Global Supply Chain: Manfaat, Komponen, dan Pemanfaatan Teknologi Modern Tahukah Anda bahwa rangkaian proses supply chain tidak hanya bekerja dalam satu entitas bisnis saja, namun dalam konteks yang lebih luas dapat menjadi sebuah sistem yang saling terintegrasi secara global? Konteks ini mengacu kepada sebuah istilah yang dikenal dengan global supply chain. Ini merupakan sebuah sistem yang menggerakkan bisnis tidak hanya di satu tempat, namun hingga di berbagai negara. Misalnya, seperti sebuah perusahaan yang memenuhi bahan baku dari Indonesia, memproduksi dan menyimpannya di Cina, serta mendistribusikan dan menjualnya di seluruh area di benua Asia. Mungkin kedengarannya cukup panjang dan rumit, namun di sisi lain penerapan ini memiliki keunggulan utama dalam efisiensi biaya operasional. Simak penjelasan selengkapnya dalam Blog by Mekari Jurnal berikut ini! Apa itu Global Supply Chain? Global supply chain adalah sebuah sistem yang menjalankan operasional bisnis, mulai dari pengadaan, produksi, penyimpanan, hingga pendistribusian barang yang terletak di berbagai titik di beberapa negara. Oleh karena melibatkan penyedia, perakitan, dan pertukaran informasi antar negara, konsep ini juga berkaitan dengan cross-border organization. Penerapan model yang melibatkan berbagai negara ke dalam satu alur bertujuan untuk mengoptimalkan responsivitas terhadap permintaan pasar secara global. Lebih lanjut, salah satu target dari sistem global supply chain adalah efisiensi biaya. Tujuan dan Manfaat Konsep Global Supply Chain bagi Bisnis Salah satu tujuan terbesar dari sebuah perusahaan multinasional adalah demi memenuhi permintaan pasar secara global. Untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang luas, perusahaan harus meningkatkan responsivitasnya dengan penetrasi langsung ke masing-masing negara. Oleh sebab itu, perencanaan menjadi kunci untuk menyusun skema bagaimana pemenuhan bahan baku, efisiensi produksi, dan pendistribusian dapat berjalan dengan tepat waktu. Melalui penerapan konsep global supply chain, perusahaan mampu merasakan tiga manfaat, yaitu optimalisasi proses, efisiensi biaya, dan peningkatan akses ke pasar. 1. Optimalisasi Proses Perusahaan dapat mengoptimalkan proses pengelolaan pasokan mulai dari pengadaan, produksi, dan distribusi. Salah satu aspek yang mendukung terjadinya hal ini adalah dengan memanfaatkan keahlian dan sumber daya yang ada di berbagai belahan dunia. Dengan mendistribusikan berbagai tahap produksi ke lokasi yang paling efisien, perusahaan mampu mempercepat alur kerja, mengurangi waktu produksi, dan meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan. Contohnya, ketika pada proses R&D pada negara dengan keahlian yang tinggi dalam segi inovasi, dan produksi massal pada negara dengan biaya tenaga kerja yang terjangkau. 2. Efisiensi Biaya Salah satu aspek pertama yang menjadi fokus dalam memangkas biaya adalah dengan menemukan wilayah dengan biaya produksi yang rendah dan pemenuhan bahan baku yang optimal. Tentunya, hal ini tidak melupakan kualitas yang harus dipertahankan. Melalui cara ini, perusahaan dapat mengurangi biaya bahan baku dan tenaga kerja, serta memanfaatkan skala ekonomi. Selain itu, penggunaan teknologi dan sistem logistik canggih dapat meminimalkan biaya operasional dan penyimpanan. Misalnya, memproduksi barang di negara dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan, sehingga menguntungkan perusahaan dan memungkinkan penurunan harga jual. Simak lebih lanjut: Mengenal Lebih Dekat Persediaan Bahan Baku 3. Peningkatan Akses Pasar Adanya pemerataan produksi dan distribusi, perusahaan mampu memperluas jangkauan pasar mereka secara signifikan. Akses yang tidak terbatas ke pasar internasional memberikan perusahaan peluang untuk penetrasi produk mereka ke konsumen di seluruh dunia. Hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan pangsa pasar dan potensi pendapatan. Di sisi lain, strategi distribusi melalui jaringan distribusi internasional dapat mempengaruhi responsivitas perusahaan terhadap tren pasar global dan memperluas basis pelanggan mereka. Tantangan dalam Ruang Global Supply Chain Salah satu fondasi dalam menerapkan global supply chain yang kuat adalah perencanaan yang kuat, baik itu proses maupun keuangan. Jika bisnis Anda tidak memiliki cukup modal kerja dan tidak dapat membayar infrastrukturnya sendiri, bisnis Anda mungkin tidak akan bertahan lama. Masih terdapat beberapa tantangan yang perlu Anda hadapi ketika menerapkan konsep global supply chain untuk pertama kalinya, yaitu: 1. Kurangnya Ketersediaan Peralatan Pada beberapa wilayah tertentu, diperlukan mesin dan peralatan khusus agar pengelolaan rantai pasokan berjalan secara semestinya. Namun, ada kemungkinan bahwa di wilayah tersebut terjadi kelangkaan peralatan. Hal ini jika ditemukan solusinya dengan cepat dapat menghambat jadwal produksi, memperlambat logistik, dan meningkatkan biaya operasional. Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan berinvestasi terhadap peralatan yang dapat menopang alur rantai pasokan, ditambah dengan perencanaan penyimpanan untuk stok barang di gudang. 2. Kondisi Geopolitik Sistem rantai pasokan yang dilakukan antar negara tentu akan dipengaruhi oleh kondisi geopolitik di negara tertentu. Ketidakstabilan politik, pembatasan perdagangan, dan ketegangan diplomatik dapat mengganggu rantai pasokan yang mengarah ke penundaan pemenuhan barang. Adanya disrupsi SCM menyebabkan tingkat permintaan pasar yang sulit diprediksi, membengkaknya biaya operasional, serta perubahan rute perdagangan. Maka dari itu, perusahaan perlu membentuk divisi manajemen risiko untuk dapat mengembangkan rencana darurat pada wilayah-wilayah tersebut. 3. Keterbatasan Tenaga Kerja Tenaga kerja juga perlu maintain dengan baik mulai karena merupakan komponen yang cukup penting dalam management supply chain. Pada beberapa wilayah tertentu, kemungkinan untuk menemukan tenaga kerja yang terampil menjadi tantangan, sehingga perlu ditingkatkan melalui program pelatihan terlebih dahulu. Di sisi lain, terkadang hak yang terpenuhi dengan baik oleh pihak manajemen menjadi faktor utama perselisihan dan pemogokan tenaga kerja. Kendala tenaga kerja ini dapat menyebabkan keterlambatan produksi, masalah kualitas, dan peningkatan biaya. Contoh Sistem Global Supply Chain dalam Sirkulasi Bisnis Saat Ini 1. Pada Industri Retail Industri retail merupakan salah satu industri yang paling cepat berkembang semenjak pandemi Covid berlangsung di dunia. Perusahaan-perusahaan pada industri retail mampu beradaptasi dengan menciptakan sistem yang dapat terus berjalan ketika kondisi global tidak memungkinkan untuk menjalankan operasional bisnis dengan normal. Salah satu konsep yang mereka terapkan adalah global supply chain, contoh-contoh perusahaan yang menerapkannya seperti Amazon. Amazon dapat memanfaatkan jaringan dari pihak ketiga ataupun dari pemasok langsung. Dari mereka, Amazon mengoperasikan pusat hub fulfillment dan distribusi di seluruh dunia. Dari sini, mereka akan menjual produknya melalui platform daring yang untuk bagian pengirimannya akan dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak ketiga atau pusat pengiriman Amazon yang terdapat pada negara pemesan berada. Simak lebih lanjut: Memahami Fulfillment dalam Bisnis 2. Pada Industri Otomotif Industri otomotif merupakan sebuah industri yang menerapkan konsep global supply chain dalam operasional sehari-harinya. Salah satu contohnya adalah perusahaan BMW asal Jerman yang memasok produk otomotifnya hingga keseluruh dunia. Dalam proses produksi misalnya, mereka mungkin membangun mesin-mesin kendaraan dari negara asalnya yaitu Jerman karena terkenal dengan kualitasnya yang bagus. Kemudian, untuk berbagai komponen untuk kebutuhan perakitan bisa didapatkan dari negara yangm menyuplai komponen elektronik dengan kualitas baik namun harga lebih terjangkau seperti Jepang atau Cina. BMW sendiri memiliki pabrik produksi di beberapa negara selain Jerman, seperti di Amerika, Cina, dan Afrika Selatan. Ini bertujuan agar dapat memenuhi permintaan pasar regional dan global dengan lebih efektif. Pemanfaatan AI dan Otomasi untuk Manajemen Supply Chain yang Lebih Luas Global supply chain merupakan sebuah konsep yang menarik untuk diterapkan dalam perusahaan yang ingin melakukan ekspansi ke pasar internasional. Namun, dalam perjalanannya, masih banyak tantangan yang perlu dihadapi agar pengelolaannya berjalan efektif. Tantangan tersebut mencakup konflik geopolitik, krisis ekonomi, hingga perbedaan kebijakan. Adanya gangguan ini menjadi salah satu faktor penyebab penundaan, peningkatan biaya, dan kerentanan sistem rantai pasokan yang ada. Untuk itu, terdapat beberapa solusi yang bisa perusahaan terapkan dalam mempertahankan global supply chain dalam jangka panjang, seperti: 1. Meningkatkan Ketahanan Rantai Pasokan dengan AI Teknologi AI sangat penting untuk meningkatkan ketahanan rantai pasokan. Teknologi ini membantu perusahaan dengan cepat mengidentifikasi dan melibatkan pemasok alternatif selama gangguan yang tidak terduga. Dengan menggunakan AI, bisnis dapat secara efisien melakukan pra-kualifikasi pemasok dan mengamankan sumber cadangan, yang sangat penting selama krisis untuk menjaga rantai pasokan tetap utuh dan responsif. 2. Merevolusi Metode Forecasting dan Pengoptimalan dengan Machine Learning Machine Learning (ML), salah satu cabang AI, mengubah cara perusahaan memperkirakan hasil dan mengoptimalkan operasi rantai pasokan. Algoritma ML menganalisis kumpulan data besar, mengungkap wawasan yang mungkin terlewatkan oleh analisis manusia. Analisis yang disempurnakan ini meningkatkan efisiensi rantai pasokan, memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi tren pasar, perubahan permintaan, dan potensi gangguan dengan lebih baik, sehingga memungkinkan penyesuaian strategi yang lebih proaktif. 3. AI dalam Mendeteksi dan Mitigasi Risiko AI juga memainkan peran penting dalam deteksi dan manajemen risiko dalam rantai pasokan. AI memungkinkan perusahaan untuk memetakan jaringan pasokan mereka secara terperinci, menentukan pemasok sumber tunggal yang penting, vendor yang saling terhubung, dan potensi kekurangan material. Wawasan terperinci ini membantu bisnis mengidentifikasi dan mengatasi risiko sebelum meningkat, sehingga memungkinkan mereka untuk mendiversifikasi strategi sumber dan mengurangi kerentanan mereka terhadap perubahan dan gangguan pasar global. Simak lebih lanjut: Perkembangan Teknologi AI Dalam Dunia Akuntansi Integrasi dalam Supply Chain Management Mekari Jurnal Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat kita ketahui bahwa penerapan global supply chain dalam sebuah perusahaan merupakan suatu proses yang cukup kompleks dan panjang. Diperlukan modal, inovasi, dan pemantauan secara berkala agar dapat berjalan dengan efektif untuk jangka panjang. Umumnya, konsep ini umum dapat ditemukan pada perusahaan multinasional dalam skala menengah atau enterprise. Semakin besar skala bisnis yang Anda perlu kelola, maka akan semakin kompleks pengelolaan datanya. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa menunjang pekerjaan ini dengan menggunakan software akuntansi yang terintegrasi dengan SCM yaitu Mekari Jurnal. Melalui fitur SCM yang terdapat pada Mekari Jurnal, Anda akan mendapatkan visibilitas secara menyeluruh mengenai bagaimana supply chain Anda bergerak secara transparan hanya dalam satu dashboard. Anda juga dapat mengatur pengeluaran biaya secara lebih mudah karena sistem otomatis yang terhubung secara langsung dari manejemen SCM ke sistem akuntansi Mekari Jurnal. Selain itu, fitur teknologi AI dalam Airene mampu menganalisis data keuangan untuk memperkirakan dan menambah wawasan seputar keuangan, termasuk kebutuhan untuk supply chain, dalam laporan laba-rugi dan arus kas. Masih banyak fitur-fitur lainnya dalam Mekari Jurnal yang dapat membantu Anda dalam mengelola bisnis Anda dalam menerapkan global supply chain. Coba gratis sekarang dengan mendaftarkan bisnis Anda untuk pertama kalinya, semoga ini dapat membantu! Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: American Express, “What Is a Global Supply Chain?”. HBR, “Global Supply Chains in a Post-Pandemic World”.