Daftar Isi

Memahami Konsep Akuntansi Sewa dalam PSAK 73

Tayang 30 Oct 2023
Diperbarui 31 Jan 2025

Memahami konsep PSAK 73 dalam mengatur akuntansi sewa sangat penting karena memberikan keterbukaan dan transparansi yang lebih besar dalam laporan keuangan perusahaan.

Penyusunan PSAK 73 berdasarkan adopsi dari International Financial Reporting Standard (IFRS) 16 leases yang memuat standar penulisan dalam mengatur akuntansi sewa.

Melalui standar akuntansi ini, perusahaan perlu mencatat semua sewa di neraca, termasuk sewa yang sebelumnya mungkin hanya diakui dalam catatan kaki.

Pemahaman konsep PSAK 73 juga sangat penting bagi perusahaan. Pehamahan yang mendalam membantu perusahaan dalam mempertahankan kepercayaan investor serta manajemen risiko yang lebih efektif.

Dengan adanya PSAK 73, perusahaan juga dapat menghindari potensi kesalahan interpretasi yang dapat mengakibatkan sanksi hukum dan denda.

Oleh karena itu, memahami yang kuat tentang konsep PSAK 73 adalah kunci untuk memastikan bahwa perusahaan menjalankan praktik akuntansi sewa yang benar.

Berikut penjelasan selengkapnya mengenai akuntansi PSAK 73 dalam artikel Blog by Mekari Jurnal.

Apa Itu PSAK 73 Sewa?

Pentingnya PSAK 73 adalah bahwa standar ini memberikan pedoman yang jelas dan konsisten tentang bagaimana perusahaan harus mengelola akuntansi sewa.

Penyajian informasi dalam laporan keuangan akan tercantum sesuai pengukuran, pengungkapan, dan pengakuan liabilitas dan likuiditas sewa dalam jurnal pencatatan.

Sewa mengacu pada perjanjian atau kontrak yang memberikan hak pemanfaatan aset dari pihak yang menyewa untuk digunakan dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan sewa yang telah ditentukan.

Dalam hal ini, investor dan pemangku kepentingan lainnya dapat memahami dengan baik dampak transaksi sewa terhadap posisi, kinerja, dan arus kas perusahaan.

Adanya penetapan PSAK 73 sewa sejak 2017 oleh DSA menggantikan standar akuntansi sewa yang relevan sebelumnya seperti PSAK 30, ISAK 8, ISAK 23, ISAK 24, dan ISAK 25.

Cakupan PSAK 73 memang lebih luas dan komprehensif dibandingkan dengan standar akuntansi sebelumnya, terlihat bahwa standar ini dapat menggantikan aturan seperti ISAK 24 yang mengatur substansi transaksi sewa dan ISAK 25 yang mengatur hak tentang tanah.

Transaksi sewa sendiri terbagi menjadi dua jenis di mana ini dapat mempengaruhi bagaimana liabilitas dan likuiditas tercatat dalam laporan keuangan.

Baca Juga: Amendemen PSAK 1, 25, 16, dan 46 Efektif Berlaku 1 Januari 2023

1. Sewa Keuangan (Finance Lease)

Mengacu pada penyewaan jangka panjang dan adanya perpindahan manfaat aset kepada penyewa.

Karena adanya perpindahan kepemilikan aset, neraca mencatatnya sebagai aset tetap, sedangkan biaya sewa akan tercatat dalam kewajiban.

Lebih lanjut, penyewa juga akan memasukkan aset dan mencatat depresiasi nilai asetnya ke dalam pembuatan laporan keuangan.

2. Sewa Operasional (Operating Lease)

Mengacu pada penyewaan dalam jangka pendek dan penyewa tidak menganggap memiliki aset.

Dalam pencatatan transaksi, sewa jenis ini tercatat sebagai beban selama masa sewa berlangsung, sedangkan dalam neraca tidak tercatat.

pentingnya dan batasan dalam memahami konsep akuntansi sewa PSAK 73

Pentingnya Menerapkan PSAK 73 Bagi Perusahaan

Penerapan PSAK 73 sangat penting bagi perusahaan karena memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan dan transparansi informasi.

Pertama, PSAK 73 memberikan keterbukaan yang lebih besar dalam laporan keuangan perusahaan.

Dengan mengharuskan penyewa dan pemberi sewa untuk secara jelas mengungkapkan transaksi sewa, termasuk nilai kontrak, pembayaran sewa di masa depan, dan kewajiban yang terkait.

Menjadikan laporan keuangan lebih informatif dan relevan bagi investor, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.

Selain itu, dapat membantu memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang struktur kewajiban perusahaan dan membuat keputusan yang lebih cerdas.

Sudah lebih dari +35.000 pebisnis dari berbagai industri menggunakan Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal, sudah saatnya Anda bergabung bersama sekarang!

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Konsultasi Gratis dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Kedua, penerapan PSAK 73 memastikan konsistensi dan transparansi dalam penyajian dan pelaporan kualitas informasi akuntansi sewa.

Dengan standar yang jelas, perusahaan dapat menghindari kesalahan interpretasi dan praktik akuntansi yang meragukan. Ini penting untuk memelihara integritas dan kredibilitas perusahaan dalam mata publik.

Dalam situasi di mana transaksi sewa dapat menjadi bagian signifikan dari operasi perusahaan, seperti dalam industri real estate atau transportasi, transparansi dalam laporan keuangan adalah kunci untuk menjaga kepercayaan pemangku kepentingan dan pemodal.

Terakhir, penerapan PSAK 73 juga membantu perusahaan dalam mengelola risiko hukum dan kepatuhan.

Dengan mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh DSAK-IAI, perusahaan dapat meminimalkan potensi sanksi hukum atau masalah kepatuhan yang mungkin timbul karena pelanggaran dalam pelaporan akuntansi sewa.

Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih aman dan dapat diandalkan bagi perusahaan, yang pada gilirannya mendukung kelangsungan bisnis yang berkelanjutan.

Dengan kata lain, PSAK 73 bukan hanya tentang pematuhan peraturan, tetapi juga tentang membangun fondasi keuangan yang kuat dan menjaga citra perusahaan yang baik di mata pemangku kepentingan.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap PSAK 46 Tentang Akuntansi PPh

Implementasi PSAK 73 dalam Perusahaan

Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana mengimplementasikan konsep PSAK 73 dalam catatan transaksi perusahaan:

1. Identifikasi Transaksi Sewa

Langkah pertama dalam penerapan PSAK 73 adalah mengidentifikasi transaksi sewa setelah adanya kontrak sewa.

Perusahaan penyewa perlu menentukan apakah suatu transaksi adalah sewa atau bukan, serta jenis sewa yang terlibat, yaitu sewa keuangan atau sewa operasional.

Dalam PSAK 73 sendiri sudah diatur sebagai berikut:

  • Memiliki kontrak sewa dengan rentang waktu kurang dari setahun.
  • Penyewaan aset dengan nilai rendah, contohnya perangkat komunikasi dan kerja.
  • Perjanjian kontrak sewa yang tidak melewati batas nilai materialitas.

2. Pencatatan Aset, Beban, dan Kewajiban

Jika transaksi dianggap sebagai sewa keuangan, penyewa harus mencatat aset yang disewa di neraca sebagai aset tetap dan mengakui kewajiban sewa yang setara dengan nilai sekarang dari pembayaran sewa yang akan datang.

Untuk transaksi sewa operasional, penyewa mengakui pembayaran sewa sebagai beban selama masa sewa. Beban ini dicatat dalam laporan laba rugi perusahaan dan tidak ada catatan tentang aset di neraca.

Dalam proses pencatatannya, penyewa perlu memperhatikan prinsip-prinsip penting dalam PSAK 73 seperti pengukuran, penyajian, dan pengakuan sewa.

Baca Juga: Prinsip Akuntansi Pajak Penghasilan Yang Sesuai PSAK 46

3. Prinsip Pengakuan dalam Pelaporan

PSAK 73 mengharuskan penyewa untuk memberikan pengungkapan yang komprehensif tentang transaksi sewa,.

Ini termasuk rincian komitmen pembayaran sewa di masa depan, perubahan dalam kewajiban sewa, serta informasi lain yang relevan.

memahami konsep akuntansi sewa melalui psak 73

Batasan dalam Penerapan PSAK 73 Sewa di Indonesia

Walaupun dengan memahami PSAK 73 dengan baik dan benar, tentunya menerapkan akuntansi sewa masih harus menghadapi beberapa batasan yang harus perusahaan hadapi, di antaranya:

1. Keterbatasan Pemahaman dalam Akuntansi Sewa

Penggunaan yang tepat dari PSAK 73 memerlukan pemahaman yang baik tentang standar ini.

Dapat dikatakan bahwa aturan akuntansi ini masih terbilang baru dan perlu ada adaptasi lebih agar dapat menerapkannya dengen efektif dalam laporan keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan dapat memberikan pelatihan yang memadai kepada staf akuntansi dan keuangan untuk memastikan bahwa mereka dapat mengikuti pedoman PSAK 73 dengan benar.

Baca Juga: Belajar Akuntansi Perusahaan dengan Cara yang Mudah

2. Perusahaan yang Bersifat Acuh

Salah satu hambatan terbesar dalam mengimplementasi konsep PSAK 73 ini adalah perusahaan yang bersifat acuh dalam mengelola akuntansi sewa.

Beberapa penyebab perusahaan bersifat seperti ini karena mereka masih belum memiliki pemahaman baik dalam PSAK 73 akuntansi sewa.

Padahal, PSAK 73 dapat membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi pengawasan dan audit yang lebih teliti.

3. Pengungkapan yang Lebih Komprehensif

PSAK 73 mengharuskan perusahaan untuk memberikan pengungkapan yang lebih komprehensif tentang transaksi sewa, termasuk rincian pembayaran sewa di masa depan, perubahan dalam kewajiban sewa, dan lainnya.

Menyusun pengungkapan yang tepat dan relevan memerlukan waktu dan perhatian ekstra terhadap detail.

Pengungkapan yang kurang objektif dan akurat dapat berdampak pada reputasi atau kepercayaan terhadap investor atau stakeholder lainnya.

Baca Juga:

4. Perubahan Sistem dan Proses

Penerapan PSAK 73 mungkin memerlukan perubahan dalam sistem akuntansi dan proses bisnis perusahaan.

Perusahaan harus mampu memodifikasi perangkat lunak akuntansi yang mereka gunakan dan prosedur operasional agar sesuai dengan persyaratan PSAK 73.

Hal ini dapat memerlukan menambah pengeluaran dalam bentuk investasi tambahan dalam sumber daya, pelatihan karyawan, dan implementasi software akuntansi.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, PSAK 73 membantu menciptakan transparansi yang lebih besar dalam pelaporan keuangan perusahaan dalam konteks transaksi sewa.

Hal ini membantu membangun kepercayaan pemangku kepentingan, mendukung stabilitas pasar keuangan, dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih teratur dan dapat diandalkan.

Sebagai hasilnya, perusahaan yang mematuhi PSAK 73 dapat mengalami manfaat jangka panjang dalam hal reputasi yang baik, akses lebih besar ke modal, dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Namun, masih terdapat batasan dan tantangan yang harus perusahaan hadapi dalam menerapkan konsep PSAK 73 akuntansi sewa ini, salah satunya adalah memerlukan perubahan dalam sistem akuntansi, seperti perangkat lunak yang mereka gunakan.

Nah, untuk dapat memudahkan aktivitas pengelolaan akuntansi dan keuangan bisnis agar dapat lebih cepat, mudah, dan akurat, Anda bisa menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal.

Mekari Jurnal sudah menjalankan sistem terautomasi dalam setiap perintah yang diberikan sehingga dapat menghindari kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan proses secara manual.

Dilengkapi dengan 40+ jenis template dari berbagai laporan keuangan, rasakan berbagai kemudahan dalam mengelola transaksi sewa Anda setiap harinya!

Coba sekarang juga dan nikmati free trial version untuk mengeksplorasi berbagai fitur unggulan seperti aplikasi stok barang serta fitur biaya dan anggaran Mekari Jurnal dan rasakan berbagai manfaatnya bagi perusahaan.

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Konsultasi Gratis dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa untuk share di media sosial Anda, ya!

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami