Mekari Jurnal
Daftar Isi

Tahapan Proses Produksi: Panduan Lengkap dan Solusi Atasi Masalah

Tayang 26 Mar 2024

Sebelum menjadi barang jadi yang siap diperjualbelikan, tentunya akan melewati berbagai tahapan proses produksi terlebih dahulu.

Oleh karena itu, proses produksi memiliki peran yang besar dalam mengubah nilai guna dari barang mentah ke barang jadi yang memiliki manfaat lebih.

Berikut merupakan tahapan proses produksi yang efektif dan optimal dalam meningkatkan nilai barang yang bisa Anda terapkan dalam bisnis Anda.

Pengenalan Tentang Proses Produksi

Proses produksi mencakup tahapan-tahapan yang berkaitan dalam mengubah bahan baku menjadi barang jadi dengan mengelola sumber dayanya termasuk mesin produksi dan tenaga kerja.

Memahami bagaimana proses produksi berjalan penting bagi perusahaan manufaktur sebagaimana untuk mengetahui berapa pengeluaran biaya dalam satu siklus produksi, bagaimana kualitas dari output produksi, berapa lama waktu tunggu, berapa kuantitas dalam satu siklus, dan mengetahui area mana yang dapat ditingkatkan.

Melalui langkah identifikasi dan evaluasi dari tahapan proses produksi yang terjadi, maka manajemen mampu memetakan area mana yang menjadi sumber pemborosan dan perlu dioptimalkan.

Jika ini dapat dilakukan dengan baik, maka perusahaan dapat meningkatkan rasio profitabilitasnya dan mengurangi biaya yang tidak perlu.

Pahami lebih dalam mengenai cara meningkatkannya, dalam artikel ini: Contoh dan Cara Meningkatkan Proses Produksi Barang.

Tahapan Proses Produksi

Agar dapat menemukan pengelolaan produksi yang optimal, penting untuk dapat menerapkan perencanaan proses produksi yang ideal.

Ini agar pergerakan yang tercipta dari masing-masing tahapan proses produksi dapat tetap terorganisir.

Berikut merupakan lima tahapan proses produksi yang mungkin bisa Anda terapkan mulai dari mempersiapkan bahan baku hingga menjadi produk jadi.

1. Tahap Perencanaan (Planning)

Tahapan proses produksi akan berjalan dengan efektif jika tahap perencanaan dapat dirinci dengan tepat dan komprehensif.

Pada tahap ini, sebuah konsep besar akan tercipta yang berdasarkan dari seluruh solusi atas masalah yang mungkin dapat terjadi dalam tahapan proses produksi.

Jika sudah selesai, maka perencanaan ini dapat menjadi acuan dasar dalam menjadwalkan proses produksi serta sumber daya yang dibutuhkan.

Salah satu manfaat lainnya dari tahap perencanaan yang efektif adalah dapat mengendalikan pengeluaran biaya yang terlibat serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dalam proses produksi.

Simak lebih lanjut: Tips dan Cara Membuat Perencanaan Produksi yang Efektif dan Tepat!

2. Tahap Pengarahan (Routing)

Pada tahap ini berfungsi untuk mengurutkan aktivitas yang terjadi dalam tahapan proses produksi. Ini akan berkaitan mulai dari mempersiapkan bahan baku, merakit berbagai suku cadang, prose penyatuan rakitan, tahap pemolesan, finishing, dan tahap uji coba serta kontrol kualitas.

Nantinya pada tahap ini akan menggambarkan secara komprehensif mengenai urutan jalur sistem produksi, mesin dan peralatan yang digunakan, dan tenaga kerja yang akan ditempatkan dalam alur kerja.

Tahap routing juga akan menghasilkan sebuah proyeksi mengenai perkiraan waktu satu siklus produksi berjalan, kuantitas output, dan alokasi sumber daya. Proyeksi ini yang juga akan menjadi acuan dalam menjadwalkan proses produksi.

3. Tahap Penjadwalan (Scheduling)

Seperti namanya, tahapan ini akan berfokus dalam menyusun penjadwalan proses produksi yang akan dilaksanakan nantinya, mulai dari jadwal pengiriman barang mentah, jadwal siklus produksi, dan waktu berakhirnya produksi.

Tahap ini juga merupakan tahapan yang cukup vital karena akan menjadi acuan dalam menjalankan tahapan proses produksi dalam sebuah bisnis setiap harinya.

Jadwal ini juga dapat disesuaikan dengan tren permintaan pasar, ketersediaan pasokan bahan mentah dalam semusim, atau adanya implementasi mesin produksi baru.

Jika tahap scheduling tidak berjalan secara maksimal, maka bisa saja siklus produksi Anda akan tersendat maupun ketidakstabilan stok yang berhubungan dengan pemenuhan pesanan.

4. Dispatching atau Tahap Pelaksanaan

Jika tahap penjadwalan sudah terencana secara efektif, maka tahap selanjutnya adalah melakukan instruksi untuk memulai proses produksi berdasarkan jadwal yang sudah dibuat.

Dispatching sendiri berarti dengan intruksi/perintah, sehingga pihak manajemen mengirimkan kode intruksi untuk memulai seluruh operasional kepada departemen terkait.

Proses akan dimulai sesuai dengan standar aturan yang telah dimuat dalam jadwal proses produksi, mulai dari pengiriman bahan baku, perakitan, finishing, hingga quality control.

Jika proses dispatching dapat dijalankan dengan optimal, maka perusahaan dapat memaksimalkan keuntungannya beserta mengurangi adanya pemborosan biaya yang mungkin tidak perlu keluar.

5. Evaluasi dan Tindak Lanjut (Follow-up)

Pada tahap ini, pihak manajemen dapat mengumpulkan data dari hasil tahapan proses produksi yang sudah berjalan pertama kali (atau tahap uji coba) untuk menemukan apakah terdapat hambatan atau masalah yang dapat terjadi pada aturan yang sudah terstandarisasi.

Kemudian, akan dilakukan pengujian kembali secara berkala pada setiap alur, mesin, dan hasil produk untuk memastikan kualitas terjaga dan menjadi standar operasional dalam proses produksi.

Selain itu, manajemen juga dapat menemukan solusi atas masalah yang muncul, meningkatkan area yang perlu diperbaiki, atau menghilangkan proses yang bersifat merugikan.

Masalah yang Sering Terjadi dalam Proses Produksi

Pada beberapa tahapan proses produksi, terdapat beberapa masalah atau hambatan yang mungkin akan ditemukan oleh pihak manajemen baik pada tahap perencanaan atau pelaksanaan.

Oleh karena itu, Anda harus memahami lebih dalam mengenai apa saja risiko yang mungkin terjadi agar dapat menemukan solusinya dengan cepat.

Beberapa masalah yang umum akan sering terjadi, antara lain:

1. Keterlambatan dalam Pengiriman Bahan Baku

Salah satu masalah cukup sering terjadi dalam siklus produksi adalah keterlambatan dalam pengiriman bahan baku.

Ini terjadi karena terdapat berbagai faktor yang menjadi penyebabnya, contohnya seperti masalah logistik, distrupsi supply chain management, dan perkiraan kebutuhan bahan mentah yang kurang akurat.

Simak lebih lanjut: Yuk, Kenali Ruang Lingkup dalam Manajemen Produksi

2. Masalah Kualitas Produk

Kualitas produk yang buruk atau tidak sesuai dengan standar yang diinginkan merupakan masalah serius yang dapat terjadi ketika mengevaluasi hasil akhir produksi.

Hal ini bisa disebabkan oleh cacat dalam bahan baku, kurangnya pengendalian kualitas, atau kesalahan dalam proses produksi.

Ini akan sangat merugikan karena perlu melakukan evaluasi dan pengujian secara berkala dari tahap awal ke akhir untuk menemukan sumber masalah, menghabiskan waktu, biaya dan juga tenaga.

3. Kesalahan dalam Perencanaan Produksi

Kesalahan dalam perencanaan produksi seperti perkiraan permintaan yang salah, penjadwalan yang tidak efisien, atau kurangnya koordinasi antara departemen produksi dan penjualan bisa menyebabkan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan.

4. Masalah Tenaga Kerja

Masalah tenaga kerja seperti absensi yang tinggi, kurangnya keterampilan atau pelatihan, konflik antar pekerja, atau kurangnya motivasi dapat mengganggu produktivitas dan kualitas produksi.

5. Ketidakstabilan Pasar atau Perubahan Permintaan

Fluktuasi dalam permintaan pasar atau perubahan tren konsumen bisa membuat perencanaan produksi menjadi sulit.

Hal ini dapat menyebabkan kelebihan stok atau kekurangan stok, serta kesulitan dalam memprediksi permintaan masa depan.

Solusi Masalah dalam Proses Produksi

Untuk mengatasi berbagai permasalah yang muncul tahapan proses produksi, terdapat beberapa strategi yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya.

Beberapa tips sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang disebutkan sebelumnya yaitu:

  • Melakukan diversifikasi supplier untuk mengurangi risiko keterlambatan pengiriman dari satu supplier tunggal.
  • Menerapkan sistem kontrol kualitas yang ketat di setiap tahap produksi untuk mendeteksi barang yang kemungkinan cacat.
  • Melakukan analisis pasar secara berkelanjutan unutk memahami tren konsumen dan cara menanggapinya.
  • Meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara departemen.
  • Menggunakan data historis dan analisis tren untuk membuat perkiraan permintaan yang lebih akurat dan perencanaan produksi yang lebih baik.

Untuk memudahkan penerapan solusi tersebut, ada baiknya jika Anda menerapkan sebuah software terintegrasi yang dapat membantu mengelola bisnis Anda mulai dari pencatatan transaksi dan anggaran, merencanakan produksi, pengelolaan inventaris, dan analisis tren berbasis data.

Anda dapat menemukan itu semua dengan menunjang pekerjaan dengan software akuntansi Mekari Jurnal yang telah terintegrasi secara komprehensif dengan kebutuhan supply chain management.

Daftarkan perusahaan Anda sekarang dan dapatkan free trial selama 7 hari!

Konsultasikan pertanyaan atau kebutuhan terkait Mekari Jurnal kepada tim ahli kami di bawah ini.

Saya Mau Bertanya Ke Tim Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

Safety Culture, “Production Planning and Control: Definition, Benefits, & Steps”.

Tech Target, “Production planning”.

Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal