Cara Mudah Menghitung dan Meningkatkan Omzet Perusahaan Bagaimana cara menghitung dan meningkatkan omset/omzet penjualan yang diterima sampai akhir tahun? Berikut adalah penjelasan tentang contoh perhitungan omset. Pasti Anda sudah tidak asing lagi kan dengan kata omset. Mengutip dari Kamus Bahasa Indonesia, omset adalah total jumlah hasil penjualan yang tercatat pada laporan laba rugi selama periode penjualan berlangsung. Istilah omset dan profit mungkin tidaklah asing ditelinga kita terutama Anda yang berkecimpung dalam bisnis. Bagi Anda yang masih belum mendalami wawasan mengenai omset dalam bisnis, berikut artikel dari Mekari Jurnal akan membantu memahaminya lebih dalam! Apa itu Omset? Dalam bisnis, omset adalah seluruh jumlah uang yang didapat perusahaan dari hasil penjualan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini diperkuat oleh Chaniago (1998) yang mengemukakan bahwa omset penjualan adalah keseluruhan jumlah pendapatan yang bisnis dapatkan atas penjualan suatu barang atau jasa dalam periode waktu tertentu. Namun jumlah tersebut belum dikurangi dengan biaya HPP (Harga Pokok Produksi, bahan baku, peralatan, dan lain sebagainya). Jumlah tersebut juga harus dikurangi beban atau expense seperti gaji karyawan, tagihan listrik, gaji pimpinan, biaya pemasaran, biaya distribusi, biaya tempat, biaya komunikasi, biaya sewa, biaya transportasi, dan biaya lain dalam suatu perusahaan. Meskipun nilai omset dari sebuah perusahaan seringkali dijadikan patokan untuk menilai skala dari besar kecilnya perusahaan tersebut, namun sebenarnya angka yang disebutkan belum mencerminkan keuntungan bersih yang mampu didapatkan. Angka tersebut masih harus dikurangi beban-beban yang belum dibayarkan. Omset juga sering disebut dengan pendapatan kotor. Cara Menghitung Omset/Omzet Perusahaan Omset adalah nilai total yang dihasilkan dari penjualan (kotor) produk atau jasa dalam satu periode. Omset biasanya menjadi patokan dalam mengukur besar atau kecilnya sebuah perusahaan. Pendapat tersebut tidaklah salah, pasalnya omset yang besar memang sering dijumpai pada perusahaan besar, karena perputaran badan usaha tersebut yang cepat. Namun, omset tidak bisa murni digunakan sebagai alat untuk menilai kemajuan perusahaan, karena belum berupa laba bersih. Sebagai cara untuk mengetahui jumlah omset, Anda dapat melakukan perhitungan sederhana menggunakan rumus berikut: Omset = Jumlah Produk x Harga Jual Contoh Perhitungan Dalam Bisnis Nyata Toko Bintang Rezeki adalah toko yang khusus menjual semen merk ABC. Satu sak semen dijual dengan harga Rp1.000.000. Dalam 1 bulan Toko Bintang Rezeki mampu menjual 100 sak semen. Berarti total omset Toko Bintang Rezeki dalam satu bulan adalah: 100 sak x Rp1.000.000 = Rp100.000.000 Jika produk atau jasa yang dijual memiliki variasi harga, maka hitunglah menggunakan rumus sebagai berikut: Omset = (produk A x harga jual) + (produk B x harga jual) + … Contoh kasus perhitungan omset: XYZ menjual beberapa barang sebagai berikut: Laptop merk A dengan harga Rp. 3,500,000 Laptop merk B dengan harga Rp. 5,000,000 Laptop merk C dengan harga Rp. 8,000,000 Laptop merk D dengan harga Rp. 10,000,000 Dalam 1 bulan adapun jumlah penjualan dari masing-masing laptop tersebut adalah: Laptop merk A sebanyak 50 buah Laptop merk B sebanyak 60 buah Laptop merk C sebanyak 40 buah Laptop merk D sebanyak 30 buah Maka perhitungan omset CV. XYZ adalah sebagai berikut: [(Rp3.500.000 x 50) + (Rp5.000.000 x 60) + (Rp8.000.000 x 40) + (Rp10.000.000 x 30)] = Rp1.095.000.000 Jika memungkinkan, omset dapat diketahui dengan cara menghitung langsung uang yang didapatkan. Namun, cara tersebut tidak dapat dilakukan pada perusahaan besar. Kekurangan lainnya adalah Anda tidak dapat mengetahui dengan pasti berapa barang yang terjual tapi dengan rumus diatas akan sangat mudah menghitung omset. Omset belumlah termasuk ke dalam pendapatan bersih, karena selama bisnis masih berjalan uang ini akan berputar atau dikeluarkan lagi untuk kegiatan operasional seperti membayar gaji karyawan, membayar tagihan listrik, air dan telepon, dan lain-lain. Maka omset belum dapat dikatakan sebagai indikator laba bersih yang diterima perusahaan. Besarnya omset sebuah perusahaan akan berpengaruh pada besarnya pajak. Biasanya omset yang besar terjadi karena produk atau jasa yang dijual memiliki perputaran yang cepat. Baca Juga: Asset Turnover Ratio dalam Analisis Keuangan Perusahaan Contoh Perhitungan Sederhana pada Industri F&B Contoh produk yang memiliki perputaran cepat seperti makanan. Produk makanan memiliki perputaran cepat karena masa kedaluwarsanya pun relatif singkat. Selain itu, barang kebutuhan sehari-hari dan barang yang memiliki biaya produksi atau harga pokok tinggi juga ikut menyumbang tingginya omset perusahaan. Berikut adalah contoh sederhana perhitungan omset perusahaan. Sebagai contoh, ada sebuah depot makanan dalam satu bulan mampu memasarkan masakannya antara lain: 150 porsi rawon seharga @Rp12.000 120 porsi soto ayam seharga @Rp12.000 110 porsi ayam bakar seharga @Rp13.000 Maka cara menghitung nilai omset/omzet dari depot makanan tersebut adalah: 150 porsi rawon x Rp12.000 = Rp1.800.000 120 porsi soto ayam x Rp12.000 = Rp1.440.000 110 porsi ayam bakar x Rp13.000 = Rp1.430.000 Jadi, total omzet dari depot makanan dalam satu bulan adalah: 1.800.000 + 1.440.000 + 1.430.000 = Rp4.670.000 Untuk cara menghitung omzet yang diterima sampai akhir tahun, Anda bisa mencatat omset setiap bulannya dan yang nantinya diakumulasikan dalam setahun. Baca Juga: Cara Simple Pembukuan dan Akuntansi Bisnis Restoran Cafe Bedanya Omset dan Profit Profit adalah jumlah laba bersih yang didapat oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Profit dihitung setelah seluruh penghasilan dikurangi beban-beban dan harga pokok penjualan (HPP). Berbeda dengan omset, profit adalah harta bersih yang diperoleh oleh perusahaan dan tidak dialokasikan pada pos lain. Biasanya besar kecilnya profit mempengaruhi kondisi suatu perusahaan. Melalui besarnya profit dapat diketahui bagaimana performa perusahaan selama beberapa periode. Jumlah profit juga mempengaruhi suatu badan usaha dalam pengambilan keputusan. Profit merupakan bagian dari omset. Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan, pengeluaran, serta laba atau kerugian yang dihasilkan perusahaan dalam suatu periode. Perhitungan ini juga berguna untuk menunjukkan profitabilitas. Perhitungan ini juga berguna menunjukkan profitabilitas kepada investor dan kreditor yang memiliki kepentingan pada perusahaan serta mengetahui seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari total pendapatan. Hal ini menjadi pertimbangan untuk mengambil sebuah keputusan terkait laporan tersebut yang akan ditetapkan kedepannya. Baca juga: 5 Langkah Meminimalisasi Kesalahan Pengelolaan Keuangan Untuk perhitungan profit atau laba bersih Anda dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Profit = Pendapatan penjualan – harga pokok penjualan – beban operasional + pendapatan lain-lain – beban atau kerugian – pajak penghasilan (PPh) Pendapatan penjualan = penjualan barang dan jasa – retur barang dan jasa – diskon Harga pokok penjualan = (persediaan awal + pembelian + ongkos kirim atau jasa angkut) – persediaan akhir Beban operasional = total beban yang mempengaruhi jalannya aktivitas perusahaan Pendapatan lain-lain = total pendapatan selain dari penjualan barang atau jasa Beban dan kerugian = beban dan kerugian yang terjadi bukan dari kegiatan operasional perusahaan. Contohnya beban bunga dan kerugian dari penjualan peralatan. Pajak penghasilan (PPh) = Sesuai dengan peraturan pajak berdasarkan jumlah penghasilan Perhitungan di atas adalah perhitungan laba bersih atau profit untuk perusahaan besar, untuk perusahaan masih berskala rendah dapat menggunakan perhitungan sebagai berikut: Profit = Pendapatan penjualan – harga pokok penjualan – beban – PPh Secara umum perbedaan omset dan profit ialah omset mewakili nilai barang dan jasa yang diberikan kepada pelanggan selama periode waktu tertentu. Sedangkan profit pada dasarnya adalah pendapatan dikurangi biaya yang dikeluarkan. Memahami kedua pencatatan diatas merupakan hal mendasar dalam merencanakan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Penyebab Penjualan Menurun Jangan sampai Anda sebagai pelaku bisnis tidak peka terhadap penyebab adanya penurunan omzet penjualan. Jika Anda tidak ingin mengalami kerugian besar, simak 7 penyebab omzet penjualan menurun berikut ini: Menurunnya kualitas suatu produk. Bisa saja pebisnis menggunakan bahan atau menjalankan proses produksi yang tidak konsisten. Padahal, kedua hal tersebut memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap kualitas suatu produk. Harga jual suatu produk yang terlalu tinggi. Biasanya ada saja pebisnis yang mematok harga terlalu tinggi tanpa melihat harga pasaran suatu produk. Hal tersebut tentu saja akan membuat calon pembeli pindah ke tempat lain yang menawarkan harga lebih murah atau sesuai dengan harga pasaran. Kurang kreatif dalam menciptakan suatu produk. Terbatasnya kreativitas dalam menciptakan suatu produk yang akan dijual tentu saja akan menjadi hambatan terbesar datangnya peluang laris manis di pasaran. Misalnya, dari awal berbisnis hanya menjual produk yang itu-itu saja, maka hal tersebut akan membuat konsumen merasa bosan dan akhirnya tidak ingin membelinya lagi. Pelayanan yang kurang memuaskan. Meskipun terlihat sepele, namun pelayanan memang menjadi kunci utama yang perlu diperhatikan. Ketika pelayanan yang diberikan buruk, maka konsumen tidak akan kembali berbelanja. Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan Penjualan dalam Bisnis Ritel? Cara Meningkatkan Omzet Perusahaan Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan omzet perusahaan dengan baik. 1. Promosi & Branding Melakukan promosi dan branding yang kuat tentu akan meningkatkan omzet perusahaan dengan cepat. Tidak perlu melakukannya dengan biaya mahal dan cara yang sulit, cukup lakukan promosi dan branding sesuai dengan kemampuan perusahaan. Pemilihan jenis promosi dan branding juga perlu diperhatikan. Mempromosikan kepada calon customer yang tepat akan membantu perusahaan menjual produk lebih cepat. Dengan mendapatkan loyal customer, promosi yang dilakukan selanjutnya tidaklah sulit. Hanya perlu mengatur strategi promosi. Sedangkan untuk branding, pilih branding yang sesuai dengan value perusahaan dan produk Anda. Karena pembeli melihat wajah perusahaan Anda dari branding yang Anda tetapkan. Baca juga: 8 Tips Menjaga Cashflow atau Arus Kas Bisnis Tetap Sehat 2. Kualitas Produk Selain sangat berpengaruh pada integritas bisnis, kualitas produk juga sangat berpengaruh pada angka penjualan produk. Sudah menjadi hal wajib bagi semua bisnis untuk selalu mempertahankan kualitas produk mereka. Ini sangat sederhana, namun cukup sulit dilakukan. Jika kualitas produk sangat baik, konsumen pun akan loyal dan terus berbelanja di perusahaan Anda. Meningkatkan kualitas produk juga bisa dibarengi dengan meningkatkan kuantitas produk. Dengan cara menambahkan variasi produk misalnya. Dengan beberapa variasi pilihan produk, tentunya calon pembeli lebih bebas memilih mana yang sesuai dengan kebutuhan ataupun mana yang mereka suka. Baca Juga: 6 Tips Meningkatkan Penjualan dengan Product Packaging 3. Layanan Terbaik Semakin banyaknya pesaing di luar sana, salah satu kunci untuk menang dalam persaingan adalah meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Pelayanan yang cepat, ramah memperlakukan pelanggan, hingga menambah fasilitas tambahan seperti koneksi Internet gratis di tempat bisnis Anda, ini akan membuat pelayanan kepada konsumen bisa memiliki nilai tambah. Ketika pembeli merasa diistimewakan, maka mereka pun akan merasa senang karena mendapat perhatian. Pembeli pun merasa bahwa perusahaan Anda serius dalam menangani pembeli. Peningkatan servis layanan adalah salah satu cara untuk menjaga agar customer tetap loyal terhadap produk atau jasa perusahaan Anda. 4. Meningkatkan Traffic Website Traffic merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk kunjungan website. Bila traffic website Anda tinggi itu berarti banyak calon pelanggan yang mendapatkan informasi mengenai produk Anda, yang berujung pada kemungkinan pembelian. Salah satu cara meningkatkan traffic adalah dengan menerapkan SEO (Search Engine Optimization). Selain itu Anda juga bisa menerapkan SMM (Social Media Marketing). Di era digital ini, media sosial sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, media sosial menjadi sarana yang tepat untuk melakukan pemasaran dan meningkatkan omzet penjualan. Itulah beberapa hal yang dapat dipelajari dari istilah omzet dalam ekonomi. Omzet yang besar belum tentu menunjukkan angka pendapatan bersih yang besar. Baca Juga: 10 Jenis Strategi Pemasaran Efektif di Era Digital Bagaimana Software Akuntansi Mampu Menaikkan Omzet Bisnis Setiap bisnis tentu saja memiliki tujuan untuk menghasilkan profit yang maksimal. Profit didapatkan dari omzet penjualan setelah dikurangi biaya-biaya. Agar profit perusahaan tinggi, tentu saja omzet penjualan harus naik atau menekan biaya-biaya yang dikeluarkan. Permasalahannya adalah, meningkatkan omzet penjualan bukanlah perkara yang mudah. Di tengah persaingan industri yang cukup ketat, Anda perlu menggunakan strategi yang tepat untuk menghadapinya. Mengetahui informasi keuangan secara lengkap adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan omzet. Anda dapat memanfaatkan software akuntansi untuk mengelola secara maksimal. Didukung dengan pengelolaan bisnis yang efektif, akan membantu peningkatan omzet penjualan sekaligus menekan biaya yang dikeluarkan. Sekarang Anda sudah lebih paham tentang cara menghitung omset/omzet yang juga diterima sampai akhir tahun bukan? Untuk mendapatkan angka pasti sebuah omzet, Anda dapat melihatnya melalui laporan keuangan. Dari laporan keuangan juga, sebuah perusahaan bisa mengatur langkah atau strategi selanjutnya untuk perkembangan perusahaan. Kini, Anda dapat membuat laporan keuangan dengan mudah menggunakan software akuntansi, seperti software akuntansi bisnis ritel. Mekari Jurnal sebagai software akuntansi online dapat membantu Anda membuat laporan keuangan secara lengkap dengan mudah, cepat, aman, dan nyaman. Hanya dengan memasukkan seluruh transaksi keuangan ke dalam Mekari Jurnal, Anda akan dapat melihat secara realtime kondisi keuangan perusahaan Anda. Temukan info lebih lanjut mengenai Jurnal dan daftarkan bisnis Anda sekarang juga untuk nikmati free trial dari kami selama 7 hari dengan klik tombol di bawah ini! Saya Mau Tingkatkan Omset dengan Didukung Mekari Jurnal Sekarang! Itulah penjelasan mengenai cara menghitung omset/omzet yang bisa diterima sampai akhir tahun dan contoh perhitungan omset. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Jurnal untuk informasi lainnya tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi. Referensi: Lee Duncan, “How To Increase Turnover”. Breakfastleadership, “Business Solutions: 8 ways to increase your business turnover”. 123financials, “What is turnover in your business, and how do you work it out?”.