Daftar Isi
12 min read

Ini 7 Keuntungan Reseller Vs Affiliate yang Belum Banyak Diketahui

Tayang 17 Oct 2022
Diperbarui 19 Okt 2023

Di era digital seperti sekarang menjadi reseller dan affiliate bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Sebenarnya keuntungan reseller vs affiliate tidak terlalu berbeda jauh, keduanya sama-sama memberikan keuntungan berupa komisi.

Perbedaan affiliate dan reseller adalah dari sistem yang di gunakan, affiliate memasarkan barang dengan hanya memberikan link rujukan unik, sedangkan kata reseller lebih seperti menjualkan ulang dan lebih bebas.

Sistem affiliate banyak digunakan di digitalal marketing, sedeang reseller banyak dipakai dalam usaha bisnis langsung seperti jual barang ulang di online shop, atau sering juga di sebut dropship.

Untuk memperoleh penghasilan dalam menjalankan afiliasi pemasaran, ada beberapa cara yang bisa dipilih, salah satu caranya yaitu jadi pemain affiliate.

affiliate reseller

Menjadi seorang reseller atau affiliate bisa dijadikan sebagai alternatif bagi orang-orang yang minim skill dan pengalaman, untuk mendapatkan tambahan pemasukan. Lalu, apa saja keuntungan reseller dan affiliate itu?

keuntungan reseller vs affiliate

Keuntungan Reseller Vs Affiliate secara Umum

Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan saat menjadi seorang reseller dan affiliate, namun tidak semua orang menyadari hal tersebut. Menjadi seorang reseller dan affiliate termasuk pekerjaan yang tergolong mudah dan murah, karena tidak membutuhkan modal besar dan persyaratan khusus.

Nah, bagi yang penasaran apa saja keuntungan reseller vs affiliate berikut ini ulasan selengkapnya:

  1. Tanggung Jawabnya Tidak Terlalu Besar

Ketika menjadi seorang owner atau pemilik sebuah bisnis online secara, tanggung jawab yang diemban akan lebih besar. Karena harus mengurus berbagai hal mulai dari pengadaan barang hingga memikirkan strategi pemasaran yang tepat.

Memang benar penghasilan yang didapat jauh lebih besar daripada menjadi reseller dan affiliate, tapi tugas yang ditanggung juga jauh lebih berat.

Pasalnya, orang yang memiliki bisnis online harus bertanggung jawab kepada para anggotanya terhadap keberlangsungan bisnis dan kualitas barang yang ditawarkan.

Lainnya halnya dengan seorang affiliate, di mana orang tersebut cukup menawarkan produk kepada para pelanggan untuk mendapatkan keuntungan. Sehingga, tingkat tanggung jawab yang mereka emban juga jauh lebih ringan dan sangat cocok dijalankan oleh para pemula.

Sementara untuk reseller sendiri tanggung jawabnya sedikit lebih tinggi dari affiliate, karena mereka harus membeli barang dari supplier terlebih dahulu. Sehingga kerugian bisa saja terjadi ketika barang yang sudah distok tidak kunjung terjual.

  1. Tidak Memerlukan Keahlian Tinggi

Keuntungan reseller vs affiliate yang berikutnya yaitu terkait dengan skill atau keahlian. Untuk menjadi seorang affiliate dan reseller seseorang tidak membutuhkan keahlian khusus dan tidak perlu menguasai hal-hal teknis.

Seperti cara membuat website, membuat informasi produk, membuat desain konten produk, pemrograman, dan hal-hal teknis lainnya. Sementara, untuk menjadi owner dalam bisnis online diperlukan berbagai pengetahuan dan keahlian yang cukup untuk menjalankan bisnisnya.

Walaupun pada kenyataannya, banyak juga para pelaku bisnis online yang menggunakan jasa orang lain untuk mengerjakan hal-hal teknis tersebut. Namun, tentunya untuk melakukannya dibutuhkan modal yang lumayan banyak apalagi jika skala bisnisnya cukup besar.

Jadi, baik reseller dan affiliate sama-sama tidak membutuhkan keahlian khusus untuk memulainya, sehingga semua orang yang belum memiliki pengalaman apa pun bisa melakukannya.

  1. Sebagai Media Belajar yang Menghasilkan Keuntungan

Keuntungan reseller vs affiliate  yang berikutnya yaitu sama-sama bisa dijadikan sebagai media belajar bagi para pemula yang belum memiliki pengalaman dalam bidang bisnis online.

Baik menjadi reseller maupun affiliate bisa dijadikan sebagai wadah, untuk mendapatkan pengalaman baru dan juga sebagai tempat mencari penghasilan tambahan.

Dengan menjadi reseller dan affiliate, seseorang bisa mulai mempelajari berbagai ilmu internet marketing secara gratis tanpa perlu ikut seminar. Dari hal-hal yang dipelajari selama menjadi reseller dan affiliate, seseorang bisa belajar bagaimana cara menjalin hubungan dengan pelanggan hingga cara mempengaruhi keputusan pelanggan.

  1. Bisa Dijadikan Sebagai Pekerjaan Sampingan

Baik reseller maupun affiliate, keduanya sama-sama bisa dijadikan sebagai pekerjaan sampingan yang cukup menjanjikan. Jadi, semua orang bisa menjalankan pekerjaan ini, baik yang sudah memiliki pekerjaan tetap maupun ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan pemasukan tambahan.

  1. Mudah Dijalankan

Keuntungan reseller vs affiliate berikutnya berhubungan dengan tugas dan cara kerjanya. Baik reseller maupun affiliate bisa dijalankan dengan mudah karena memiliki sistem kerja yang simpel.

Dengan menjadi affiliate atau reseller seseorang tidak perlu memusingkan tugas-tugas yang rumit dan menguras pikiran. Tugas para affiliate dan reseller hanya melakukan promosi dan mendapatkan pelanggan, setelah itu komisi akan mereka dapatkan.

Namun, bukan berarti tidak perlu belajar banyak tentang strategi marketing, seorang reseller dan affiliate juga perlu menyusun strategi marketing secara bertahap. Sesuai apa yang mereka pelajari agar sukses meraup komisi sebanyak-banyaknya

  1. Potensi Keuntungannya Cukup Besar

Penghasilan affiliate  dan reseller tidak terbatas, sehingga semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh komisi sebesar-besarnya. Memang dalam praktiknya pekerjaan tersebut tidak bisa dilakukan dengan mudah.

Untuk mendapatkan komisi dalam jumlah besar, seorang reseller dan affiliate harus pintar menggaet pelanggan agar mau membeli produk yang mereka tawarkan. Untuk itu, keduanya harus belajar banyak tentang bagaimana cara mempengaruhi pelanggan dan cara melakukan promosi yang jitu.

  1. Tanpa Memerlukan Modal yang Besar

Keuntungan reseller vs affiliate berikut ini berkaitan dengan modal, baik affiliate maupun reseller sebenarnya tidak membutuhkan modal dalam jumlah besar. Tapi, bedanya reseller perlu mengeluarkan uang untuk membeli barang dari supplier sebelum dikirim ke pelanggan.

Sementara untuk para affiliate mereka tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun, karena tugas mereka hanya mengarah pelanggan agar membeli suatu barang melalui link yang mereka bagikan.

Mengenal Reseller dan Affiliate dalam Bisnis Online

Bisnis online menjadi salah satu bidang usaha yang memiliki prospek cerah di masa mendatang, oleh karena itu semakin banyak orang yang mulai menggeluti bisnis online ini. Selain, terbuka untuk siapa pun bisnis online seperti reseller dan affiliate juga mudah dijalankan bahkan oleh pemula sekalipun.

Secara garis besar menjadi reseller dan affiliate bisa dilakukan oleh semua orang tanpa memandang ijazah, usia, pengalaman, serta kelas sosial. Semua orang memiliki peluang yang sama dalam menggeluti bidang ini jadi bukan hal yang mustahil, untuk memulai menjalaninya meskipun belum memiliki pengalaman sama sekali.

Menjadi seorang reseller atau affiliate juga bisa dimanfaatkan sebagai proses pembelajaran, sebelum benar-benar menekuni bisnis online. Menjadi seorang reseller atau affiliate bisa menjadi langkah awal untuk mematangkan diri dan mengetahui bagaimana cara menarik pelanggan.

Keuntungan reseller vs affiliate yang paling menarik yaitu tidak memerlukan modal yang besar, bahkan untuk menjadi affiliate bisa dilakukan tanpa memerlukan modal sepeserpun. Modal utama dalam pekerjaan ini hanya niat dan kesungguh-sungguhan serta rasa ingin belajar yang tinggi.

Hanya dengan berbekal modal sederhana tersebut seseorang bisa menjadi seorang reseller dan affiliate yang sukses. Namun, untuk mewujudkannya perlu melewati berbagai proses dan rintangan karena setiap pekerjaan pasti ada saja kendalanya.

Perbedaan Affiliate vs Reseller

Banyak orang yang menganggap bahwa affiliate dan reseller merupakan pekerjaan yang serupa. Padahal keduanya agak sedikit berbeda.

Perbedaan affiliate dan reseller terletak dari cara kerjanya yang mana keduanya memiliki sistem yang sedikit berbeda, meskipun sama-sama menawarkan keuntungan dalam bentuk komisi.

Namun, untuk persamaan affiliate dan reseller, yaitu sama-sama bagian dari internet marketing yang merupakan salah satu strategi paling sering digunakan pada sebuah bisnis masa kini. Sistem pemasaran melalui affiliate dan reseller juga menjadi salah satu metode pemasaran digital yang sedang banyak berkembang.

Berikut ini penjelasan selengkapnya tentang pengertian dan perbedaan affiliate dan reseller:

  • Pengertian Affiliate

Affiliate marketer adalah seseorang yang menawarkan produk tanpa syarat apa pun yang akan diberikan imbal hasil, jika berhasil membuat pelanggan membeli produk tersebut.

Untuk menjadi affiliate marketer seseorang diharuskan untuk mendaftar sebagai member, tanpa harus membeli atau memiliki produk yang akan dipasarkan. Ketika orang tersebut berhasil mengarah pelanggan melakukan pembelian maka dia akan mendapatkan komisi. Besaran komisi  yang biasanya didapatkan oleh seorang affiliate marketer mulai dari 15 persen hingga 50 persen.

Berikut ini alur kerja para affiliate marketer:

Memberikan link pembelian produk kepada calon pelanggan – pelanggan melakukan transaksi – pelanggan melakukan konfirmasi transaksi – kemudian mereka akan mendapatkan komisi dari transaksi penjualan yang berhasil

Untuk menarik calon pelanggan biasanya affiliate marketer diharuskan membuat review terkait produk yang ditawarkan. Jadi, mereka tidak hanya fokus terhadap komisi saja dan harus mempelajari banyak hal terutama dalam menjalin hubungan dengan calon pelanggan.

  • Pengertian Reseller

Reseller adalah orang yang membeli barang atau produk dengan tujuan untuk menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang didapatkan oleh seorang reseller sangat bervariasi, biasanya di kisaran 30 persen hingga 80 persen.

Potensi keuntungannya memang lebih besar dari affiliate, namun untuk menjadi reseller perlu menyediakan modal yang tidak terlalu besar untuk membeli produk dari supplier.

Berikut ini alur kerja para reseller:

Membeli produk dari supplier – pelanggan melakukan transaksi pembelian – reseller mengirim produk ke pelanggan – reseller mendapatkan keuntungan

Sebenarnya pekerjaan menjadi seorang reseller bukanlah hal yang sulit dan hampir sama mudahnya dengan affiliate. Keuntungan  reseller vs affiliate sebenarnya juga tidak terlalu berbeda dan sama-sama mudah dijalankan.

Jenis-jenis Afiliasi dalam Dunia Affiliate Marketing

Berbeda dengan reseller, affiliate terdiri dari beberapa jenis yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan bisnis. Berikut ini beberapa jenis affiliate secara umum harus diketahui:

  1. Influencer

Jenis afiliasi yang akan dibahas pertama yaitu influencer yang merupakan seseorang dengan kemampuan yang kuat, untuk mempengaruhi  keputusan orang lain dalam melakukan  pembelian suatu produk atau jasa.

Para influencer memiliki banyak (ratusan ribu hingga jutaan) pengikut yang loyal di media sosial,  seorang influencer bisa dengan mudah mempengaruhi pengikutnya. Agar tertarik membeli atau bahkan mempromosikan produk yang mereka tawarkan.

Contoh kalangan yang bisa disebut sebagai influencer diantaranya seperti selebriti, pakar atau ahli, dan pengguna sosial media yang memiliki banyak pengikut di media sosialnya.

  1. Blogger

Jenis afiliasi berikutnya adalah blogger, blogger dapat meningkatkan konversi penjualan dari suatu produk atau jasa yang mereka tawarkan.

Blogger merupakan salah satu strategi pemasaran yang bisa membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan. Karena pada umumnya seorang blogger melakukan uji coba produk (barang atau jasa) lalu membagikan pengalamannya saat menggunakan produk tersebut.

Tidak hanya itu, sebagian orang lebih percaya terhadap blogger dibandingkan dengan influencer karena pada umumnya blogger, mempunyai lebih banyak pengetahuan dan pemahaman mengenai produk dan jasa yang mereka tawarkan.

  1. Media Massa

Jenis afiliasi yang terakhir adalah media massa, melalui media massa sebuah produk dapat meningkatkan brand awareness. Namun, biaya yang dikeluarkan terbilang jauh lebih mahal dibandingkan dengan jenis afiliasi lainnya, sehingga jarang digunakan.

Bagaimana Sistem Kerja Affiliate?

Ketika seseorang ingin menjadi seorang affiliate marketer, mereka harus mendaftarkan diri ke suatu perusahaan yang membuka pendaftaran affiliate marketer. Setelah menjadi member atau anggotanya, mereka dapat mempromosikan produk melalui berbagai platform, baik media sosial seperti Instagram, Facebook, atau melalui website maupun blog,

Atau bisa juga mempromosikannya ke berbagai forum online yang relevan. Nah, saat terjadi pembelian melalui link afiliasi yang mereka promosikan, maka orang tersebut akan mendapatkan komisi sesuai kesepakatan di awal.

Komisi yang didapatkan oleh setiap affiliate marketer sangat bervariasi, tergantung dengan produk dan brand yang ditawarkan. Berikut ini cara kerja para affiliate marketer profesional yang sudah berpengalaman dalam mendapatkan banyak pelanggan:

  1. Mempelajari Produk

Pasti sudah tidak asing dengan pepatah tak kenal maka tak sayang, supaya bisa mempromosikan produk dengan baik. Tentunya seorang affiliate marketer harus mengenali dan mempelajari segala informasi yang ada tentang produk tersebut. Dengan begitu mereka dapat menonjol keunggulan dan keuntungan menggunakan produk yang ditawarkan.

  1. Memilih Produk yang Sedang Tren

Untuk menjadi affiliate marketer yang sukses harus bisa melihat kondisi pasar, ini berguna agar mereka bisa memilih produk apa yang sedang diminati oleh masyarakat secara general. Dengan begitu, potensi mendapatkan komisi akan semakin terbuka lebar, karena produk yang ditawarkan memiliki banyak peminat dan bisa diterima dengan mudah di masyarakat.

  1. Mempromosikan di Berbagai Platform Media Sosial

Tidak masalah jika tidak memiliki website atau blog untuk mempromosikan produk, karena ada media sosial yang bisa dimanfaatkan secara gratis. Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan berbagai forum online bisa digunakan untuk media promosi tanpa perlu mengeluarkan modal.

  1. Melakukan Uji Coba Produk

Supaya lebih mengenal dan mendalami produk ditawarkan, seorang affiliate marketer perlu mencoba menggunakan produk tersebut. Dengan begitu, mereka dapat menjelaskan produk tersebut secara rinci kepada para calon pelanggan.

Dengan membagi pengalaman pribadi saat menggunakan produk, affiliate marketer bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk tersebut.

  1. Membuat Konten yang Berkualitas

Meskipun seorang affiliate marketer tidak diharuskan memiliki keahlian dalam membuat konten di media sosial. Tapi, mereka perlu mempelajarinya secara bertahap supaya berhasil mendapatkan banyak pelanggan dan komisi.

Konten yang berkualitas tidak hanya harus berisi tentang informasi produk, tapi juga harus berisi informasi yang bermanfaat untuk orang yang membaca atau melihatnya. Dengan begitu konten tersebut tidak terkesan monoton dan terlihat menarik di mata masyarakat, sehingga dapat meningkatkan ketertarikan calon pelanggan terhadap produk tersebut.

keuntungan reseller vs affiliate

Bagaimana Cara Kerja Reseller?

Cara kerja reseller secara garis besar, yaitu dengan membeli produk dari pihak pertama yang bisa berupa produsen, distributor, supplier, atau pihak lainnya lalu menjualnya kembali ke pelanggan. Berikut ini beberapa tahapan cara kerja reseller yang perlu dipahami:

  1. Menentukan Produk

Sebelum menjadi reseller, seseorang harus menentukan produk apa yang nantinya akan dijual terlebih dahulu. Dalam proses pemilihan penentuan produk, perlu melakukan analisis terkait dengan permasalahan, keresahan, dan kebutuhan yang sedang terjadi di pasar.

Dengan memahami ketiga hal tersebut, seorang reseller  bisa memilih produk yang tepat dan bisa memberikan keuntungan secara berkala dalam jangka panjang.

  1. Bekerja Sama dengan Supplier yang Tepat

Fokus utama reseller adalah menjual dan memasarkan produk, maka mereka harus memilih supplier yang tepat dan terpercaya. Selain itu, mereka juga harus membangun kerja sama yang baik dengan pihak supplier agar tercipta hubungan kerja yang kondusif.

Memilih supplier dari pihak pertama berupa produsen atau distributor jauh lebih rendah risiko, bila dibandingkan menjadi seorang dropshipper. Itulah mengapa menjadi reseller lebih aman dari risiko habisnya stok ketika ada pelanggan yang ingin melakukan pembelian.

Saat melakukan bekerja sama dengan supplier, sebaiknya jangan hanya dengan satu  supplier saja untuk meminimalisir terjadinya risiko bisnis yang tidak terduga. Pasalnya, ada kalanya supplier kehabisan stok produk karena kendala tertentu. Saat hal tersebut terjadi ada alternatif supplier lain yang bisa dijadikan penyelamat.

Maka, perlu untuk mengetahui detail produk di setiap gudangn dengan aplikasi inventory yang sangat membantu bisnis ini.

  1. Melakukan Pemasaran

Tugas utama reseller yaitu memasarkan produk yang dijual kepada masyarakat, melalui berbagai cara. Saat ini, cara yang paling sering digunakan  yaitu melakukan pemasaran dengan melalui media sosial dan platform e-commerce.

Jika, ingin memperoleh peluang yang lebih besar sebaiknya memanfaatkan fitur sosial media ads, contohnya seperti Facebook Ads, Instagram Ads, TikTok Ads, dan lainnya. Bila perlu cobalah pasarkan produk dengan menggunakan data demografi dan psikografi dari target pelanggan yang dituju.

  1. Membangun Hubungan Baik dengan Pelanggan

Karena pekerjaan reseller berhubungan langsung dengan pelanggan, maka mereka harus membangun hubungan baik dengan para pelanggan. Caranya dengan berkomunikasi dengan baik dan memberikan penjelasan seputar produk dengan kalimat yang ramah.

Ketika pelanggan mendapatkan pengalaman pelayanan yang ramah, biasanya sebagian besar dari mereka akan melakukan pembelian ulang karena merasa puas. Oleh karena itu, penting sekali membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.

Bagaimana tertarik menjadi reseller atau affiliate marketer? Dari pembahasan kali ini bisa diketahui bahwa keuntungan reseller vs affiliate sebenarnya tidak jauh berbeda. Buat tagihan untuk para customer Anda secara praktis dengan aplikasi invoice Mekari Jurnal.

Kategori : Business Management
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!

Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!

Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
WhatsApp Hubungi Kami