Contoh Jurnal Umum Beserta Tahapan Pembuatannya Dalam Akuntansi Bagaimana cara membuat jurnal umum yang benar? Pelajari juga pengertian serta contoh soal jurnal umum dalam akuntansi perusahaan dagang maupun lainnya yang penting untuk diketahui dengan membaca artikel Mekari Jurnal! Jurnal umum merupakan dasar pedoman dalam membuat catatan transaksi harian dalam sebuah perusahaan. Kegiatan pencatatan jurnal umum penting karena mencatat kronologi transasksi secara detail, mulai dari identifikasi transaksi, analisis, penyusunan jurnal, hingga pemindahbukuan ke buku besar. Untuk membuat jurnal umum, Anda harus memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam persamaan dasar akuntansi dan siklus akuntansi. Untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan jurnal umum, berikut ini akan dibahas pengertian, langkah-langkah pembuatan, serta disertai dengan contoh soal. Apa itu Jurnal Umum? Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat sejumlah transaksi keuangan harian yang muncul dalam periode waktu tertentu sesuai dengan urutan tanggal, dengan mencantumkan nama transaksi, jenis akun, dan nominal saldo di kolom debit ataupun kredit. Jurnal ini umumnya digunakan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa karena pada dasarnya semua transaksi dalam perusahaan jasa dapat dicatat secara berurutan. Sementara itu, dalam akuntansi perusahaan dagang, penggunaan jurnal khusus lebih efektif. Alasan mengapa jurnal khusus lebih cocok digunakan untuk perusahaan dagang adalah karena perusahaan dagang membutuhkan identifikasi jumlah dan transaksi sejenis dengan intensitas yang tinggi. Pembuatan jurnal umum atau disebut juga penjurnalan mempunyai tujuan diantaranya untuk melakukan identifikasi, melakukan penilaian, dan melakukan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah transaksi atau beberapa transaksi dalam perusahaan. Selain itu, pencatatan ini juga bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi. Anda tidak perlu lagi repot membuat jurnal umum secara manual dengan adanya pencatatan transaksi secara otomatis dengan software akuntansi terbaik Mekari Jurnal! Hubungi sales kami untuk info lebih lanjut, atau coba gratis aplikasinya di sini. Manfaat Jurnal Umum Tujuan penyusunan utama jurnal umum adalah untuk mengidentifikasi, menilai, dan mencatat dampak ekonomi dari satu atau beberapa transaksi dalam perusahaan. Pencatatan ini juga bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi. Selain itu, ada beberapa manfaat jurnal umum yang harus Anda ketahui diantaranya adalah: Mengetahui akan timbul pertambahan atau pengurangan suatu perkiraan. Mengetahui jumlah yang akan dicatat di satu atau lebih perkiraan. Mengetahui jumlah yang di debet atau di kredit bahwa mesti seimbang. Dibuat tanda (referensi) supaya dapat diketahui suatu jumlah telah di posting ke perkiraan yang tepat di buku besar sesuai perkiraannya. Dibuat referensi (tanda) supaya diketahui suatu jumlah telah dilakukan posting ke perkiraan yang tepat di buku besar, sesuai nomor perkiraannya. Untuk memahami lebih cepat, Anda juga bisa membaca infografis berikut ini: Fungsi Jurnal Umum dalam Akuntansi Jurnal umum memiliki peran penting dalam proses akuntansi, karena mencakup beberapa fungsi utama yang saling berkaitan. Berikut penjelasan lima fungsi jurnal umum: 1. Fungsi Historis Jurnal umum mencatat setiap transaksi secara kronologis, berdasarkan tanggal terjadinya transaksi. Fungsi ini memastikan bahwa seluruh kegiatan keuangan perusahaan dicatat secara berurutan dan sistematis, sehingga memberikan gambaran lengkap mengenai aktivitas perusahaan sehari-hari. Catatan ini penting untuk melacak riwayat transaksi kapan saja diperlukan. 2. Fungsi Pencatatan Setiap perubahan dalam kekayaan, modal, biaya, maupun pendapatan harus dicatat terlebih dahulu di jurnal umum. Dengan pencatatan yang terstruktur, proses penyusunan laporan keuangan perusahaan menjadi lebih mudah dan terorganisir. Fungsi ini membantu memastikan bahwa semua transaksi tercatat lengkap tanpa ada yang terlewat. 3. Fungsi Analisis Pencatatan dalam jurnal merupakan hasil dari analisis transaksi. Proses analisis ini meliputi pengelompokan nama akun, menentukan apakah suatu akun harus didebet atau dikredit, serta mencatat jumlah yang tepat. Fungsi ini membantu memberikan informasi yang akurat dan relevan mengenai setiap transaksi. 4. Fungsi Instruksi Catatan dalam jurnal umum berfungsi sebagai panduan atau perintah untuk memindahkan data ke buku besar. Instruksi ini mencakup tindakan mendebit dan mengkredit akun sesuai dengan rincian yang tercatat dalam jurnal. Dengan demikian, jurnal umum menjadi acuan penting dalam proses akuntansi lanjutan. 5. Fungsi Informatif Jurnal umum juga berfungsi sebagai sumber informasi penting. Catatan dalam jurnal memberikan penjelasan dan dokumentasi atas transaksi yang terjadi, sehingga memudahkan pihak yang membutuhkan untuk memahami dan memverifikasi detail transaksi. Dengan kelima fungsi ini, jurnal umum menjadi dasar yang kuat dalam proses akuntansi, mendukung keakuratan data dan penyusunan laporan keuangan yang lebih efektif. Buat Jurnal Umum, dan proses akuntansi lain, kembangkan bisnis tanpa batas dengan menggunakan software akuntansi online terintegrasi dari Mekari Jurnal. Buktikan sendiri dengan coba gratis Mekari Jurnal sekarang! Watch this video on YouTube Tujuan Pembuatan Jurnal Umum Akuntansi Jurnal umum adalah salah satu elemen fundamental dalam akuntansi dasar yang memiliki tujuan utama untuk mendokumentasikan semua transaksi keuangan dalam suatu bisnis secara sistematis. Pencatatan ini bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi juga alat yang esensial dalam pengelolaan keuangan dan pengambilan keputusan strategis. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang tujuan pembuatan jurnal umum akuntansi: 1. Mencatat Transaksi Secara Sistematis dan Kronologis Tujuan utama jurnal umum adalah untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan secara terorganisir dan kronologis. Setiap transaksi yang masuk dan keluar harus didokumentasikan berdasarkan urutan waktu agar dapat memberikan gambaran lengkap tentang aktivitas finansial perusahaan. Dengan pencatatan yang sistematis, manajemen dapat memantau aliran kas dan memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat. Hal ini penting untuk mencegah kehilangan data atau potensi kesalahan dalam pelaporan keuangan. Sebagai contoh, jika perusahaan mencatat setiap transaksi penjualan harian secara kronologis, maka laporan akhir bulan akan mencerminkan gambaran yang akurat tentang pendapatan. Selain itu, pencatatan kronologis mempermudah pelacakan jika ada transaksi yang mencurigakan atau kesalahan. Dengan jurnal umum, setiap transaksi yang terjadi dapat dirujuk kembali ke tanggal spesifik, sehingga mempermudah investigasi. 2. Mengidentifikasi dan Mengklasifikasikan Transaksi Setiap transaksi keuangan memengaruhi akun tertentu dalam laporan keuangan, seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau biaya. Salah satu tujuan jurnal umum adalah mengklasifikasikan transaksi ini ke dalam akun yang sesuai. Proses pengklasifikasian ini penting untuk memastikan bahwa setiap transaksi dicatat pada akun yang benar sesuai dengan prinsip akuntansi. Misalnya, pembelian bahan baku akan dicatat sebagai peningkatan aset (persediaan) dan pengurangan kas atau peningkatan utang usaha, tergantung pada metode pembayarannya. Dengan pengelompokan yang tepat, penyusunan laporan keuangan menjadi lebih mudah dan akurat. Pengklasifikasian ini juga mempermudah analisis keuangan untuk memahami posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. 3. Menjadi Alat Verifikasi dan Audit Jurnal umum berfungsi sebagai dokumen referensi utama yang digunakan dalam proses audit, baik audit internal maupun eksternal. Dengan mencatat semua transaksi secara rinci, jurnal umum pada akuntansi memberikan bukti dokumentasi yang jelas atas semua aktivitas keuangan yang telah terjadi. Ketika auditor melakukan pemeriksaan, mereka dapat menggunakan jurnal umum untuk memverifikasi keakuratan data keuangan yang tercantum dalam laporan keuangan. Adanya pencatatan yang terperinci juga membantu auditor memastikan bahwa semua transaksi sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan tidak ada kesalahan material. Sebagai contoh, jika terdapat ketidaksesuaian dalam laporan laba rugi, auditor dapat merujuk kembali ke jurnal umum untuk memeriksa detail transaksi yang mungkin menjadi sumber masalah. 4. Membantu Analisis Finansial Jurnal umum memainkan peran penting dalam memberikan data mentah yang dapat dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan wawasan tentang kinerja keuangan perusahaan. Dengan data yang disusun secara sistematis, para analis keuangan dapat melakukan berbagai jenis analisis, seperti analisis tren, efisiensi operasional, dan evaluasi laba. Misalnya, dengan melihat catatan dalam jurnal umum, seorang manajer keuangan dapat mengidentifikasi pola pengeluaran yang tidak efisien atau menentukan area yang membutuhkan pengurangan biaya. Selain itu, data ini juga digunakan untuk membuat proyeksi keuangan dan perencanaan strategis untuk masa depan. 5. Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi Pajak dan Hukum Pencatatan yang akurat dalam jurnal umum membantu perusahaan memastikan bahwa mereka mematuhi semua peraturan perpajakan dan hukum yang berlaku. Dengan catatan yang lengkap, perusahaan dapat dengan mudah menyusun laporan pajak yang benar dan memenuhi persyaratan hukum lainnya. Misalnya, jika terjadi audit pajak oleh otoritas, jurnal umum dapat menjadi alat penting untuk menunjukkan bukti bahwa semua transaksi telah dilaporkan dengan benar. Kepatuhan ini tidak hanya melindungi perusahaan dari denda atau sanksi, tetapi juga membangun reputasi yang baik di mata pemangku kepentingan. Contoh Format Jurnal Umum Akuntansi Selain memahami tujuan pembuatan jurnal umum, memahami formatnya juga sangat penting. Format jurnal umum adalah kerangka kerja yang dirancang untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat dengan jelas, akurat, dan konsisten. Dengan format yang terstruktur, proses pencatatan menjadi lebih mudah dipahami, baik oleh manajemen internal maupun pihak eksternal seperti auditor. 1. Tanggal Setiap entri dalam jurnal umum diawali dengan tanggal terjadinya transaksi. Penanggalan ini tidak hanya berfungsi untuk mencatat waktu, tetapi juga memberikan konteks kronologis yang penting. Pentingnya Penanggalan: Membantu mengorganisir transaksi berdasarkan waktu sehingga mudah dilacak. Mempermudah penyusunan laporan keuangan bulanan atau tahunan. Menyediakan informasi untuk menganalisis tren aktivitas finansial dalam jangka waktu tertentu. Sebagai contoh, jika terdapat transaksi pembelian barang pada tanggal 5 Januari, maka tanggal tersebut harus dicatat untuk memastikan bahwa transaksi tidak tercampur dengan aktivitas lain yang terjadi di bulan yang sama. 2. Nomor Bukti Nomor bukti adalah elemen penting dalam jurnal umum yang mengacu pada dokumen pendukung seperti faktur, resi, atau nota kredit. Fungsi nomor bukti adalah memberikan validasi atas transaksi yang dicatat. Manfaat Nomor Bukti: Memastikan bahwa setiap transaksi memiliki dasar yang valid. Mempermudah proses audit dengan menyediakan dokumen pendukung. Mengurangi risiko kesalahan atau manipulasi data. Sebagai contoh, jika perusahaan mencatat penjualan sebesar Rp 10 juta, nomor faktur atau resi yang terkait dengan penjualan tersebut harus dicantumkan untuk memberikan bukti otentik. 3. Deskripsi Transaksi Bagian ini berisi penjelasan singkat tentang transaksi yang terjadi. Deskripsi harus mencakup informasi yang cukup untuk memberikan konteks tentang transaksi tanpa perlu merujuk ke dokumen lain. Pentingnya Deskripsi: Membantu pengguna jurnal memahami sifat transaksi. Mempermudah identifikasi entri tertentu selama proses audit. Memberikan transparansi dalam pencatatan keuangan. Misalnya, untuk transaksi pembelian bahan baku, deskripsi dapat berbunyi, “Pembelian bahan baku dari pemasok XYZ.” 4. Referensi Akun Referensi akun mencakup penggolongan transaksi ke dalam kategori akuntansi yang relevan, seperti aset, kewajiban, pendapatan, atau biaya. Penggolongan ini penting untuk menjaga konsistensi dan keakuratan dalam pelaporan keuangan. Manfaat Referensi Akun: Memastikan bahwa transaksi tercatat di akun yang benar sesuai prinsip akuntansi. Mempermudah proses konsolidasi laporan keuangan. Memberikan panduan yang jelas untuk menyusun neraca atau laporan laba rugi. Sebagai contoh, transaksi pembayaran utang akan dikategorikan dalam akun kas (penurunan) dan akun utang usaha (penurunan). 5. Debit dan Kredit Prinsip dasar double-entry bookkeeping menuntut setiap transaksi dicatat dalam kolom debit dan kredit. Total jumlah di kolom debit harus selalu seimbang dengan jumlah di kolom kredit. Pentingnya Kolom Debit dan Kredit: Menjaga keseimbangan dalam pencatatan akuntansi. Mengurangi risiko kesalahan karena setiap entri harus memiliki sisi debit dan kredit. Mempermudah pengelompokan transaksi ke dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, jika perusahaan menerima pembayaran sebesar Rp 5 juta, maka entri debit akan dicatat dalam akun kas, sementara kredit akan dicatat dalam akun pendapatan. Tahapan Cara Membuat Jurnal Umum Dalam Akuntansi Secara umum, berikut ini adalah 7 langkah mudah, dalam pembuatan Jurnal Umum Akuntansi: Identifikasi Transaksi : Kenali aktivitas keuangan yang memengaruhi posisi keuangan perusahaan (penjualan, pembelian, penerimaan, dan pengeluaran kas). Dokumentasi Bukti Transaksi: Pastikan setiap transaksi memiliki bukti pendukung, seperti faktur, resi, atau nota, untuk keperluan audit dan referensi pencatatan. Pencatatan Transaksi: Gunakan format jurnal umum untuk mencatat detail transaksi, termasuk tanggal, deskripsi, referensi akun, serta jumlah dalam kolom debit dan kredit. Penerapan Prinsip Double-Entry: Setiap transaksi memengaruhi minimal dua akun, dengan jumlah total debit harus sama dengan total kredit. Pengulangan untuk Semua Transaksi: Catat setiap transaksi yang terjadi selama periode akuntansi untuk menciptakan rekaman lengkap aktivitas keuangan. Review dan Verifikasi: Periksa keakuratan dan kelengkapan pencatatan. Segera perbaiki kesalahan pencatatan jika ditemukan. Persiapan untuk Laporan Keuangan: Gunakan data dari jurnal umum sebagai dasar penyusunan laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi. Keakuratan jurnal umum sangat penting dalam proses ini. Lalu untuk contoh berikut detail tahapan, langkah, dan tata cara membuat jurnal umum yang perlu Anda ketahui adalah berikut ini: 1. Pahami Persamaan Akuntansi Untuk membuat jurnal umum dengan benar, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi yakni : Aset = Utang + Modal yang kemudian diperluas menjadi : Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban) Pemahaman persamaan dasar akuntansi yang dimaksud juga berkaitan dengan kelompok-kelompok akun yang masuk didalamnya. Misalnya piutang usaha masuknya kelompok aset, persediaan juga masuk dalam aset dan lain sebagainya. Untuk membuat jurnal umum, Anda harus paham mengenai saldo normal masing-masing akun. Dalam akuntansi ada lima akun yang perlu Anda tahu posisi saldo normalnya. Agar lebih mudah, lihat tabel berikut: Tabel Saldo Normal Akun Nama Akun Debit Kredit Saldo Normal Aset (harta/aktiva) + – Debit Utang (kewajiban) – + Kredit Modal – + Kredit Pendapatan – + Kredit Beban + – Debit Keterangan: Pada saat aset atau harta atau aktiva Anda bertambah maka catatlah pada posisi debit, sementara jika aset berkurang maka catatlah pada posisi kredit. Adapun saldo normal akun aset berada pada debit. Akun utang atau kewajiban berbanding terbalik dengan aset. Jika utang bertambah maka dicatat pada posisi kredit, sementara jika utang Anda berkurang dicatat pada posisi debit. Sehingga saldo normal akun utang atau kewajiban pada sisi kredit. Akun modal sama dengan akun utang, jadi jika modal bertambah dicatat pada posisi kredit dan jika modal berkurang dicatat pada posisi debit. Saldo normal modal pada sisi kredit. Akun pendapatan pun sama dengan akun utang dan modal. Jika pendapatan bertambah maka dicatat pada posisi kredit dan jika pendapatan berkurang catat pada posisi debit. Sehingga saldo normal pendapatan pun pada sisi kredit. Pada akun beban pencatatan sama dengan akun aset. Jika beban bertambah dicatat pada posisi debit, sementara jika beban berkurang dicatat pada posisi kredit. Dan saldo normal beban juga berada pada posisi debit. Dengan demikian, ketika menemui sebuah transaksi, Anda akan dapat langsung mengelompokkannya secara otomatis. Anda juga bisa cari tahu tips Perencanaan Keuangan Bisnis dari Artikel Finansialku. 2. Kumpulkan Bukti Transaksi Jika langkah pertama berupa pengetahuan, maka langkah kedua ini merupakan langkah langsung dalam praktik. Untuk dapat menuliskan transaksi pada jurnal maka Anda harus memiliki bukti transaksi. Bukti transaksi merupakan “dokumen transaksi” yang setidaknya memiliki unsur tanggal transaksi dan nominal transaksi yang dijadikan dasar pencatatan dalam jurnal. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki bukti transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum. Adapun contoh bukti transaksi dapat berupa: Nota Faktur Kuitansi Invoice dan lain sebagainya. 3. Identifikasi Transaksi Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi transaksi. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang boleh dicatat yakni transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dengan satuan moneter (uang). Oleh karena itu, Anda harus mengidentifikasi transaksi sebelum melakukan pencatatan sehingga hasil pencatatan nantinya benar. Setelah mengidentifikasi transaksi, tentukanlah pengaruh nya terhadap posisi keuangan. Untuk mempermudah, gunakan lah persamaan dasar akuntansi berikut ini: Aset = Utang + Modal “Ingat bahwa dalam setiap transaksi, setidaknya akan ada dua akun yang terpengaruh.” Nilai atas perkiraan tersebut akan berkurang atau bertambah sebagai berikut: Aset [+] dan Ekuitas [+] Aset [+] dan Liabilitas [+] Aset [-] dan Ekuitas [-] Aset [-] dan Liabilitas [-] Aset [+] dan Aset lainnya [-] Pada perkiraan Ekuitas bertambah [+] dan berkurang [-] nya bisa dipengaruhi oleh: Modal bertambah karena: Modal berkurang karena: Investasi pemilik Pengambilan prive Penerimaan pendapatan Pengeluaran untuk beban Adanya laba lanjutan Adanya rugi penjualan Baca Juga: Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Jenis, Contoh 4. Pencatatan Jurnal Umum Sampailah pada tahap pencatatan dalam jurnal umum. Proses pencatatan atau pembukuan transaksi ke dalam jurnal ini disebut sebagai penjurnalan. Sistem pembukuan yang dipakai yaitu double-entry system, maksudnya setiap transaksi yang dicatat akan berdampak pada dua posisi keuangan debit dan kredit dalam jumlah yang sama. Jurnal umum terdiri dari beberapa komponen yang biasanya terdiri dari 9 kategori yaitu: Tanggal: Tanggal terjadinya transaksi. Kode pembantu (ref). Untuk membantu mencatat detail transaksi. Uraian: Mencatat uraian atau keterangan transaksi debet maupun kredit. No akun: Nomor akun yang ada di debet. Nama akun: Nama akun kategori debet sesuai nomor akun. Debet: Mencatat jumlah transaksi kategori yang ada di debet. No akun: Nomor akun yang ada di kredit. Nama akun: Nama akun kategori kredit sesuai nomor akun. Kredit: Mencatat jumlah transaksi kategori yang ada di kredit. Kemudian langkah -langkah lain untuk melengkapi jurnal umum tersebut adalah dengan membuat autofilter, kriteria, fungsi, dan penyesuaian penyesuaian terhadap kebutuhan jurnal dengan fungsi. Adapun bentuk atau format jurnal umum adalah sebagai berikut: Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Kas xxxx Modal xxxx Sewa dibayar dimuka xxxx Kas xxxx Contoh Pembuatan Jurnal Umum Perusahaan Dagang ( Soal 1 ) Agar Anda lebih jelas, maka berikut akan disajikan ilustrasi contoh soal untuk membuat jurnal umum perusahaan dagang PT Jaya Abadi: Tanggal 5 Januari 2018, Pak Jaya menginvestasikan uangnya sebesar Rp500.000.000 pada perusahaannya PT Jaya Abadi. Tanggal 11 Januari 2018, dibayar uang sejumlah Rp20.000.000 untuk sewa kantor selama satu tahun. Tanggal 15 Januari 2018 membeli peralatan dan perlengkapan kantor masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan Rp 5.000.000 secara tunai. Tanggal 20 Januari 2018 menerima pendapatan dari penjualan tunai sebesar Rp10.000.000. Tanggal 25 Januari 2018 membayar gaji pegawai untuk bulan Januari sebesar Rp20.000.000. Analisis atau identifikasi transaksi Setoran modal membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas Rp500.000.000 (debit). Modal pak Jaya bertambah Rp500.000.000 pada sisi kredit. Harta perusahaan berupa kas berkurang Rp20.000.000 (kredit) untuk membayar sewa. Namun, perusahaan juga memiliki aset berupa sewa dibayar dimuka sebesar Rp20.000.000 (debit). Aset perusahaan berupa peralatan bertambah Rp10.000.000 dan berupa perlengkapan sebesar Rp5.000.000. Tetapi aset berupa kas perusahaan berkurang sebesar Rp15.000.000. Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan bertambah pada sisi kredit sebesar Rp10.000.000. Aset perusahaan berupa kas bertambah Rp10.000.000 (debit). Beban gaji bertambah Rp25.000.000 (debit). Aset perusahaan berupa kas berkurang sebesar Rp25.000.000 (kredit). Baca Juga : Cara Simple Pembukuan dan Akuntansi untuk Bisnis Jasa Di bawah ini adalah contoh jurnal umum perusahaan dagang PT. Jaya Abadi berdasarkan soal di atas: Baca juga: Contoh Soal Jurnal Perusahaan Penyesuaian Jasa Contoh Pembuatan Jurnal Umum Perusahaan Dagang ( Soal 2 ) PT. Karya Usaha memiliki transaksi sebagai berikut: Tanggal 3 Maret 2022, membeli barang dagangan seharga Rp 2.000.000 dengan syarat pembelian 2/15, n/30 Tanggal 10 Maret 2022, menjual barang kepada PT Sanjaya dengan harga Rp 500.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 Tanggal 12 Maret 2022, menjual barang dagangan secara tunai seharga Rp 300.000 Tanggal 15 Maret 2022, membayar sewa gudang Rp 1.000.000 Tanggal 17 Maret 2022, menerima retur barang karena adanya kerusakan yang dijual tanggal 10 Maret sebesar Rp 200.000 Tanggal 20 Maret 2022, menerima kas dari penjualan kepada PT. Sanjaya untuk pembayaran faktur tanggal 10 Maret setelah dikurangi potongan tunai Tanggal 21 Maret 2022, membayar beban angkut barang untuk senilai Rp 50.000 Tanggal 22 Maret 2022, menjual barang secara kredit kepada PT. Sinta sebesar Rp 800.000 dengan syarat pembayaran 3/15, n/30 Tanggal 25 Maret 2022, membayar beban iklan Rp 200.000 Tanggal 30 Maret 2022, menerima kas dari PT. Sinta setelah dikurangi potongan tunai. Di bawah ini adalah contoh soal jurnal umum perusahaan dagang PT. Karya Usaha (download file excel di sini): Beberapa contoh soal tentang jurnal umum perusahaan dagang bisa diunduh dalam format PDF disini. Pelajari juga bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang dengan membaca artikel ini. Contoh Pembuatan Jurnal Umum Perusahaan Jasa Di bawah ini adalah contoh soal jurnal umum perusahaan jasa, pelajari selengkapnya di sini. Membuat Jurnal Umum Lebih Mudah dengan Software Akuntansi Mekari Jurnal! Bagaimana, setelah mengetahui tahapan atau cara membuat jurnal umum, apakah Anda masih bingung? Jika masih merasa kesulitan, Anda dapat membuat jurnal umum dengan mudah dan cepat dengan menggunakan Anda dapat menggunakan software akuntansi online Mekari Jurnal. Software ini dapat mempermudah Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan tersedianya berbagai fitur, seperti menyusun laporan keuangan untuk berbagai industri, mulai dari perusahaan dagang, jasa, hingga manufaktur. Selain itu, Jurnal juga menyediakan fitur lainnya, seperti persediaan barang, rekonsiliasi transaksi, termasuk pula pencatatan faktur pembelian dan pembayaran. Dengan menggunakan aplikasi Mekari Jurnal Anda bisa menghemat biaya, waktu, dan energi. Berikut bagaimana Anda bisa membuat jurnal umum dengan menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal: Klik menu Daftar Akun dan klik “+Buat Jurnal Umum” Kemudian, Anda akan diarahkan ke form jurnal umum seperti ini: Selanjutnya Anda Klik “Buat Jurnal Umum” Jika Anda sudah melakukan seperti yang telah disebutkan pada langkah 1 , 2 dan 3, maka Anda bisa mencetaknya dalam bentuk PDF dengan cara: Klik tombol Cetak & Lihat dan pilih Preview Journal Entry. Anda akan melihat hasil seperti berikut. 2. Jika ingin men-download-nya, Anda dapat klik simbol di kanan atas halaman. Sedangkan, jika ingin mencetak langsung (pastikan printer sudah terhubung), Anda dapat klik simbol print di kanan atas halaman. Setelah dibuat, Anda juga dapat melihatnya di bagian fitur Laporan di aplikasi Mekari Jurnal atau melakukan pencarian di Daftar Transaksi. Mudah bukan? hanya perlu memasukkan data kemudian mengikuti petunjuk, jurnal umum pun akan muncul. Itulah penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan jurnal umum, fungsi, manfaat, dan cara membuat serta contoh yang tepat. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda! Dapatkan promo diskon hingga 30% untuk berlangganan Mekari Jurnal Paket Enterprise+, khusus untuk bulan ini saja! Konsultasi dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Dapatkan juga free 3x training dan 1x data preparation yang akan memudahkan Anda dalam penggunaan Mekari Jurnal. Untuk info selengkapnya, Anda bisa menghubungi kami untuk menjadwalkan demo gratis sekarang juga! Selain itu, berikut infografis yang menjabarkan informasi utama dari artikel berikut agar lebih mudah memahaminya, semoga bermanfaat!