Mekari Jurnal
Daftar Isi
3 min read

Audit Laporan Keuangan: Tahapan & Dokumen Persyaratan

Tayang 26 Aug 2022
Diperbarui 20 November 2023

Dalam dunia bisnis, audit laporan keuangan biasanya dilakukan oleh akuntan publik untuk menilai seberapa wajar atau seberapa layak penyajian  laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas perusahaan kepada para pemangku kepentingan.

Audit laporan keuangan biasanya dilakukan oleh akuntansi publik agar berjalan secara independen.

Dalam pelaksanaannya, terdapat juga beberapa tahapan yang harus dilakukan ketika melakukan audit laporan keuangan.

Hal Penting dalam Proses Audit laporan keuangan yang Wajib Anda Ketahui 3

Apa itu Audit Laporan Keuangan?

Audit adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kepatuhan asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Secara singkat, audit laporan keuangan merupakan perbandingan antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang sudah ditetapkan.

Jika laporan keuangan tidak diaudit, mungkin laporan keuangan tersebut mengandung banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak.

Oleh karena itu, laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh stakeholder.

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal sekarang!

Tujuan Audit Laporan Keuangan

Tujuan audit laporan keuangan adalah untuk menilai kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan.

Adapun kelayakan dan kewajaran ini mengacu pada prinsip akuntansi yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian tersebut akan tercermin pada opini audit.

Jenis jenis opini audit laporan keuangan adalah ada empat macam, yaitu:

  1. Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), artinya laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
  2. Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion), artinya laporan keuangan dapat diandalkan tetapi masih ada beberapa masalah atau pos yang dikecualikan agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
  3. Tidak Wajar (Adversed), artinya laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan standar akuntansi atau ada kesalahan material dalam laporan keuangan tersebut.
  4. Tidak Memberikan Pendapatan (Disclaimer), artinya laporan keuangan memiliki kesalahan yang material dan manajemen membatasi lingkup pemeriksaan sehingga auditor tidak menemukan bukti yang cukup.

Selain itu, berikut adalah beberapa alasan atau tujuan mengapa proses audit laporan keuangan harus dilakukan:

Mengetahui Kondisi Keuangan Perusahaan

Kondisi keuangan merupakan salah satu indikator kesuksesan suatu perusahaan.

Karenanya, tidak heran jika banyak perusahaan yang rela melakukan apa saja agar kondisi keuangannya stabil.

Salah satu kegiatan untuk memastikan atau memeriksa kondisi keuangan perusahaan yakni melalui proses audit laporan keuangan.

Memenuhi Kewajiban

Mengacu pada Undang-Undang Perseroan No. 40 Tahun 2007 Pasal 68, perusahaan wajib melakukan audit.

Memang tidak semua perusahaan diwajibkan melakukan audit.

Untuk memperjelas berikut akan merupakan kutipkan isi dari UU Perseroan No. 40 Tahun 2007 Pasal 68:

(1) Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik untuk di audit apabila:

  • Kegiatan usaha Perseroan adalah menghimpun dan/atau mengelola dana masyarakat;
  • Perseroan menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat;
  • Perseroan merupakan Perseroan Terbuka;
  • Perseroan merupakan persero;
  • Perseroan mempunyai aset dan/atau jumlah peredaran usaha dengan jumlah nilai paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah); atau
  • Diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dipenuhi, laporan keuangan tidak disahkan oleh RUPS.

(3) Laporan atas hasil audit akuntan publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis kepada RUPS melalui Direksi.

Quiz : Anda adalah seorang auditor, jika ada calon klien datang kepada anda dan meminta untuk mengaudit laporan keuangannya dan anda menelaah laporan keuangan tersebut belum memenuhi standar akuntansi yang berlaku umum dari segi penyajiannya. calon klien yang mengetahui hal tersebut tetap meminta opini tanpa modifikasi karena laporan keuangan auditan tersebut akan digunakan untuk kepentingan tender di lembaga pemerintahan. bagaimana sikap anda sebagai auditor menanggapi hal tersebut?

Mengetahui Informasi Perusahaan

Selain kondisi keuangan, melalui proses audit laporan keuangan Anda juga dapat mengetahui informasi tentang perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi kepada berbagai pihak maka dibutuhkan laporan informasi yang umum dan dapat dimengerti semua pengguna tidak hanya, khusus bidang akuntansi saja.

Proses menerjemahkan laporan keuangan perusahaan inilah agar dimengerti semua pengguna yang disebut audit.

Dimana laporan informasi ini tercermin melalui opini audit yang diberikan oleh auditor.

syarat dokumen audit laporan keuangan

Bagian dalam Standar Audit

Standar audit adalah standar/aturan/kriteria yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), meliputi 3 bagian yaitu adalah sebagai berikut:

1. Standar Umum

  • Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian dan pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor.
  • Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi.
  • Auditor wajib menggunakan keahlian profesionalnya dalam melaksanakan pelaksanaan audit dan pelaporan dengan cermat dan seksama.

2. Standar Pekerjaan Lapangan

  • Seluruh pekerjaan audit dapat direncanakan dengan sebaik-baiknya dan apabila menggunakan asisten maka harus disupervisi dengan semestinya.
  • Tak hanya memperhatikan standar pelaporan audit saja, pemahaman yang memadai atas pengendalian intern sangat dibutuhkan untuk merencanakan audit dan menentukan sifat
  • Bukti audit yang kompeten harus diperoleh melalui inspeksi pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk dapat memberikan pernyataan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

3. Standar Pelaporan

  • Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
  • Hasil laporan auditor harus menunjukkan kekonsistenan, apabila ada ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dengan penerapan pada periode sebelumnya.
  • Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
  • Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan bahwa pernyataan yang demikian tidak bisa diberikan.

Dokumen yang Dibutuhkan dalam Standar Pelaporan Audit Laporan Keuangan

Dokumen yang dibutuhkan dalam standar auditing pelaporan keuangan secara umum adalah sebagai berikut:

1. Catatan primer akun-akun

  • Buku bank dan buku kas kecil yang lengkap dan mutakhir hingga akhir tahun
  • Arsip tagihan/nota invoice/kwitansi untuk semua item belanja
  • Arsip atau buku kwitansi untuk uang yang diterima
  • Pernyataan bank, slip penyetoran, dan buku cek
  • Buku dan catatan slip gaji karyawan
  • Buku besar induk (bila ada)

2. Dokumen ringkasan-ringkasan dan laporan-laporan rekonsiliasi untuk keperluan standar auditing

  • Saldo percobaan atau ringkasan semua penerimaan dan pembayaran berdasarkan kategori anggaran.
  • Laporan rekonsiliasi bank untuk semua rekening bank pada tanggal titik putus tahun fiskal
  • Laporan rekonsiliasi kas kecil hingga tanggal titik putus tahun fiskal
  • Lembar catatan persediaan

3. Jadwal dan daftar sebagai dokumen untuk standar pelaporan audit

  • Jadwal utang (uang yang dihutang oleh organisasi)
  • Jadwal piutang (uang yang dihutang kepada organisasi)
  • Jadwal jatuh tempo hibah
  • Jadwal hibah yang dijanjikan
  • Daftar aset tetap.

4. Informasi lain

  • Surat dari bank untuk mengkonfirmasi saldo (akan diminta oleh auditor sendiri)
  • Konstitusi organisasi
  • Daftar anggota dewan pengurus dan staf
  • Notulensi rapat dewan pengurus
  • Perjanjian pendanaan dengan lembaga donor dan persyaratan audit

Tujuan audit laporan keuangan adalah pemeriksaan laporan keuangan pada sebuah perusahaan. Biasanya dilaksanakan pada siklus audit.

Tahapan Audit Laporan Keuangan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa audit merupakan suatu kegiatan yang tersistematis sehingga untuk mencapai tujuan audit, terdapat tahapan-tahapan yang perlu dilakukan.

Adapun tahapan-tahapan audit laporan keuangan sebagai berikut:

1. Penerimaan Perikatan Audit

Sebelum melaksanakan audit, maka harus ada sebuah kesepakatan yang harus dibuat dan disetujui bersama oleh pihak auditor dan pihak klien /perusahaan yang biasanya diwakili oleh manajemen.

Klien menyerahkan laporan keuangan kepada auditor dan auditor menyanggupi akan melaksanakan audit sesuai dengan kompetensinya.

Bentuk perikatan ini tertulis sebagai surat perikatan audit.

2. Perencanaan Proses Audit

Untuk membuat perencanaan audit, seorang auditor harus:

  • Memahami bisnis dan industri klien
  • Melakukan prosedur analitik
  • Menentukan materialitas, menetapkan risiko audit dan risiko bawaan.
  • Memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko pengendalian
  • Mengembangkan rencana audit dan program audit.

Dari situ, auditor bisa menentukan jenis audit apa yang akan dipilihnya.

Selain itu, auditor juga akan mempertimbangkan segala risiko yang mungkin timbul dalam proses audit.

Sebelum melangkah ke proses selanjutnya, auditor perlu meminta persetujuan dari pihak perusahaan.

3. Pelaksanaan Pengujian Audit

Setelah membuat perencanaan audit laporan keuangan maka saatnya melaksanakan pengujian audit.

Pada tahap ini, auditor akan melakukan pengujian analitik, pengujian pengendalian dan pengujian substantif.

Singkatnya pengujian analitik dilakukan auditor dengan mempelajari data-data dan informasi bisnis klien dan membandingkan dengan data dan informasi lain.

Pengujian pengendalian merupakan prosedur audit untuk melakukan verifikasi efektivitas pengendalian internal klien.

Sementara pengujian substantif merupakan siklus audit untuk menemukan kesalahan yang langsung memberikan pengaruh pada laporan keuangan.

Dengan ini, tujuan audit untuk mengevaluasi sudah dicapai.

dokumen audit laporan keuangan

4. Tahap Analisa dan Observasi

Dalam melakukan proses audit perusahaan ini, harus ada pihak perusahaan yang bertugas mengawasi kinerja seorang auditor.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kecurangan dan bertujuan agar hasil pengujian data dan informasi yang ada bersifat objektif serta tepat sasaran.

Di tahap ini pula seorang auditor akan melakukan pemetaan tentang masalah yang mungkin muncul dari proses observasi tersebut, yang mana semua ini dikaitkan dengan informasi yang ia dapat sebelumnya dan juga pihak-pihak luar yang sekiranya terlibat dalam proses pendanaan perusahaan.

5. Mendapatkan Hasil

Setelah melakukan observasi dan segala pemetaan masalah yang kemungkinan terjadi, kini saatnya auditor memeriksa risiko material dari perusahaan.

Auditor akan menganalisis hasil yang didapatnya dari lapangan.

Dari sini akan terlihat jika ada kesalahan dari laporan keuangan perusahaan dan juga kerugian yang dialami oleh perusahaan.

Selanjutnya, auditor akan mengklarifikasi ulang.

Sebelum mengambil kesimpulan, seorang auditor akan mencocokkan hasil audit perusahaan dengan auditor yang lain.

Jika auditor lainnya juga menemukan kesalahan keuangan yang sama, maka dipastikan ada yang tidak beres dengan kondisi keuangan perusahaan.

Untuk itu, tim auditor akan melakukan pemeriksaan lanjutan secara lebih mendalam.

4. Pelaporan Audit

Tahap terakhir yaitu pelaporan audit, yaitu hasil dari pekerjaan audit yang telah dikerjakan.

Laporan ini merupakan bentuk komunikasi auditor dengan pihak lainnya sehingga tidak boleh dibuat secara sembarangan.

Di dalam laporan audit harus mencakup:

  • Jenis opini
  • Jasa yang diberikan
  • Objek yang diaudit
  • Tujuan dan ruang lingkup audit
  • Hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada kekurangan

Laporan audit merupakan tanggung jawab audit yang besar sehingga untuk memutuskan dan membuat laporan ini harus hati-hati.

Buat Laporan Keuangan Lebih Akurat dengan Software Akuntansi Jurnal

Salah satu bukti audit yang harus Anda siapkan dalam proses audit yakni data keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, sebagai pemilik usaha maka Anda harus dapat memastikan bahwa data keuangan maupun laporan keuangan dibuat dengan baik dan benar.

Untuk memudahkan Anda membuat laporan keuangan, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi online Jurnal.

Jurnal memiliki sistem yang terintegrasi dan juga standar keamanan yang telah tersertifikasi ISO/IEC 27001 sehingga pembuatan laporan keuangan menjadi mudah, cepat dan aman.

Bukan hanya mempermudah membuat laporan keuangan, Jurnal juga memiliki berbagai fitur yang mempermudah pengelolaan  bisnis.

Seperti pembuatan invoice, pengelolaan stok barang di gundang, manajemen aset, perhitungan pajak otomatis, dan masih banyak lagi.

Coba gratis Jurnal sekarang untuk menggunakan fitur-fiturnya!

Nah, diatas adalah penjelasan tentang kapan audit dilakukan, dan apa saja hal penting dalam proses audit laporan keuangan.

Untuk memenuhi standar audit laporan keuangan yang baik, tentunya perusahaan harus memiliki catatan keuangan yang tertib dan baik sejak awal berjalannya bisnis.

Catatan akuntansi yang baik tidak hanya diperlukan untuk proses standar pelaporan audit saja.

Namun juga untuk keperluan bisnis yang lain misalnya pengajuan kredit pada bank, pembayaran maupun perhitungan pajak otomatis.

Sekarang Anda akan bisa lebih memahami dan bisa menjawab beberapa pertanyaan seperti:

  • Dalam memeriksa penjualan, auditor diharuskan memeriksa penerimaan atas penjualan tahun sebelumnya dan tahun setelah periode audit, hal ini disebut apa ?
  • Dalam melaksanakan pengujian pendendalian di perusahaan, auditor melakukan observasi secara langsung untuk melihat dan mempelajari apakah aturan diikuti secara keseluruhan dan mencari berbagai masalah yang ada, disebut dengan?
  • Jelaskan perkembangan dan efek yang diberikan audit terhadap ilmu dan dasar dasar akuntansi?
  • Menurut pendapat anda, apakah ada risiko audit jika bukti audit tidak lengkap dan prosedur analisis audit tidak dijalakan sesuai dengan perencanaan audit. jelaskan menurut pandangan anda!
  • Karena auditor di kap bertugas untuk mengaudit laporan keuangan, mengapa mereka perlu memahami tentang bisnis klien?
  • Mendapatkan bukti audit dari pihak ke tiga terkait kepemilikan utang/piutang disebut apa?
  • Laporan yang disampaikan kepada publik biasanya melalui apa?
  • Proses audit yang dilakukan oleh pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan, merupakan proses audit yang dilakukan oleh siapa?
  • Prosedur audit apa yang harus dilakukan oleh auditor ketika auditor ingin mendapatkan informasi dari pihak ketiga terkait piutang dan hutang?
  • Apabila akuntan memberikan jasa reviu atas laporan keuangan entitas non publik yang periode sebelumnya telah diaudit, tindakan apakah yang paling tepat seharusnya dilakukan oleh akuntan apa?

Semoga bermanfaat!

Kategori : Internal Audit
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal