Proses Produksi Barang dan Jasa: Contoh dan Cara Meningkatkannya Proses meningkatkan nilai guna dari suatu produk baik berbentuk barang ataupun jasa merupakan salah satu dari kegiatan produksi. Lalu apa itu pengertian, contoh kegiatan proses produksi adalah? Blog Mekari Jurnal akan mengulasnya disini. Setiap barang yang dijual pasti telah melewati berbagai proses di perjalanannya. Misalnya saja ketika Anda memiliki bisnis baju, sebelum Anda menjualnya, pasti ada beberapa proses yang harus dilalui, mulai dari membeli bahan, mengukurnya, menjahit, hingga menjadi satu model baju terbaik. Itulah sebuah proses di mana terdapat kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai dan daya jual dari produk mentah ke barang jadi. Di bawah ini, kita akan membahas mengenai bagaimana cara meningkatkan kualitas dan kuantitas barang yang akan diproduksi. Nantinya, Anda akan bisa menjawab beberapa pertanyaan seperti: Proses meningkatkan nilai guna dari suatu produk baik berbentuk barang ataupun jasa merupakan salah satu dari apa? Cara atau teknik menciptakan atau menambah nilai guna barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi disebut apa? Kegiatan mencipta atau menambah nilai barang disebut apa? Kegiatan menambah nilai guna benda adalah disebut apa? Coba Fitur Aplikasi Laporan Keuangan Bisnis untuk Keputusan Bisnis Lebih Cepat dan Akurat Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Namun, sebelum Anda mengetahui terkait topik ini lebih lanjut, cobalah Anda memahami proses yang terjadi selanjutnya, yakni mengenai distribusi dan konsumsi. Kenapa begitu? Karena produksi, distribusi, dan konsumsi tidak bisa dipisahkan, di mana ketiganya memiliki keterikatan satu sama lain. Sebuah aplikasi inventory yang baik sebenarnya dapat melengkapi ketiga proses tersebut agar lebih efisien. Baca Juga : Tips Cara Meningkatkan Cash Flow Bisnis Secara Maksimal Apa itu Pengertian Produksi? Pasti Anda sudah tidak asing lagi bukan dengan istilah produksi? Namun, apakah Anda sudah memahami dengan benar apa yang dimaksud dengan kegiatan produksi itu? Kegiatan produksi adalah merupakan kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Singkatnya, produksi barang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam bentuk produk. Sedangkan produksi jasa merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan melalui manusia. Produksi barang adalah kegiatan ini bertujuan untuk menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya. Beberapa contoh produksi barang, seperti kebutuhan dapur, meja, elektronik, mobil, dan mesin produksi. Sedangkan produksi jasa adalah untuk menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya. Beberapa contoh dari terjadinya produksi jasa, seperti guru, layanan jasa konsultan, tenaga ahli, dan marketers. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produksi mengandung dua hal penting yaitu menciptakan nilai guna seperti membangun rumah, membuat pakaian, dan sebagainya. Serta tidak melupakan dalam menambah nilai guna seperti memperbaiki televisi, memperbaiki sepatu, memodifikasi mobil atau motor, dan sebagainya. Pada dasarnya, produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Berdasarkan pengertian tersebut maka produksi mengandung dua hal pokok, yaitu menciptakan nilai guna seperti membangun rumah, membuat pakaian, membuat tas dan membuat sepeda serta menambah nilai guna seperti memperbaiki televisi, memperbaiki sepatu dan memperbaiki atau memodifikasi mobil/motor. Baca Juga : Proses dan Siklus Akuntansi yang Penting Dipahami Pebisnis Faktor-Faktor Produksi Untuk menambah nilai guna dalam sebuah barang dan/atau jasa, tentu harus ada faktor-faktor pendukungnya. Hal ini bertujuan untuk mencapainya nilai guna yang diinginkan. Lalu, faktor apa saja yang mendukung proses produksi ini? Setidaknya terdapat 4 (empat) faktor yang memengaruhi seperti Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Modal, dan Keahlian. Untuk lebih jelasnya, cek penjelasannya lebih lanjut seperti yang ada di bawah ini. 1. Sumber Daya Alam (SDA) Seperti kita ketahui, faktor SDA mencakup seluruh aspek yang disediakan oleh alam dan dapat dimanfaatkan manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran misalnya lingkungan alam, lahan, maupun kekayaan yang terkandung di dalam tanah. Sumber daya alam seperti : Udara, tanah, air dan sinar matahari. Hewan dan tumbuhan. Mineral dan bahan tambang lainnya. 2. Sumber Daya Manusia (SDM) SDM atau Sumber Daya Manusia juga menjadi salah satu faktor yang mendorong tercapainya proses produksi. Di mana, SDM merupakan kemampuan (daya) atau usaha manusia berupa jasmani maupun rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang. Menurut kualitasnya, SDM dibedakan menjadi tiga yaitu: Tenaga kerja terdidik, tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal untuk dapat melaksanakan pekerjaannya. Contohnya dokter, arsitek serta dosen. Tenaga kerja terampil, tenaga kerja yang memerlukan keterampilan khusus agar bisa melaksanakan pekerjaannya. Contohnya penjahit, tukang, supir dan kapster salon. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan atau pelatihan tertentu agar bisa melakukan pekerjaannya. Contohnya asisten rumah tangga, kuli bangunan dan petugas kebersihan. Sementara itu, menurut sifat pekerjaannya, dapat dibedakan menjadi : Tenaga kerja jasmani, tenaga kerja yang mengandalkan tenaga untuk melaksanakan pekerjaannya. Contohnya petugas kebersihan, tukang becak dan kuli angkut. Tenaga kerja rohani, tenaga kerja yang mengandalkan pikiran dan perasaan dalam melaksanakan pekerjaannya. Contohnya dosen, guru, seniman dan psikolog. Baca Juga : Manajemen SDM: Kenali Fungsi dan Tujuannya 3. Sumber Daya Modal Faktor selanjutnya adalah sumber daya modal yang menjadi alat atau barang jadi. Sumber daya ini akan digunakan sebagai sarana untuk menghasilkan barang. Di mana, modal ini harus dimiliki produsen atau Anda sebagai pemilik perusahaan, dan tidak harus berbentuk uang. Modal yang dihasilkan bisa berupa alat-alat produksi seperti gedung, mesin, dan bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi. Modal adalah salah satu faktor penting untuk pengelolaan biaya produksi dalam sebuah perusahaan. Berdasarkan Sifatnya: Modal tetap, modal yang dapat dipakai secara berulang-ulang. Contohnya bangunan, mesin dan peralatan. Modal lancar, modal yang akan habis digunakan dalam setiap proses produksi. Contohnya bahan baku untuk produksi. Berdasarkan Sumbernya: Modal sendiri, modal yang sumbernya berasal dari perusahaan sendiri. Modal asing, modal yang sumbernya berasal dari luar perusahaan. Berdasarkan Kepemilikannya: Modal individu, modal yang berasal dari perorangan dimana hasilnya akan menjadi sumber penghasilan bagi pemiliknya. Modal publik, modal yang berasal dari pemerintah dimana hasilnya akan digunakan untuk kepentingan masyarakat umum. Berdasarkan Bentuknya: Modal konkret, modal yang dapat dilihat secara nyata dalam kegiatan produksi. Contohnya bangunan, mesin, peralatan dan kendaraan. Modal abstrak, modal yang tidak terlihat secara nyata tapi bernilai bagi perusahaan. Contohnya hak merek, hak paten dan nama baik perusahaan. Kemudian, keahlian menjadi salah satu faktor terpenting dalam menjalankan proses kegiatan produksi. Di mana, keahlian atau keterampilan individu penting untuk mengoordinasikan dan mengelola faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa. Keahlian atau keterampilan individu penting untuk mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa. Beberapa keahlian yang diperlukan seperti perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan (controling). Baca Juga : Biaya (Cost of Production) dalam Pelaporan Keuangan Perusahaan 4. Sumber Daya Informasi Kemajuan teknologi informasi berperan besar dalam kegiatan produksi. Ini meliputi keseluruhan informasi dan data yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengoperasikan bisnis. Beberapa informasi seperti prediksi kondisi pasar di masa depan, data, informasi ekonomi, pengetahuan karyawan dan lain-lain. Mengetahui informasi jumlah persediaan stok barang juga sangat penting dalam proses produksi, maka akan lebih baik jika Anda memiliki aplikasi stok barang online maupun aplikasi stock opname yang dapat membantu hal ini. Apa itu Pengertian Proses Produksi? Hal selanjutnya yang harus Anda ketahui adalah bagaimana proses produksi terjadi. Kegiatan proses produksi adalah tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Dalam prosesnya, terdapat proses kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan yang membutuhkan waktu lama dan waktu singkat. Sebuah studi dari Aberdeen Group menemukan dalam perusahaan yang memiliki proses perencanaan produksi yang efektif, memberikan dampak kepada 20% hasil produksi meningkat dan mengurangi biaya penyimpanan sebesar 30%. Waktu lama dalam proses produksi misalnya ketika Anda memiliki proyek pembuatan gedung atau perumahan. Sedangkan, proses produksi yang membutuhkan waktu singkat seperti pembuatan baju, pembuatan televisi, dan lain-lain. Selain waktu yang lama dan singkat, ternyata ada juga proses yang dapat langsung dinikmati hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas seni, dan sebagainya. Untuk mengenal proses produksi lebih jelas lagi, dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai 4 (empat) macam proses ini berdasarkan jangka waktu yang dibutuhkan. Apa saja yang termasuk ke dalam proses kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan tersebut? 1. Kegiatan Proses Produksi Pendek Kegiatan proses produksi pertama adalah produksi yang memiliki jangka waktu pendek dan bisa terjadi dengan cepat, dan bisa menghasilkan barang atau jasa yang langsung dikonsumsi oleh konsumen. Beberapa contohnya seperti proses pembuatan makanan ringan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng, dan lain-lain. 2. Kegiatan Proses Produksi Panjang Proses ini menjalankan kegiatan produksi dengan membutuhkan waktu yang cukup lama, misalnya adalah proses untuk membuat gedung atau rumah, bisa juga terjadi dalam proses dalam bercocok tanam seperti menanam padi dan sebagainya. 3. Kegiatan Proses Produksi Terus Menerus/Kontinyu Kegiatan Proses produksi ini adalah biasanya terjadi untuk mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa tahap pengerjaan hingga menjadi barang jadi. Dimana, bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menghasilkan barang jadi yang siap dikonsumsi. Contohnya adalah pembuatan kertas, karet, kopi, gula, dan masih banyak lagi. Kegiatan Proses Produksi Berselingan/Intermitten Proses produksi ini biasanya dilakukan untuk mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkannya menjadi barang jadi. Contohnya seperti proses pembuatan sebuah pesawat. Di mana, bagian-bagian pesawat dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian pesawat selesai, maka proses selanjutnya adalah menggabungkan semua bagian menjadi sebuah pesawat utuh. Baca Juga : Contoh Laporan Harga Pokok Produksi Perusahaan Cara Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Barang Produksi Tidak ada proses yang berhenti. Seiring dengan perkembangan zaman, pasti banyak konsumen yang akan terus menuntut peningkatan kuantitas dan kualitas barang yang akan digunakan. Karena itulah, proses produksi yang baik, tidak hanya harus memenuhi kuantitas, tapi juga kualitas barang tersebut. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi secara bersamaan. 1. Intensifikasi Intensifikasi merupakan upaya meningkatkan hasil produksi dengan cara memperbaiki metode kerja dan meningkatkan produktivitas faktor produksi. Misalnya, Anda melakukan kegiatan produksi di bidang pertanian, untuk meningkatkan hasil, Anda bisa melakukan pemilihan bibit unggul, penggunaan pupuk yang tepat, pemberantasan hama, pengairan yang cukup, menggunakan mesin-mesin pertanian, serta penggunaan teknologi. Jika ini dilakukan dengan benar, bukan hanya kuantitas yang Anda dapatkan, tapi kualitas hasil panen pun bisa Anda dapatkan dengan mudah. 2. Ekstensifikasi Ini menjadi cara kedua untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Dimana, hal ini bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan hasilnya dengan cara menambah faktor-faktor produksinya, misalnya dalam bidang industri tekstil, dilakukan penambahan tenaga kerja, penambahan bahan baku, atau penggantian mesin-mesin lama ke mesin yang lebih mutakhir. 3. Diversifikasi Ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara mengembangkan atau menambah keanekaragaman jenis hasil produksi. Misalnya, Anda menjalankan bisnis kopi kekinian, Anda bisa menambahkan varian rasa yang awalnya hanyalah lima rasa, menjadi sepuluh rasa yang bisa menjadi alternatif ketika konsumen sudah mulai bosan. Baca Juga : Cara Membuat Laporan Arus Kas Beserta Contohnya 4. Rasionalisasi Hal terakhir yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas adalah rasionalisasi. Dimana, cara ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil produksi dengan menerapkan sistem manajemen yang lebih efektif dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya menghemat tenaga manusia dan digunakanlah mesin-mesin baru. Kesimpulan Dengan mengetahui proses kegiatan produksi dengan benar, Anda sebagai seorang pemimpin perusahaan dapat menjalankan fungsi dengan maksimal. Memahami masalah ini juga bisa menjadi salah satu cara Anda untuk mulai berpikir strategis dan bisa membantu bisnis berkembang lebih cepat. Nah, sekarang anda paham kalau proses meningkatkan nilai guna dari suatu produk baik berbentuk barang ataupun jasa merupakan salah satu dari kegiatan produksi. Lalu Anda juga tahu apa itu pengertian, contoh kegiatan proses produksi adalah sebagaimana telah diulas Blog Mekari Mekari Jurnal diatas. Semoga informasi ini berguna, dan jangan lupa untuk dibagikan di sosial media ya! Mudahkan pengelolaan keuangan secara lebih cepat dan akurat dengan menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal. Mekari Jurnal sudah menerapkan sistem berbasis otomatis, serta tersedia berbagai fitur unggulan seperti pencatatan keuangan, membuat laporan keuangan perusahaan, dan membuat invoice. Sudah lebih dari 35.000 pelaku bisnis menggunakan Mekari Jurnal, saatnya Anda sekarang juga dan rasakan manfaatnya! Konsultasi Gratis ke Tim Mekari Jurnal Sekarang! Terimakasih, dan semoga artikel ini bermanfaat! Referensi: Project Manager, “The Production Process: Steps & Types”.