Daftar Isi
6 min read

Audit Perusahaan Butuh Dokumen Apa Aja? Cek Di Sini!

Tayang 17 Mar 2025
Key Takeaways

Sekilas Tentang Audit Perusahaan

Audit perusahaan merupakan kegiatan untuk memeriksa dan menilai data serta informasi yang berkaitan dengan keuangan dan operasional perusahaan. Tujuan utamanya adalah memastikan perusahaan mematuhi peraturan dan standar yang telah ditetapkan.

  • Laporan Keuangan: Neraca, laporan laba rugi, arus kas, dan perubahan ekuitas.
  • Pembukuan Akuntansi: Buku besar, jurnal transaksi, dan buku pembantu.
  • Dokumen Pembelian dan Penjualan: Faktur, kwitansi, dan surat pesanan.
  • Dokumen Perbankan: Rekening koran, bukti setoran, dan saldo kas.
  • Bukti Transaksi dan Kontrak: Kontrak dengan pihak ketiga dan bukti transaksi.
  • Dokumen Pengendalian Internal: Kebijakan perusahaan dan laporan pengendalian internal.
  • Pajak dan Kepatuhan: SPT tahunan dan bukti pembayaran pajak.
  • Sumber Daya Manusia: Daftar gaji, kontrak kerja, dan laporan tunjangan.
  • Perizinan dan Kepemilikan: Surat izin usaha, akta pendirian, dan dokumen aset.

Salah satu hal yang membuat sebuah perusahaan dapat dikatakan sukses adalah jika kita melihat dari laporan kondisi keuangannya. Sejatinya mengatur keuangan perusahaan tak hanya terbatas pada akuntansi saja, melainkan butuh tahap pemeriksaan yang lebih kompleks, sehingga perlu dilakukan audit perusahaan.

Adanya proses audit perusahaan ini akan membuat penilaian tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan jadi lebih transparan.

Hal ini bisa terjadi karena telah melibatkan pihak luar yang akan memberi penilaian secara objektif.

Oleh karena itu, sebelum melakukan proses audit, dokumen apa saja yang harus Anda persiapkan?

dokumen audit perusahaan

Apa Itu Audit Perusahaan?

Audit perusahaan adalah sebuah proses pengecekan secara sistematis terhadap laporan keuangan dan operasional dari suatu perusahaan.

Tujuan dari adanya audit perusahaan adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dilakukan telah benar-benar sesuai dengan standar yang berlaku.

Melaui sebuah audit, perusahaan bisa menjaga kredibilitasnya sebagai sebuah binsis serta mengidentifikasi sektor mana yang sekiranya perlu adanya peningkatan.

Lebih jauh lagi, audit perusahaan juga dapat membantu memproyeksikan situasi yang lebih jelas tentang sehat attau tidaknya keuangan perusahaan.

Sebab melalui hasil audit yang transparan, pihak manajemen pada akhirnya akan semakin mudah untuk membuat keputusan yang tepat.

Sementara dalam kacamata seorang investor, audit perusahaan memiliki nilai penting dalam prosesnya, yaitu memberikan rasa aman ketika sedang berbisnis.

Baca Juga: 10 Tips Mencegah Kesalahan Pengelolaan Keuangan Bisnis

Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan Saat Audit?

Bagi perusahaan atau instansi yang ingin melakukan audit, ada beberapa dokumen yang perlu disiapkan oleh perusahaan yaitu:

1. Permanent File

Beberapa dokumen permanent file yang wajib Anda siapkan adalah sebagai berikut:

  • Salinan akta pendirian perusahaan, termasuk seluruh perubahannya (jika ada perubahan);
  • Struktur organisasi dan job description, beserta fotokopi SK pengangkatan direksi untuk masa jabatan yang termasuk di tahun perusahaan akan diaudit;
  • Salinan surat keterangan domisili perusahaan;
  • Salinan surat keterangan terdaftar NPWP dan PKP beserta kartu NPWP;
  • Salinan surat izin usaha perusahaan (SIUP);
  • Salinan tanda daftar perusahaan;
  • Salinan perjanjian – kontrak pekerjaan konstruksi dan distribusi serta sewa tahun;
  • Kontrak/surat-surat perjanjian penting lainnya;
  • Perkiraan (chart of accounts);
  • Salinan standar operasional prosedur perusahaan (SOP) dan pedoman akuntansi.

2. Current File

Jenis dokumen kedua yang wajib disiapkan adalah sebagai berikut:

  • Jenis jenis laporan keuangan; neraca, laporan laba rugi, serta laporan arus kas untuk tahun buku periode Januari – Desember
  • Neraca percobaan (trial balance);
  • Buku besar akuntansi, dapat digunakan untuk memperkirakan periode-periode di atas;
  • Bukti-bukti transaksi, untuk periode-periode di atas, berupa voucher beserta bukti pendukungnya;
  • Rekening koran bank untuk periode-periode di atas;
  • Daftar rekonsiliasi bank;
  • Daftar aktiva tetap per periode-periode di atas, serta perhitungan penyusutannya selama periode-periode tersebut dengan disertakan fotokopi bukti kepemilikannya;
  • Daftar piutang per periode-periode di atas, beserta alamat debiturnya dan umur piutangnya (aging schedule)
  • Daftar utang per periode-periode di atas beserta alamat krediturnya;
  • Dokumen-dokumen perpajakan (PPh 21) selama periode-periode di atas (SSP, SPT Masa dan SPT Tahunan);
  • Dokumen-dokumen perpajakan (PPh 23 dan PPh 26) selama periode-periode di atas (SSP, SPT Masa, SPT Tahunan);
  • Dokumen-dokumen perpajakan (PPN) selama periode-periode di atas (SSP, SPT Masa, SPT Tahunan);
  • Perincian pendapatan untuk periode-periode di atas;
  • Perincian pendapatan dan biaya lain-lain dan pendapatan/biaya luar biasa untuk periode-periode di atas;
  • Perincian pendapatan/ biaya yang masih harus dibayar/ akan diterima;
  • Laporan hasil audit bagian pengawas internal tahun buku 20XX (jika ada).

Selain data yang diminta untuk dilengkapi, perusahaan juga harus memastikan bahwa setiap data berupa rincian harus sinkron dengan laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan karena itu akan berdampak pada opini audit yang akan diberikan oleh auditor.

Baca juga: Perbedaan PPh 21 dan PPh 23 yang Harus Anda Ketahui

Langkah-langkah untuk Melakukan Audit Perusahaan

1. Perencanaan Audit

Langlah pertama, tentukan tujuan audit dan ruang lingkupnya. Ini mencakup identifikasi area yang perlu diaudit, menentukan tim auditor, serta menyusun jadwal dan anggaran yang diperlukan.

2. Pengumpulan Data

Kemudian yang kedua, kumpulkan semua data yang relevan, seperti laporan keuangan, dokumen operasional, dan catatan transaksi. Pastikan semua informasi telah lengkap dan akurat sebelum Anda memulai proses audit lebih lanjut.

3. Analisis Risiko

Jika data sudah lengkap, sekarang adalah saatnya untuk Anda melakukan analisis terhadap risiko-risiko yang ada dalam operasional dan keuangan perusahaan. Identifikasi area yang berisiko tinggi dan prioritaskan pemeriksaannya agar lebih fokus.

4. Pelaksanaan Audit

Sekarang masuk ke bagian inti yaitu melakukan pemeriksaan terhadap catatan dan transaksi perusahaan. Gunakan prosedur yang sesuai untuk memverifikasi keakuratan dan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.

5. Penyusunan Temuan dan Laporan

Setelah audit selesai, Anda wajib menyusun temuan-temuan yang diperoleh selama pemeriksaan, baik yang positif maupun yang memerlukan perbaikan. Laporan audit harus jelas, objektif, dan memberi rekomendasi yang konstruktif.

6. Follow-up dan Evaluasi

Tindak lanjuti temuan audit dengan manajemen perusahaan. Pastikan perusahaan melakukan perbaikan yang diperlukan dan evaluasi apakah tindakan perbaikan sudah efektif dalam mengurangi risiko yang ada.

Baca Juga: 9 Manfaat dan Tujuan Laporan Keuangan Perusahaan

Pihak yang Berhak Melakukan Audit Perusahaan

Ketika hendak untuk melakukan audit, setidaknya ada beberapa pihak yang berhak melakukan audit perusahaan di antaranya:

1. Auditor Independen

Auditor eksternal yaitu sebuah auditor yang berasal dari firma akuntansi atau lembaga audit independen. Mereka bertugas untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Auditor ini tidak terafiliasi langsung dengan perusahaan yang diaudit.

2. Auditor Internal

Kemudian bisa juga melalui auditor yang berasal dari bagian perusahaan itu sendiri, yaitu mereka yang bertugas untuk mengevaluasi dan memantau kegiatan operasional serta sistem pengendalian internal perusahaan. Mereka membantu memastikan kepatuhan perusahaan terhadap kebijakan internal dan peraturan yang berlaku.

3. Otoritas Pemerintah atau Regulator

Di beberapa negara dalam banyak kasus, badan pemerintah atau lembaga regulasi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki hak untuk melakukan audit, terutama untuk perusahaan publik, misalnya seperti yang terdaftar di pasar saham. Mereka dapat memastikan perusahaan mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku atau tidak.

4. Akuntan Publik Terdaftar

Akuntan publik yang terdaftar juga memiliki kewenangan untuk melakukan audit perusahaan, biasanya dalam konteks audit eksternal yang diharuskan oleh undang-undang atau peraturan pemerintah.

Proses Audit Perusahaan Lebih Mudah dengan Mekari Jurnal

Seperti yang telah dijelaskan di atas, karena sebuah proses audit membutuhkan banyak persiapan terkait semua data keuangan perusahaan, maka alangkah baiknya jika sejak awal usaha, pihak perusahaan selalu membuat laporan keuangan yang baik dan benar.

Mekari Jurnal sebagai software akuntansi online, akan membantu sebuah bisnis untuk memiliki laporan keuangan yang dibutuhkan.

Melalui standar keamanan yang telah tersertifikasi ISO/IEC 27001, Mekari Jurnal dapat mencatat dan menyimpan semua data transaksi keuangan Anda secara aman.

Dapatkan semua kemudahan dan kenyamanan untuk melakukan audit perusahaan dengan mempercayakan pengelolaan keuangan melalui Jurnal.

Untuk informasi lebih lanjut tentang aplikasi keuangan perusahaan milik Mekari Jurnal, bisa Anda dapatkan melalui website kami.

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Itulah penjelasan singkat tentang dokumen dan tahapan yang harus dipersiapkan ketika akan melakukan audit perusahaan. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat.

Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

 

Kategori : Internal Audit

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami