Daftar Isi

Perbedaan antara Supply Chain dan Supply Chain Management

Tayang 14 Mar 2024

Bagi orang awam, terkadang mereka memahami bahwa supply chain dan supply chain management mengacu kepada satu definisi yang sama. Namun, pada dasarnya dua istilah mengacu kepada dua aspek yang berbeda.

Ini dikarenakan keduanya terdiri dari satu kalimat yang sama, yaitu supply chain. Lalu, apasih supply chain itu dan apa perbedaannya dengan supply chain management?

Mengutip dari jurnal Mckinseysupply chain atau rantai pasokan merupakan rangkaian perjalanan yang terhubung tanpa putus mulai dari bahan baku, komponen, barang setengah jadi, hingga barang yang siap akan dijual ke pelanggan.

Supply chain tidak hanya berkaitan dengan bahan dan produk namun juga berbagai pihak yang memiliki kaitan erat dalam perjalanannya, seperti produsen, vendor, manajer, pengecer, dan pengangkut barang.

Bisa dikatakan, supply chain mengacu kepada konsep jaringan perusahaan yang mengatur jalannya pasokan barang. Untuk melihat perbedaannya secara lebih dalam mengenai supply chain dan supply chain management, simak artikelnya berikut ini.

Perbedaan dari Sisi Pengertian

Perbedaan yang pertama bisa kita bandingkan melalui definisi dari kedua istilah tersebut. Sederhananya, supply chain mengacu kepada sebuah konsep dalam bisnis sedangkan supply chain management mengacu kepada proses yang terjadi.

Jika sebelumnya menjelaskan definisi supply chain dari Mckinsey, berikut merupakan definisi yang dikemukakan oleh American Express.

Mengutip dari websitenya, supply chain merupakan keseluruhan rangkaian dari proses produksi hingga konsumsi, mulai dari bahan mentah, diolah dalam proses produksi, hingga pendistribusian untuk sampai ke pelanggan.

Kemudian, definisi dari supply chain management dikutip dari Investopedia, adalah sebuah proses pengelolaan aliran barang bisnis dari bahan mentah hingga barang jadi yang akan sampai ke konsumen akhir.

Perbedaan dalam Cakupan dan Pendekatan

Dari segi cakupan dan pendekatan, supply chain terkesan lebih sederhana daripada supply chain management yang lebih dalam dan kompleks.

Supply chain mengacu kepada rangkaian aliran barang yang terdapat dalam sebuah bisnis mulai dari bahan mentah hingga menjadi barang jadi dan pendistribusian hingga ke titik akhir konsumen.

Maka dari itu, supply chain lebih berfokus kepada keseluruhan pihak internal yang terlibat di dalamnya, khususnya pada pihak yang terlibat dalam aktivitas rantai pasokan.

Contohnya seperti pendekatan kepada produsen bahan mentah, vendor, pihak produksi (manufaktur), manajer supply chain, hingga pihak retailer.

Sedangkan cakupan dalam supply chain management lebih spesifik kepada proses yang terjadi dalam pengelolaan supply chain.

Cakupan ini terbagi menjadi lima, yaitu pengadaan, perencanaan produksi, manajemen inventori, logistik dan distribusi, serta manajemen retur barang.

Kelima cakupan ini yang menjadi aspek vital dalam memberikan kontribusi yang paling besar dalam mengelola operasi perusahaan.

Perbedaan dalam Aktivitas yang Terlibat

Pada konsep supply chain, aktivitas yang terjadi hanya melibatkan pergerakan pada barang mulai dari pemasok (bahan mentah) hingga sampai ke konsumen (barang jadi).

Aktivitas itu berkaitan dengan pembelian bahan baku, pengelolaan material produksi, penyimpanan gudang, dan distribusi ke pelanggan.

Secara garis besar, aktivitas pada supply chain hanya melibatkan pihak internal dalam organisasi/perusahaan saja.

Lalu, pada SCM lebih menekankan ke aktivitas yang bertujuan untuk mengelola dan mempertahankan efektivitas supply chain.

Ini akan melibatkan tidak saja pihak internal namun juga pihak eksternal/ stakeholder yang terlibat dalam proses pengelolaan supply chain.

Aktivitas yang terjadi mulai dari perencanaan, pengendalian, dan pengelolaan seluruh proses yang mencakup perencanaan persediaan, memproyeksikan tren permintaan, mengelola hubungan dengan supplier, distributor dan retailer, dan manajemen komunikasi.

Simak lebih lanjut: Apa Itu Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa?

Perbedaan dalam Fokus dan Koordinasi

Untuk pengelolaan yang lebih efektif, baik supply chain dan supply chain management memiliki fokus dan koordinasi yang berbeda.

Pada sisi supply chain, lebih memfokuskan pada aktivitas operasional sehari-hari. Ini mencakup pembelian bahan baku, perencanaaan produksi, dan pengiriman produk.

Sedangkan SCM berfokus kepada tiga aspek utama yaitu perlu menjadi perhatian sehari-hari yaitu aliran barang, aliran keuangan, dan aliran informasi.

Ketiga ini harus diseimbangkan agar operasional supply chain dapat berjalan secara efektif dan optimal.

Berbeda dengan konsep supply chain yang hanya berfokus kepada internal perusahaan, SCM membangun koordinasi antara pihak internal dan pihak eksternal dalam pengelolaannya.

Hal ini terjadi karena seluruh pihak setuju bahwa inti dari tujuan utama mereka adalah bisa memuaskan konsumen dan menghasilkan barang dengan kualitas yang diharapkan.

Keluaran dari Supply Chain dan SCM

Keluaran atau output dari supply chain dan supply chain management juga sedikit berbeda, namun bisa dikatakan masih saling berkaitan.

Konsep supply chain diterapkan dengan tujuan agar perusahaan dapat memiliki kinerja dan performa yang lebih baik.

Ini dilakukan melalui peningkatan kualitas barang dalam produksi hingga pengemasan dan distribusi barang yang tepat waktu.

Sedangkan SCM, berfokus terhadap pengelolaan yang lebih akurat dan komprehensif. Ini didasarkan dari aktivitas SCM yang berkaitan dengan keputusan, strategi, dan tindakan yang dihasilkan dari pengelolaan strategis rantai pasokan.

Melalui aktivitas ini, output yang dihasilkan seperti rencana produksi, penerapan teknologi informasi, dan integrasi sistem yang berfungsi untuk meningkatkan responsivitas supply chain.

Kesimpulan

Berdasarkan dari ulasan tersebut, dapat Anda ketahui bahwa sejatinya supply chain adalah sebuah konsep dan supply chain management mengacu kepada proses pengelolaan dan pengendaliannya.

Supply chain juga lebih berfokus dalam aktivitas dan koordinasi antar tim di dalam perusahaan, sedangkan SCM menjalin pendekatan dan komunikasi dengan pihak eksternal perusahaan.

Walaupun begitu, kedua istilah ini sama-sama bertujuan untuk memastikan efisiensi, responsivitas, dan kepuasan pelanggan dalam rantai pasokan.

Oleh karena itu, agar pengelolaan supply chain dalam perusahaan tetap berjalan dengan tepat dan akurat, penerapan teknologi dan integrasi sistem menjadi solusinya.

Mekari Jurnal merupakan software akuntansi yang telah terintegrasi langsung dengan fitur-fitur supply chain management untuk memusatkan berbagai informasi produk dan stok barang dalam satu platform.

Seluruh proses, mulai dari pengelolaan dan pengendalian produksi, produk, inventory, gudang, dan keluar-masuk barang dapat Anda kelola dengan mudah secara realtime dan online.

Daftar dan Dapatkan Free Trial Mekari Jurnal Sekarang!

Sudah dipercaya di lebih 35.000 bisnis di Asia Tenggara, saatnya Anda bergabung bersama dan tingkatkan pertumbuhan bisnis Anda sekarang juga!

 

 

 

Referensi:

Mckinsey & Company, “What is supply chain?”.

The Knowledge Academy, “Scope of Supply Chain Management”.

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal