Daftar Isi
7 min read

Biaya Marginal (Marginal Cost): Pengertian, Perhitungan, Contoh, dan Keuntungan

Tayang 24 Oct 2023

Biaya marginal atau marginal cost adalah sebuah keputusan bisnis di mana mengacu pada perubahan total biaya yang muncul dari penambahan suatu produksi atau barang.

Jenis biaya ini merupakan salah satu bagian dari expenses accounting yang berhubungan erat dengan aktivitas dalam proses produksi dan manufaktur.

Selain itu, dalam konteks ekonomi, biaya marginal (marginal cost) juga berkaitan dengan pendapatan marginal (marginal revenue) dalam memaksimalkan keuntungan perusahaan.

Oleh karena itu, memahami biaya marginal sangat penting karena memberikan wawasan yang kritis tentang efisiensi operasional, profitabilitas, dan penentuan harga produk atau layanan.

Apa Itu Biaya Marginal?

Secara umum, biaya marginal atau marginal cost adalah jenis pengeluaran biaya yang keluar ketika ada perubahan kuantitas total produksi, sehingga mengubah total biaya dari proses produksi tersebut.

Mengutip dari Shopify, manajemen dapat menggunakan biaya marginal untuk mengoptimalkan volume dan harga dalam satu siklus proses produksi.

Selain itu, biaya ini juga dapat membantu dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan seiring dengan mengoptimalkan skala produksi. Jika biaya untuk memproduksi satu unit tambahan lebih rendah dari harga per unit, maka perusahaan dapat berpeluang untuk memperoleh keuntungan tambahan.

Hal itu dapat terjadi jika perusahaan dapat menemukan titik di mana biaya marginal setara atau di bawah pendapatan marginal, sehingga penambahan satu unit akan menurunkan biaya produksi secara keseluruhan dan meningkatkan laba dari penjualan satu unit tersebut.

Rasakan Berbagai Kemudahan Mengelola Akuntansi dan Keuangan Bisnis dengan Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal!

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Konsultasi Gratis dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Contohnya adalah sebagai berikut, sebuah perusahaan dalam siklus produksi A menghasilkan barang sebesar 450 unit dengan biaya dalam satu siklus produksi sebesar Rp 25.000.000.

Harga jual per unitnya adalah Rp 65.000 sehingga total laba kotor yang didapat adalah Rp 29.250.000

Lalu, pada siklus produksi B ada penambahan unit menjadi 451 yang menaikkan biaya produksi menjadi Rp 25.050.000. Kenaikan biaya Rp 50.000 merupakan biaya marginal atau marginal cost.

Kemudian dengan harga jual per unit yang sama, total laba kotor yang didapat menjadi Rp 29.315.000

Dari kedua siklus produksi ini, dapat kita simpulkan bersama bahwa siklus B (Rp 4.265.000) lebih menguntungkan daripada siklus A (Rp 4.250.000) karena laba bersih siklus B lebih besar Rp 15.000 daripada siklus A.

Maka tidak salah jika biaya marginal merupakan salah satu konsep yang cukup penting dalam akuntansi manajemen karena dapat mempengaruhi skala ekonomi agar lebih efisien dan optimal.

Rumus dan Cara Menghitung Biaya Marginal

Berdasarkan contoh yang sempat dijabarkan sebelumnya, biaya marginal terhitung sebagai total biaya produksi keseluruhan dan dapat diukur dengan menambahkan perubahan biaya untuk setiap unit yang ditambahkan dalam satu siklus produksi.

Mengutip dari Investopedia, berikut rumus yang paling mudah dan sederhana yang bisa Anda gunakan:

Marginal Cost = Perubahan Biaya Total / Perubahan Kuantitas Barang Produksi

Terdapat tiga langkah utama dalam menghitungnya agar dapat memberikan perhitungan yang akurat:

  1. Mengidentifikasi kuantitas produk yang berubah dari siklus produksi pada umumnya.
  2. Mengidentifikasi total biaya per siklus produksi yang berubah setelah ada penambahan output (kurangi total biaya periode sebelum penambahan dengan periode ketika kuantitas bertambah).
  3. Mulai hitung biaya marginal setelah mendapatkan besaran angka pada dua komponen perhitungan biaya dengan membaginya sesuai rumus di atas.

rumus, langkah, dan cara menghitung biaya marginal atau marginal cost

Contoh Soal dan Perhitungan

Sebuah perusahaan manufaktur pakaian aktif dalam memproduksi dan menjual baju kemeja setiap harinya. Saat ini, perusahaan dapat memproduksi kemeja dengan kuantitas mencapai 150 kemeja setiap minggunya dan memakan biaya produksi sebesar Rp 7.500.000.

Kemudian, pihak manajemen memutuskan untuk meningkatkan jumlah produksi sehingga pada siklus produksi selanjutnya akan menghasilkan kemeja sebesar 165 setiap minggunya dengan total biaya bertambah sebesar Rp 675.000.

Berdasarkan dari kasus tersebut, hitung biaya marginal atau marginal cost dari barang yang ditambahkan.

Langkah cara menghitung:

1. Identifikasi jumlah kuantitas produk yang bertambah. Sebelum adanya penambahan berjumlah 150 kemeja dan setelah ada penambahan menjadi 165 kemeja, sehingga total kuantitas yang bertambah berjumlah 15 buah kemeja.

2. Identifikasi total biaya yang bertambah. Dalam hal ini, tercatat total biaya produksi bertambah Rp 675.000 dari siklus produksi sebelumnya.

Rumus Biaya Marginal = Perubahan Biaya Total / Perubahan Kuantitas Barang Produksi

= 675.000 / 15

= Rp 45.000 per unit yang ditambahkan pada proses produksi.

Keuntungan Menghitung Biaya Marginal

Ada beberapa manfaat dan keuntungan yang didapat dari memahami dan mengidentifikasi biaya marginal, beberapa di antaranya adalah:

Ini dapat meningkatkan fleksibilitas perusahaan dalam merespons perubahan permintaan pasar.

1. Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

Konsep biaya ini dapat bermanfaat sebagai acuan dasar dalam pengambilan keputusan bisnis khususnya jangka pendek.

Ketika biaya marginal lebih rendah dari harga jual satu unit tambahan, maka menghasilkan unit tambahan tersebut akan menguntungkan bagi perusahaan. Namun, hal itu juga berlaku sebaliknya.

Oleh karena itu, perusahaan harus jeli dalam melihat tren perubahan permintaan pasar, menentukan kapan harus menerima pesanan tambahan, memproduksi lebih banyak unit, atau lebih baik mengurangi produksi.

2. Mengevaluasi Keuntungan Proyek

Ketika perusahaan mempertimbangkan proyek baru, pemahaman biaya marginal membantu dalam mengevaluasi keuntungan proyek tersebut.

Perusahaan dapat memperkirakan biaya tambahan yang akan keluar untuk proyek tersebut dan membandingkannya dengan pendapatan tambahan yang mungkin akan didapat setelah proyek tersebut rampung.

3. Penentuan Harga

Biaya marginal bermanfaat dalam menetapkan harga yang tepat untuk produk atau layanan setelah keluar dari siklus produksi.

Dengan memahami dan mengetahui biaya tambahan yang timbul saat memproduksi satu unit tambahan, perusahaan dapat menentukan harga jual yang mencakup biaya tersebut serta memberikan margin keuntungan yang diinginkan.

4. Efisiensi Operasional

Menganalisis biaya marginal membantu manajemen dalam mengidentifikasi area-area di mana perusahaan perlu perbaiki untuk meningkatkan efisiensi.

Jika biaya marginal tinggi, perusahaan mungkin perlu mencari cara untuk mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, atau mengoptimalkan rantai pasokan.

5. Mengoptimalkan Volume Produksi

Dengan mengetahui biaya marginal, perusahaan dapat menentukan tingkat produksi yang optimal.

Mereka akan memproduksi lebih banyak jika biaya marginal lebih rendah dari harga jual, tetapi akan mengurangi produksi jika biaya lebih tinggi.

Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menghindari pemborosan sumber daya dan memaksimalkan keuntungan

6. Analisis Break-Even Point

Terakhir, biaya marginal juga berfungsi dalam analisis titik impas (break-even point) untuk menentukan jumlah unit yang harus dijual agar perusahaan mencapai titik di mana pendapatan sama dengan biaya total.

Nantinya, data yang keluar dapat menjadi informasi penting untuk menentukan tingkat penjualan minimum yang diperlukan agar bisnis tetap berjalan tanpa mengalami kerugian.

manfaat biaya marginal dan perannya dalam mempengaruhi skala ekonomis dan disekonomis suatu perusahaan

Skala Ekonomis dan Disekonomis

Biaya marginal dapat menjadi standar dalam menentukan apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian ekonomi, yang biasanya dapat disebut dengan skala ekonomis dan disekonomis.

Skala ekonomis (economies of scale) mengacu pada biaya rata-rata per unit produksi yang kian menurun seiring dengan meningkatnya kuantitas produksi. Artinya, semakin banyak unit yang diproduksi dalam satu siklus, maka akan semakin rendah biaya per unitnya.

Tentunya manajemen dapat menyimpulkan bahwa perusahaan akan terus beroperasional dengan memproduksi unit dalam jumlah banyak per proses produksi karena biaya marginal lebih rendah berkat penggunaan sumber daya dan aset yang efisien.

Di sisi lain, Anda juga harus memperhatikan skala disekonomis (diseconomies of scale) ketika biaya per unit produksi malah cenderung meningkat seiring adanya kuantitas produksi yang ditambah.

Biasanya kondisi ini dapat muncul seiring perkembangan perusahaan yang lebih cepat, kurangnya menganalisis lebih dalam mengenai biaya marginal, atau faktor eksternal yang mempengaruhi pengeluaran produksi.

Jika terus dibiarkan, masalah ini dapat menghambat perkembangan perusahaan, menurunkan pendapatan, dan berisiko terjadinya kebangkrutan.

Kesimpulan

Itulah penjelasan mengenai konsep biaya marginal yang dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis khususnya untuk jangka pendek.

Pada dasarnya, keputusan-keputusan yang diambil berkaitan erat dengan produksi, operasional, dan arus kas perusahaan.

Biaya marginal dapat digunakan dalam menganalisis titik impas (break-even) untuk menentukan tingkat penjualan minimum yang diperlukan agar perusahaan mencapai titik di mana pendapatan sama dengan biaya total.

Mengurus perhitungan yang rumit dan besar tentunya akan menjadi masalah bagi seorang akuntan atau analis keuangan terlebih yang masih menggunakan metode manual.

Oleh karena itu, Anda tidak perlu khawatir lagi jika perhitungan Anda salah atau terjadinya risiko human error lainnya karena Mekari Jurnal dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai masalah akuntansi terkini khususnya pencatatan transaksi biaya.

Melalui software akuntansi Mekari Jurnal, dapatkan kemudahan pengelolaan berbagai kebutuhan akuntansi dan keuangan bisnis dalam satu platform, seperti menyimpan bukti transaksi, membandingkan anggaran biaya berbagai periode, rekonsiliasi transaksi, dan sinkronisasi data langsung ke laporan keuangan.

Daftarkan perusahaan Anda sekarang atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim kami dengan klik tombol di bawah ini sekarang! Dapatkan harga dengan penawaran menarik dan free trial selama 14 hari.

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Konsultasi Gratis dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Semoga artikel ini bermanfaat!

Kategori : Cost Accounting
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal