Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Ciri-Ciri & Ruang Lingkupnya Kenali apa itu pengertian perusahaan manufaktur, ciri-ciri, jenis, contoh, dan juga bagaimana pencatatan keuangan dalam industri ini yang efektif. Di Indonesia terdapat beberapa jenis perusahaan, salah satunya adalah perusahaan manufaktur. Secara ekonomi, perusahaan manufaktur di Indonesia menyerap banyak sekali tenaga kerja sehingga membantu meningkatkan taraf kesejahteraan hidup masyarakat. Seperti yang diketahui bahwa perekonomian Indonesia terbagi dalam tiga sektor menurut kegiatannya, yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier. Sektor-sektor ini tentu berkaitan satu sama lain. Sektor primer menyediakan bahan baku lewat kegiatan ekstraksi dan pengumpulan sumber daya alam. Sektor ini meliputi pertanian, kehutanan, pertambangan, dan perikanan. Sementara perusahaan manufaktur pada sektor sekunder menghasilkan produk jadi yang dapat digunakan ataupun terlibat dalam konstruksi. Sektor tersier adalah sektor yang cakup industri jasa, kegiatannya meliputi pengangkutan, distribusi, dan penjualan barang. Perusahaan manufaktur dikenal sebagai perusahaan yang menyediakan produk yang dibutuhkan oleh pasar. Semakin besar permintaan pasar, semakin banyak juga proses produksi yang akan dilakukan oleh pihak tersebut. Proses produksi dalam perusahaan tersebut akan melibatkan berbagai faktor. Mulai dari sumber daya manusia, sumber daya alam, hingga alat mesin-mesin besar. Karena sifatnya yang menjual sebuah produk, kegiatan bisnis ini bisa dikategorikan ke dalam perusahaan dagang. Lalu, apa sebenarnya pengertian perusahaan manufaktur? Pengertian Perusahaan Manufaktur Perusahaan manufaktur adalah sebuah badan usaha yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai jual. Dalam proses pengolahannya, perusahaan mengoperasikan mesin, peralatan, dan tenaga kerja dalam satu medium. Lebih lanjut, Shopify juga mendefinisikan perusahaan manufaktur sebagai suatu bisnis di mana pemilik membeli bahan mentah atau komponen rakitan lalu membuatnya menjadi produk jadi. Semua proses dan tahapan yang dilakukan dalam kegiatan manufaktur mengacu pada Standar Operasional Prosedur atau SOP yang dimiliki masing-masing satuan kerja. Di Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur sering disebut dengan pabrik. Dalam bahasa inggris, istilah pabrik disebut juga dengan factory yang menunjuk pada keterangan tempat. Pabrik atau factory ini memang digunakan sebagai penyebutan tempat yang digunakan untuk proses manufacturing atau pabrikasi. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa wilayah yang ditetapkan sebagai daerah industri, beberapa wilayah yang terkenal seperti Karawang, Pulogadung, Batam, Serang, dan Jababeka. Adapun, Investinasia menulis artikel seputar 10 perusahaan manufaktur terbesar yang ada di Indonesia, yaitu: PT Astra International Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Unilever Indonesia Tbk. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. PT Timah Tbk. PT Semen Indonesia Tbk. PT Krakatau Stell Tbk. PT Freeport Indonesia. PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Pengertian Manufacturing Secara teknis, manufacturing adalah pengolahan bahan mentah dengan melalui proses kimia dan fisika yang bertujuan untuk mengubah bentuk, sifat, dan tampilan produk. Kegiatan manufaktur mencakup proses perakitan beberapa komponen hingga menjadi produk utuh. Pengertian manufacturing secara ekonomis adalah proses transformasi bahan mentah menjadi bentuk yang memiliki nilai tambah melalui satu atau lebih proses perakitan. Sehingga hasil akhir yang diharapkan adalah terbentuknya produk yang memiliki nilai jual. Secara umum, manufaktur memiliki beberapa tahap operasi dan setiap tahapan operasi membuat bahan mentah lebih dekat ke bentuk akhir. Simak Lebih Lanjut: Strategi Perencanaan Produksi Perusahaan Manufaktur Ciri-Ciri Perusahaan Manufaktur Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari perusahaan manufaktur: 1. Pendapatannya Berasal dari Penjualan Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi, menghasilkan serta menjual produk berupa barang. Barang yang dimaksud bisa berupa barang setengah jadi dan barang jadi seperti peralatan rumah tangga, berbagai jenis makanan dan minuman. Karena melakukan penjualan berupa barang, maka pendapatan utama perusahaan memperolehnya dari penjualan produk barang yang menghasilkannya. Biasanya satu manufaktur memproduksi lebih dari 1 jenis barang jadi atau barang setengah jadi Semakin banyak barang yang memproduksi, semakin banyak pula pendapatan yang masuk. 2. Memiliki Persediaan Fisik Produk yang menjual oleh perusahaan manufaktur adalah barang berwujud yang dapat dilihat dan diraba, sehingga perusahaan ini memiliki persediaan produk secara fisik. Persediaan produknya bisa berupa persediaan barang jadi yang siap menjual atau persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses yang nantinya akan memproses kembali menjadi barang jadi. Stok barang pun juga harus selalu update agar proses produksi tidak terganggu. 3. Aktivitas Perusahaan Manufaktur Sesuai dengan pengertiannya, aktivitas operasional utama dari perusahaan manufaktur adalah melakukan kegiatan produksi yaitu mengolah bahan baku atau barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Tanpa adanya proses produksi, manufaktur tidak bisa berjalan. Baca juga: Mengenal Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Ruang Lingkup dan Contoh Perusahaan Manufaktur Bicara soal ruang lingkup, maka yang dimaksud adalah bidang usaha apa saja yang termasuk dalam sektor manufaktur ini. Industri manufaktur terbagi menjadi beberapa jenis perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang seperti, Industri dasar dan kimia, aneka industri dan aneka barang konsumsi. Berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan manufaktur berdasarkan bidang industri: 1. Industri Dasar dan Kimia Perusahaan yang tergolong jenis Industri dasar dan kimia adalah perusahaan- perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi semen, keramik, porselen, logam, kimia, plastik, pakan ternak, kayu dan pengolahannya, Kertas dan sebagainya. Holcim Indonesia Tbk (SMCB) Semen Baturaja Persero Tbk (SMBR) Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) Barito Pacific Tbk (BRPT) Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) 2. Aneka Industri Perusahaan yang tergolong jenis ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang mesin dan alat berat, Otomotif dan komponennya, Tekstil dan garment, alas kaki, kabel dan elektronika: Astra International Tbk (ASII) Astra Otopart Tbk (AUTO) Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) 3. Industri Barang Konsumsi Yang termasuk ke dalam Industri barang konsumsi diantaranya adalah perusahaan- perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi makanan dan minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan alat rumah tangga. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Gudang Garam Tbk (GGRM) Kimia Farma Tbk (KAEF) Kalbe Farma Tbk (KLBF) Mustika Ratu Tbk (MRAT) Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) dll. Bisa jadi masih ada ruang lingkup lain yang masuk dalam sektor manufaktur, seperti pembuatan kapal laut maupun pesawat, usaha permesinan dan lain sebagainya. Namun, beberapa contoh di atas sudah menggambarkan jika kehidupan masyarakat saat ini sangat bergantung terhadap mereka. Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia Industri manufaktur Indonesia berhasil mencapai peringkat sepuluh besar di dunia. Posisi ini diharapkan dapat meningkat seiring dengan penetapan kebijakan prioritas industri nasional. Indonesia sudah menjadi basis industri manufaktur terbesar se-ASEAN dengan kontribusi mencapai 20,27% pada perekonomian skala nasional. Perkembangan industri manufaktur di Indonesia saat ini mampu menggeser peran commodity based menjadi manufacture based. Pemerintah berupaya untuk melakukan transformasi perekonomian agar lebih fokus pada proses perkembangan industri non migas. Dikutip dari website Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahwa industri manufaktur dinilai lebih produktif dan bisa memberikan efek berantai secara luas sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku, memperbanyak tenaga kerja, menghasilkan sumber devisa terbesar, serta penyumbang pajak dan bea cukai terbesar. Kementerian Perindustrian juga mencatat beberapa sektor yang memiliki persentase kinerja di atas PDB secara nasional, diantaranya industri logam dasar sebesar 9,94%, industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 7,53%, serta industri alat angkutan sebesar 6,33%. Hal ini pun dipengaruhi oleh daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis produk yang semakin meningkat, sehingga proses produksi pun akan meningkat sesuai dengan permintaan. Berbagai sektor manufaktur Indonesia juga dikembangkan di negara ASEAN lainnya, seperti Filipina dan Vietnam. Hal ini tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional dan meningkatkan daya saing secara domestik, regional, dan global. Perbedaan lainnya yang dimiliki oleh perekonomian Indonesia adalah kekuatannya pada pasar dalam negeri dengan persentase sebesar 80% dan sisanya merupakan pasar ekspor, lain halnya dengan Singapura dan Vietnam yang sistem perekonomiannya sebagian besar berorientasi pada kegiatan ekspor. Perkembangan industri pada saat ini semakin maju berkat adanya tren transformasi bisnis yang mengubah landscape kerja manufaktur secara garis besar. Penjelasan lebih mengenai transformasi bisnis digital dalam bidang supply chain bisa Anda baca lebih lanjut dalam Optimalkan Bisnis dengan Digital Supply Chain. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hal ini, simak selengkapnya dalam penjelasan yang dikemukakan oleh Wilbertus Darmadi, CIO Toyota Astra Motor and Board member of iCIO Community pada podcast Mekari berikut ini: Watch this video on YouTube Kiat-Kiat Mengembangkan Perusahaan Manufaktur Terjun dalam bisnis di bidang manufaktur sangatlah beresiko karena diharuskan mengerti target pasar dalam skala tinggi. Perusahaan jenis ini memang berfokus ke dalam jumlah produksi yang besar. Ada beberapa faktor kunci yang harus dilakukan jika ingin bergelut di dalam bisnis ini. 1. Produktivitas Stok produk yang sedikit akan membuat cost produksi atau modal yang dibutuhkan semakin besar. Itulah alasan mengapa sebelum berencana membuat bisnis manufaktur harus dipikirkan strategi pasar yang harus ditempuh. Tujuannya adalah agar keuntungan yang didapatkan semakin maksimal. 2. Quality Control Jika produk sebuah bisnis tidak dibuat berkualitas, sebuah perusahaan bisa dibilang tidak akan mampu bertahan. Terlebih lagi, sudah ada banyak perusahaan yang mampu menciptakan produk dengan harga yang lebih murah namun tetap mampu menjaga kualitas barangnya. Hal itulah yang tengah dikembangkan banyak perusahaan-perusahaan di China. 3. Desain Terbaik Sebuah perusahaan yang bergerak di dalam bidang manufaktur harus bersaing dengan para kompetitor. Desain terbaik adalah keunggulan mutlak agar perusahaan bisa memenangkan persaingan. Contohnya adalah Apple sempat membuat handsfree berwarna putih padahal dulunya kabel tersebut dirasa sangat mengganggu. Pada akhirnya, handsfree dengan warna putih mampu merajai pasar dunia dan Apple mengambil untung besar karena keberanian mengeluarkan desain yang berbeda dengan pesaingnya. 4. Pengelolaan Keuangan yang Baik Keuangan bisnis menjadi salah satu faktor paling penting dalam memengaruhi keberhasilan sebuah usaha. Perusahaan harus memikirkan bagaimana mengelola modal, pemasukan, dan pengeluaran produksi hingga menghasilkan keuntungan yang maksimal. Pencatatan keuangan industri manufaktur memang sedikit berbeda dengan perusahaan dagang maupun jasa. Hal ini karena di dalamnya terdapat laporan Harga Pokok Produksi. Harga pokok produksi ini dijadikan sebuah laporan keuangan utama bagi perusahaan manufaktur. Pencatatan Keuangan dalam Perusahaan Manufaktur Berbeda dengan perusahaan jasa atau perusahaan dagang, manufaktur memiliki beberapa hal penting yang tidak masuk dalam pencatatan keuangan perusahaan lainnya, yaitu. 1. Biaya Produksi Biaya yang terserap dalam proses produksi manufaktur terdiri dari tiga elemen yaitu biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (BOP). Adanya biaya bahan baku merupakan biaya yang mengeluarkan karena pemakaian barang mentah sebagai bahan utama yang memproses untuk menghasilkan suatu produk. Biaya tenaga kerja adalah pemakaian tenaga seluruh karyawan yang terlibat dalam proses produksi, baik karyawan divisi operasional maupun karyawan manajerial. Sedang biaya overhead pabrik adalah biaya yang timbul atas pemakaian bahan penolong (pembantu) atau biaya tidak langsung lainnya. Meski tidak terserap secara langsung pada produk, BOP tetap harus mengeluarkan atau membebankan karena biaya ini juga memberikan kelancaran pada proses produksi. Contoh biaya overhead adalah biaya bahan penolong (pembantu), biaya pengawasan mesin pabrik, biaya telepon, biaya listrik, dan lain sebagainya. 2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah perhitungan atas biaya penggunaan bahan baku, bahan tenaga kerja, dan overhead pabrik yang melekat pada sebuah produk. Perhitungan harga pokok produksi sangat diperlukan untuk menentukan berapa total biaya produksi yang telah terbebani pada sebuah produk yang telah dihasilkan. Agar biaya-biaya yang telah terserap tersebut dapat tergantikan melalui harga jual produk yang dihitung melalui harga pokok penjualan 3. Harga Pokok Penjualan Selain memiliki harga pokok produksi, perusahaan manufaktur juga memiliki penghitungan terhadap harga pokok penjualan. Harga Pokok Penjualan adalah perhitungan biaya produksi dan biaya-biaya lain yang terserap di dalam produk barang setengah jadi maupun barang jadi, menambah dengan nilai persediaan awal produk dan mengurangi dengan nilai persediaan akhir produk. Gunanya agar perusahaan dapat menentukan harga jual produk dengan tepat sehingga tidak mengalami kerugian. Perusahaan juga bisa memperoleh keuntungan dengan menambah persentasi laba yang menginginkan di dalam harga jual produknya. Laporan keuangan manufaktur juga memiliki bentuk yang berbeda dengan perusahaan lainnya. Kesimpulan Mengelola perusahaan manufaktur merupakan sebuah tantangan tersendiri karena melibatkan semua proses produksi, distribusi, dan konsumsi secara komprehensif. Seiring dengan berkembangnya teknologi, kini pengelolaan bisnis berbasis automatis tidak hanya menjalankan sistem akuntansi keuangan namun juga pengelolaan supply chain management dari pengadaan hingga pesanans sampai ke pemesan. Mekari Jurnal merupakan software akuntansi terintegrasi dengan berbagai pengelolaan bisnis lainnya, seperti pengelolaan produksi, penjualan/POS, tanda tangan digital, dan perpajakan. Melalui Mekari Jurnal, Anda dapat mengatur, memantau, dan menganalisis apakah aktivitas bisnis sehari-hari perusahaan sudah efektif dan berada di jalur yang tepat. Salah satu bagian paling vital dari perusahaan manufaktur adalah produksi, untuk membantu Anda dalam memutusakan apakah Mekari Jurnal merupakan pilihan terbaik bagi bisnis Anda, simak contoh penggunaan fitur berikut ini. Tahap produksi merupakan tahapan penting dalam operasional bisnis manufaktur, sehingga diperlukan perencanaan yang matang dan informasi yang detail untuk menjalankannya. Untuk memudahkan hal ini, Anda dapat menyusun surat perintah kerja untuk berkoordinasi dengan mudah antar tim yang berkaitan. Caranya yakni: Di bagian produksi, terdapat tombol “Tindakan” di samping kanan atas, lalu pilih “Buat perintah kerja”. Anda kemudian akan masuk dalam pengisian form perintah kerja, masukkan Nama BoM dan data akan terisi secara otomatis. Kemudian lengkapi bagian Nama gudang, Kuantitas, serta biaya akun lainnya. Total biaya produksi akan diperbarui secara otomatis jika Anda mengaktifkan pelacakan untuk menarik data perutean dari BoM. Jika sudah, tekan “Simpan”, Anda dapat mengaksesnya kembali pada menu Produk. Cukup mudah, bukan? Melalui fitur-fitur unggulan yang terdapat pada Mekari Jurnal, Anda dapat mengelola berbagai operasional bisnis secara lebih mudah, cepat, dan efektif. Daftarkan bisnis Anda sekarang dan dapatkan free trial selama 7 hari langsung dari kami bagi pendaftar pertama! Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: Shopify, “Manufacturing: Definition, Examples, Types and Guide”. Investinasia, “Top 10 Largest Manufacturing Companies in Indonesia”.