Mekari Jurnal
Daftar Isi

Cara Tepat Menghitung Variable Costing Pada Usaha Anda

Tayang 11 Sep 2018
Diperbarui 10 Oktober 2023

Biaya atau costing adalah sebuah objek yang dicatat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi biaya. Apa itu costing? Cara menghitung cost produksi dengan menggunakan metode full costing maupun variable costing adalah? Simak artikel di blog Mekari Jurnal ini.

Dalam arus kas, biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Jika pengorbanan sumber ekonomi tersebut tidak menghasilkan manfaat, maka pengorbanan tersebut merupakan rugi dan sebaliknya jika pengorbanan tersebut menghasilkan manfaat maka disebut laba.

Apa Itu Pengertian Costing dalam Akuntansi?

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Termasuk pula mengelola overhead perusahaan. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik tombol atau pada banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Apa itu costing? Variable costing adalah? Pengertian costing dalam akuntansi adalah total biaya produksi perusahaan dengan menilai biaya variabel serta biaya tetap dari setiap langkah produksi.

Dalam akuntansi, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Lalu untuk tujuan penggunaan dari variablecosting dalam bisnis bisa Anda baca di sini.

Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut.

Biaya dapat digolongkan menurut:

    • Obyek pengeluaran
    • Fungsi pokok dalam perusahaan
    • Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
    • Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
    • Jangka waktu manfaatnya

Jenis-jenis Costing Adalah Sebagai Berikut

Ada banyak jenis-jenis biaya atau costing dalam sebuah perusahaan ketika melakukan kegiatan bisnis:

  1. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang tidak terpengaruh dari tingkat produksinya. Contohnya seperti pembayaran hipotek atau sewa atas gedung atau peralatan yang disusutkan dengan tarif bulanan tetap. Kenaikan atau penurunan tingkat produksi tidak akan menyebabkan perubahan pada biaya tersebut.
  2. Biaya variabel (Variable Costs) adalah biaya yang terkait dengan tingkat produksi perusahaan. Misalnya, toko bunga  yang perlu meningkatkan stok karangan bunga untuk Hari Valentine akan dikenakan biaya yang lebih tinggi jika membeli lebih banyak bunga dari pembibitan atau pusat taman setempat.
  3. Biaya operasi (Operational Costs) adalah biaya yang terkait dengan operasi bisnis sehari-hari. Biaya ini bisa tetap atau berbeda tergantung dengan situasi.
  4. Biaya langsung (Direct Costs) adalah biaya yang secara khusus berkaitan dengan produksi suatu produk. Jika pemanggang kopi menghabiskan waktu lima jam untuk memanggang kopi, biaya langsung dari produk jadi termasuk jam kerja pemanggang dan biaya biji kopi.
  5. Biaya tidak langsung (Indirect Costs) adalah biaya yang tidak dapat dikaitkan langsung dengan suatu produk. Dalam contoh alat pemanggan kopi, biaya energi untuk memanaskan alat ini tidak langsung karena tidak tepat dan sulit dilacak ke produk individual.

Baca juga: Food Cost adalah: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Metode Perhitungan Costing dalam Akuntansi Adalah

Biaya atau costing adalah sebuah objek yang dicatat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi biaya. Apa itu costing? Cara menghitung cost produksi dengan menggunakan metode full costing maupun variable costing? Simak artikel ini.

Metode penentuan biaya produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam cost produksi.

Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi terdapat dua pendekatan full costing dan variable costing.

Pengertian Full Costing Adalah Sebagai Berikut

Full costing adalah metode penentuan biaya produksi (cost of production) yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam cost produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan tapi tidak berhubungan langsung dengan kelangsungan produksi.

Dengan demikian penentuan biaya produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya berikut ini:

  • Biaya bahan baku xxx
  • Biaya tenaga kerja langsung xxx
  • Biaya overhead pabrik variabel xxx
  • Biaya overhead pabrik tetap xxx +
  • Biaya produksi xxx

Baca Juga : Tips Mengelola Keuangan Bagi Usaha Toko Online

Pengertian Variable Costing Adalah Sebagai Berikut

Variable costing adalah penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja kedalam harga pokok produk.

Harga pokok produk menurut metode variable costing terdiri dari:

  • Biaya bahan baku xxx.
  • Biaya tenaga kerja variabel xxx.
  • Biaya overhead pabrik variabel  xxx +
  • Harga pokok produk xxx.

Penentuan harga pokok variabel atau variable costing adalah suatu konsep penentuan harga pokok yang hanya memasukkan biaya produksi variabel sebagai elemen harga pokok produk.

Biaya produksi tetap dianggap sebagai biaya periode atau atau biaya waktu (period cost) yang langsung dibebankan kepada laba-rugi periode terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai biaya produksi.

Kelola usaha mikro kecil secara efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Baca juga: Cara Menghitung Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Apa Itu Keunggulan dan Kelemahan Metode Variable Costing 

Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dalam menghitung biaya produksi menggunakan metode variable costing:

Keunggulan

  • Dapat digunakan untuk pengendalian biaya karena dengan menyajikan semua biaya tetap dalam satu kelompok tersendiri, manajemen dapat memusatkan perhatian pada perilaku biaya tetap ini
  • Variable costing bermanfaat untuk penentuan harga jual jangka pendek

Kelemahan

  • Pemisahan biaya-biaya ke dalam biaya variabel dan tetap sebenarnya sulit dilaksanakan karena jarang sekali suatu biaya benar-benar variabel atau benar-benar tetap
  • Metode variable costing adalah dianggap tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim, sehingga dalam menyusun laporan keuangan untuk kepentingan pajak dan masyarakat umum harus dibuat atas dasar metode full costing adalah lebih baik
  • Naik turunnya laba dihubungkan dengan perubahan-perubahan dalam penjualannya. Untuk perusahaan yang kegiatan usahanya bersifat musiman, variable costing akan menyajikan kerugian yang berlebih-lebihan dalam periode-periode tertentu, sedangkan dalam periode lainnya akan menyajikan laba yang tidak normal
  • Tidak diperhitungkannya BOP tetap dalam persediaan dan harga pokok persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah, sehingga akan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk tujuan-tujuan analisis keuangan

Baca Juga : 2 Metode Akuntansi Pengukuran Biaya Bagi Perusahaan Manufaktur

Contoh Perhitungan Metode Variable Costing

Diketahui pada tahun 200A, PT Sejahtera Bersama memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya produksi untuk memproduksi produk A pada PT Sejahtera Bersama:

  • Biaya Bahan Baku Rp200/unit
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp150/unit
  • Biaya Overhead Variabel Rp400/unit
  • Biaya Overhead Tetap Rp100.000
  • Biaya Pemasaran Variabel Rp300/unit
  • Biaya Pemasaran Tetap Rp150.000
  • Biaya adm. & umum Tetap Rp200.000

Produk A dijual dengan harga Rp2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit.

Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode variable costing dan buat laporan laba/rugi.

Penyelesaian perhitungan variable costing adalah sebagai berikut :

Biaya Bahan Baku (Rp200 x 1.000) = Rp200.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp150 x 1.000) = Rp150.000

Biaya Overhead Variabel (Rp400 x 1.000) = Rp400.000

Harga Pokok Produksi Rp750.000

PT. Sejahtera Bersama

Laporan Laba/Rugi

Untuk periode yang berakhir 200A

Penjualan (Rp2.000 x 1.000) Rp2.000.000

Dikurangi biaya-biaya variabel costing hasilnya adalah :

Harga Pokok Produksi Rp750.000

Biaya pemasaran variabel (Rp300 x 1.000) Rp300.000

Rp1.050.000

Kontribusi Marjin Rp950.000

Dikurangi Biaya-biaya tetap :

Biaya overhead tetap Rp150.000

Biaya pemasaran tetap Rp100.000

Biaya adm. & umum tetap Rp200.000

Rp450.000

Laba/Rugi Bersih Rp500.000

Kelola Biaya dan Anggaran Lebih Mudah dengan Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal

Dengan menggunakan software akuntansi online Jurnal, Anda tidak perlu lagi repot untuk menghitung harga pokok produksi dan biaya-biaya lainnya.

Dibawah adalah contoh laporan laba rugi yang diterbitkan menggunakan Jurnal.

Untuk memudahkan sebuah perusahaan memperoleh perhitungan terperinci tentang variable costing, maka dibutuhkan software accounting atau software akuntansi online seperti aplikasi inventaris barang Jurnal yang secara cepat, tepat dan akurat menyediakan perhitungan biaya untuk keperluan pihak eksternal maupun internal perusahaan.

Dapatkan juga free trial Aplikasi Jurnal By Mekari selama 14 hari untuk mendapatkan pengalaman mudahnya kelola laporan keuangan.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

 

Setelah membaca ini Anda pun bisa menjawab beberapa pertanyaan seperti:

  • Apa itu costing?
  • Jenis-jenis biaya atau cost terdiri dari variabel apa saja?
  • Bagaimana cara menghitung biaya produksi menggunakan metode cost yang ada?
  • Pengertian dan perbedaan full costing dan variable costing adalah?

Semoga informasi ini berguna untuk Anda, dan jangan lupa untuk dibagikan di sosial media.

Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal