Cost Control dalam Bisnis: Pengertian, Elemen, Fungsi, dan Tips Menerapkannya Cost control adalah sebuah pendekatan dalam mengelola dan mengendalikan pengeluaran biaya bisnis demi mencapai hasil yang efisien dan keuntungan yang optimal. Tentunya perusahaan harus menanggapi pengelolaan biaya secara lebih serius karena hampir seluruh aktivitas bisnis berjalan dengan memanfaatkan kas yang besar. Oleh karena itu, baik Anda maupun perusahaan harus lebih memahami mengenai bagaimana cost center bekerja dan bagaimana pengelolaannya yang efektif dan efisien. Dalam menjalankan fungsinya, cost control akan mengidentifikasi dan mengurangi komponen-komponen dalam proses penganggaran yang cukup membebankan anggaran belanja namun tidak memiliki pengaruh yang terlalu signifikan terhadap pertumbuhan bisnis. Terlebih dahulu pemilik manajemen atau manajer keuangan akan membandingkan kesehatan finansial saat ini dengan biaya aktual yang sudah direncanakan. Jika ternyata biaya yang keluar lebih tinggi, maka pemimpin akan mengambil keputusan untuk mereduksi dan mengeveluasi komponen biaya tersebut terlebih dahulu. Untuk membantu Anda dalam memahami secara konprehensif mengenai pendekatan cost center dalam bisnis, berikut artikel dari blog by Mekari Jurnal akan mengulasnya untuk Anda! Apa Itu Pengertian Cost Control? Cost control adalah suatu proses yang dirancang untuk mengawasi, mengelola, dan mengurangi biaya-biaya yang terkait dengan operasi bisnis. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara efisien dan memaksimalkan penggunaan sumber daya dengan cara yang menguntungkan. Dalam pengertian sederhana, cost control adalah upaya untuk mengendalikan biaya dan pengeluaran bisnis. Pakar ekonomi Bambang Hartadi menjelaskan cost control sebagai suatu upaya untuk mengendalikan struktur organisasi, prosedur, dan aturan yang berkaitan dalam sebuah perusahaan. Hal ini bertujuan untuk melindungi aset perusahaan, meningkatkan efisiensi operasional, mengevaluasi kinerja akuntansi, dan memastikan kebijakan perusahaan dijalankan dengan baik. Pengendalian biaya merupakan faktor penting dalam menjaga dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Ketika suatu perusahaan menjalankan pengendalian biaya, langkah pertama adalah membandingkan kondisi keuangan aktual dengan anggaran yang telah dibuat sebelumnya. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengidentifikasi perbedaan antara biaya aktual yang dikeluarkan dan rencana awal yang telah ditetapkan. Apabila biaya aktual melebihi rencana awal, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah korektif untuk mengatasi perbedaan tersebut. Pengertian Cost Control Menurut Para Ahli Secara kontekstual, pendekatan cost control tidak hanya sekedar memotong biaya berlebih, namun lebih memfokuskan pada bagaimana pengelolaan biaya dalam jangka panjang. Pemahaman ini juga sesuai dengan para pakar ahli yang terkenal pada bidangnya mengenai definisi cost center. Menurut para ahli, cost center yaitu: Peter F. Drucker Peter F. Drucker merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam bidang manajemen bisnis. Drucker dalam ini menekankan pentingnya cost control sebagai bagian integral dari manajemen bisnis yang efektif. Menurut Drucker, perusahaan perlu secara berkala menilai dan mengendalikan biaya untuk memastikan bahwa efisiensi dan profitabilitas yang berkelanjutan. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi Mekari Jurnal dapat memudahkan Anda mengelola urusan pengeluaran biaya secara lebih efektif. Dapatkan free trial dari kami dan rasakan berbagai fitur menariknya dengan klik tombol dibawah ini. Saya Ingin Berkonsultasi dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Wideman Wideman mengemukakan definisi cost control dalam bukunya yang berjudul “Project and Program Risk Management” sebagai suatu bagian dari entitas (organisasi atau perusahaan) yang bertanggung jawab dalam memantau biaya mapun arus kas yang berkaitan dengan anggaran bisnis. Philip Kotler Philip Kotler adalah seorang ahli bidang pemasaran yang juga aktif bekerja sebagai profesor bidang pemasaran internasional di the Kellogg School of Management. Beliau mengemukakan bahwa cost control memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap strategi pemasaran suat u perusahaan. Dalam konteks ini, perusahaan perlu mengendalikan dan memastikan bahwa pengeluaran sejalan dengan tujuan strategis dan memberikan nilai tambah yang signifikan. Baca Juga: Cost Accounting: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Penerapannya di Bisnis Michael Porter Porter, seorang ahli strategi bisnis dan juga merupakan seorang profesor di Harvard School of Business melihat cost control sebagai elemen kunci dalam strategi bersaing. Dalam kerangka analisisnya, Porter mengungkapkan bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing dengan lebih baik melalui biaya rendah atau diferensiasi. Oleh karena itu, cost control dapat membantu perusahaan mencapai keunggulan biaya yang dapat menjadi sumber daya kompetitif di antara kompetitor lainnya pada bidang industri yang sama. Elemen Utama Biaya Perusahaan Untuk memahami bagaimana cost control berfungsi, kita perlu mengidentifikasi elemen-elemen utama yang mempengaruhi biaya di dalam sebuah perusahaan. Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau layanan yang nantinya akan menghasilkan pendapatan dan keuntungan. Ada tiga elemen utama dari biaya produksi: 1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan berwujud yang digunakan dalam proses produksi suatu produk. Biaya bahan baku dapat dibagi menjadi dua jenis: langsung dan tidak langsung. Bahan baku langsung adalah bahan yang digunakan secara langsung dalam produksi dan dapat dihitung secara akurat untuk setiap produk. Sebaliknya, bahan baku tidak langsung adalah bahan yang tidak dapat dilacak secara langsung ke produk tertentu dan seringkali digunakan untuk keperluan umum dalam produksi. Contoh bahan baku langsung adalah kertas untuk pabrik kertas, sedangkan bahan baku tidak langsung mungkin termasuk berbagai jenis pelumas atau bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi secara umum. 2. Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja mencakup semua upah dan gaji yang dibayarkan kepada individu atau pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Seperti halnya bahan baku, biaya tenaga kerja juga dapat dibagi menjadi dua jenis: langsung dan tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung mencakup upah yang diberikan kepada pekerja yang secara fisik terlibat dalam proses produksi. Misalnya, upah yang dibayarkan kepada operator mesin di pabrik manufaktur. Di sisi lain, biaya tenaga kerja tidak langsung mencakup upah yang terkait dengan produksi tetapi tidak dapat diatribusikan secara langsung ke produk tertentu. Ini mungkin termasuk upah staf administrasi yang bekerja di bagian produksi. 3. Overhead Elemen biaya ketiga adalah overhead, yang mencakup berbagai biaya terkait produksi yang tidak termasuk dalam biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja. Biaya overhead dapat mencakup berbagai hal, seperti penyusutan peralatan, biaya sewa produksi, pengeluaran untuk perlengkapan, biaya asuransi, hingga biaya lisensi. Biaya overhead seringkali menjadi komponen besar dalam biaya produksi, terutama untuk bisnis skala kecil. Oleh karena itu, pemilik bisnis kecil perlu memperhatikan biaya overhead dan mencari cara untuk mengoptimalkannya. Mengendalikan Elemen Biaya Produksi Setelah memahami elemen-elemen biaya produksi, penting untuk mengetahui bagaimana mengendalikan elemen-elemen ini untuk menghemat biaya produksi dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Berikut beberapa tips untuk mengendalikan elemen biaya produksi: 1. Merencanakan Persediaan dan Efisiensi Penggunaan Bahan Baku Merencanakan persediaan dengan bijak adalah langkah penting dalam mengendalikan biaya bahan baku. Bahan baku yang berlebihan dapat menyebabkan pemborosan, sementara stok yang terlalu rendah dapat mengganggu proses produksi. Oleh karena itu, buatlah perencanaan penggunaan bahan baku secara efisien agar stok bahan baku tidak menjadi kendala dalam produksi. Penting juga untuk memantau penggunaan bahan baku dengan cermat dan mengidentifikasi area-area di mana penggunaan bisa dioptimalkan. Misalnya, penggunaan bahan baku yang boros atau pemborosan dalam proses produksi. 2. Menyesuaikan Upah Karyawan Upah karyawan adalah komponen besar biaya produksi. Mempertimbangkan penyesuaian upah karyawan bisa menjadi langkah untuk menghemat biaya produksi. Namun, perlu berhati-hati dalam melakukan penyesuaian upah ini. Terlalu banyak penurunan upah dapat mengakibatkan kehilangan tenaga kerja berpengalaman dan berdampak negatif pada kualitas dan produktivitas. Sebaliknya, terlalu banyak kenaikan upah juga dapat meningkatkan biaya produksi. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan penyesuaian upah dengan bijak, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat inflasi dan kompensasi yang adil untuk pekerja. 3. Menekan Biaya Overhead Biaya overhead dapat menjadi area di mana perusahaan dapat menghemat banyak uang. Ada beberapa cara untuk menekan biaya overhead: Mengidentifikasi biaya overhead yang tidak perlu dan menghapusnya. Ini mungkin termasuk biaya langganan yang tidak digunakan, peralatan yang tidak lagi diperlukan, atau biaya administratif yang dapat dikurangi. Mencari cara untuk mengurangi pengeluaran rutin seperti listrik, air, dan internet. Menggunakan teknologi yang lebih efisien atau bernegosiasi dengan penyedia layanan untuk mendapatkan tarif yang lebih baik dapat membantu mengurangi biaya-biaya ini. Mengoptimalkan penggunaan fasilitas produksi. Memastikan bahwa fasilitas produksi digunakan dengan efisien dan tidak ada pemborosan dalam penggunaan ruang atau peralatan. Langkah-langkah ini dapat membantu perusahaan mengendalikan biaya overhead dan meningkatkan profitabilitas. Mengapa Cost Control Penting? Menerapkan pendekatan cost control dalam operasional bisnis dirasa tepat karena beberapa alasan yang dapat mempengaruhi kesehatan finansial dalam jangka panjang. Dengan adanya penerapan pendekatan ini, kondisi finansial yang sehat dapat terjaga dengan optimal, yang tentunya memberikan dampak secara menyeluruh kepada berbagai pihak yang berkaitan. Ini tentunya akan mempengaruhi sudut pandang investor, kreditor, maupun analisis keuangan yang melihat keseimbangan finansial dalam batang tubuh perusahaan, yang berdampak pada meningkatnya kepercayaan dan nilai saham perusahaan. Adanya manajemen dan pengendalian yang optimal dapat membantu perusahaan terhindar dari berbagai risiko keuangan, seperti masalah likuiditas dan utang yang tidak terkontrol. Dana yang tersimpan dan tidak tergunakan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai pertumbuhan bisnis, sumber daya, inovasi, dan investasi jangka panjang. Di sisi lain, persaingan industri pasar saat ini sudah mulai berpagu dalam efisiensi biaya yang kompetitif, hal ini sesuai dengan pendapat dari Michael Porter. Menurut Investopedia, dalam tren persaingan pasar yang kompetitif ini, mereka yang memiliki pengeluaran biaya terendah dapat memperoleh profit tertinggi. Oleh karena itu, seluruh entitas berbondong-bondong mengendalikan biaya agar lebih efisien dan lebih menguntungkan. Baca Juga: Cost Center: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya dalam Bisnis Elemen-Elemen Cost Control Dalam menjalankan pendekatan cost control dalam bisnis, terdapat beberapa elemen yang perlu Anda pantau secara rutin. Elemen-elemen ini merupakan komposisi yang perlu berjalan secara optimal agar penerapan cost control berjalan secara efisien. Adapun lima elemen tersebut, yaitu: 1. Memahami Apa yang Akan Dikerjakan Elemen pertama yang perlu Anda lakukan adalah memahami apa yang harus dikerjakan dalam menjalankan pendekatan ini. Baik saat ini maupun di saat yang akan datang, untuk melihatnya, Anda dapat melakukan forecasting ketika membuat anggaran bisnis di periode selanjutnya. Buat perencanaan yang menyeluruh dari tahap awal hingga akhir sebagai acuan, begitu juga dengan KPI (Key Performance Indicator) agar dapat berjalan secara sesuai tujuan dan dapat dipertanggung jawabkan. 2. Pantau Secara Rutin Kinerja Dilapangan Hal ini bisa dilakukan dengan menyusun pelaporan yang berisikan berbagai informasi seputar kegiatan beserta kondisi anggaran yang digunakan. Agar dapat terpantau perubahannya dengan mudah, laporan dapat berbasis data angka dan persentase, seperti menerapkan Objective and Key Result (OKR). 3. Melakukan Perbandingan Setelah rangkaian kegiatan selesai atau sedang berjalan, Anda bisa melakukan perbandingan secara menyeluruh untuk menganalisa efektivitas penerapan cost control. 4. Bentuk Perencanaan Alternatif Berdasarkan hasil analisa dari perbandingan antar periode, Anda dapat mengambil keputusan selanjutnya apakah pendekatan pengendalian berhasil atau tidak. Anda juga bisa membuat alternatif solusi atau tindakan mitigasi jika saja pengendalian tidak berjalan efektif, atau jika pendekatan ini menemukan suatu tantangan atau kendala. 5. Implementasi Tindakan Setelah melakukan perbandingan, analisa, dan identifikasi, tahap terakhir sebagai terminasi adalah mengimplementasi strategi yang sudah dikembangkan dengan matang. Dengan ini, maka pendekatan cost control akan berjalan secara maksimal, mencapai performa yang ditargetkan, dan mencapai tujuan utama yaitu efisiensi pengelolaan biaya demi tercapainya profit yang lebih besar. Langkah-Langkah Cara Melakukan Cost Control Pengendalian biaya adalah tindakan yang tidak boleh diabaikan dalam pengelolaan bisnis. Dengan langkah-langkah cost control yang tepat, perusahaan dapat memastikan efisiensi operasional dan profitabilitas yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah cost control yang dapat diterapkan di perusahaan Anda: 1. Pengendalian dan Pengawasan Fisik Pengendalian biaya dimulai dengan pengawasan fisik yang cermat terhadap semua kegiatan bisnis yang berhubungan dengan pengeluaran. Pemimpin perusahaan memiliki tanggung jawab utama dalam melakukan pengendalian ini, karena mereka memiliki otoritas dalam mengambil keputusan terkait biaya. Hal ini khususnya berlaku untuk perusahaan kecil yang mungkin belum memiliki banyak divisi. 2. Akuntansi Historis Pada perusahaan yang lebih besar, pemimpin mungkin tidak memiliki waktu untuk secara langsung mengelola setiap pengeluaran bisnis. Dalam hal ini, mereka akan mengandalkan data keuangan historis (akuntansi historis) sebagai acuan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Data historis ini mencakup catatan pengeluaran dari periode sebelumnya dan dapat digunakan sebagai pedoman untuk memahami tren biaya. 3. Anggaran Statis dan Biaya Standar Anggaran statis dan biaya standar digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatan proyek yang sedang berlangsung. Ini melibatkan perencanaan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan perkiraan biaya yang diharapkan. Dengan menggunakan anggaran ini, perusahaan dapat mengukur kinerja aktual terhadap target yang telah ditetapkan. 4. Anggaran Fleksibel dan Biaya Standar Saat proyek atau kegiatan bisnis tidak sesuai dengan rencana awal, pimpinan perusahaan perlu melakukan perubahan dalam anggaran untuk mengakomodasi perubahan kondisi. Ini mungkin melibatkan penggunaan anggaran yang lebih fleksibel, yang memungkinkan perubahan dalam alokasi anggaran sesuai kebutuhan. Hal ini penting untuk menghindari melebihi anggaran yang telah ditetapkan. 5. Tanggung Jawab Pusat Dalam perusahaan yang memiliki banyak divisi atau cabang, pengendalian biaya dapat dilakukan oleh pimpinan di setiap divisi. Ini membantu mengurangi potensi kesalahan dan memungkinkan pengawasan yang lebih dekat terhadap aktivitas biaya. Pimpinan pusat biasanya akan menerima laporan dari pimpinan divisi dan bertanggung jawab atas pengendalian biaya secara keseluruhan. Cara Menerapkan Cost Control yang Efektif Terdapat beberapa tips yang bisa Anda lakukan dalam menerapkan pendekatan cost control yang efektif dalam operasional perusahaan, yaitu: 1. Mengidentifikasi Data yang Sudah Tercatat Setelah Anda sudah menjalani strategi cost control dalam satu periode, pada akhir periode Anda bisa lakukan pengecekkan mengenai performanya. Caranya adalah dengan melakukan perbandingan performa finansial di periode saat ini dengan sebelumnya. Jika tidak ada perubahan yang signifikan atau bahkan cenderung penurunan laba dan peningkatan biaya, Anda perlu tahu apa penyebabnya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi performa finansial dalam laporan keuangan, seperti apakah pihak pemasok menaikkan harga bahan baku, karyawan lembur, turunnya tren penjualan, hingga banyak mesin produksi yang perlu melakukan maintenance besar dalam periode tersebut. Setelah Anda dapat mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, Anda dapat mencari solusi dan alternatif untuk mengatasi kondisi tersebut, sehingga bisa mengendalikan biaya di periode yang akan datang. 2. Menyiapkan Rencana Anggaran dengan Lebih Baik Langkah selanjutnya setelah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi performa finansial adalah menyusun rencana anggaran untuk periode selanjutnya. Agar akurat, Anda bisa menggunakan data-data historis dari pemakaian di periode sebelumnya serta proyeksi penggunaan berdasarkan faktor yang sudah diidentifikasi. Setelah itu, Anda juga perlu melakukan pemantauan secara berkala jika rencana anggaran sudah diimplementasikan ke berbagai departemen yang menggunakannya. Baca Juga: Akuntansi Anggaran dan Manfaatnya Bagi Perusahaan 3. Memantau Perputaran Inventory Selain rutin memantau performa dalam laporan keuangan, Anda juga dapat mengawasi perputaran inventory yang dapat mempengaruhi kenaikan dan penurunan laba. Hal ini dikarenakan inventory atau persediaan barang merupakan salah satu kekayaaan terbesar yang perusahaan miliki sehingga perlu ada pengawasan secara lebih lanjut dan berkala. Ketersediaan yang optimal tentunya juga akan mendapatkan perhatian dari pelanggan karena tidak perlu ragu akan kehabisan produk atau jasa yang ingin pelanggan beli. Beberapa aspek yang perlu Anda perhatikan selain stok barang adalah waktu produksi unit barang, tanggal barang, waktu proses, dan kemungkinan dead stock. 4. Rutin Melakukan Maintenance Aset Salah satu beban terbesar bisnis dalam menerapkan cost center adalah pengelolaan dan penggantian aset yang perusahaan miliki. Pemanfaatan aset sehari-hari tentunya akan mengurangi daya tahan dari aset tersebut. Jika tidak rutin melakukan perbaikan, tentunya akan mempengaruhi produkvitas harian bisnis yang berdampak dari penurunan laba. Selain itu, minimnya melakukan maintenance akan berdampak aset tersebut rusak, contohnya mesin produksi, perusahaan akhirnya harus membeli mesin baru yang lebih mahal daripada melakukan perbaikan rutin. Kesimpulan Dengan pengelolaan yang efektif, perusahaan dapat memetakan beberapa faktor vital yang mempengaruhi kesehatan finansial, seperti potensi pemborosan, mengurangi risiko kecurangan dan penyalahgunaan, serta meningkatkan rasio profitabilitas. Secara keseluruhan, cost control juga aktif dalam mencari strategi yang dapat mengurangi beban biaya perusahaan, mulai dari mencari alternatif bahan baku produksi yang lebih terjangkau, bernegosiasi dengan pemasok, dan aktif melakukan efisiensi operasional. Selain itu, Anda juga dapat menerapkan beberapa langkah untuk dapat mengendalikan biaya yang dapat menajadi masalah akuntansi yang serius khususnya dalam anggaran bisnis. Beberapa caranya seperti mengidentifikasi komponen biaya, memetakan tantangan dan masalah, menyusun anggaran yang lebih baik, serta memantau inventory dan aset milik perusahaan. Untuk membantu Anda untuk menerapkan pengelolaan cost control dengan lebih efektif, gunakan software akuntansi Mekari Jurnal. Melalui Mekari Jurnal, Anda dapat mengelola keperluan pengendalian biaya perusahaan dalam satu platform mulai dari pencatatan, pemantauan, hingga pelaporan. Fitur-fitur unggulan yang terdapat di dalamnya juga dapat membantu mengelola cost control seperti yang telah disebutkan sebelumnya, seperti manajamen anggaran, inventory management, dan sistem pembayaran centralized dengan Mekari Pay. Itulah ulasan lengkap mengenai pendekatan cost control dalam bisnis dan bagaimana Mekari Jurnal dapat membantu Anda dalam mengelolanya. Dapatkan tips dan informasi menarik lainnya yang dapat menunjang aktivitas akuntansi dan keuangan bisnis Anda dengan mengikuti Blog by Mekari Jurnal. Untuk informasi lebih lengkap mengenai promo dan penawaran menarik setiap bulannya dengan mengunjungi website atau media sosial Mekari Jurnal. Semoga artikel ini bermanfaat!