Strategi Buzz Marketing: Keuntungan dan Kekurangannya dalam Penjualan Buzz marketing adalah strategi pemasaran yang bertujuan menciptakan perbincangan atau “buzz” di kalangan masyarakat agar produk atau layanan menjadi viral. Teknik ini memanfaatkan emosi, kejutan, atau elemen unik yang membuat orang ingin membagikan informasi secara sukarela, baik melalui media sosial, forum, maupun dari mulut ke mulut. Tapi, apa kelebihan dan kekurangan strategi buzz marketing dalam penjualan? Blog Mekari Jurnal akan mengulasnya disini! Kata ini terdiri atas dua kata yang berakar dari Bahasa Inggris, yaitu buzz dan marketing. Buzz dalam bahasa Indonesia sendiri memiliki arti “dengung” seperti suara yang dihasilkan lebah. Sedangkan marketing adalah salah strategi bisnis yang tujuannya untuk mencari, mendapatkan, dan mempertahankan konsumen agar tetap bisa menguasai pasar. Jadi pengertian buzz marketing adalah salah satu teknik pemasaran dengan cara ‘mendengungkan’ melalui naratif yang dikemas sedemikian rupa tentang produk atau jasa yang ditawarkan agar masyarakat menyadari keberadaan brand dari produk atau jasa yang ditawarkan. Apa Pengertian Buzz Marketing? Buzz marketing berhubungan dengan strategi pemasaran yang memanfaatkan kekuatan komunitas netizen dalam memasarkan produk atau jasa. Strategi ini, buzz marketing adalah upaya pemasaran yang mendorong perbincangan dan kehebohan di kalangan netizen atau komunitas, dengan tujuan meningkatkan eksposur merek melalui konten yang viral. Secara singkat, buzz marketing secara halus memanfaatkan taktik untuk meningkatkan brand engagement dan brand awareness guna menciptakan ‘kehebohan’ tanpa disadari oleh konsumen sebagai bagian dari pemasaran produk atau jasa yang ditawarkan. Baca juga: Cara Efektif Meningkatkan Branding Perbedaan Buzz Marketing dan Word-of-Mouth Marketing Buzz marketing dan word-of-mouth marketing (WOMM) sering kali dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam cara penyebaran informasi dan tujuan akhirnya. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda memilih strategi yang tepat untuk mencapai tujuan pemasaran Anda. Buzz Marketing Strategi pemasaran aktif yang direncanakan dan diinisiasi oleh perusahaan. Bertujuan menciptakan kehebohan (buzz) secara cepat dan luas. Sering menggunakan taktik yang unik, mengejutkan, atau kontroversial. Lebih berfokus pada menciptakan percakapan di sekitar merek atau produk. Seringkali melibatkan “buzzer” atau influencer untuk menyebarkan pesan. Word-of-Mouth Marketing (WOMM) Terjadi secara organik dan alami, dipicu oleh pengalaman positif pelanggan. Berupa rekomendasi atau ulasan dari mulut ke mulut. Lebih berfokus pada membangun kepercayaan dan kredibilitas merek. Dianggap lebih autentik dan berpengaruh karena berasal dari sumber terpercaya. Lebih berfokus pada kualitas produk atau layanan, dan pengalaman pelanggan. Memahami perbedaan ini penting agar Anda dapat memilih strategi yang paling sesuai dengan tujuan bisnis. Jika ingin menciptakan dampak instan, buzz marketing adalah pilihan yang tepat. Namun, jika tujuan Anda adalah membangun kepercayaan jangka panjang dan loyalitas pelanggan, WOMM lebih efektif. Dengan strategi yang tepat, kedua metode ini dapat saling melengkapi untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan secara signifikan. Baca juga: Strategi Marketing yang Harus Anda Coba untuk Meningkatkan Penjualan Kelebihan Buzz Marketing Berikut adalah kelebihan strategi buzz marketing yang bisa meningkatkan perfoma bisnis Anda: 1. Biaya Rendah Salah satu keunggulan utama dari strategi pemasaran ini adalah biaya yang relatif rendah dibandingkan metode pemasaran konvensional seperti iklan TV atau billboard. Dengan menggunakan media sosial, email marketing, dan konten viral, perusahaan dapat menjangkau audiens yang luas tanpa harus mengeluarkan biaya besar. 2. Menaikan Nama Brand dengan Cepat Strategi ini tererbukti efektif dalam membangun reputasi brand dalam waktu singkat. Anda bisa memanfaatkan teknik pemasaran ini, untuk meningkatkan kekuatan opini publik, tren viral, dan rekomendasi dari influencer atau pelanggan setia untuk menarik perhatian. 3. Meningkatkan Brand Awareness dan Penjualan Ketika strategi pemasaran ini berhasil, produk atau layanan akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat luas. Dampaknya, kepercayaan terhadap brand meningkat, yang akhirnya berkontribusi pada kenaikan penjualan. Kampanye viral sering kali memicu rasa penasaran dan FOMO (Fear of Missing Out) di kalangan audiens, mendorong mereka untuk mencoba atau membeli produk. 4. Mudah Karena Menggunakan Internet Internet berperan besar dalam menyukseskan strategi pemasaran modern. Dengan adanya media sosial, forum diskusi, dan platform digital lainnya, informasi dapat menyebar lebih cepat dan menjangkau audiens global dalam hitungan jam. Teknologi juga memungkinkan pemasaran berbasis data, sehingga bisnis dapat memahami tren, preferensi pelanggan, serta mengoptimalkan strategi promosi mereka. Baca Juga : Pengertian Akuntansi dan Pentingnya dalam Bisnis Adalah Sebagai Berikut Kekurangan Buzz Marketing 1. Tergantung Pada Konten atau Triggers Keberhasilan buzz marketing sangat bergantung pada triggers atau pemicu pada konten yang tepat. Tanpa pemicu yang kuat dan relevan, pesan yang disampaikan berisiko tidak mendapatkan perhatian yang cukup untuk menjadi viral atau bahkan menurunkan reputasi brand. 2. Sulit Menetapkan Target Pasar Salah satu tantangan utama dalam buzz marketing adalah sulitnya mengukur dan mengendalikan apakah pesan yang disampaikan benar-benar mencapai target audiens yang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh sifat konten viral yang tidak terprediksi, di mana pesan dapat menyebar ke berbagai arah yang tidak selalu sesuai dengan rencana awal. 3. Memerlukan Uji Coba Konten Untuk meningkatkan peluang keberhasilan buzz marketing, Anda perlu untuk melakukan serangkaian tes dan eksperimen guna mengidentifikasi elemen-elemen yang paling efektif meningkatkan pesan dalam pemasaran. Melalui pengujian berbagai variasi pesan, format, dan triggers, pemasar dapat mengoptimalkan kampanye mereka untuk mencapai dampak yang maksimal. Sebelum menerapkan strategi buzz marketing, penting untuk mempertimbangkan secara matang kelemahannya agar dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan efektivitas kampanye. Baca Juga : 10 Jenis Strategi Pemasaran Efektif di Era Digital Peran Media Sosial dalam Buzz Marketing Media sosial memainkan peran yang sangat penting dalam buzz marketing, terutama ketika tujuan dari pemasaran ini adalah agar konsumen secara alami menyebarkan informasi tentang suatu produk atau jasa. Berikut adalah beberapa peran utama media sosial dalam buzz marketing: 1. Mempercepat Penyebaran Informasi Media sosial memungkinkan informasi menyebar dengan cepat dan luas melalui fitur seperti sharing, retweet, repost, dan tagging. Dengan satu klik, pengguna dapat menyebarkan konten ke ribuan atau bahkan jutaan orang dalam hitungan menit. 2. Meningkatkan Kredibilitas melalui User-Generated Content Konten yang dibuat oleh pengguna (review, unboxing, testimoni) lebih dipercaya oleh calon pelanggan dibandingkan iklan konvensional. Media sosial menjadi wadah bagi konsumen untuk berbagi pengalaman mereka, menciptakan efek “word of mouth” yang lebih autentik. 3. Memicu Interaksi dan Keterlibatan Peran media sosial terhadap buzz marketing selanjutnya adalah, platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok memungkinkan brand untuk berinteraksi langsung dengan audiens melalui komentar, polling, Q&A, atau challenge. Hal ini berarti semakin tinggi interaksi, semakin besar kemungkinan kampanye buzz marketing menjadi viral. 4. Memanfaatkan Influencer Kemudian, kolaborasi dengan influencer dapat mempercepat penyebaran pesan pemasaran. Hal ini karena followers cenderung lebih percaya rekomendasi dari seseorang yang mereka ikuti dibandingkan iklan langsung dari brand. 5. Menciptakan Tren Banyak brand sukses menciptakan buzz melalui kampanye berbasis hashtag challenge, seperti tantangan dance di TikTok atau tren filter di Instagram. Dengan cara ini, audiens ikut serta dalam kampanye secara sukarela dan menyebarkannya ke jaringan mereka. 6. Memonitor dan Mengukur Keberhasilan Kampanye Media sosial menyediakan berbagai tools analytics yang memungkinkan brand untuk melacak performa kampanye, mengukur engagement, serta memahami bagaimana buzz berkembang dari waktu ke waktu. 7. Memanfaatkan Momen Viral Media sosial memungkinkan brand untuk real-time marketing, yaitu merespons tren atau kejadian viral dengan cepat untuk memanfaatkan momentum dalam menciptakan buzz. Gunakan Aplikasi Mekari Jurnal Untuk Bantu Kelola Keuangan Untuk memudahkan Anda dalam mengelola keuangan bisnis, Anda bisa menggunakan software aplikasi keuangan. Jurnal adalah software akuntansi terbaik yang juga memiliki fitur aplikasi stock barang untuk membantu Anda dalam mengelola keuangan bisnis Anda dengan lebih mudah, cepat dan aman. Oleh karena itu manfaatkan segera aplikasi penjualan barang dari Jurnal untuk mempermudah pekerjaan Anda. Daftarkan bisnis Anda sekarang juga dan nikmati free trial selama 14 hari untuk pengguna baru. Baik, Saya Mau Coba Fitur Laporan Keuangan Jurnal atau Saya Mau Bertanya Kepada Sales Jurnal!