Daftar Isi
9 min read

Kenali Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran

Tayang 08 Jan 2025
Diperbarui 25 Apr 2025
Di tulis oleh: Mekari Jurnal Desra

Dalam bisnis, Anda pasti familier dengan konsep penjualan dan konsep pemasaran. Baik konsep penjualan dan konsep pemasaran merupakan sesuatu yang sudah sering didengar namun masih sering disalah artikan.

Padahal terdapat garis perbedaan antara konsep penjualan dan konsep pemasaran, meski keduanya mempunyai tujuan yang sama yakni untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya.

Perbedaan terletak pada banyak aspek, baik itu makna, pandangan, proses, kegiatan, manajemen dan aspek lainnya. Konsep penjualan menekankan pada kebutuhan penjual dan maka dari itu penjual menguasai pasar.

Sementara, konsep pemasaran berkonsentrasi pada kebutuhan konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, dalam konsep pemasaran konsumen dianggap sebagai raja. Simak penjelasan lebih lanjutnya di Mekari Jurnal berikut ini.

Apa Itu Konsep Penjualan?

Konsep penjualan adalah pendekatan dalam dunia bisnis yang menekankan bahwa produk atau jasa tidak akan terjual dengan sendirinya, sehingga perusahaan harus aktif mendorong penjualan melalui promosi, persuasi, dan teknik pemasaran lainnya.

Fokus utama dari konsep ini adalah menciptakan transaksi penjualan sebanyak mungkin, bukan semata-mata menciptakan kepuasan jangka panjang pelanggan.

Konsep penjualan sering digunakan untuk:

  • Produk yang tidak dicari secara aktif oleh konsumen (misalnya: asuransi, alat kesehatan, pemakaman).
  • Industri dengan overcapacity (produksi berlebih).
  • Situasi pasar yang kompetitif.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsep penjualan menekankan pada kebutuhan penjual yang berarti fokus untuk menjual produk semata. Konsep ini dipraktikkan secara lebih mendalam pada produk-produk yang jarang diinginkan oleh orang-orang seperti produk asuransi, ensiklopedi dan lain sebagainya.

Dalam kasus ini, tujuan penjual adalah untuk menjual apa yang mereka hasilkan daripada membuat apa yang diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha ekstra untuk mendapatkan hasil penjualan yang diinginkan.

Penjual mendorong produk untuk naik ke pasaran dan dibeli oleh konsumen melalui penjualan agresif, iklan persuasif dan promosi penjualan yang luas, publisitas yang kuat dan hubungan masyarakat.

Namun, konsep ini mempunyai risiko yang cukup tinggi terhadap perkembangan bisnis karena minimnya pertimbangan terhadap keinginan konsumen, penjual cenderung mengabaikan fokus untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Inti dari konsep penjualan adalah:

  • Konsumen mempunyai kecenderungan normal untuk tidak membeli produk yang tidak penting.
  • Konsumen dapat didorong untuk membeli lebih banyak melalui berbagai peralatan atau usaha-usaha yang mendorong pembelian.
  • Tugas perusahaan adalah untuk mengorganisasi bagian yang sangat berorientasi pada penjualan sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan langganan.

Baca juga : Strategi Praktis Melakukan Pemasaran Jasa

Apa Itu Konsep Pemasaran?

Konsep pemasaran adalah filosofi bisnis yang menyatakan bahwa kesuksesan perusahaan bergantung pada pemahaman kebutuhan dan keinginan pelanggan, lalu menyampaikan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan tersebut lebih baik daripada pesaing.

Berbeda dengan konsep penjualan yang fokus pada transaksi jangka pendek, konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan dan hubungan jangka panjang. Konsep pemasaran mempunyai pedoman untuk saling memberi kepuasan baik itu bagi penjual maupun konsumen.

Konsep ini percaya bahwa kunci dalam kesuksesan bisnis yang efektif adalah menciptakan, memberikan dan mengkomunikasikan nilai-nilai yang dipegang konsumen untuk memuaskan konsumen itu sendiri.

Konsep pemasaran sangat berorientasi pada pasar yang didorong oleh konsumen.

Dengan demikian, dikarenakan tujuannya adalah laba jangka panjang, maka bisnis yang mengaplikasikan konsep pemasaran akan menjaga hubungan baik dengan konsumennya.

Konsep pemasaran mengandung tiga dasar pokok :

  • Perencanaan dan operasinya berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pelanggan atau konsumen.
  • Semua aktivitas pemasaran dilakukan secara terpadu (integrated marketing).
  • Memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan dan berusaha memberikan kepuasan semaksimal mungkin pada pelanggan.

Baca Juga : Pengertian Akuntansi dan Pentingnya dalam Bisnis Adalah Sebagai Berikut

Perbedaan Konsep Penjualan dan Pemasaran

Kenali Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran

Dalam strategi pengembangan bisnis, pemahaman mendalam terhadap perbedaan antara konsep penjualan dan pemasaran sangatlah penting. Keduanya sering disamakan atau digunakan secara bergantian, padahal memiliki pendekatan, orientasi, dan tujuan yang berbeda secara mendasar. Mengetahui perbedaan ini akan membantu pelaku usaha memilih strategi yang paling tepat sesuai karakteristik produk, pasar, dan tujuan jangka panjang perusahaannya.

1. Orientasi Bisnis: Produk vs Kepuasan Konsumen

Perbedaan paling mendasar antara penjualan dan pemasaran terletak pada orientasi atau fokus utamanya. Konsep penjualan berorientasi pada produk, dengan titik berat pada bagaimana cara menjual barang yang telah diproduksi. Dalam pendekatan ini, perusahaan cenderung memikirkan bagaimana membuat konsumen membeli produk, sering kali melalui teknik persuasi agresif atau promosi besar-besaran.

Sebaliknya, dalam konsep pemasaran, fokus utama adalah kepuasan konsumen. Pendekatan ini bertolak dari pemahaman bahwa kesuksesan bisnis bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, strategi pemasaran diawali dengan riset pasar dan studi perilaku konsumen.

Orientasi yang berbeda ini tentu memengaruhi keputusan strategis perusahaan. Sebuah perusahaan yang berfokus pada penjualan akan lebih menekankan output produksi dan target volume penjualan. Sedangkan perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran akan berusaha membangun hubungan jangka panjang dengan konsumennya melalui produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Cara Produk Diperkenalkan: Paksaan vs Pendekatan Alami

Dalam konsep penjualan, produk terlebih dahulu dibuat dan kemudian dicari cara agar bisa dijual. Ini menimbulkan pendekatan yang bersifat push marketing, di mana perusahaan “memaksa” produk masuk ke pasar melalui promosi intensif, diskon besar, atau strategi persuasi langsung seperti telemarketing dan door-to-door sales.

Di sisi lain, pemasaran lebih menggunakan pendekatan pull marketing, yakni dengan menarik minat konsumen secara alami. Produk tidak langsung ditawarkan, tetapi diperkenalkan secara halus melalui edukasi, konten, atau storytelling yang membangun persepsi positif di benak konsumen. Produk diarahkan untuk menjadi solusi dari kebutuhan yang telah disadari oleh konsumen.

Pendekatan yang lebih humanis dalam pemasaran ini juga menciptakan ikatan emosional yang kuat antara konsumen dan merek, yang sulit dicapai hanya dengan promosi jangka pendek seperti dalam penjualan.

3. Titik Awal Strategi: Pabrik vs Target Pasar

Konsep penjualan dimulai dari kapasitas produksi. Fokusnya adalah pada bagaimana memaksimalkan output pabrik dan efisiensi proses produksi. Produk dihasilkan terlebih dahulu, baru kemudian dipikirkan bagaimana menjualnya ke pasar.

Sebaliknya, konsep pemasaran dimulai dari target pasar. Strategi pemasaran diawali dengan riset mendalam mengenai kebutuhan, keinginan, dan preferensi konsumen. Setelah informasi ini dikumpulkan, barulah produk dikembangkan sesuai dengan temuan riset tersebut. Inilah mengapa pemasaran dianggap lebih konsumen-sentris.

Dengan pendekatan berbasis pasar, perusahaan akan lebih mampu menyesuaikan produk dengan permintaan pasar yang sebenarnya. Hal ini secara langsung meningkatkan peluang sukses produk di pasar karena telah dirancang berdasarkan kebutuhan riil pelanggan.

4. Fokus Strategis: Produk yang Ada vs Kebutuhan Konsumen

Dalam konsep penjualan, yang menjadi titik berat adalah produk yang sudah ada. Fokus perusahaan adalah bagaimana cara agar produk tersebut dapat dijual sebanyak mungkin. Sering kali perusahaan mengabaikan apakah produk tersebut benar-benar dibutuhkan oleh konsumen atau tidak.

Sebaliknya, dalam pemasaran, fokusnya adalah memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Perusahaan menciptakan nilai yang diharapkan konsumen, sehingga konsumen merasa produk tersebut memang diciptakan untuk mereka. Produk, harga, tempat, dan promosi seluruhnya disesuaikan agar dapat memberikan solusi terbaik bagi konsumen.

Fokus ini menunjukkan bahwa pemasaran memiliki nilai strategis yang lebih tinggi karena memprioritaskan keberlanjutan bisnis melalui kepuasan pelanggan, bukan hanya perputaran produk.

5. Perencanaan Jangka Pendek vs Perencanaan Jangka Panjang

Konsep penjualan cenderung berorientasi pada hasil jangka pendek. Target penjualan ditetapkan berdasarkan periode waktu tertentu, misalnya per bulan atau per kuartal. Strategi yang digunakan bersifat taktis, dengan tujuan utama mencapai target tersebut tanpa terlalu mempertimbangkan hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Sementara itu, pemasaran berfokus pada perencanaan jangka panjang, dengan tujuan utama membangun loyalitas pelanggan dan citra merek yang kuat. Strategi yang digunakan mencakup keseluruhan siklus hubungan dengan pelanggan, mulai dari tahap akuisisi hingga retensi.

Dengan demikian, meskipun hasil strategi pemasaran tidak langsung terlihat dalam waktu singkat, dampaknya terhadap pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang jauh lebih signifikan dan berkelanjutan.

6. Pendekatan Aktivitas: Promosi Saja vs Strategi Terintegrasi

Konsep penjualan hanya melibatkan aktivitas promosi dan persuasi. Perusahaan mengandalkan iklan, penawaran diskon, dan tenaga penjual untuk meyakinkan konsumen agar membeli produk yang sudah diproduksi.

Di sisi lain, pemasaran menggunakan pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi. Strategi pemasaran mencakup pengembangan produk (product), penentuan harga (price), pemilihan saluran distribusi (place), dan promosi (promotion) atau dikenal sebagai bauran pemasaran (marketing mix).

Pendekatan terstruktur ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi di berbagai aspek bisnis guna memenuhi kebutuhan konsumen secara menyeluruh, bukan hanya memaksimalkan volume penjualan.

7. Penentuan Harga: Berdasarkan Biaya Produksi vs Berdasarkan Pasar

Dalam konsep penjualan, harga ditentukan berdasarkan biaya produksi. Perusahaan menghitung biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang, lalu menambahkan margin keuntungan tertentu. Penetapan harga seperti ini sering kali mengabaikan kondisi pasar, daya beli konsumen, atau harga kompetitor.

Sebaliknya, dalam konsep pemasaran, harga ditentukan berdasarkan kondisi pasar, termasuk faktor-faktor seperti permintaan, penawaran, nilai produk di mata konsumen, dan strategi penetapan harga pesaing. Pendekatan ini lebih fleksibel dan memungkinkan perusahaan bersaing secara lebih efektif.

Penyesuaian harga dengan kondisi pasar juga memberi ruang untuk strategi seperti harga penetrasi, diskon loyalitas, atau premium pricing tergantung pada segmentasi pasar yang disasar.

8. Hubungan Konsep Penjualan dan Pemasaran dalam Praktik Bisnis

Meskipun memiliki perbedaan yang mencolok, bukan berarti konsep penjualan dan pemasaran harus dipilih salah satu. Dalam praktiknya, keduanya saling melengkapi. Konsep pemasaran memberikan kerangka kerja strategis yang berfokus pada konsumen, sementara penjualan menjadi ujung tombak untuk mengeksekusi strategi tersebut di lapangan.

Penjualan merupakan bagian dari sistem pemasaran yang lebih besar. Oleh karena itu, integrasi yang baik antara tim pemasaran dan penjualan akan menghasilkan sinergi yang optimal bagi perusahaan.

Pemilihan pendekatan yang tepat—apakah lebih menekankan pada pemasaran atau penjualan—harus disesuaikan dengan jenis produk, siklus hidup produk, karakteristik pasar, dan tujuan bisnis yang ingin dicapai.

Kelola Penjualan Dengan Bantuan Aplikasi Mekari Jurnal

Namun jika Anda memiliki bisnis dengan produk yang jarang diinginkan, Anda dapat menggunakan konsep penjualan seperti yang disebutkan di atas.

Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi penjualan dalam mengelola usaha agar berkembang lebih pesat.

Mekari Jurnal merupakan salah satu aplikasi akuntansi terbaik untuk bisnis yang dapat menjadi solusi terbaik bagi Anda pemilik bisnis.

Aplikasi Accounting Terbaik Jurnal By Mekari Bisa Meminimalisir Risiko Human Error!

Selain fitur-fitur yang membantu mengurus keuangan bisnis Anda, Mekari Jurnal sebagai aplikasi accounting dengan fitur lengkap juga menyediakan kemudahan bagi para pemilik bisnis dengan program konsultasi gratis.

Jadwalkan sesi bertemu langsung konsultan profesional kami. Daftarkan usaha Anda sekarang dan dapatkan bantuan dalam mengelola usaha. Coba Jurnal dengan free trial selama 7 hari!

Baik, Saya Mau Coba Sistem Akuntansi Mekari Jurnal

atau

Saya Mau Bertanya Kepada Sales Mekari Jurnal!

Pelajari juga bagaimana Mekari Jurnal dapat membuat pembukuan perusahaan dengan mudah.

 

Kategori : Business Management

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami