Daftar Isi
12 min read

Apa Pentingnya Branding dan Cara Menghitung Anggarannya

Tayang 16 Jan 2024
Diperbarui 3 Jan 2025

Kata branding berasal dari kata brand yang dalam bahasa Indonesia berarti merek, sedangkan pengertian branding adalah berbagai macam kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan tujuan untuk membangun dan membesarkan sebuah merek agar lebih dikenal masyarakat.

Pastikan Anda Sudah Pakai Mekari Jurnal! Software Akuntansi Online Terpercaya!

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Pastikan Anda Sudah Pakai Jurnal, Software Akuntansi Online Terpercaya!

 

Apa Itu Pengertian Branding?

Pengertian branding adalah proses menciptakan persepsi positif yang kuat tentang perusahaan, produk atau layanannya di benak pelanggan dengan menggabungkan elemen-elemen seperti logo, desain, pernyataan misi, dan tema yang konsisten di seluruh komunikasi pemasaran.

Branding yang efektif membantu perusahaan membedakan diri dari persaingan bisnis dan membangun basis pelanggan yang setia.

Ini berarti bahwa pelanggan mengharapkan nada suara Anda sama melalui email, situs web Anda, layanan pelanggan, dan setiap titik kontak lainnya dalam bisnis Anda.

Jika Anda mengubah citra, Anda perlu mengubah logo dan menata gaya maupun warna di mana-mana baik online maupun offline.

Pastikan Anda membuat branding yang konsisten sehingga pelanggan Anda senang dengan kehadiran omni-channel Anda.

Baca juga: Cara Terbaik Meningkatkan Kredibilitas Bisnis dengan Online Branding

Kenapa Branding Penting Bagi Bisnis Anda?

Strategi branding yang unik dapat memberi dampak besar pada keuntungan Anda dengan memberi Anda keunggulan kompetitif atas pesaing dan membantu Anda memperoleh dan mempertahankan pelanggan dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Di eCommerce, di mana pesaing baru bermunculan setiap hari, branding yang tepat dapat menjadi aset yang tak ternilai dalam mendatangkan pelanggan dan menghasilkan keuntungan.

Sebaiknya Anda fokus membangun branding Anda melalui cerita, hubungan, strategi pemasaran, dan aset visual.

Branding yang baik bersifat strategis, sedangkan marketing bersifat taktis.

Ketika Anda menetapkan tujuan dengan  mendefinisikan branding Anda dengan jelas, Anda dapat mulai menyusun strategi marketing yang diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Coba Fitur Laporan Keuangan dan Bisnis Mekari Jurnal untuk Keputusan Bisnis Lebih Cepat dan Akurat

Saya Mau Coba Gratism Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Landasan Utama dalam Menentukan Branding

Jika Anda berpikir tentang bagaimana mengubah citra bisnis Anda, produk atau layanannya, atau jika Anda ingin menilai posisi merek Anda saat ini, ada beberapa aspek utama yang harus Anda pertimbangkan:

1. Ide besar

Anda bisa merangkum apa yang membuat Anda berbeda, apa yang Anda tawarkan, mengapa Anda melakukannya dan bagaimana Anda akan mempresentasikannya.

Ide besar juga merupakan konsep pemersatu yang dapat menyatukan serangkaian kegiatan yang berbeda. Idealnya, ini akan menginformasikan semua yang Anda lakukan, besar atau kecil, termasuk layanan pelanggan, periklanan, formulir pemesanan situs web, seragam staf, identitas perusahaan, mungkin sampai ke pesan mesin penjawab Anda.

 

Untuk menentukan ide besar Anda sendiri, Anda perlu melihat lebih dalam pada bisnis dan pasar Anda. Terkait ini Anda juga bisa baca artikel 5 Rahasia Menciptakan Brand Storytelling Efektif.

Selain itu ada beberapa poin penting yang harus Anda pikirkan:

  • Bagaimana Anda bisa menonjol?
  • Apa solusi yang Anda tawarkan?
  • Apa yang membuat Anda berbeda?
  • Apa ‘kepribadian’ Anda?
  • Apa yang diinginkan atau dibutuhkan konsumen?

Untuk membantu proses ini, biasanya sangat membantu untuk mendapatkan perspektif luar tentang berbagai hal juga, jadi pertimbangkan untuk bekerja dengan konsultan manajemen, konsultan pengembangan bisnis, atau konsultan desain.

Setelah diputuskan, artikulasi ide-ide ini dapat diwujudkan melalui teknik branding seperti desain, periklanan, acara, kemitraan, pelatihan staf, dan sebagainya.

Aktivitas inilah yang membentuk pemahaman dan harapan konsumen terhadap perusahaan Anda; dengan kata lain, mereknya.

Dan setelah Anda menetapkan branding, hal terpenting adalah memastikan bahwa produk dan layanan Anda memenuhinya secara konsisten.

2. Visi

Memiliki visi untuk perusahaan berarti Anda memikirkan masa depan, posisi apa yang ingin Anda capai.

Visi yang dipertimbangkan dengan baik dapat membantu Anda menyusun beberapa masalah yang lebih praktis dalam menerapkan strategi pengembangan ke dalam tindakan.

Jika Anda jelas tentang apa yang Anda tuju, jelas lebih mudah untuk mencari cara untuk sampai ke tujuan.

3. Nilai

Nilai berkaitan dengan aspek penting tentang cara orang melihat organisasi Anda. Apa yang Anda yakini dan perjuangkan, bagaimana hal tersebut dapat dikomunikasikan baik secara eksplisit maupun implisit dalam apa yang Anda lakukan.

Sebagian besar perusahaan memiliki nilai yang sama, yaitu: kualitas, keterbukaan, inovasi, tanggung jawab individu, keadilan, rasa hormat terhadap individu, pemberdayaan, semangat, fleksibilitas, kerja tim, dan kebanggaan.

Nilai apa pun yang Anda gambarkan harus asli dan ditegakkan dalam cara organisasi Anda beroperasi.

4. Kepribadian

Setelah Anda menetapkan ‘ide besar’, visi, dan nilai Anda, mereka dapat dikomunikasikan kepada konsumen melalui berbagai channel.

Cara Anda memutuskan untuk menyajikan komunikasi ini – nada, bahasa, dan desain, misalnya – dapat dikatakan sebagai kepribadian perusahaan Anda.

Ciri-ciri kepribadian bisa efisien, ramah dan elegan, atau mungkin lucu dan lebih santai, meskipun harus sesuai dengan jenis produk atau layanan yang Anda jual.

Baca juga: Pentingnya Emotional Branding untuk Mewujudkan Konsumen yang Loyal

Cara Menghitung Anggaran Branding

Menghitung anggaran branding adalah langkah penting dalam merencanakan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan kesadaran merek dan mencapai tujuan bisnis. Proses ini melibatkan analisis kebutuhan bisnis, menetapkan tujuan branding, dan alokasi sumber daya secara tepat agar kampanye branding memberikan hasil maksimal.

Langkah-Langkah Menghitung Anggaran Branding

1. Tentukan Tujuan Branding

Identifikasi kebutuhan utama:

Apakah untuk meningkatkan kesadaran merek, memperkenalkan produk baru, atau memperkuat citra merek?

Contoh tujuan:

  • Meningkatkan kesadaran merek hingga 30% dalam satu tahun.
  • Mendapatkan 10.000 pelanggan baru melalui kampanye branding.

2. Evaluasi Kondisi Keuangan Perusahaan

Hitung pendapatan tahunan:

Pendapatan total perusahaan menjadi dasar untuk menentukan persentase anggaran branding.

Tetapkan persentase anggaran:

  • Biasanya berkisar antara 5% hingga 20% dari pendapatan tahunan, tergantung pada industri dan skala kampanye.
  • Industri seperti teknologi dan ritel mungkin mengalokasikan hingga 20%, sedangkan bisnis B2B mungkin hanya 5%-10%.

3. Identifikasi Komponen Branding

Anggaran branding harus mencakup berbagai elemen, seperti:

  • Desain visual: Pembuatan logo, desain ulang merek, kemasan, dll.
  • Media pemasaran: Biaya iklan di TV, radio, media sosial, atau papan reklame.
  • Kegiatan promosi: Event branding, peluncuran produk, atau sponsorship.
  • Produksi konten: Video, foto, artikel, atau materi promosi digital.
  • Biaya agensi: Jika menggunakan jasa konsultan branding atau agensi pemasaran.

4. Pertimbangkan Kanal Branding

Pilih saluran yang relevan untuk merek dan audiens target Anda, seperti:

  • Media digital: Facebook, Instagram, Google Ads, TikTok.
  • Media tradisional: TV, radio, atau surat kabar.
  • Aktivitas offline: Pameran, acara komunitas, atau promosi langsung.

Rumus Dasar Menghitung Anggaran Branding

Pendekatan Persentase Pendapatan:

Anggaran Branding = Pendapatan Tahunan×Persentase Branding

Contoh:

  • Pendapatan tahunan: Rp 10 miliar
  • Persentase branding: 10%
  • Anggaran branding: Rp 10 miliar × 10% = Rp 1 miliar

Pendekatan Berdasarkan Biaya Aktivitas:

Hitung total biaya semua aktivitas yang direncanakan:

  • Desain visual: Rp 100 juta
  • Iklan media sosial: Rp 200 juta
  • Promosi offline: Rp 300 juta
  • Total: Rp 600 juta

Anggaran branding: Rp 600 juta

Pendekatan ROI (Return on Investment):

Gunakan target pendapatan tambahan dari branding: Anggaran Branding = Target Pendapatan Tambahan ÷ ROI yang Diharapkan.

Contoh:

  • Target pendapatan tambahan: Rp 5 miliar
  • ROI yang diharapkan: 5x
  • Anggaran branding: Rp 5 miliar ÷ 5 = Rp 1 miliar

Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Branding

Anggaran branding merupakan salah satu komponen penting dalam strategi pemasaran sebuah perusahaan. Besarnya anggaran yang dialokasikan dapat memengaruhi efektivitas kegiatan branding dalam menjangkau target audiens dan membangun citra perusahaan. Berikut adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi anggaran branding:

1. Jenis Industri

Setiap industri memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal persaingan dan kebutuhan branding. Industri yang kompetitif, seperti teknologi, ritel, atau otomotif, biasanya memerlukan anggaran branding yang lebih besar. Hal ini disebabkan oleh perlunya menciptakan diferensiasi yang kuat di pasar yang penuh dengan pemain besar.

Contoh:

  • Dalam industri teknologi, perusahaan seperti Apple atau Samsung sering menghabiskan anggaran besar untuk iklan televisi, promosi digital, dan kampanye besar lainnya untuk memastikan produk mereka dikenal secara global.
  • Sebaliknya, industri niche seperti produk handmade mungkin tidak memerlukan anggaran sebesar itu karena target pasarnya lebih spesifik.

2. Skala Bisnis

Skala bisnis sangat memengaruhi besarnya anggaran branding. Perusahaan kecil atau startup cenderung mengalokasikan anggaran branding yang lebih kecil dibandingkan perusahaan besar yang sudah mapan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya dan prioritas pengeluaran yang berbeda.

Ciri khas anggaran berdasarkan skala bisnis:

  • Startup: Fokus pada pemasaran digital dengan biaya rendah seperti media sosial dan iklan PPC (Pay-Per-Click).
  • Perusahaan menengah: Mulai berinvestasi dalam kampanye branding multikanal seperti billboard atau event marketing.
  • Perusahaan besar: Memiliki anggaran yang cukup untuk iklan TV, sponsor acara besar, atau kampanye global.

3. Target Audiens

Luasnya cakupan target audiens sangat memengaruhi kebutuhan anggaran branding. Semakin luas audiens yang ingin dijangkau, semakin besar biaya yang harus dikeluarkan untuk menjangkau mereka secara efektif.

Pertimbangan audiens dalam menentukan anggaran:

  • Jika target audiens adalah lokal, anggaran dapat lebih kecil dengan fokus pada media lokal seperti radio atau billboard.
  • Untuk target audiens global, perusahaan perlu mengalokasikan anggaran lebih besar untuk kampanye multibahasa, iklan internasional, dan penyesuaian budaya.

4. Durasi Kampanye

Durasi kampanye branding juga menjadi faktor penentu anggaran. Kampanye yang berlangsung dalam jangka panjang membutuhkan sumber daya yang lebih besar dibandingkan kampanye jangka pendek.

Contoh perbandingan:

  • Kampanye jangka pendek (2-3 bulan) seperti peluncuran produk baru biasanya memerlukan anggaran lebih kecil namun intensif.
  • Kampanye jangka panjang (setahun atau lebih) seperti membangun citra merek membutuhkan investasi berkelanjutan dalam berbagai media dan kegiatan pemasaran.

5. Saluran Pemasaran yang Digunakan

Pemilihan saluran pemasaran memiliki dampak langsung pada besarnya anggaran branding. Saluran pemasaran tradisional seperti televisi, radio, atau cetak biasanya memerlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan saluran digital.

Perbandingan biaya berdasarkan saluran:

  • Media tradisional: Iklan televisi dan radio memerlukan investasi besar tetapi dapat menjangkau audiens dalam jumlah besar.
  • Media digital: Platform seperti Google Ads atau Facebook Ads lebih terjangkau dan memungkinkan penargetan yang lebih spesifik, cocok untuk perusahaan dengan anggaran terbatas.

Baca Juga: 10 Jenis Anggaran Perusahaan Jasa yang Perlu Anda Ketahui

Tips Mengoptimalkan Anggaran Branding

Mengelola anggaran branding dengan bijak adalah kunci untuk memastikan setiap rupiah yang diinvestasikan memberikan hasil maksimal. Berikut adalah beberapa tips untuk mengoptimalkan anggaran branding:

1. Prioritaskan Kanal yang Paling Efektif

Identifikasi saluran pemasaran yang memberikan ROI (Return on Investment) tertinggi berdasarkan data historis. Fokuskan sumber daya pada saluran yang memberikan hasil terbaik, seperti media sosial untuk audiens muda atau email marketing untuk audiens profesional.

Langkah strategis:

  • Analisis laporan kinerja dari kampanye sebelumnya.
  • Kurangi anggaran untuk saluran yang kurang efektif dan alokasikan ke saluran yang memberikan konversi tinggi.

2. Gunakan Teknologi dan Data

Teknologi modern memungkinkan pengukuran dan analisis kinerja branding dengan lebih akurat. Gunakan alat analitik seperti Google Analytics atau alat manajemen media sosial untuk melacak performa kampanye secara real-time.

Keuntungan menggunakan teknologi:

  • Memungkinkan penyesuaian strategi secara cepat jika hasil tidak sesuai harapan.
  • Memberikan wawasan mendalam tentang perilaku dan preferensi konsumen.

3. Mulai dari Skala Kecil

Jika anggaran terbatas, mulai dengan kampanye kecil yang memiliki dampak besar. Misalnya, gunakan media sosial untuk membangun kehadiran merek sebelum beralih ke media yang lebih mahal seperti televisi atau cetak.

Contoh implementasi:

  • Mulai dengan iklan PPC untuk menguji pesan merek.
  • Gunakan strategi konten organik di media sosial untuk meningkatkan keterlibatan tanpa biaya besar.

4. Libatkan Tim Internal

Menggunakan tenaga internal dapat mengurangi biaya agensi atau konsultan eksternal. Jika memungkinkan, latih tim internal untuk menangani desain, copywriting, atau manajemen media sosial.

Manfaatnya:

  • Mengurangi biaya pengeluaran untuk pihak ketiga.
  • Meningkatkan keterlibatan tim dalam membangun merek perusahaan.

5. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala

Lakukan evaluasi berkala untuk memastikan anggaran branding digunakan secara efektif. Analisis ini dapat membantu perusahaan mengidentifikasi apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.

Strategi evaluasi:

  • Bandingkan hasil kampanye dengan tujuan yang telah ditetapkan.
  • Gunakan metrik seperti CPM (Cost Per Thousand Impressions) atau CPC (Cost Per Click) untuk menilai efektivitas pengeluaran.

Contoh Simulasi Anggaran Branding

Skenario: Perusahaan ingin meluncurkan kampanye branding untuk produk baru selama satu tahun dengan target meningkatkan kesadaran merek hingga 25%.

Anggaran Berdasarkan Aktivitas:

Aktivitas Biaya (Rp)
Pembuatan logo dan desain 50 juta
Iklan media sosial 300 juta
Event peluncuran produk 150 juta
Konten video dan foto 200 juta
Sponsorship acara lokal 100 juta
Total Anggaran 800 juta

Baca Juga: 5 Tips Mengembangkan Bisnis dengan Anggaran Ketat

Tips Menghitung Anggaran Branding

Cara yang paling umum digunakan untuk menghitung anggaran promosi branding adalah dengan menetapkan angka persentase dari nilai penjualan.

Nilai persentase ini bervariasi. Untuk usaha kecil bisa dianggarkan biaya branding sebesar 5% dari perkiraan hasil penjualan.

Misalnya jika perkiraan nilai penjualan tahun ini adalah Rp 300 juta, maka dana yang perlu dialokasikan untuk biaya branding adalah sebesar 5% atau sebesar Rp 15 juta.

Modifikasi akan sangat tergantung dari beberapa faktor spesifik pada bisnis kita, misalnya berapa lama bisnis telah berjalan, jenis produk atau jasa yang ditawarkan, seberapa jauh lokasi usaha berada, serta tipe konsumen yang dituju.

Mungkin perlu dialokasikan lebih banyak anggaran promosi untuk bisnis baru yang menjual produk inovasi.

Untuk bisnis yang sudah mapan, dengan jaringan distribusi yang lebih baik dan tingkat kompetisi rendah, maka anggaran untuk melakukan branding dapat dibuat lebih kecil.

Perlu diingat bahwa semua kegiatan branding hendaknya dipandang sebagai sebuah investasi bisnis, bukan sebagai kegiatan yang boros biaya.

Berpromosi juga tidak hanya perlu dilakukan jika kita memiliki dana lebih.

Dan investasi ini juga harus mendatangkan keuntungan. Jadi biaya branding yang dikeluarkan haruslah kembali berlipat ganda dalam bentuk nilai penjualan.

Tidak ada gunanya jika kita mengeluarkan dana promosi sekecil apapun nilainya jika tidak memberikan hasil.

Baca juga: 8 Kunci Sukses Agar Brand Anda Mudah Dikenali dan Tahan Lama

Lengkapi Bisnis Anda dengan Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal

Dengan menggunakan Mekari Jurnal sebagai software akuntansi online dengan fitur biaya, tentunya akan memudahkan Anda menghitung biaya branding yang dibutuhkan.

Dengan estimasi penghitungan fitur biaya yang dimiliki Mekari Jurnal, Anda bisa mendapatkan kemudahan dalam mengatur biaya pengeluaran bisnis hanya dalam 1 menit, kemudahan dalam melihat kategori biaya, meninjau slip biaya dan kemudahan dalam menyimpan bukti pembayaran.

Selain itu, Anda juga bisa coba fitur Mekari Jurnal lainnya seperti aplikasi stok barang sederhana.

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Penjelasan di atas adalah mengenai pentingnya branding lengkap dengan biayanya. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat.

Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Kategori : Business Management

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!
Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!
Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
WhatsApp Hubungi Kami