Perkembangan Teknologi AI Dalam Dunia Akuntansi Di era digital yang terus berkembang, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi salah satu inovasi paling berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan manusia. AI bukan lagi sekadar konsep dalam film fiksi ilmiah, melainkan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, membantu manusia dalam berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, bisnis, hingga pemerintahan Semenjak awal tahun 2023 ini, dunia sudah disuguhkan dengan berbagai penerapan AI di berbagai macam bidang, salah satunya adalah bidang akuntansi. Penerapan AI pada akuntansi pada dasarnya bukanlah suatu hal yang baru, pasalnya penerapan ini terjadi bertahap mulai dari beberapa pekerjaan akuntansi terlebih dahulu. Lalu, kapan penerapan AI dalam akuntansi mulai terjadi? Apakah AI memberikan pengaruh yang besar terhadap akuntansi dan apa saja? Seperti apa software akuntansi berbasis AI bekerja? Simak selengkapnya dalam artikel berikut! AI Dalam Dunia Akuntansi Sejak awal perkembangan AI pada tahun 1960an, peneliti sudah mulai mencoba untuk menerapkan AI dalam berbagai bidang, salah satunya akuntansi. Namun, pada saat itu teknologi AI masih belum matang. Barulah pada tahun 1990an, AI memungkinkan untuk melakukan untuk seperti mengembangkan dan menganalisis data. Ini cukup untuk bidang akuntansi yang cocok untuk menganalisis data keuangan, mengidentifikasi tren atau pola yang tersembunyi, dan memberikan wawasan bagi para profesional akuntansi. Dalam dunia akuntansi, AI mampu mengotomatiskan tugas-tugas rutin seperti pencatatan transaksi, audit keuangan, dan pelaporan pajak. Dengan bantuan machine learning dan big data analytics, AI dapat menganalisis ribuan hingga jutaan data transaksi dalam waktu singkat, mengidentifikasi pola, serta mendeteksi anomali atau potensi kecurangan (fraud detection). Hal ini membuat proses audit menjadi lebih akurat dan mengurangi risiko kesalahan manusia (human error). Perkembangan AI yang semakin masif memunculkan berbagai jenis kecerdasan yang cocok dalam bidang akuntansi seperti Natural Language Processing (NLP) dan Robotic Processing Automation (RPA). NLP dapat membantu dalam menganalisis dan mengolah dokumen keuangan, seperti laporan tahunan atau laporan keuangan. Sedangkan RPA dapat membantu mengotomatisasi proses pekerjaan yang sama secara terus-menerus seperti pengelolaan faktur, rekonsiliasi bank, atau penggajian. Dalam bidang audit, AI membantu dalam mendeteksi kecurangan atau ketidakberesan dalam data keuangan. Melalui analisis AI yang lebih canggih, sistem dapat menganalisis data secara menyeluruh, mengidentifikasi pola-pola yang mencurigakan, dan memberikan indikasi adanya kecurangan atau risiko tinggi. Perkembangan AI dalam bidang audit memunculkan teknologi terbaru bernama Computer-Assisted Audit Techniques (CAATs). CAATs merupakan teknologi AI untuk membantu menyederhanakan proses audit. Menggunakan teknologi seperti analisis data, pembelajaran mesin, dan AI berbasis aturan, auditor dapat mengotomatisasi tugas-tugas audit, meningkatkan efisiensi, dan mengidentifikasi masalah potensial dengan lebih efektif. Terakhir, AI dapat membantu untuk melakukan forecasting tren ekonomi Dengan menggunakan teknologi Machine Learning, AI dapat digunakan untuk membuat prediksi dan peramalan dalam konteks akuntansi. Lihat beberapa contoh web AI untuk akuntansi disini. Misalnya, teknologi AI dapat membantu dalam meramalkan (forecast) penjualan, mengoptimalkan persediaan barang, atau memprediksi risiko keuangan di masa depan. Dalam hal efisiensi kerja, AI memungkinkan para akuntan untuk lebih fokus pada analisis strategis dan pengambilan keputusan, sementara tugas administratif yang bersifat repetitif dapat diotomatisasi. Peran akuntan pun berkembang dari sekadar pencatat transaksi menjadi analis data yang mampu memberikan wawasan mendalam bagi perusahaan. Contoh Implementasi AI Dalam Akuntansi Banyak perusahaan dari berbagai negara saat ini sudah berlomba-lomba dalam meneliti dan penerapan AI dalam sistem pekerjaan akuntansi dan audit. Sebanyak 22% firma akuntansi mengatakan bahwa AI membantu mereka dalam mengautomasi berbagai tugas dan mengembangkan operasional bisnis. Berbagai terobosan mulai dari era kecerdasan buatan bertemu dengan akuntansi hingga perkembangannya saat ini telah memberikan hasil terobosan yang besar. AI membawa transformasi besar dengan mengotomatiskan tugas-tugas manual, meningkatkan efisiensi, serta mengurangi risiko kesalahan manusia. Berikut sedikit sejarah perkembangan AI dalam akuntansi dan audit melalui implementasinya pada perusahaan besar yang dikenal dengan Big 4 Company, yaitu: Deloitte Perusahaan Deloitte sudah mulai mencoba menerapkan AI dalam ekosistemnya sejak tahun 2016. Pada saat itu, Deloitte bekerjasama dengan Kira Systems untuk mengembangkan sebuah alat kognitif berbasis machine learning yang dirancang untuk membantu proses audit bernama Argus. Semenjak itu, Deloitte terus memantapkan jalannya untuk terus mengembangkan AI dalam bisnisnya. Berikut list AI dalam akuntansi perusahaan Deloitte: Guided Risk Assessment Personal Assistant (GRAPA), sebuah aplikasi yang bekerja untuk membantu auditor dalam membandingkan risiko dari strategi dan metode yang pernah dijalankan. Penerapan AI chatbots yang membantu staf dalam memahami aturan, hukum, standar audit dan akuntansi, dan literatur khusus dengan sukses. Mengembangkan alat analisis suara bernama Behavior and Emotion Analytics Tool (BEAT) berbasis deep learning untuk menganalisis dan interaksi suara. Berbagai teknologi berbasis AI sebagai solusi permasalahan akuntansi seperti Deloitte Signal, Deloitte Optix, Deloitte Connect, dan I-count. Baca Juga: Mengenal KAP Big Four: Perusahaan Impian Anak Akuntansi yang Bergaji Tinggi Ernst & Young Setiap terdapat aturan atau regulasi berkaitan dengan kontrak yang baru, EY memanfaatkan AI berbasis NLP (Natural Language Processing) untuk menganalisis dan memvalidasi berbagai informasi. Kemudian terdapat sebuah alat bernama Helix Anomaly Detector (GLAD) yang mampu mendeteksi jurnal pemasukan yang telah dimanipulasi. AI juga telah membantu EY melalui Fraud Investigation and Dispute Service (FIDS) yang dapat mendeteksi faktur yang meragukan hingga 97%. Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) KPMG bekerjasama dengan Microsoft untuk mengembangkan AI dalam ekosistemnya. Melalui teknologi komputerisasi bernama Watson, KPMG membangun ekosistem AI dalam satu platform tunggal. Sudah banyak teknologi AI yang telah dikembangkan oleh KPMG hingga saat ini, mulai dari sistem untuk menganalisis resiko berbasis pembelajaran data hingga program analisis data perpajakan bernama K-Analyzer. Baca Juga: Pengertian Transformasi Bisnis: Tahapan dan Manfaat Terhadap Bisnis PricewaterhouseCoopers (PwC) Menggunakan Robot Process Automation (RPA), PwC memberikan layanan konsultasi keuangan melalui analisis data dan meninjau neraca saldo klien. PwC cukup menjadi contoh bagaimana sistem akuntansi dapat berdampingan dengan teknologi AI tingkat tinggi. Salah satu contohnya, PwC telah menciptakan robot GL.ai dengan bermitra dengan H2O.ai, sebuah perusahaan Silicon Valley, untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam praktik akuntansi. GL.ai menggunakan teknologi Deep Learning untuk merangsang proses berpikir dan membuat kesimpulan dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh auditor berpengalaman. Selanjutnya, PwC mengembangkan aplikasi AI bernama Cash.ai yang mengotomatiskan audit kas, termasuk saldo kas, rekonsiliasi bank, surat konfirmasi bank, valuta asing, dan kesehatan keuangan bank. Terakhir, PwC menggunakan teknologi bernama Halo yang dapat melakukan analisis secara mendalam berbagai jenis jurnal akuntansi perusahaan. Apakah Pekerjaan Akuntan Tergantikan oleh AI? Menurut Griffin (2019), usaha kecil yang tidak beradaptasi dengan perubahan zaman berisiko tertinggal. Hal ini sama halnya dengan sebuah profesi, penting untuk semua profesi seperti seorang akuntan untuk mengikuti tren pekerjaan agar tetap kompetitif. Banyak riset dan data yang telah menyebutkan bahwa perkembangan AI dapat berdampak pada 300 juta orang yang akan kehilangan pekerjaannya. Namun, berdasarkan pendapat dari 4 firma akuntansi global mengungkapkan dua hal penting terhadap hal ini. Pertama, profesi akuntansi dapat mengubah mindset untuk semakin berinvestasi pada kecerdasan buatan (AI) dan mengintegrasikannya dalam bisnis. Kedua, Big 4 menegaskan bahwa teknologi AI adalah dapat menjadi penentu penting untuk kesuksesan akuntansi di masa depan. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa penerapan AI dalam akuntansi malah memberikan peluang kepada akuntan untuk semakin kompetitif dan produktif di masa depan jika dapat berinteraksi dengannya. Adanya AI dalam pekerjaan seorang akuntan tentunya akan merubah cara mereka bekerja, tapi tidak akan menghilangkan esensi dari inti pekerjaan tersebut. Dampak Implementasi AI dalam Bidang Akuntansi Seperti yang telah dijabarkan di atas, implementasi AI dalam akuntansi memberikan kontribusi yang cukup besar khususnya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Berikut akan terlihat bagaimana suatu pekerjaan dapat berubah karena dampak dari penerapan AI. Trend Analysis AI membantu akuntan dengan mengumpulkan dan menganalisis data untuk menghasilkan hasil prediktif berkualitas tinggi berdasarkan data tersebut dan memberikan nilainya sendiri kepada klien. Secara lebih umum, AI berfokus pada bagaimana analisis data menggunakan teknologi ini dapat mengubah cara pembuatan keputusan bisnis utama. Hal ini dapat temukan dalam software akuntansi Mekari Jurnal yang telah menyediakan fitur analisa secara lebih mendalam menggunakan AI, yaitu Airene. Melalui Airene, didesain khusus untuk dapat memberikan insight seputar tren dan anomali yang dapat mempengaruhi perkembangan bisnis. Selain itu, Anda juga mendapatkan rekomendasi perbaikan dari hasil analisis yang tersaji secara simple sehingga dapat dibaca dan dipahami dengan mudah. Saat ini, Airene sudah tersedia untuk menganalisa laporan secara realtime pada dua laporan keuangan, yaitu laba-rugi dan arus kas. Personalisasi Pengelolaan Keuangan Bisnis Anda dengan Teknologi AI melalui Airene Mekari Jurnal Watch this video on YouTube Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Konsultasi Gratis dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang! Audit Dengan AI Dengan bantuan komputerisasi, kecerdasan buatan dapat lebih mudah memeriksa, menganalisis, dan meringkas data dalam jumlah besar (big data) dengan cepat. Hal ini dapat menghemat waktu auditor dengan menghilangkan kebutuhan untuk menggunakan metode sampling dan mempermudah pekerjaan auditor. Manajemen Risiko Dengan AI Kecerdasan buatan memungkinkan perusahaan mengenali berbagai bentuk data atau angka. Selain itu, kecerdasan buatan dapat menganalisis teks dan menemukan perbedaan untuk mendeteksi penipuan. Baca Juga: Teknologi Konstruksi untuk Tingkatkan Produktivitas Pembuatan Laporan AI memainkan banyak peran dalam sistem regulasi saat ini, seperti mengelola portofolio investasi melalui peraturan dan regulasi dalam suatu organisasi. Melalui algoritma yang telah terinput berbagai perintah, AI dapat melakukan pembuatan laporan secara end-to-end dengan akurat, secara otomatis, dan terhindar dari adanya kesalahan manusia (human error). Rekonsiliasi Vendor Untuk mempermudah pekerjaan, pemrosesan faktur, penjualan, dan informasi biaya dapat diotomatisasi. Selain otomatisasi, AI juga membuka lapangan pekerjaan di kantor akuntan yang dapat menyediakan berbagai pekerjaan bagi orang-orang yang memiliki keterampilan dan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang selalu berubah. Kelebihan dan Kekurangan AI Akuntansi Terdapat etika dan privasi yang perlu menjadi perhatian dalam penggunaan AI pada akuntansi untuk menghindari masalah keamanan data dan perlindungan informasi sensitif. Dalam menggunakan AI juga terdapat output berupa kelebihan dan kekurangan yang harus Anda pahami. Kelebihannya, penerapan AI membantu dalam meningkatkan pemrosesan data, mengurangi risiko human error, dan mampu melakukan analisa mendalam berskala besar dalam waktu cepat. Di sisi lain, kelemahan yang perlu Anda ketahui adalah memerlukan biaya implementasi yang cukup besar di awal dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan AI dalam pekerjaan. Lebih lanjut, berikut rangkuman mengenai kelebihan dan kekurangan dalam penerapan AI dalam bidang akuntansi: Kesimpulan AI dalam dunia akuntansi pada dasarnya merupakan alat yang bertujuan untuk menunjang produktivitas pekerjaan akuntan. Implementasi AI dalam akuntansi telah membawa perubahan besar dalam efisiensi dan akurasi pengelolaan keuangan. Dengan memanfaatkan AI, perusahaan dapat menghemat waktu, mengurangi risiko kesalahan, dan meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data. Meskipun masih ada tantangan dalam penerapannya, AI akan terus menjadi bagian penting dari evolusi profesi akuntansi di masa depan. Dalam konteks perusahaan, AI berfungsi untuk merampingkan alur proses bisnis yang rumit menjadi lebih efektif dan efisien menggunakan perintah algoritma yang canggih. Apakah AI dapat menggantikan pekerjaan seorang akuntan? Tentu saja tidak. Tapi jika pertanyaannya, apakah AI dapat mengubah cara kerja seorang akuntan? Tentu saja iya. Semua orang bebas memiliki opininya masing-masing mengenai hal ini, tentunya kecerdasan buatan tidak akan bisa menggantikan sisi kemanusiaan dan naluriah seorang manusia dalam berpikir. Ambil sisi positif dari keberadaan AI dalam akuntansi untuk membangun inovasi dan kemajuan yang lebih bernilai. Tentu saja, agar pengelolaan akuntansi dan keuangan lebih mudah terkelola dengan cepat dan akurat dapat menggunakan aplikasi akuntansi online berbasis cloud, seperti Mekari Jurnal. Fitur-fitur lengkap dan saling terintegrasi seperti mengurus perpajakan, membuat laporan keuangan, hingga pengelolaan invoice dan stok barang dapat dilakukan hanya dari satu tempat. Jadi tunggu apalagi? Daftarkan perusahaan Anda sekarang juga di Mekari Jurnal dan rasakan perkembangan bisnis Anda meningkat! Baik, Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Konsultasi dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang! Temukan promo dan penawaran menarik melalui kanal resmi informasi kami hanya di Blog by Mekari Jurnal dan media sosial resmi Mekari Jurnal untuk Anda dan perusahaan Anda! Semoga artikel ini bermanfaat! Untuk rangkuman selengkapnya mengenai perkembangan teknologi AI dalam akuntansi, simak infografis berikut untuk memudahkan pemahaman Anda mengenai inovasi teknologi di dunia ilmu akuntansi! Referensi Davenport, T. H., & Ronanki, R. (2018). “Artificial Intelligence for the Real World.” Harvard Business Review, 96(1), 108-116 International Federation of Accountants (IFAC). (2020). The Role of Artificial Intelligence in Accounting and Finance. IFAC Report. Marr, B. (2020). The Future of the Professions: How Technology Will Transform the Work of Human Experts. Oxford University Press. Sun, T., & Vasarhelyi, M. A. (2019). “Audit Analytics and AI in Accounting.” Journal of Information Systems, 33(3), 1-16.