Memahami Alur Supply Chain: Dari Awal hingga Akhir untuk Bisnis Manufaktur dan Pabrik Alur mengacu kepada serangkaian proses yang saling terhubung untuk menciptakan sebuah sistem yang utuh, termasuk alur dalam supply chain. Implementasi alur yang ideal adalah ketika rantai pasokan dapat berjalan dengan lancar, mereduksi biaya dan waktu tunggu, serta memaksimalkan rasio pendapatan. Bagi perusahaan yang gagal dalam mengelola hal tersebut tentu akan berdampak kepada berkurangnya laba bersih dan malah terjadi pembengkakan biaya yang besar. Jika Anda ingin mempertahankan pengelolaan alur supply chain yang stabil, simak penjelasannya berikut ini. Pengertian dan Apa Itu Alur Supply Chain Aliran rantai pasokan mengacu pada pergerakan material, informasi, dan sumber daya keuangan yang lancar melalui jaringan entitas yang saling terhubung, dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi ke pelanggan akhir. Aliran ini mencakup seluruh proses perolehan bahan baku, pembuatan produk, pengelolaan inventaris, pendistribusian barang, dan pada akhirnya pemenuhan pesanan pelanggan. Aliran yang efisien dalam rantai pasokan memastikan bahwa sumber daya dimanfaatkan secara efektif, produksi memenuhi permintaan, dan produk sampai ke konsumen tepat waktu. Faktor-faktor ini kemudian dapat berdampak dalam meminimalkan biaya dan memaksimalkan nilai di seluruh jaringan pasokan. Contoh Alur Stok Barang dari Awal untuk Bisnis Manufaktur Berdasarkan diagram alur supply chain di atas, dapat terlihat bahwa secara umum rantai akan dimulai dari pengadaan bahan baku hingga bagian akhir ketika barang jadi sampai ke tangan pelanggan. Tahapannya kurang lebih adalah: 1. Pengadaan Bahan Mentah (Raw Material) Pasokan bisnis akan memulai perjalanannya melalui pengumpulan bahan mentah terlebih dahulu. Bahan yang dibutuhkan akan menyesuaikan dengan kebutuhan industrin dan pembuatan barang jadi. Melakukan tahap research atau riset lebih dalam penting agar dapat menemukan bahan mentah yang berkualitas, lokasi yang terjangkau, dan biaya yang kompetitif sebagai dasar pembuatan barang jadi Anda. Simak Lebih Lanjut: Raw Material Inventory: Manfaat, Rumus, dan Contoh Perhitungan 2. Memasok Material ke Produsen Selanjutnya, sumber bahan baku yang sudah ditemukan dan telah sesuai dengan standar perusahaan akan diangkut ke produsen. Tahapan ini akan berkaitan dengan komponen-komponen penting supply chain seperti pengemasan, transportasi, dan pergudangan. Hal yang menjadi perhatian utama pada tahap ini adalah tingkat keamanan dan waktu pengiriman. Ini penting karena semakin lama bahan baku berada dalam tahap pengiriman, akan semakin berkurang nilai ekonomisnya. 3. Tahap Produksi Produsen akan memulai tahap produksi dengan menyusun perencanaan produksi berdasarkan data permintaan, ketersediaan bahan baku, serta kuantitas produksi. Kemudian, pada proses produksi dimulai, mereka akan menentukan metode produksinya, apakah MTO, MTS, atau ATO. Setelah produksi selesai, selanjutnya produsen akan melanjutkan ke tahap pengujian dan quality control, apakah produk sudah sesuai dengan standar perusahaan atau belum. Barang jadi yang sudah melalui tahap quality qontrol kemudian akan dikelola oleh pihak gudang untuk disimpan dengan baik. Di sini, manajemen invetaris harus berjalan secara optimal mulai dari penempatan tata letak barang, sinkronisasi informasi dengan database, hingga pemeliharaan ruangan. 4. Pengemasan dan Distribusi Terdapat dua metode yang bisa perusahaan lakukan dalam tahap ini, apakah distribusi barang jadi dikirim ke gudang penyimpanan atau langsung ke konsumen. Jika dikirim ke gudang penyimpanan, ini terjadi karena bangunan pabrik terpisah dengan bangunan gudang yang mungkin akan terbagi ke beberapa titik penjualan barang. Kedua, barang jadi akan dikemas dan diangkut ke pihak ketiga atau ritel yang kemudian akan dijual langsung ke konsumen. Pemenuhan pesanan harus efektif karena akan berkaitan dengan tingkat kepuasan pelanggan. 5. Fase Ritel Produk barang jadi yang didistribusikan ke pihak ketiga biasanya akan masuk ke bagian retail atau pengecer. Dalam fase ini, mereka akan mengelola inventaris, memajang produk, dan menangani transaksi penjualan secara langsung. Mereka juga menyajikan layanan dan dukungan aftersales untuk memastikan bahwa kepuasan pelanggan sudah terpenuhi dengan baik. 6. Konsumsi Pelanggan Tahapan ini adalah bagian ketika pelanggan memutuskan apakah membeli produk atau tidak. Keputusan pada bagian ini akan mempengaruhi seluruh alur supply chain, mulai dari volume permintaan, kepuasan pemakaian, dan kepuasan pemenuhan pesanan. Aliran informasi ini kemudian akan dimanfaatkan oleh manajemen untuk menyesuaikan produksi, meningkatkan produk, dan menyempurnakan strategi rantai pasokan. Artinya, umpan balik dan pola karakteristik pembelian pelanggan memiliki pengaruh yang cukup besar pada alur supply chain di periode selanjutnya. Studi Kasus Alur Supply Chain Terhadap Industri Untuk memudahkan Anda dalam memahami bagaimana alur supply chain bekerja dengan baik dalam sebuah industri, berikut sedikit gambarannya untuk Anda. 1. Sektor Industri Otomotif Bagian Pengadaan Pada tahap pengadaan, industri otomotif bergantung pada bahan baku dasar seperti baja, plastik, kaca, dan aluminium. Perusahaan akan mendapatkan bahan-bahan ini dari pemasok global yang sudah menjalin mitra bisnis berdasarkan hasil riset mendalam baik dari sisi kualitas, harga, dan biaya distribusi. Dalam menangani materialnya, bahan baku akan dikelompokkan berdasarkan jenis dan metode produksinya. Contoh saja, seperti gulungan baja akan dikirim ke fasilitas pencetakan, plastik untuk kebutuhan interior, dan karet untuk ban. Bagian Manufaktur Selanjutnya, memasukin tahap produksi, manajer akan melakukan perencanaan produksi di mana akan menjadwalkan jalur perakitan untuk pembuatan kendaraan. Beberapa proses yang terjadi dalam tahap manufaktur otomotif, mencakup stamping, pengecatan, pengelasan, dan perakitan akhir. Selanjutnya, ada tenaga ahli yang aktif melakukan pemeriksaan dan pengujian kualitas apakah sudah memenuhi standar perusahaan dan keselamatan. Bagian Penyimpanan Inventaris Pada bagian ini, dilakukan proses pengelolaan penyimpanan barang perusahaan, mulai dari bahan baku seperti suku cadang, work in progress, maupun bentuk akhir yaitu mobil. Bagian ini juga menyesuaikan dengan kebutuhan penjualan, apakah untuk barang jadinya akan disimpan dalam gudang pabrik, atau langsung didistribusikan ke gudang distributor perusahaan di setiap titik penjualan. Sebagai produsen, penting untuk dapat mengelola bagian ini dengan tujuan untuk menghindari produksi berlebih dan memastikan pengiriman tepat waktu. Fase Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Kendaraan yang sudah jadi kemudian akan masuk ke tahap pemasaran dari masing-masing jaringan dealership. Pada bagian ini, pihak dealer akan bertugas dalam menangani pemasaran, penjualan, hingga dukungan aftersales. Aftersales penting untuk mengetahui karakteristik pembelian dari masing-masing pelanggan di dunia. Sekaligus mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan, seperti fitur, harga, dan customer support. 2. Sektor Industri Tekstil Produksi Bahan Baku Dan Pemasok Pada industri tekstil, pengadaan bahan baku umumnya akan berkaitan dengan berbagai serat benang seperti wol, katun, poliester, dan nilon. Pabrik dapat mendapatkan material bisa dari sumber produksinya, misalnya kapan yang dipanen di ladang, wol dari peternakan domba, dan serat sintetis yang diproduksi di pabrik kimia. Pihak pabrik dan produsen bahan baku akan berkoordinasi untuk menentukan kebutuhan produksi, metode pengiriman, serta titik pengirimannya. Bagian Manufaktur Serat-serat yang sudah sampai ke pabrik kemudian akan masuk ke proses pengolahan menjadi benang atau kain. Metode produksi yang akan manajer jadwalkan mulai dari pemintalan, penenunan, dan pewarnaan. Pada pabrik dengan skala besar, biasanya akan menggunakan metode make to stock (MTS), sedangkan pada pabrik berkala kecil dan menengah biasanya melalui metode make to order (MTO). Bagian pengujian nantinya akan memeriksa apakah kain sudah memenuhi standar dalam segi daya tahan, unsur warna, dan tekstur. Manajemen Inventaris Kain dan produk tekstil lainnya yang sudah melalui tahap pengujian kemudian akan disimpan dengan baik dalam ruangan penyimpanan. Penyimpanan perlu melalui pemeliharaan yang rutin, mulai dari suhu ruangan, kebersihan, serta ventilasi udara agar kain tidak mudah rusak. Bagian Distribusi dan Logistik Produk dari penyimpanan gudang kemudian akan diangkut ke pusat distribusi untuk dikemas dengan baik untuk memenuhi permintaan pasar. Fase Ritel Barang tekstil akan dijual secara terbuka dari berbagai kanal dan platform, mulai dari toko ritel, pengecer, rumah mode, hingga platform daring dan online shop. Melalui Mekari Jurnal, Mudahkan Pengelolaan Akuntansi dan Supply Chain Secara Seksama Supply chain menjadi salah satu bagian yang perlu mendapatkan perhatian penuh untuk dikelola secara optimal oleh sebuah perusahaan. Barang yang diproduksi dapat menjadi aset yang bernilai dalam sebuah bisnis, sehingga rantai pasokan barang jangan sampai terganggu atau bahkan berhenti. Perlu ada kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, ini dikarenakan untuk membangun alur supply chain yang optimal tidak hanya mengelola dari aspek produknya saja. Namun, terdapat tiga aspek lainnya yang menjadi komponen utama dalam alur supply chain, yaitu aspek informasi, aspek layanan, dan yang tidak kalah penting adalah aspek keuangan. Lalu, bagaimana cara untuk dapat mengelola seluruh aspek tersebut? Jawabannya adalah dengan menunjang pekerjaan Anda dengan software akuntansi terintegrasi Mekari Jurnal. Melalui Mekari Jurnal, Anda dapat mengambil keputusan bisnis secara lebih tepat karena software ini telah mengintegrasikan akuntansi dengan fitur supply chain management, POS, dan operasional bisnis lainnya. Salah satu contohnya seperti ketika Anda ingin membuat laporan perputaran persediaan untuk mendapat gambaran seputar keluar masuk stok pada periode tertentu. Pada Mekari Jurnal, terdapat fitur pembuatan laporan ini dengan mudah, di mana Anda tinggal mencantumkan data yang berkaitan seperti jumlah stok di awal dan akhir, jumlah stok yang terjual, dan durasi penyimpanan. Setelah Anda berhasil memasukkan seluruh data yang dibutuhkan, Anda akan dapat melihat informasi secara lengkap mengenai produk tersebut, mulai dari tren penjualan, rata-rata stok tersimpan, dan lama penyimpanannya. Anda juga dapat langsung mengunduh laporan tersebut dengan mudah untuk kemudian disimpan dalam database, cukup mudah dan efektif, bukan? Tunggu apalagi? Segera gunakan Mekari Jurnal sekarang juga dan rasakan pertumbuhan bisnis yang semakin cepat! Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: Collection, “Understanding the 4 Flows of the Supply Chain”. Method, “What is supply chain workflow and how do you improve it?”.