Mekari Jurnal
Daftar Isi

Apa Itu Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa?

Tayang 12 Feb 2024
Diperbarui 28 Maret 2024

Supply chain management pada perusahaan jasa, atau yang juga bisa disebut dengan istilah manajemen rantai pasok pada dasarnya merupakan sebuah sistem yang terkoordinasi dan digunakan dalam proses pemindahan suatu produk barang atau jasa dari pemasok ke pelanggan.

Bagian yang terkoordinasi dalam hal ini antara lain meliputi organisasi atau perusahaan dan SDM serta aktivitas dan masih banyak lagi.

Satuan bagian ini terlibat secara bersama-sama untuk melakukan pemindahan produk tepatnya dari pihak pemasok ke pelanggan seperti yang telah dijabarkan sebelumnya.

Tentu saja hal ini bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan secara maksimal. Untuk memahami secara lebih jelas mengenai manajemen rantai pasok maka Anda bisa menyimak penjelasan di bawah ini.

Apakah Anda tahu? Mekari Jurnal telah memiliki fitur SCM, cek disini.

Apa Itu Supply Chain Management?

Supply Chain Management (SCM) adalah pendekatan strategis dalam mengelola aliran barang, informasi, dan jasa dari pemasok hingga konsumen akhir.

SCM melibatkan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan semua aktivitas yang terlibat dalam rantai pasokan guna mencapai keunggulan kompetitif dan kepuasan pelanggan.

Tujuan utama dari SCM adalah untuk mengoptimalkan efisiensi, efektivitas, dan keandalan rantai pasokan.

Dengan mengelola aliran barang dan informasi dengan baik, SCM dapat mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, mengurangi waktu siklus, dan meningkatkan respons terhadap permintaan pelanggan.

SCM melibatkan beberapa elemen penting, termasuk:

  1. Pengadaan: Memilih pemasok yang handal, bernegosiasi kontrak, dan memantau kinerja pemasok.
  2. Produksi: Merencanakan, mengendalikan, dan mengelola operasi produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan.
  3. Distribusi: Mengelola penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman barang ke tujuan yang tepat dengan biaya dan waktu yang efisien.
  4. Logistik: Mengoptimalkan pengelolaan transportasi, pergudangan, dan pengiriman barang dalam rantai pasokan.
  5. Manajemen Persediaan: Mengelola persediaan barang dengan meminimalkan kelebihan atau kekurangan stok yang dapat mempengaruhi aliran pasokan.
  6. Manajemen Informasi: Memanfaatkan teknologi dan sistem informasi untuk memantau dan berbagi data secara real-time di seluruh rantai pasokan.
  7. Koordinasi: Mengoordinasikan aktivitas di seluruh mitra bisnis dalam rantai pasokan, termasuk pemasok, produsen, distributor, dan retailer.

Dengan mengintegrasikan semua elemen ini secara efektif, SCM memungkinkan perusahaan untuk mengelola rantai pasokan dengan lebih baik, meningkatkan respons terhadap perubahan pasar, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Supply Chain Management Menurut Para Ahli

Berikut adalah definisi Supply Chain Management (SCM) menurut beberapa ahli:

  1. Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP):Supply Chain Management melibatkan perencanaan dan pengelolaan semua aktivitas yang terlibat dalam mengendalikan aliran barang dan informasi dari pemasok hingga pelanggan akhir.”
  2. Martin Christopher:Supply Chain Management adalah koordinasi strategis dan kolaboratif dari semua fungsi bisnis yang terlibat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan akhir dengan efisiensi tertinggi.”
  3. Michael Hugos:Supply Chain Management adalah perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan semua aktivitas yang terlibat dalam pengadaan, produksi, dan distribusi produk dan jasa dari pemasok hingga pelanggan.”
  4. Douglas M. Lambert:Supply Chain Management adalah integrasi strategis dan koordinasi dari semua fungsi bisnis yang terkait dalam rantai pasokan untuk mencapai keunggulan kompetitif jangka panjang.”
  5. Robert B. Handfield:Supply Chain Management adalah pendekatan terintegrasi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan aliran material, informasi, dan uang dari pemasok hingga konsumen dengan tujuan mencapai keunggulan kompetitif.”

Meskipun definisi-definisi tersebut dapat bervariasi, intinya adalah bahwa Supply Chain Management melibatkan pengelolaan aliran barang, informasi, dan jasa dari pemasok hingga pelanggan dengan tujuan mencapai keunggulan kompetitif, kepuasan pelanggan, dan efisiensi operasional.

SCM melibatkan koordinasi, kolaborasi, dan integrasi seluruh rantai pasokan untuk mencapai hasil yang optimal.

Pengertian Supply Chain Management (SCM) Pada Perusahaan Jasa

Konsep supply chain management pada perusahaan jasa, atau manajemen rantai pasok pada dasarnya timbul akibat adanya perkembangan teknologi terutama di bidang informasi.

Hal ini membuat perusahaan penghasil atau pendistribusi produk bisa mengetahui seluruh keinginan dan ulasan pelanggan sehingga perusahaan bisa memperbaiki proses penjualan produknya agar menjadi lebih baik dan memuaskan pelanggan.

Jadi, secara umum:

  • Supply chain adalah sebuah jaringan terintegrasi antara perusahaan dan pemasok barang,
  • Sedangkan, supply chain management adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjual produk ke konsumen sekaligus untuk mendaur ulang seluruh produk yang telah terpakai.
  • Menurut para ahli, Russel dan Taylor, supply chain management adalah proses pengelolaan mulai dari arus informasi, produk, hingga pelayanan pada seluruh jaringan baik dari pelanggan, pemasok, hingga perusahaan.

Beberapa macam kegiatan yang menjadi bagian dalam manajemen rantai pasok ini antara lain kegiatan mengumpulkan bahan dan informasi dari luar perusahaan.

Selain itu kegiatan yang berhubungan dengan proses mulai dari penyediaan produk sampai dengan pendistribusian produk ke konsumen juga menjadi bagian dalam hal ini.

Tak ketinggalan pula sistem keuangan turut menjadi bagian dalam hal ini. Misalnya saja seperti sistem kredit yang sekiranya bisa diberikan pada pihak pelanggan.

Mengenai komponen dalam manajemen rantai pasok ini terbagi menjadi tiga dan yang pertama adalah rantai pasok hulu yang berkaitan dengan sistem penyaluran produk.

Kemudian komponen yang kedua adalah manajemen internal rantai pasok yang berhubungan dengan masuknya barang ke gudang.

Sedangkan yang terakhir adalah segmen rantai pasok hilir yang melibatkan pengiriman produk.

Jenis- jenis Supply Chain Management (SCM)

Pada dasarnya, masing-masing perusahaan memiliki masalah dan tujuan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Oleh karena itu, penerapan supply chain management juga berbeda antara perusahaan jasa dengan jenis perusahaan lainnya.

Secara umum, terdapat 6 jenis SCM yang dapat perusahaan Anda terapkan, berikut penjelasannya:

  • Continuous Flow Model : Metode di mana pabrik memproduksi barang yang sama berulang kali dan demand dari pelanggan yang minim variasi.
  • Agile Model : Model yang cocok untuk perusahaan dengan permintaan yang tidak dapat diprediksi atau produk yang menyesuaikan pesanan pelanggan.
  • Fast Model : Jenis yang berfokus pada arus perputaran yang cepat dengan memanfaatkan tren dan cepat-cepat menghabiskan ketersediaan produknya.
  • Flexible Model : Metode SCM pada perusahaan yang produknya mengikuti musim. Di mana, pada suatu titik memiliki demand yang tinggi dan kemudian terdapat titik dengan demand yang rendah.
  • Efficient Model : SCM di mana perusahaannya mempunyai persaingan yang cukup tinggi dengan kompetitor. Sehingga memfokuskan untuk mengefisiensikan SCM-nya.
  • Custom Model : Jika tidak ada model atau jenis yang cocok, perusahaant tersebut akan menciptakan SCM sendiri. Ini terjadi pada perusahaan yang sudah terspesialiasi seperti pabrik mobil.

Contoh Penerapan Supply Chain Management Pada Perusahaan Secara Umum

Berikut adalah contoh penerapan Supply Chain Management (SCM) pada perusahaan:

1. Manajemen Persediaan

Perusahaan menggunakan SCM untuk mengelola persediaan secara efisien. Hal ini melibatkan pemantauan stok, perkiraan permintaan, pengelolaan pesanan, dan optimalisasi tingkat persediaan agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.

2. Manajemen Pemasok

SCM membantu perusahaan dalam memilih pemasok yang tepat, bernegosiasi kontrak, mengawasi kualitas produk, dan memastikan kelancaran aliran pasokan.

Ini melibatkan kerjasama yang erat dengan pemasok untuk memastikan kualitas, waktu pengiriman, dan harga yang kompetitif.

3. Manajemen Distribusi

SCM membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengelola proses distribusi produk. Ini meliputi pemilihan rute pengiriman yang efisien, manajemen pergudangan, pemantauan pengiriman, dan pengelolaan inventaris di jaringan distribusi.

4. Manajemen Produksi

SCM memainkan peran penting dalam pengelolaan proses produksi. Ini melibatkan perencanaan kapasitas produksi, penjadwalan produksi, pengendalian kualitas, dan koordinasi aktivitas produksi agar sesuai dengan permintaan pasar.

5. Manajemen Layanan Pelanggan

SCM membantu perusahaan dalam memberikan layanan pelanggan yang baik dengan memastikan ketersediaan produk, pengiriman yang tepat waktu, dan respon yang cepat terhadap permintaan dan pertanyaan pelanggan.

Hal ini melibatkan integrasi sistem informasi, pemantauan kepuasan pelanggan, dan peningkatan proses layanan pelanggan.

6. Manajemen Risiko

SCM membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang terkait dengan rantai pasok. Ini termasuk risiko seperti keterlambatan pengiriman, kualitas produk yang buruk, perubahan harga bahan baku, dan bencana alam.

SCM membantu perusahaan mengembangkan strategi pengurangan risiko dan mempersiapkan rencana darurat.

7. Penggunaan Teknologi

SCM melibatkan penggunaan teknologi informasi dan sistem manajemen terintegrasi untuk mengotomatisasi proses, meningkatkan visibilitas, dan mempercepat pertukaran informasi di seluruh rantai pasok.

Contohnya termasuk penggunaan perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) dan sistem manajemen persediaan berbasis cloud.

Penerapan SCM dalam perusahaan membantu meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Ini juga memungkinkan perusahaan untuk menghadapi perubahan pasar dengan lebih adaptif dan responsif.

supply chain management pada perusahaan jasa

Contoh Penerapan Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa

Jika ingin lebih mendalami bagaimana penerapan Supply Chain Management (SCM) pada perusahaan jasa, simak berbagai contohnya berikut ini:

1. Manajemen Pemasok

Perusahaan jasa juga membutuhkan pemasok atau mitra bisnis untuk memenuhi kebutuhan operasional mereka. SCM membantu dalam memilih pemasok yang handal, bernegosiasi kontrak yang menguntungkan, dan memastikan pasokan yang tepat waktu dan berkualitas.

2. Manajemen Alih Daya (Outsourcing)

Beberapa perusahaan jasa mengandalkan layanan atau tenaga kerja dari pihak ketiga. SCM membantu dalam memilih mitra yang sesuai, mengelola hubungan dengan mitra tersebut, dan memastikan kualitas layanan yang diberikan.

3. Manajemen Persediaan

Meskipun tidak sebanyak pada perusahaan manufaktur, perusahaan jasa juga perlu mengelola persediaan tertentu seperti peralatan, bahan baku, atau inventaris untuk kebutuhan operasional.

SCM membantu dalam merencanakan dan memantau persediaan agar tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang cukup.

4. Manajemen Tenaga Kerja

SCM dapat membantu perusahaan jasa dalam mengelola tenaga kerja dengan efisien. Ini melibatkan perencanaan kebutuhan tenaga kerja, rekrutmen, pengelolaan jadwal, pelatihan, dan evaluasi kinerja.

Melalui penerapan SCM, perusahaan jasa dapat memastikan ketersediaan tenaga kerja yang sesuai dengan permintaan pelanggan.

5. Manajemen Layanan Pelanggan

SCM membantu perusahaan jasa dalam mengoptimalkan pengalaman pelanggan. Hal ini meliputi manajemen waktu respons, pengelolaan komunikasi dengan pelanggan, penjadwalan layanan, dan pemantauan kepuasan pelanggan.

Adanya SCM dapat membantu perusahaan jasa untuk dapat memberikan layanan yang konsisten dan memenuhi ekspektasi pelanggan.

6. Manajemen Keuangan

SCM dapat membantu perusahaan jasa dalam mengelola aspek keuangan seperti pemrosesan pembayaran, manajemen tagihan, pengelolaan neraca, dan analisis kinerja keuangan.

Dengan SCM, perusahaan jasa dapat mempercepat aliran keuangan dan memastikan keuangan yang sehat.

7. Penggunaan Teknologi

Seperti halnya pada perusahaan manufaktur, perusahaan jasa juga dapat memanfaatkan teknologi dan sistem informasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.

Contohnya termasuk penggunaan perangkat lunak manajemen proyek, CRM (Customer Relationship Management), atau sistem manajemen layanan.

Penerapan SCM dalam perusahaan jasa membantu meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan kualitas layanan, mengoptimalkan pengalaman pelanggan, dan mengelola aspek keuangan dengan lebih baik.

Ini memungkinkan perusahaan jasa untuk tetap kompetitif dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.

Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa

Tentunya ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas supply chain management pada perusahaan jasa ini. Antara lain yaitu manfaat berikut ini.

1. Memuaskan Para Pelanggan

Salah satu manfaat dari supply chain management pada perusahaan jasa adalah untuk memuaskan para pelanggan.

Dalam hal ini perusahaan dapat menghasilkan produk sesuai dengan keinginan dan permintaan pelanggan.

Dengan kata lain pelanggan menjadi target bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksinya hingga produk terbaik bisa dihasilkan untuk pelanggan.

2. Meningkatkan Pendapatan

Selain itu manajemen rantai pasok juga berfungsi untuk dapat meningkatkan profit perusahaan sehingga pendapatan semakin meningkat.

Hal ini tentunya bisa terjadi jika seluruh produk dari perusahaan bisa diminati oleh konsumen sehingga produk semakin laris di pasaran.

Larisnya produk inilah yang membuat pendapatan perusahaan jadi meningkat.

3. Mengurangi Anggaran Biaya

Manfaat lain dari manajemen rantai pasok adalah untuk mengurangi dan menekan anggaran biaya.

Bisa dibayangkan sebelum ada konsep ini perusahaan haruslah mengeluarkan biaya untuk divisi masing-masing mulai dari bagian produksi dan distribusi.

Namun, sekarang seluruh kegiatan tersebut diintegrasikan menjadi satu sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai aktivitasnya bisa jadi lebih hemat.

4. Mendayagunakan Aset

Suatu konsep manajemen rantai pasok pada dasarnya melibatkan teknologi sebagai sumber informasi.

Di samping itu perusahaan juga perlu menggunakan jasa para karyawan untuk bisa bekerja secara maksimal demi menghasilkan produk terbaik dan memuaskan pelanggan.

Dalam hal ini tanpa disadari sebenarnya perusahaan telah mendayagunakan seluruh aset yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

5. Memediasi Pasar

Satu lagi manfaat dari manajemen rantai pasok adalah berfungsi sebagai mediasi pasar. Jadi dengan menjalankan konsep ini maka perusahaan dapat mengidentifikasi produk yang dibutuhkan dan diminati oleh para konsumen.

Hasil identifikasi nantinya bisa di komunikasi pada pihak perancangan produk atau pada pihak produksi agar produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan keinginan konsumen.

6. Memperluas Perusahaan

Terakhir apa yang menjadi manfaat dari adanya supply chain management pada perusahaan jasa adalah perusahaan semakin meluas dan membesar.

Tampaknya hal ini menjadi tujuan utama dari semua perusahaan hingga berbagai metode dilakukannya termasuk pula metode manajemen rantai pasok.

Jadi dengan adanya konsep atau metode rantai pasok ini maka perusahaan bisa mencapai targetnya yaitu mengalami perluasan bisnis dan keuntungan yang lebih besar.

Proses Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa

Adapun bagi yang ingin tahu seperti apa proses dalam aktivitas supply chain management pada perusahaan jasa, tentu saja ada beberapa point dan langkah. Diantara dari proses tersebut yaitu seperti yang tertera berikut ini.

1. Menentukan Pelanggan

Pelanggan pada dasarnya merupakan mata rantai pertama dalam konsep supply chain management pada perusahaan jasa.

Sebab perusahaan akan mendapatkan masukan dari pelanggan. Bahkan minat dan keinginan pelanggan terhadap produk akan selalu menjadi informasi penting bagi perusahaan untuk meluncurkan produk yang paling tepat.

2. Perencanaan

Setelah mendapatkan informasi dari pelanggan maka selanjutnya perusahaan akan menjalankan proses perencanaan atau yang juga biasa disebut dengan istilah planning.

Perencanaan produk tentu harus dilakukan agar nantinya perusahaan dapat membuat atau menciptakan dan menghasilkan produk yang memang dibutuhkan oleh para pelanggan.

Di samping itu produk sebisa mungkin dapat bermanfaat dan memuaskan pelanggan.

3. Pembelian

Proses yang terjadi di dalam perusahaan selanjutnya adalah proses pembelian atau purchasing.

Hal ini berkaitan dengan pemesanan bahan baku atau bahan mentah serta berbagai bahan pendukungnya.

Seluruh bahan ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan produksi barang yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Proses pembelian ini biasanya di dalamnya tercantum tanggal penerimaan produk dan jumlahnya.

4. Inventaris

Salah satu proses penting yang turut menjadi bagian dalam proses supply chain management pada perusahaan jasa yaitu inventaris.

Inventaris sama artinya pula dengan persediaan yang berkaitan dengan bahan mentah dan bahan pendukung yang diterima oleh perusahaan.

Kemudian kualitas bahan mentah dan pendukung tersebut diperiksa. Setelah itu barulah seluruh bahan yang akan digunakan untuk proses produksi ini disimpan guna memenuhi keperluan produksi kapan saja.

Untuk mempermudah pengelolaan hal ini, umumnya digunakan aplikasi stok barang yang terbukti lebih efektif dan efisien.

5. Produksi

Proses terakhir yang menjadi bagian dalam supply chain management pada perusahaan jasa adalah proses produksi.

Kegiatan ini bisa didefinisikan sebagai kegiatan menghasilkan jasa yang diperlukan pelanggan.

Infografis supply chain management pada perusahaan jasa

Kesimpulan

Supply chain management pada perusahaan jasa bisa digambarkan sebagai suatu pengelolaan segala macam bahan dan sumber bagi sebuah perusahaan agar bisa meningkatkan profit atau keuntungannya.

Sebab penerapan manajemen rantai pasok ini dapat mendorong perusahaan untuk lebih memahami cara meningkatkan kepuasan konsumen. Semua hal bahkan bisa dikelola dengan baik dan secara tepat.

Pasti hasilnya akan sesuai dengan apa yang telah diharapkan bersama, sehingga bukan hanya pelanggan saja yang akan merasa puas pada layanan perusahaan melainkan juga perusahaan bisa mendapat keuntungan.

Konsultasi Gratis ke Tim Mekari Jurnal Sekarang!

Untuk memudahkan Anda dalam memantau pergerakan dan ketersediaan barang pada gudang perusahaan Anda, gunakan Mekari Jurnal sekarang juga!

Setiap industri membutuhkan solusi khusus untuk mengatasi masalahnya. Aplikasi distribusi dari Mekari Jurnal dapat memantau dan mengelola arus pergerakan barang secara real-time dan akurat. Data yang tersimpan juga dapat ter-update secara otomatis.

Mekari Jurnal juga terintegrasi dengan berbagai fitur yang dapat membantu proses pengelolaan ketersediaan barang. Seperti laporan stok barang, pengelolaan invoice, hingga pembuatan laporan keuangan.

Untuk info lebih lanjut mengenai fitur software stok barang Mekari Jurnal, temukan berbagai fitur aplikasi Jurnal lainnya di sini.

 

 

 

Referensi:

CSCMP, “CSCMP Supply Chain Management Definitions and Glossary”.

Kemenkeu RI, “Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasok)”.

Investopedia, “Supply Chain Management (SCM): How It Works & Why It’s Important”.

Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal