus dilengkapi dengan sistem pelaporan keuangan yang sesuai. Terdapat empat jenis laporan keuangan yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan neraca. Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas contoh pentingnya mengelola laporan neraca dengan baik. Apa itu Neraca Keuangan? Neraca keuangan (balance sheet) adalah bagian dalam laporan finansial dalam akuntansi yang mencatat informasi terkait aset, kewajiban pembayaran pada pihak terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada waktu tertentu. Dari laporan ini, Anda dapat mengetahui kondisi aset, kewajiban dan modal pada bisnis Anda kedepannya. Semua jenis perusahan maupun bisnis perlu memiliki atau membuat laporan neraca untuk dapat membantu pengelolaan keuangan dalam perusahaan tersebut. Baik perusahaan Anda bergerak di bidang perusahaan jasa, perusahaan manufaktur atau lainnya, memiliki neraca tentu akan mempermudah proses pengelolaan keuangan pada perusahaan tersebut. Umumnya bentuk laporan keuangan neraca dalam akuntansi ini terbagi menjadi dua, yaitu skontro ( horizontal ) dan stafel ( vertikal ). Nilai modal pada balance sheet merupakan nilai yang tercatat dalam laporan perubahan modal. Keseimbangan yang didapat pada laporan ini dikarenakan terdiri dari pendapatan dan biaya yang tercatat di laporan laba rugi. Baca Juga : Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Apa Saja Contoh Komponen Laporan Neraca Keuangan Dalam Akuntansi Perusahaan? Dalam menyajikan neraca, ada format yang umumnya diikuti dimana sisi kiri adalah laporan penyajian aset yang dimiliki sebuah perusahaan yaitu aset tetap dan lancar, sedangkan sisi kanan menyajikan kewajiban dan modal. Lebih jelasnya kita akan membahas lebih dalam mengenai komponen yang dimiliki sebuah laporan neraca: 1. Aset Aktiva atau aset merujuk pada keseluruhan dari sumber daya yang Anda miliki. Aset merupakan sebuah nilai kekayaan perusahaan yang digunakan untuk kebutuhan sekaligus dukungan untuk operasional. Berdasarkan jangka waktu pemakaiannya, aktiva terbagi menjadi dua jenis, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap, berikut adalah penjelasannya: Aset Lancar Aktiva lancar adalah aset yang memiliki umur kegunaan jangka pendek, dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu maksimal satu tahun. Adapun komponen yang termasuk di dalamnya seperti kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan utang dibayar di muka. Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun. Ini juga berada di dalam komponen laporan neraca keuangan akuntansi. Adapun komponennya bisa seperti bangunan pabrik, bangunan kantor, peralatan pabrik, peralatan kantor dan hak milik intelektual seperti hak paten dan hak cipta. Aset seperti bangunan pabrik dan peralatan ini dapat disajikan pada laporan neraca dalam nilai bersih yaitu sudah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. 2. Kewajiban (Liabilities) Kewajiban adalah utang terhadap pihak lain yang harus dibayar, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Akun kewajiban biasanya meliputi, utang, pendapatan diterima di muka, serta akrual ( biaya yang jatuh tempo di kemudian hari ). Kewajiban merupakan utang perusahaan kepada kreditur dan pihak lainnya yang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: Kewajiban/Utang Lancar Kewajiban atau utang lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun. Kewajiban lancar ini juga memiliki beberapa contoh diantaranya utang usaha/utang dagang, gaji dan pajak yang harus dibayar dan wesel tagih yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun. Kewajiban/Utang Jangka Panjang Sedangkan utang jangka panjang pada laporan akuntansi neraca merupakan kewajiban yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Salah satu contohnya adalah pinjaman jangka panjang dan obligasi yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. 3. Ekuitas atau Modal Ekuitas merupakan sebuah elemen dalam laporan neraca keuangan dimana ekuitas ini dapat mencerminkan kepemilikan perusahaan. Posisi prive dalam balance sheet disajikan pada bagian ekuitas, yakni untuk mengurangi saldo ekuitas. Berdasarkan hubungan timbal balik, ekuitas adalah dapat diartikan sebagai selisih antara komponen-komponen aset dan utang. Aset – Liability = Equity Komponen ekuitas dalam sebuah laporan neraca adalah saldo dari modal akhir usaha. Ekuitas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu: Saham Disetor Saham disetor adalah jumlah kas yang disetorkan oleh pemegang saham ke perusahaan. Dana dari saham disetor ini bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan. Seperti contohnya untuk belanja modal kerja ataupun membeli aset yang terdapat pada neraca keuangan. Laba Ditahan Laba ditahan adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Bagian laba ditahan inilah yang akan terus terakumulasi dari waktu ke waktu, dimana ketika sebagian laba perusahaan tidak semuanya dibagikan sebagai dividen. Karenanya perincian elemen atau bagian ekuitas ini memiliki arti yang penting bagi sebagian orang, namun juga tidak bagian sebagian lainnya. Struktur Laporan Neraca Pada Akuntansi Keuangan Perusahaan Aktiva = Kewajiban + Modal Contohnya seperti, seorang akuntan telah selesai mengisi saldo awal akun. Setelah memperhatikan rumus di atas, Anda akan menentukan keseimbangan saldo pada laporan neraca keuangan perusahaan terutama jika Anda akan mengisi saldo awal akun. Maka itu, daftar saldo awal akun muncul nilai negatif di historical balancing. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan. Nilai negatif akan memudahkan pengguna dalam mencari pos mana sebenarnya nilai tersebut berlebih. Anda dapat temukan sendiri pos mana nilai harus dikurangkan dan ke pos mana nilai yang diambil harus ditambahkan. Selain itu, dari rumus di atas, Anda akan mengetahui posisi normal suatu akun balance sheet jika digunakan dalam jurnal. Dari situ, Anda dapat mengetahui posisi saldo normal akun yang dimaksud. Contoh peletakan posisi akun pada laporan neraca akuntansi keuangan seperti pada tabel di bawah ini: Nama Akun Posisi Normal Debit Kredit Kas v Persediaan v Beban Bayar di Muka v Utang v Pendapatan Diterima di Muka v Modal v Hal di atas memiliki arti bahwa: Jika ada penyetoran modal ke perusahaan, maka posisi kas berada di debit dan modal berada di kredit Jika perusahaan membayar utang dari kas, maka posisi utang berada di debit dan kas berada di kredit. Rumus keseimbangan adalah hal utama dalam setiap penyusunan laporan neraca keuangan. Anda harus memastikan bahwa ada hubungan timbal balik yang menunjukkan keseimbangan antara harta dengan kewajiban dan modal. Baca juga: Neraca Pembayaran: Pengertian, Jenis, dan Fungsi dalam Perdagangan Contoh Bentuk – Bentuk Laporan Neraca Keuangan Neraca keuangan pada akuntansi memiliki dua bentuk, yaitu scontro dan staffel. Keduanya digunakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Contoh Laporan Neraca Bentuk Scontro (Account Form) Neraca scontro biasa disebut dengan bentuk T. Laporan ini menyajikan rekening dalam dua sisi, yaitu kelompok harta ( aktiva ) di sebelah kiri dan utang serta modal ( pasiva ) di sebelah kanan. Contoh laporan neraca keuangan perusahaan dengan bentuk scontro adalah sebagai berikut: Contoh Laporan Neraca Bentuk Staffel (Report Form) Apa itu neraca dengan bentuk staffel dalam akuntansi? Biasa disebut juga dengan neraca bentuk laporan, dikarenakan susunan yang berurutan dari atas ke bawah secara urut. Jenis ini tersusun secara urut dari kelompok harta ( aktiva ) paling atas, hingga kelompok utang dan modal paling bawah. Contoh laporan neraca keuangan perusahaan dengan bentuk staffel adalah sebagai berikut. Namun, beberapa perusahaan lebih sering menggunakan bentuk neraca keuangan yang memanjang ke bawah. Tetapi, penggunaan dalam bentuk ke samping juga tetap sah. Penggunaan bentuk neraca keuangan perusahaan yang berbeda disesuaikan dengan jumlah akun yang digunakan. Semakin banyaknya akun, bentuk memanjang ke bawah (staffel) lebih efektif. Biasanya, bentuk stafel lebih sering digunakan oleh perusahaan besar, karena memang perusahaan tersebut memiliki akun yang sangat banyak dan nilai yang besar. Sedangkan, untuk bentuk skontro biasanya lebih mudah untuk dilihat, karena pos aktiva dan pasiva langsung terlihat di sisi kanan dan kiri. Bentuk skontro digunakan apabila akun dan nilai yang ada berjumlah sedikit. Cara Membuat Laporan Keuangan Neraca Perusahaan Untuk lebih memahami bagaimana cara membuat laporan neraca dengan benar, perhatikan contoh kasus di bawah ini. Sebuah perusahaan bernama PT. Jurnal Karya memiliki transaksi keuangan sebagai berikut: Tanggal 1 Januari 2022: Penyetoran modal senilai Rp 100.000.000 Tanggal 10 Januari 2022: Pembelian peralatan kantor senilai Rp 20.000.000 dengan uang muka Rp 10.000.000 dan sisanya dikredit. Tanggal 12 Januari 2022: Pembayaran oleh client secara tunai senilai Rp 30.000.000 Tanggal 27 Januari 2022: Pembayaran gaji karyawan senilai Rp 5.000.000 Bagaimana cara membuat laporan neraca keuangan berdasarkan transaksi akuntansi di atas? 1. Melakukan analisis transaksi dan pencatatan pada jurnal umum dan jurnal khusus Seluruh transaksi yang terjadi dicatat sesuai dengan akun ke dalam jurnal umum dan jurnal khusus. Tanggal Akun Debit Kredit 1 Januari 2022 Kas Rp 100.000.000 Modal disetor Rp 100.000.000 10 Januari 2022 Peralatan Rp 20.000.000 Kas Rp 10.000.000 Utang usaha Rp 10.000.000 12 Januari 2022 Kas Rp 30.000.000 Pendapatan Rp 30.000.000 27 Januari 2022 Beban gaji Rp 5.000.000 Kas Rp 5.000.000 2. Posting transaksi ke buku besar Langkah kedua dalam pembuatan laporan neraca keuangan adalah memindahkan akun dari jurnal ke contoh buku besar akuntansi. Akun Debit Kredit Saldo Debit Kredit Kas Rp 130.000.000 Rp 15.000.000 Rp 115.000.000 Peralatan Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 Modal disetor Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 Utang usaha Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Beban gaji Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Pendapatan Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 3. Pindahkan akun pada buku besar ke dalam neraca saldo Langkah ketiga yaitu membuat neraca saldo dengan memindahkan akun dari buku besar yang telah dibuat. 4. Membuat neraca keuangan Tahap terakhir yaitu dengan membuat laporan neraca dengan memindahkan akun dan saldo pada neraca saldo sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Laporan neraca bentuk staffel: PT. Jurnal Karya Laporan Neraca Keuangan periode akhir 31 Januari 2022 Akun Saldo Debit Kredit Kas Rp 115.000.000 Peralatan Rp 20.000.000 Modal disetor Rp 100.000.000 Utang usaha Rp 10.000.000 Beban gaji Rp 5.000.000 Pendapatan Rp 30.000.000 Ro 140.000.000 Rp 140.000.000 Laporan neraca bentuk skontro: PT. Jurnal Karya Laporan Neraca Keuangan periode akhir 31 Januari 2022 Aktiva Aktiva lancar: Kas Rp 115.000.000 Aktiva tetap: Peralatan Rp 20.000.000 Total aktiva Rp 135.000.000 Utang dan modal Utang: Utang usaha Rp 10.000.000 Modal: Modal disetor Rp 100.000.000 Laba ditahan Rp 25.000.000 Total utang dan modal Rp 135.000.000 Baca juga: Neraca Saldo Setelah Penutupan: Pengertian, Cara Membuat, Contoh Cara Buat Laporan Neraca Keuangan Perusahaan Lebih Mudah dengan Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar laporan neraca perusahaan. Anda juga dapat membuat laporan neraca keuangan perusahaan secara mudah dengan menggunakan software akuntansi online seperti Mekari Jurnal. Selain itu, Jurnal juga membantu bisnis Anda dalam pembuatan catatan neraca perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur tanpa harus menulis berulang kali. Contoh bentuk neraca keuangan yang ada di aplikasi akuntansi Mekari Jurnal adalah sebagai berikut. Tentu saja Anda bisa mencoba sendiri secara gratis, atau bertanya langsung kepada sales kami untuk jadwalkan live demo. Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang! Tips Membaca Laporan Neraca Keuangan Dalam Akuntansi Cara mudah membaca laporan neraca keuangan adalah sebagai berikut: Pastikan saldo akhir seimbang Sebelum Anda membaca neraca keuangan, pastikan keakuratannya lebih dahulu. Bahwa laporan ini memiliki sisi kiri untuk menyajikan data aktiva, dan sisi kanan untuk kewajiban dan model. Di sisi kiri ( aktiva ), semua akun yang berkaitan dengan aktiva, baik aktiva lancar dan aktiva tetap dipisahkan untuk mengetahui besar masing-masing nomina. Sementara itu, di sisi kanan semua akun yang berkaitan dengan kewajiban dan modal bisa dilihat sesuai dengan neraca lajur yang sudah dibuat sebelumnya. Sehingga, saldo akhir neraca keuangan seharusnya seimbang. Maka, pastikan selalu jumlah dari sisi kiri maupun kanan pada contoh laporan neraca keuangan perusahaan seimbang. Jika ada perbedaan dari keduanya, Anda perlu memeriksa kembali. Karena, kemungkinan adanya kesalahan saat pencatatan. Bandingkan antara piutang usaha dan utang usaha Anda perlu memperhatikan keseimbangan hutang piutang saat membaca balance sheet perusahaan. Dikarenakan, hal ini akan berpengaruh pada arus kas jangka pendek usaha Anda. Jika Anda memiliki angka piutang yang lebih besar daripada utang, maka Anda harus membayar yang lebih banyak, dibandingkan memperoleh uang dari hasil penjualan kredit. Selain itu, Anda perlu memperhatikan kedua akun, karena melakukan penagihan terhadap pelanggan butuh kerja sama yang efektif antara bagian penjualan dan akuntansi. Hal tersebut, untuk memastikan bahwa setiap tanggal jatuh tempo pelunasan dilakukan sesuai dengan syarat penjualan kredit. Perhatikan saldo kas Kas disebut sebagai aset paling cair, artinya Anda dapat menggunakannya secara langsung untuk membeli apa pun. Saat memulai usaha, hal utama yang harus dilakukan adalah membiayai usaha dan mengontrol masuk atau keluarnya kas. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pengawasan terhadap perubahan kas dalam komponen aset pada laporan neraca keuangan. Perhatikan saldo persediaan Anda perlu memperhatikan persediaan barang yang juga merupakan aset penting dalam operasional usaha. Untuk melakukan peningkatan perputaran persediaan barang dalam sebuah usaha, adalah suatu tantangan bagi bisnis. Anda dapat menghitung rasio perputaran persediaan barang secara efektif dengan menghitung perbandingan antara jumlah penjualan dan persediaannya. Supaya mudah sebaiknya gunakan fitur aplikasi inventaris Mekari Jurnal untuk hasil yang optimal. Apabila, rasio perputaran persediaan usaha menurun, maka Anda perlu mengurangi persediaan. Perhatikan saldo pinjaman pada akun kewajiban Melakukan analisis terhadap utang jangka pendek dan jangka panjang adalah hal penting yang harus Anda lakukan. Saldo utang jangka panjang biasanya berupa pinjaman bank, dan utang jangka pendek adalah utang bunga yang harus ditanggung. Selain itu, Anda perlu memperhatikan jumlah saldo akhir dari setiap akun. Apabila saldo pinjaman lebih besar dari saldo kas, usaha Anda mungkin berada pada kondisi yang sulit. Hal tersebut adalah salah satu cara untuk memeriksa besarnya uang yang Anda pinjam dari bank. Itulah hal-hal mengenai contoh serta laporan neraca keuangan pada akuntansi perusahaan. Semoga informasi ini bisa berguna untuk Anda yang memerlukannya, dan jangan lupa untuk dibagikan ke sosial media. Infografis Mengenai Neraca Keuangan Bagi Anda yang ingin memahami neraca keuangan secara umum dan singkat, berikut adalah infografis hasil kolaborasi antara Mekari Jurnal dan D’Consulting. Semoga dapat membantu!