Daftar Isi
6 min read

Strategi Advocacy Marketing: Terjangkau & Efektif untuk Bisnis

Tayang 26 Aug 2019
Diperbarui 20 Mar 2025

Apa itu advocacy marketingAdvocacy marketing adalah sebuah sistem promosi yang menggunakan konsumen untuk melakukan referral kepada konsumen lainnya.

Strategi ini merupakan salah satu strategi pemasaran yang paling terjangkau dan mudah untuk dilakukan dan dapat diaplikasikan untuk berbagai tipe bisnis.

Dengan begitu, advocacy marketing yang dijalankan dengan baik akan sangat efektif untuk mengembangan bisnis Anda.

Bagi Anda yang masih minim informasi tentang strategi marketing jenis ini, simak uraian lengkap tentang advocacy marketing hingga tips untuk menjalankannya di bawah ini.

Baca juga: Viral Marketing, Strategi Pemasaran Untuk Bisnis Online

Pengertian Advocacy Marketing

Kotler & Keller (2016) menyatakan bahwa advocacy marketing adalah strategi pemasaran yang membangun kepercayaan calon pelanggan melalui rekomendasi dari pelanggan setia yang telah merasakan manfaat produk atau layanan.

Kepercayaan ini menjadi dasar penting dalam mendorong keputusan pembelian oleh pelanggan.

Secara singkat, metode ini berfokus membangun brand image kepada calon pelanggan melalui pelanggan setia yang memberikan ulasan positif terhadap pelayanan dan penggunaan produk saat menggunakan jasa atau produk yang ditawarkan.

Manfaat Advocacy Marketing bagi Bisnis

Advocacy marketing adalah strategi pemasaran yang mengandalkan pelanggan setia untuk merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain. Bagi bisnis kecil dan menengah (UKM), strategi ini sangat menguntungkan karena dapat meningkatkan visibilitas dan kepercayaan konsumen tanpa memerlukan anggaran besar.

Berikut adalah manfaat utama advocacy marketing bagi UKM dan cara menerapkannya dengan efektif.

1. Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan Konsumen

Pelanggan cenderung lebih percaya pada rekomendasi dari teman atau keluarga dibandingkan dengan iklan. Dengan membangun advocacy marketing, bisnis kecil bisa mendapatkan kepercayaan lebih cepat dibandingkan menggunakan strategi pemasaran konvensional.

2. Menghemat Biaya Pemasaran

Berbeda dengan iklan berbayar yang memerlukan anggaran besar, advocacy marketing mengandalkan kekuatan word-of-mouth yang bisa berjalan secara organik.

3. Meningkatkan Retensi dan Loyalitas Pelanggan

Ketika pelanggan merasa dihargai dan dilibatkan dalam promosi brand, mereka cenderung lebih loyal. Advocacy marketing mendorong pelanggan untuk tetap berinteraksi dengan bisnis dan merekomendasikannya kepada orang lain.

4. Memperluas Jangkauan Brand Secara Organik

Dengan banyaknya pelanggan yang berbagi pengalaman positif, brand akan mendapatkan eksposur lebih luas tanpa harus membayar iklan tambahan.

5. Meningkatkan Konversi Penjualan

Pelanggan baru yang datang dari rekomendasi biasanya memiliki tingkat konversi lebih tinggi karena mereka sudah mendapatkan kepercayaan dari orang yang merekomendasikan.

Baca juga: Cara Menerapkan Manajemen Strategi yang Efektif

Strategi Advocacy Marketing

Agar advocacy marketing yang Anda lakukan dapat memberikan hasil maksimal, coba simak beberapa tips berikut ini:

1. Mendapatkan Brand Advocate Terbaik

Brand advocate ialah para konsumen atau pihak lain yang merekomendasikan sebuah merek tanpa diberikan bayaran ataupun insentif lainnya.

Sebenarnya, setiap perusahaan atau bisnis pasti memiliki setidaknya seorang advocate. Pada umumnya seorang pebisnis berpikir, semakin terkenal seorang brand advocate, maka akan lebih dapat meyakinkan konsumen untuk menggunakan sebuah produk.

Untuk mendapatkan seorang brand advocate terbaik, Anda hanya perlu mencari seseorang yang memiliki pengalaman baik dengan merek Anda.

Seorang brand advocate biasanya merupakan konsumen yang merasa sangat puas terhadap pelayanan atau kualitas produk yang Anda jual.

Sehingga konsumen tersebut dapat dengan sukarela menyebarkan isu positif terkait produk atau jasa kepada orang-orang terdekatnya atau bisa lebih luas lagi.

Brand advocate terbaik adalah para konsumen yang selama ini selalu melakukan pembelian ulang dan memberikan review positif baik secara online maupun offline.

Mereka ini lah yang bisa Anda arahkan untuk dijadikan brand advocate melalui advocacy marketing campain.

2. Melakukan Advocacy Marketing Campaign

Advocacy marketing campaign tidak harus dibuat terlalu rumit, karena hal tersebut justru dapat menurunkan keinginan konsumen untuk berpartisipasi.

Melalui tweets, comments, feedback, serta share dapat menjadi beberapa hal paling sederhana yang bisa dilakukan dalam advocacy marketing campaign.

Konsumen hanya membutuhkan beberapa detik saja untuk melakukan referral dan membagikan informasi yang positif mengenai merek Anda.

Agar konsumen merasa ringan ketika membagikan informasi terkait merek Anda di media sosial, Anda harus memadukan 3 hal berikut:

  • Pertanyaan. Misalnya, Anda dapat meminta pendapat konsumen mengenai merek Anda. Hal ini dapat membuat mereka merasa lebih terlibat.
  • Edukasi. Selanjutnya memberikan informasi mengenai produk Anda secara rutin melalui konten yang menarik.
  • Tantangan. Buatlah challenge yang menguntungkan konsumen. Misalnya siapa yang paling banyak melakukan share informasi tentang merek atau sebuah unggahan, akan mendapatkan diskon sebesar 50% saat berbelanja.

3. Advocacy Marketing Harus Memberi Keuntungan Dua Arah

Anda tidak akan memperoleh hasil optimal dari advocacy marketing jika hanya berfokus pada keuntungan bisnis.

Setiap perusahaan harus menerapkan advocacy marketing yang juga menguntungkan konsumen.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan apresiasi kepada konsumen yang melakukan referral di luar campaign.

Pastikan konsumen merasa bahwa advocacy program tidak hanya menguntungkan bisnis, tetapi juga memberikan manfaat bagi mereka.

Rewards dalam campaign tidak harus selalu besar, hadiah sederhana sebagai ucapan terima kasih sudah cukup untuk meningkatkan loyalitas konsumen.

Baca juga: Strategi Pemasaran Produk yang Efektif 

Cara Menerapkan Advocacy Marketing yang Tepat

Walaupun terlihat mudah, ada beberapa pegusaha yang belum memahami praktik advocacy marketing dengan baik. Berikut adalah acara menerapkan advocacy marketing untuk meningkatkan penjualan:

1. Mengajak Pelanggan Menyebarkan Kualitas Positif

Langkah awal yang Anda bisa lakukan adalah meminta pelanggan memberikan testimoni atau ulasan di media sosial, seperti Instagram, X, dan Facebook.

Ajak pelanggan untuk membagikan pengalaman mereka yang positif.

Cara ini bisa meningkatkan daya tarik merek karena hal positif yang diceritakan di media sosial bisa membangun kepercayaan pelanggan lain.

2. Memberikan Referral dan Rewards

Anda juga bisa membuat program referral sederhana di mana pelanggan mendapatkan diskon kecil jika mengajak teman.

Contohnya, Anda bisa memberikan diskon 10% bagi pelanggan yang mengajak temannya mendaftar membership.

3. Membuat Grup Komunitas

Cara yang bisa meningkatkan pemasaran adalah komunitas.

Untuk langkah ini, Anda bisa membuat komunitas pelanggan, seperti grup WhatsApp atau Facebook, untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan.

Dengan cara ini, Anda mengajak pelanggan terlibat langsung dengan promosi sehingga pelanggan merasa dilibatkan dan memiliki kontribusi.

4. Membuat Hashtag Campaign

Selanjutnya, gunakan strategi hashtag merek yang unik agar mudah dikenali di media sosial.

Cara ini berguna untuk mengajak pelanggan untuk berpartisipasi dalam tantangan atau kompetisi berhadiah yang diadakan untuk meningkatkan campaign yang sedang dilakukan.

Contohnya, sebuah toko makanan sehat bisa mengadakan tantangan #7HariMakanSehat dan meminta pelanggan membagikan pengalaman mereka di media sosial.

5. Menerapkan Kode Referral

Selain cara di atas, Anda bisa menyediakan kode referral khusus agar mudah melacak efektivitas advocacy marketing. Hal ini berguna untuk menganalisis program yang paling banyak memberikan dampak terhadap perkembangan merek.

Baca juga: Mengenal Konsep Digital Marketing

Sebagai orang yang berkecimpung di dunia bisnis, penting sekali bagi Anda untuk mengetahui setiap istilah mengenai sistem pemasaran termasuk advocacy marketing.

Dengan mengetahui dan memahami tips menjalankannya, kini Anda akan semakin mantap dan siap dalam mengembangkan bisnis.

Jangan lupa untuk memastikan bahwa keuangan bisnis Anda terkelola dengan baik dan tepat. Cobalah untuk menggunakan software akuntansi yang canggih dan terpercaya seperti Mekari Jurnal.

Mekari Jurnal menggunakan sistem cloud sehingga data-data bisnis Anda akan tersimpan dengan aman dan dapat diakses dengan mudah kapan saja.

Anda tidak perlu khawatir tidak dapat menjalankan software akuntansi Mekari Jurnal.

Karena Mekari Jurnal telah didesain untuk dapat dioperasikan dengan mudah dan praktis, bahkan bagi pengguna yang tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang akuntansi. Jadi, tunggu apalagi? Jika Anda segera mendaftarkan bisnis Anda sekarang, Anda dapat FREE TRIAL selama 14 hari.

Referensi:

  • Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane, (2016), Marketing Management.

Kategori : Business Management

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami