Mengenal Incremental Cost: Pengertian, Perhitungan, Contoh, dan Perbedaannya dengan Marginal Cost Biasanya, Anda akan mendengar istilah incremental cost ketika berada di perusahaan manufaktur yang rutin melakukan proses produksi untuk kegiatan operasional. Hal ini demikian sebab incremental cost merupakan salah satu komponen pembiayaan tambahan ketika perusahaan ingin menambah kuantitas pada siklus produksinya. Apa itu Incremental Cost? Mengutip dari Accountingtools, incremental cost ini adalah dapat dikatakan sebagai biaya tambahan yang berkaitan dalam pembuatan satu unit produksi tambahan, mengkalkulasikan harga terbaru untuk pembeli, serta dalam menganalisa pengurangan biaya produksi. Dapat dikatakan, incremental cost memiliki pengertian yang hampir sama dengan konsep dalam marginal cost. Namun, perbedaannya adalah bahwa incremental cost dapat melibatkan perubahan biaya yang lebih variabel dan dikenal dengan sebutan differential cost. Bagaimana Incremental Cost Mempengaruhi Biaya Pengeluaran Incremental cost mengacu pada biaya tambahan untuk peningkatan produksi yang dapat mencakup bahan baku, biaya tenaga kerja pabrik, biaya overhead, dan biaya utilitas. Selain biaya tersebut, terdapat pemenuhan biaya-biaya lain yang perlu keluar untuk meningkatkan jumlah produksi. Hal itu berkaitan dengan pengeluaran modal atau CapEx seperti pembangunan pabrik baru, pembelian mesin produksi, hingga menerima pekerja baru. Biaya ini muncul berdasarkan dari pilihan/putusan manajemen, namun biaya incremental tidak mencakup pembangunan pabrik karena termasuk biaya hangus atau sunk cost, Pada dasarnya, komponen incremental cost yang masuk pada proses produksi akan diperhitungkan pada saat produksi selesai dan menghasilkan barang. Sumber: Wallstreetmojo.com Nantinya, dalam memutuskan penetapan harga produk, akan terbagi menjadi dua sesuai dengan output yang dihasilkan. Pertama, jika kenaikan biaya mempengaruhi biaya produk per unit, maka perusahaan dapat menaikkan harga produk untuk mempertahankan ROI dan meningkatkan laba. Kedua, jika kenaikan biaya malah menurunkan biaya produk per unit, maka perusahaan dapat memilih untuk menurunkan harga produk dan memilih untuk menjual produk lebih banyak demi mendapatkan keuntungan. Baca Juga: Cost Accounting: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Penerapannya di Bisnis Manfaat dari Menganalisa Komponen Biaya Incremental Beberapa manfaat dapat perusahaan rasakan dari menganalisa biaya incremental, di antaranya: Dapat meningkatkan efisiensi pengeluaran biaya sehingga lebih menghemat anggaran perusahaan. Sebagai acuan untuk memutuskan apakah lebih baik memproduksi sendiri atau membelinya ke pihak ketiga. Membantu dalam menentukan harga per produk untuk mencapai profitabilitas yang maksimal. Dapat mencapai skala ekonomi untuk mengoptimalkan proses produksi, artinya biaya rata-rata per unit akan menurun seiring peningkatan kuantitas produksi. Sementara itu untuk penjelasan lebih lengkapnya adalah sebagai berikut: Efisiensi dalam Pengeluaran Dengan memahami incremental cost, perusahaan dapat mengelola pengeluaran mereka dengan lebih efisien. Mereka dapat mengidentifikasi dengan tepat berapa biaya yang akan timbul jika mereka melakukan perubahan tertentu dalam operasi mereka. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik Konsep incremental cost membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan. Ketika perusahaan dihadapkan pada pilihan seperti meningkatkan produksi, memperkenalkan produk baru, atau mengubah strategi operasional, pemahaman tentang biaya tambahan membantu mereka mengevaluasi apakah langkah-langkah ini akan menguntungkan atau tidak. Mengoptimalkan Produksi Dengan mengetahui biaya tambahan dari produksi tambahan, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi mereka. Mereka dapat menentukan sejauh mana mereka dapat meningkatkan produksi tanpa mengalami kerugian yang signifikan. Penentuan Harga yang Tepat Pengetahuan tentang incremental cost juga membantu perusahaan dalam menentukan harga produk atau layanan mereka. Dengan memahami berapa biaya tambahan yang akan timbul dari produksi tambahan, mereka dapat menentukan harga yang memungkinkan mereka untuk mencapai laba yang diinginkan. Menghindari Kerugian Dalam beberapa kasus, pemahaman tentang incremental cost dapat membantu perusahaan menghindari kerugian. Jika biaya tambahan diperkirakan lebih tinggi dari pendapatan tambahan yang akan diperoleh, perusahaan dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan dengan langkah tersebut dan mencari alternatif lain yang lebih menguntungkan. Buat Strategi Bisnis Lebih Tepat dengan Dukungan Analisa dari Teknologi AI Watch this video on YouTube Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Rumus Cara Menghitung Incremental Cost Dalam menghitung biaya ini, adanya produk tambahan dalam setiap siklus produksi akan sangat mempengaruhi total biaya per unit dalam produksi. Hal ini harus menjadi perhatian utama sebab hasil analisis incremental cost penting untuk menentukan biaya akhir, menentukan profit margin, dan perencanaan keuangan. Adapun, rumus untuk menghitung incremental cost adalah sebagai berikut: Biaya Tambahan Per Unit = Variable Cost / Unit yang Diproduksi Atau, jika hanya ingin menghitung biaya untuk unit yang ditambahkan saja, seperti: Biaya Tambahan Untuk Unit Tambahan = Biaya Tambahan Per Unit x Unit Tambahan yang Diproduksi Ada juga alternatif lainnya yang mungkin bisa Anda gunakan lebih mudah: Total Biaya Produksi pada Volume Produksi Normal – Total Biaya Produksi Unit Tambahan = Incremental Cost Rumus-rumus tersebut dapat Anda sesuaikan dengan situasi bisnis yang spesifik, tetapi konsep dasar dalam menghitung incremental cost adalah untuk memahami perubahan biaya yang muncul akibat dari tindakan atau keputusan tertentu. Baca Juga: Akuntansi Biaya: Pengertian, Fungsi dan Klasifikasi Contoh Incremental Cost Untuk lebih menggambarkan konsep incremental cost, mari kita lihat contoh sederhana. Anggaplah sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu olahraga. Perusahaan ini telah memproduksi 1.000 pasang sepatu olahraga dan sekarang berencana untuk meningkatkan produksinya menjadi 1.100 pasang. Dalam hal ini, incremental cost akan mencakup semua biaya tambahan yang timbul akibat produksi tambahan 100 pasang sepatu. Biaya ini mungkin termasuk: Biaya Bahan Baku Tambahan: Untuk memproduksi 100 pasang sepatu tambahan, perusahaan mungkin perlu membeli lebih banyak bahan baku seperti karet, kulit, dan tali sepatu. Upah Tenaga Kerja Tambahan: Produksi tambahan memerlukan lebih banyak tenaga kerja. Perusahaan harus membayar upah tambahan kepada pekerja tambahan yang mereka pekerjakan. Biaya Produksi Tambahan: Ini mencakup biaya produksi langsung seperti biaya listrik dan bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Biaya Operasional Tambahan: Terkadang, produksi tambahan juga memerlukan biaya tambahan dalam hal biaya operasional harian seperti biaya pemeliharaan mesin atau pengeluaran lain yang terkait. Seluruh biaya tambahan ini akan dijumlahkan untuk menghitung total incremental cost dari memproduksi 100 pasang sepatu tambahan tersebut. Ini akan membantu perusahaan menentukan apakah peningkatan produksi ini akan menguntungkan atau tidak. Baca Juga: Cara Tepat Menghitung Variable Costing Pada Usaha Anda Contoh Kasus Dan Cara Menghitung Biaya Incremental Proses perhitungan incremental cost dapat bervariasi tergantung pada jenis perubahan atau keputusan yang dihadapi perusahaan. Namun, secara umum, langkah-langkah berikut dapat digunakan untuk menghitung incremental cost: Identifikasi Perubahan: Pertama, identifikasi perubahan atau keputusan yang akan diambil perusahaan. Apakah itu peningkatan produksi, pengenalan produk baru, atau perubahan lain dalam operasi? Identifikasi Biaya Tambahan: Selanjutnya, identifikasi semua biaya tambahan yang akan timbul akibat perubahan tersebut. Ini termasuk biaya bahan baku tambahan, upah tenaga kerja tambahan, biaya produksi tambahan, biaya operasional tambahan, dan biaya lain yang relevan. Hitung Total Biaya Tambahan: Jumlahkan semua biaya tambahan yang telah diidentifikasi. Ini akan memberikan total incremental cost dari perubahan atau keputusan tersebut. Perbandingkan dengan Pendapatan Tambahan: Jika perubahan atau keputusan tersebut berkaitan dengan peningkatan produksi atau penjualan, perbandingkan total incremental cost dengan pendapatan tambahan yang diperoleh dari penjualan tambahan. Ini akan membantu menentukan apakah langkah tersebut akan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Evaluasi Keputusan: Berdasarkan perbandingan antara incremental cost dan pendapatan tambahan, perusahaan dapat mengevaluasi apakah langkah tersebut layak dilakukan. Jika incremental cost lebih rendah dari pendapatan tambahan, langkah tersebut cenderung menguntungkan. Contoh Kasus Pertama PT. ABC merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang menjalankan usaha produksi pakaian dengan siklus produksi setiap harinya. Lalu, pihak manajemen mengambil keputusan untuk meningkatkan jumlah unit per produksi menjadi 1.500 unit dari yang sebelumnya hanya 1.100 unit pakaian. Untuk variable cost dari produksi 1.100 unit pakaian adalah Rp 13.750.000. Berdasarkan dari informasi tersebut, perusahaan ingin mengetahui berapa biaya tambahan atau incremental cost per unit jika volume produksi menjadi 1.500 pakaian. Jawab: Rumus; Biaya Tambahan Per Unit = Variable Cost / Unit yang Diproduksi = 13.750.000 / 1.100 = Rp 12.500 Berdasasrkan perhitungan tersebut, biaya tambahan per unit yang harus perusahaan siapkan adalah Rp 12.500 atau jika penambahan unit sebesar 400 (1.500 – 1.100) maka total incremental cost-nya adalah Rp 5.000.000. Contoh Kasus Kedua PT. X adalah perusahaan manufaktur yang terkenal dalam produksi sepatu olahraganya. Kemudian dari pihak manajemen tertarik dalam meningkatkan kuantitas dari produksi untuk memaksimalkan penggunaan bahan baku, tenaga kerja, dan mesin produksinya. Jika sebelumnya PT. X memproduksi 1.000 pasang sepatu dengan total biaya Rp 80.000.000, kemudian pada proses produksi penambahan dengan total 1.750 pasang sepatu dengan total biaya Rp 131.250.000. Berapa biaya incremental cost per penambahan unit? Jawab: Rumus: Total Biaya Produksi pada Volume Produksi Normal – Total Biaya Produksi Unit Tambahan = Incremental Cost Sehingga, Incremental Cost = Rp 131.250.000 – Rp 80.000.000 = Rp 51.250.000 = Rp 51.250.000 / (1.750 – 1.000) = Rp 68.333 per unit penambahan produksi. Contoh Kasus Ketiga: Peningkatan Produksi Sebuah perusahaan manufaktur memproduksi lampu meja. Mereka telah memproduksi 1.000 lampu meja dan sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi menjadi 1.200 lampu meja. Incremental Cost: Biaya bahan baku tambahan untuk 200 lampu meja tambahan. Upah tenaga kerja tambahan untuk memproduksi 200 lampu meja tambahan. Biaya produksi tambahan seperti listrik dan perawatan mesin. Biaya operasional tambahan untuk mengirim 200 lampu meja tambahan. Incremental Revenue: Harga jual per unit untuk 200 lampu meja tambahan yang dijual. Dengan menghitung total incremental cost dan membandingkannya dengan pendapatan tambahan yang diperoleh dari penjualan 200 lampu meja tambahan, perusahaan dapat menentukan apakah peningkatan produksi ini akan menghasilkan keuntungan bersih. Contoh Kasus Keempat: Pengenalan Produk Baru Sebuah perusahaan teknologi mempertimbangkan untuk memproduksi dan memasarkan produk baru, yaitu ponsel pintar. Mereka telah mengidentifikasi biaya tambahan yang akan timbul jika mereka memutuskan untuk memproduksi dan memasarkan ponsel pintar. Incremental Cost: Biaya pengembangan dan produksi ponsel pintar. Biaya pemasaran dan promosi produk baru. Biaya distribusi produk baru. Biaya dukungan pelanggan tambahan untuk produk baru. Incremental Revenue: Pendapatan dari penjualan ponsel pintar. Perusahaan akan menghitung total incremental cost dari pengenalan produk baru ini dan membandingkannya dengan pendapatan yang diharapkan dari penjualan ponsel pintar. Jika biaya tambahan lebih rendah dari pendapatan yang dihasilkan, pengenalan produk baru ini mungkin merupakan langkah yang menguntungkan. Contoh Kasus Kelima: Penurunan Harga Produk Sebuah perusahaan perangkat lunak sedang mempertimbangkan untuk menurunkan harga produk mereka. Mereka ingin memahami bagaimana penurunan harga akan memengaruhi laba mereka. Incremental Cost: Tidak ada biaya tambahan dalam kasus ini karena tidak ada perubahan dalam produksi atau operasi. Incremental Revenue: Pendapatan tambahan yang dihasilkan dari penjualan produk dengan harga yang lebih rendah. Dalam hal ini, perusahaan hanya perlu memperhitungkan penurunan harga produk dan dampaknya terhadap pendapatan. Jika peningkatan volume penjualan yang dihasilkan oleh penurunan harga melebihi penurunan pendapatan per unit, maka langkah ini mungkin menguntungkan. Baca Juga: Metode Akuntansi Pengukuran Biaya Bagi Perusahaan Manufaktur Perbedaan antara Marginal Cost dan Incremental Cost Walaupun terlihat sama, ada perbedaan mendasar yang terlihat dari konsep marginal cost dengan incremental cost. Salah satu perbedaan utamanya adalah marginal cost hanya mengacu pada peningkatan dan penurunan output saja, sedangkan incremental cost melihat dari perubahan total biaya produksi karena keputusan manajemen, seperti proses produksi, implementasi teknologi produksi, atau perubahan distribusi dan saluran penjualan. Di sisi lain, incremental cost berfungsi untuk menentukan profitabilitas dari aktivitas operasional yang berlangsung di perusahaan, sedangkan marginal cost untuk mengoptimalkan proses produsinya saja. Baca Juga: Cara Menghitung Cost of Goods Sold (COGS) Perusahaan Manufaktur Perbedaan Incremental Cost dan Incremental Revenue Dalam pengambilan keputusan bisnis, perbandingan antara incremental cost (biaya tambahan) dan incremental revenue (pendapatan tambahan) memiliki peran sentral. Perusahaan menggunakan perbandingan ini untuk menilai apakah langkah-langkah yang mereka ambil akan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita tinjau perbedaan antara keduanya: Incremental Cost (Biaya Tambahan) Ini adalah biaya yang harus ditanggung perusahaan ketika mereka memutuskan untuk meningkatkan produksi atau melakukan aktivitas tertentu. Biaya tambahan ini mencakup semua biaya yang berubah sebagai akibat dari peningkatan produksi. Contohnya mungkin mencakup biaya bahan baku tambahan, upah tambahan untuk tenaga kerja tambahan, biaya produksi tambahan, dan biaya operasional lainnya yang timbul karena produksi tambahan. Incremental Revenue (Pendapatan Tambahan) Ini adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan unit tambahan dari produk atau layanan mereka. Pendapatan tambahan ini merupakan hasil dari peningkatan produksi atau aktivitas tambahan yang diambil perusahaan. Dalam konteks penjualan, pendapatan tambahan dapat berasal dari harga jual unit tambahan yang dijual. Perusahaan menggunakan perbandingan antara incremental cost dan incremental revenue untuk membuat keputusan strategis. Jika biaya tambahan yang dikeluarkan lebih rendah dari pendapatan tambahan yang diperoleh, maka perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dari langkah tersebut. Sebaliknya, jika biaya tambahan lebih tinggi dari pendapatan tambahan, maka perusahaan dapat mengalami kerugian. Kesimpulan Incremental cost adalah konsep penting dalam pengelolaan bisnis dan pengambilan keputusan ekonomi yang mengacu pada perhitungan biaya tambahan yang timbul sebagai akibat dari tindakan atau perubahan tertentu. Dalam bisnis, pemahaman terhadap incremental cost membantu perusahaan mengidentifikasi dampak finansial dari keputusan bisnis, termasuk investasi, perubahan dalam proses produksi, atau ekspansi bisnis. Dengan menghitung biaya tambahan yang muncul dan membandingkannya dengan potensi keuntungan atau dampak lainnya, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih strategis. Oleh karena itu, incremental cost berperan penting dalam memaksimalkan laba dan mengoptimalkan alokasi sumber daya dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Mekari Jurnal, Software Akuntansi yang Dapat Menunjang Pekerjaan Anda! Agar dapat mengoptimalkan berbagai jenis pengeluaran biaya dalam menjalankan suatu bisnis, tentunya mengimplementasi teknologi penunjang juga penting keberadaannya, salah satunya dengan menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal. Mekari Jurnal adalah software akuntansi berbasis cloud yang dapat mencatat berbagai pengeluaran operasional secara otomatis. Anda juga dapat mengakses datanya kembali melalui ruang penyimpanannya untuk memudahkan proses evaluasi dan analisis biaya. Anda juga dapat mengoptimalkan perkembangan bisnis Anda, seperti melakukan perencanaan yang lebih matang dan terstruktur melalui fitur biaya & anggaran, sehingga beban pengeluaran lebih optimal. Masih terdapat fitur-fitur lainnya yang bisa Anda gunakan dalam Mekari Jurnal, mulai dari pembukuan, manajemen inventaris, hingga penyusunan laporan keuangan. Daftarkan perusahaan Anda sekarang dan rasakan manfaat dalam menggunakan aplikasi akuntansi Mekari Jurnal! Saya Mau Berkonsultasi dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang!