5 Metode Pengendalian Biaya Bahan Baku yang Perlu Anda ketahui Apakah bisnis Anda bergerak di bidang manufaktur? Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kegiatan utamanya adalah menghasilkan produk jadi pasti membutuhkan bahan baku sebagai bahan penting untuk membuat produknya. Bahan baku merupakan bahan yang sangat penting karena menentukan proses produksi. Sehingga diperlukan pengendalian untuk memastikan bahan baku yang ada di perusahaan mencukupi produksi pada tahun berjalan. Karena seperti yang kita tahu jika bahan baku berlebihan maka tidak baik karena biaya yang dikeluarkan juga tidak efisien, tetapi jika bahan baku kekurangan hal itu juga tidak baik karena berpengaruh pada pendapatan atas penjualan periode tersebut. Oleh karena itu Anda perlu melakukan pengendalian biaya bahan baku, agar bahan baku tersedia pada waktu yang tepat melalui sumber terbaik serta jumlah, harga, dan kualitas sesuai. Terdapat lima metode untuk melakukan pengendalian biaya bahan baku. Tujuannya adalah agar proses produksi berjalan dengan lancar dan biaya atas bahan baku efisien. Adapun kelima metode nya sebagai berikut. Metode Order Cycling Metode order cycling merupakan metode pengendalian bahan baku dengan cara melakukan review secara periodik. Misalnya satu bulan sekali, atau tiga bulan sekali. Jangka waktu untuk me-review sebaiknya disesuaikan dengan jenis bahan baku. Bahan baku yang penting atau mungkin cepat busuk sebaiknya dilakukan review dengan sering (jangka waktu pendek) dibanding bahan baku yang kurang penting atau yang bertahan lama. Pada saat melakukan review, Anda juga dapat membuat daftar pemesanan bahan baku sehingga bahan baku yang dipesan akan sesuai dengan yang dibutuhkan dan biaya bahan baku menjadi lebih efisien. Baca juga seputar aplikasi kas masuk dan keluar dan manfaat invoice online Indonesia dari Jurnal Metode The Mix-Max Metode pengendalian bahan baku ini didasarkan pada asumsi bahwa persediaan bahan baku berada pada dua tingkat, yaitu tingkat maksimum dan tingkat minimum. Cara kerjanya, Anda harus menentukan tingkat minimum dan tingkat maksimum terlebih dahulu. Kemudian, jika sudah diterapkan maka pada saat persediaan sampai pada tingkat minimum, Anda dapat melakukan pemesanan bahan baku sehingga bahan baku akan menuju tingkat maksimum. Metode ini memastikan bahwa persediaan bahan baku selalu mencukupi, agar penjualan dapat berjalan dengan lancar. Metode The Two-bin Metode ini diterapkan pada jenis bahan baku yang harganya murah (relatif tidak mahal). Metode ini membagi/memisahkan bahan baku menjadi dua bagian. Pertama, bahan baku yang akan digunakan selama periode saat bahan baku diterima dan saat pemesanan dilakukan. Kedua, bahan baku yang digunakan pada periode saat pemesanan dan pengiriman. Pemesanan bahan baku dilakukan pada saat bahan baku bagian pertama sudah digunakan. Sehingga biaya bahan baku menjadi efisien dan efektif. Metode The Automatic Order System The automatic order system atau sering disebut metode pemesanan otomatis adalah metode pengendalian bahan baku yang secara otomatis akan melakukan pemesanan bahan baku jika persediaan berada sampai jumlah tingkat pemesanan kembali. Metode ini akan bekerja dengan optimal jika menggunakan bantuan komputer untuk melakukan administrasi persediaan bahan bakunya. Metode ABC (The ABC Plan) Metode ABC sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan skala besar yang memiliki jumlah persediaan banyak dan dengan nilai yang berbeda-beda. Pengendalian bahan baku yang nilainya tinggi berbeda dengan persediaan yang nilainya rendah. Metode ABC membagi persediaan menjadi tiga kelompok. Pengelompokan tersebut berdasarkan nilainya. Adapun pembagian kelompoknya sebagai berikut. a. Kelompok A Persediaan yang memiliki nilai tinggi. Karakteristik pengendaliannya sebagai berikut: – Jumlah persediaan minimal kecil – Tingkat review tinggi (sering) – Tingkat pemesanan tinggi – Dibutuhkan pencatatan yang rinci – Tingkat pengawasan tinggi b. Kelompok C Persediaan yang memiliki nilai rendah, karakteristik pengendaliannya sebagai berikut: – Jumlah persediaan minimal besar – Tingkat review rendah – Tingkat pemesanan rendah – Tidak membutuhkan pencatatan perpetual – Tingkat pengawasan rendah c. Kelompok B Persediaan yang memiliki nilai sedang. Karakteristik pengendaliannya diantara kelompok A dan kelompok C. Pengendalian persediaan dapat berjalan dengan baik jika jumlah persediaan yang ada sejalan dengan pola yang sudah diperkirakan sebelumnya. Di mana pola tersebut akan berkaitan dengan jadwal penjualan dan jadwal produksi. Tujuan pengendalian biaya bahan baku ini agar biaya bahan baku yang terjadi efektif dan efisien. Agar pengendalian biaya bahan baku dapat berjalan dengan mudah, baik, dan sesuai tujuan, Anda dapat menggunakan bantuan software Mekari Jurnal.