Profit and loss memiliki banyak makna di zaman ini, bisa untuk istilah untung rugi dalam investasi, semisal jual beli koin Crypto, atau menuju ke istialh umum yaitu laba dan rugi laporan keuangan yang meliputi pendapatan, anggaran, dan pengeluaran yang terjadi pada suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu, kuarta atau fiskal.
Laporan profit and loss berisi informasi mengenai kemampuan maupun ketidakmampuan perusahaan untuk menghasilkan untung dengan cara meningkatkan pendapatan atau mengurangi anggaran keluar. Laporan laba dan rugi umumnya direpresentasikan dengan basis kas atau akrual.
Apa yang Dimaksud dengan Profit and Loss?
Salah satu cara yang dilakukan pengusaha untuk mengetahui seluruh kegiatan bisnisnya dalam suatu periode tertentu adalah melalui laporan keuangan, termasuk laporan laba dan rugi. Sesuai namanya, dokumen tersebut berisi mengenai keuntungan dan kerugian yang dialami perusahaan.
Secara umum, laporan keuangan pada satu periode mencatat semua aktivitas bisnis, seperti:
- Laporan arus kas
- Laporan perubahan modal (ekuitas)
- Laporan neraca Keuangan
- Laporan laba rugi
Laporan laba rugi umumnya dibuat pada akhir tahun atau akhir periode perusahaan. Tujuannya adalah untuk membantu pengusaha dalam mengukur performa perusahaan. Cara tersebut juga dilakukan untuk membantu perusahaan dalam menentukan langkah dan strategi untuk dikerjakan di periode selanjutnya.
Menurut Sirait (2014:20), laporan laba rugi adalah suatu dokumen yang berisi informasi kinerja perusahaan selama beroperasi dalam jangka waktu tertentu. Profit and loss pada hakekatnya menjabarkan mengenai pendapatan serta beban laba rugi.
Komponen Menyusun Laporan Laba Rugi
Dalam menyusun laporan laba rugi, ada beberapa komponen utama yang harus diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Pendapatan (Revenue)
Mengacu pada meningkatnya aktiva (arus masuk) perusahaan yang berasal dari aktivitas operasional. Pendapatan bisa dihitung dengan cara:
Total Pendapatan Kotor – Diskon atau Potongan Harga, Tunjangan Lain, Retur.
Beban (Expenses)
Istilah ini dapat diartikan sebagai penggunaan aktiva atau liabilitas (kewajiban) pada suatu periode yang disebabkan oleh produksi barang maupun pengiriman.
Keuntungan (Profit)
Meningkatnya ekuitas karena transaksi atau investasi. Secara sederhana, profit dapat diartikan sebagai laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan. Tepatnya, setelah dikurangi dengan beban dan biaya lain-lain, seperti pajak, bunga, denda, dan gaji karyawan.
Kerugian (Loss)
Menurunnya jumlah ekuitas yang disebabkan adanya transaksi, beban, atau distribusi. Contoh dari kerugian adalah, berkurangnya pendapatan perusahaan akibat produk tidak laku. Kerugian terjadi dikarenakan jumlah pendapatan dan laba lebih kecil dibandingkan jumlah pengeluaran perusahaan.
Jenis- Jenis Laporan Laba Rugi
Profit and loss statement dapat disajikan dalam dua metode, yakni sebagai berikut:
Metode Kas (Cash Method)
Jenis metode kas juga disebut metode akuntansi kas, khususnya saat digunakan menyusun kas masuk dan keluar perusahaan. Langkah-langkah penyusunan metode kas cukup sederhana, yaitu dengan menghitung uang tunai yang diterima atau dibayarkan.
Metode kas umum digunakan oleh perusahaan berskala kecil. Selain itu juga bisa diterapkan secara personal, terutama saat ingin mengelola keuangan pribadi.
Metode Akrual (Accrual Method)
Menghitung profit and loss juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode akrual, yakni dengan mencatat pendapatan yang diperoleh. Perusahaan yang menerapkan metode akrual akan menghitung pemasukan yang belum diterima, namun sudah pasti akan diterima.
Contoh:
Perusahaan mengirimkan produk kepada pelanggan. Meskipun belum menerima pembayaran, namun saat produk dikirimkan, maka perusahaan harus mencatat laporan laba rugi.
Tujuan Membuat Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi dibuat dengan tujuan tertentu. Di bawah ini adalah beberapa tujuan pembuatan profit and loss statement bagi perusahaan, investor, dan analis:
- Mengetahui pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama periode waktu tertentu.
- Sebagai acuan menghitung besar pajak perusahaan.
- Referensi evaluasi bagi pihak manajemen perusahaan untuk menentukan strategi apa saja yang perlu diambil pada periode mendatang.
- Informasi mengenai efisiensi beban biaya perusahaan.
- Untuk meninjau ulang efektivitas kegiatan bisnis.
- Laporan laba rugi dapat digunakan oleh investor dan analis untuk menilai profitabilitas perusahaan.
Manfaat Membuat Laporan Laba Rugi
Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh oleh pihak manajemen perusahaan dari adanya laporan laba rugi atau profit and loss. Lantas, apa saja manfaat tersebut? Berikut jawabannya!
Dapat Dijadikan Sebagai Bahan Evaluasi Kinerja Perusahaan
Melalui laporan laba rugi, manajemen bisa melihat peningkatan pendapatan (profit) atau penurunan pendapatan (loss) yang dialami perusahaan dalam satu periode waktu.
Hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai acuan bagi manajemen untuk menentukan langkah-langkah yang tepat, sehingga di periode selanjutnya risiko kerugian (loss) dapat diminimalisir.
Mengembangkan Perusahaan
Profit and loss statement bisa dijadikan acuan bagi pemilik perusahaan dalam menilai pengeluaran yang tidak efektif. Dengan begitu, manajemen bisa mengambil strategi yang tepat untuk menekan beban pengeluaran, dan memaksimalkan budget yang ada sebagai upaya mengembangkan bisnis.
Pasalnya, salah satu kunci memajukan perusahaan adalah memiliki kemampuan meningkatkan pendapatan dengan anggaran seminimal mungkin. Dengan kata lain, mengurangi pengeluaran.
Tolak Ukur Perusahaan
Laporan laba rugi bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan sebuah perusahaan untuk meningkatkan performanya. Dengan begitu, bisa dicari solusi yang tepat bagi karyawan dan juga perusahaan agar bekerja lebih baik lagi. Sebab, kesuksesan perusahaan juga sangat bergantung pada kualitas SDM.
Analisis Strategi
Setiap perusahaan tentu memiliki strategi khusus untuk mengembangkan bisnisnya. Profit and loss dapat dipakai menganalisis efektivitas strategi tersebut. Jadi, pihak manajemen bisa mengetahui apakah strategi tersebut cocok diterapkan pada perusahaan atau tidak.
Kredibilitas Perusahaan
Bagaimanapun juga, perusahaan harus memikirkan profil dan kredibilitasnya dalam dunia pasar modal. Hal tersebut memiliki pengaruh besar terhadap investor serta analis keuangan.
Investor tidak akan mau menginvestasikan dana pada perusahaan yang dinilai tidak kredibel dari segi keuangannya. Oleh sebab itulah, sebelum berinvestasi biasanya calon investor akan meneliti dokumen keuangan suatu perusahaan, termasuk profit and loss statement.
Unsur-Unsur Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi perusahaan terdiri dari beberapa unsur penyusun, diantaranya adalah berikut ini:
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Anggaran utama perusahaan. Umumnya mewakili pengeluaran perusahaan dalam membeli persediaan produk/ barang yang akan dijual kembali.
Pendapatan Penjualan
Income yang didapatkan dari aktivitas operasional bisnis. Nilai penjualan bersih didapatkan dari total pendapatan kotor setelah dikurangi retur, diskon, serta tunjangan penjualan lain.
Pendapatan Operasional
Unsur pendapatan operasional juga disebut Earnings Before Interest and Taxes (EBIT). Pendapatan operasional didapatkan dari hasil aktivitas usaha reguler perusahaan. Akan tetapi, belum dikurangi bunga, pajak, anggaran operasional, dan pendapatan non operasional.
Pendapatan Sebelum Pajak
Earnings Before Taxes diperoleh dengan cara mengurangkan beban bunga dari pendapatan operasional. Pendapatan sebelum pajak adalah total akhir sebelum masuk laba bersih bisnis.
Pendapatan Bersih
Penghitungan pendapatan bersih bisnis cukup sederhana, yaitu dengan mengurangi pajak penghasilan. Nantinya, jumlah dari pendapatan bersih akan masuk ke laba ditahan. Namun, setiap dividen harus dikurangi terlebih dahulu.
Margin Kotor (Gross Profit)
Salah satu unsur utama yang harus ada dalam laporan profit and loss adalah margin kotor atau laba kotor. Margin kotor merupakan total penjualan bersih setelah dikurangi HPP/Harga Pokok Penjualan.
Margin kotor juga biasa disebut markup perusahaan. Umumnya digunakan sebagai acuan bagi pihak manajemen dalam menentukan harga jual produk perusahaan.
Laba Bersih
Nilai laba bersih didapatkan setelah menambahkan pendapatan operasional dengan pendapatan lain-lain, serta dikurangi anggaran lain-lain.
Laba Ditahan
Pendapatan bersih perusahaan yang ditahan (tidak dibagikan pada investor dalam bentuk dividen). Laba ditahan akan diinvestasikan kembali oleh pihak perusahaan dan nilai tersebut nantinya akan diakumulasikan selama bisnis berlangsung.
Dividen
Profit and loss juga terdiri dari unsur dividen atau pendapatan bersih perusahaan yang dibagikan ke pemegang saham. Nilai dividen berbeda-beda, tergantung jumlah saham yang ditanamkan serta sesuai kesepakatan yang sudah dibuat sejak awal.
EBITDA
EBITDA merupakan singkatan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization. Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, maka artinya pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Nilai EBITDA dihitung dengan mengurangi beban umum dari laba kotor.
Depresiasi dan Amortisasi
Istilah depresiasi bisa juga disebut sebagai beban penyusutan. Amortisasi dan depresiasi adalah beban dalam bentuk non tunai yang digunakan dalam keperluan aset modal. Akuntan perusahaan akan menerbitkan informasi pembiayaan aset, seperti pabrik, peralatan, dan properti.
Beban Pemasaran
Pengeluaran dalam bisnis bisa dikelompokkan menjadi beberapa macam kepentingan. Salah satu bentuk anggaran keluar yang termasuk dalam beban pemasaran antara lain adalah promosi.
Beban Umum & Administrasi
Jenis beban umum dan administrasi meliputi semua anggaran tidak langsung yang perlu ditanggung perusahaan. Misalnya, pengeluaran administrasi, umum, penjualan, serta jenis penjualan tidak langsung lain.
Bunga
Dalam laporan profit and loss biasanya terdapat dua baris terpisah yang berisi mengenai informasi bunga perusahaan. Satu baris berisi informasi beban bunga, sedangkan baris lainnya pendapatan bunga.
Informasi bunga (interest) digunakan untuk rekonsiliasi perbedaan pendapatan operasional atau EBIT dan pendapatan sebelum pajak atau EBT.
Pajak Penghasilan
Total dari pajak yang harus dibayarkan perusahaan terdiri dari dua jenis, yaitu pajak masa kini dan pajak masa depan. Sementara itu, pajak penghasilan adalah anggaran pajak yang dibebankan EBT.
Biaya Lain Lain
Setiap perusahaan atau badan usaha pasti mempunyai pengeluaran khusus guna menunjang operasional perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis pengeluaran yang meliputi biaya lain-lain:
- Riset dan pengembangan
- Biaya pemenuhan
- Kompensasi berbasis saham
- Keperluan teknologi
- Anggaran penurunan nilai
- Keuntungan dan kerugian penjualan atau investasi
- Dampak dari nilai tukar mata uang asing
- Anggaran tambahan untuk kepentingan bisnis lainnya
Jenis-Jenis Keuntungan (Laba) dalam Laporan Laba Rugi
Sebelum membahas mengenai cara menghitung laporan profit and loss dengan berbagai format berbeda. Sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa saja komponen-komponen laba atau untung.
Di bawah ini adalah jenis-jenis laba dalam laporan laba rugi:
Laba Operasi (Operating Profit)
Total pendapatan yang diperoleh dari hasil operasional perusahaan sebelum dikurangi pengeluaran untuk pajak, bunga, dan lain sebagainya.
Laba Kotor (Gross Profit)
Dalam akuntansi, laba kotor mengacu pada pendapatan perusahaan setelah dikurangi biaya produksi, namun belum dipotong dengan biaya gaji untuk karyawan, pajak, dan bunga. Laba kotor juga bisa diperoleh dari selisih antara pendapatan dengan dikurangi HPP (Harga Pokok Penjualan).
Laba Bersih (Net Income)
Kelebihan seluruh pendapatan dari aktivitas perdagangan pada periode waktu tertentu, tepatnya setelah dikurangi pajak penghasilan yang disusun dalam bentuk laporan profit and loss.
Laba Sebelum Bunga dan Pajak / EBIT (Earnings Before Interest and Taxes)
Di dalam akuntansi dan keuangan, istilah laba sebelum bunga dan pajak atau penghasilan operasi merupakan ukuran dari profitabilitas perusahaan, tapi tidak termasuk beban pajak penghasilan dan bunga.
Laba Operasi Berjalan
Keuntungan yang didapatkan dari aktivitas bisnis perusahaan, khususnya yang sedang dalam keadaan berjalan setelah beban pajak dan bunga. Laba operasi berjalan juga disebut sebagai laba sebelum pos luar biasa dan juga operasi penghentian.
Bentuk Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi yang digunakan dalam dokumen keuangan perusahaan dibagi menjadi dua bentuk, yakni single step dan multiple step. Untuk penjelasan lengkapnya, ada di bawah ini:
Single Step
Pada profit and loss statement bentuk single step, setiap pendapatan dan keuntungan ditempatkan di bagian awal, setelahnya diikuti beban dan kerugian. Selisih antara total pendapatan (keuntungan) dan beban (kerugian) menghasilkan laba operasi.
Multiple Step
Bentuk laporan multiple step memisahkan transaksi operasi dari non operasi, dan membandingkan anggaran beban dengan pendapatan berhubungan. Keterangan laba operasional akan menampilkan perbedaan kegiatan biasa dengan kegiatan tidak biasa (insidentil).
Langkah Langkah Menyusun Laporan Laba Rugi
Dalam menyusun laporan P&L, maka bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
- Membuat jurnal transaksi yang berisi pendapatan, beban dan turunannya.
- Melakukan pencatatan ke buku besar.
- Profit and loss statement disusun setelah penyusunan kertas kerja lajur atau neraca saldo.
- Pendapatan dan beban disajikan dalam bentuk kolom-kolom kertas kerja.
- Jika beban diambil dari kolom neraca, maka laporan laba rugi merupakan nilai selisih yang berasal dari total pendapatan dan beban.
- Apabila pendapatan lebih besar dari beban, maka perusahaan mendapatkan laba. Sementara itu, jika pendapatan lebih kecil dari beban, artinya perusahaan mengalami kerugian.
Cara Menganalisis Profit and Loss Statement
Analisis laporan keuangan laba rugi umumnya dikerjakan oleh analis atau akuntan profesional yang ditunjuk perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi keuangan sebuah perusahaan pada suatu periode waktu sehingga dapat meminimalisir potensi terjadi loss di masa akan datang.
Lantas, bagaimana proses analisis laba rugi yang dilakukan? Secara umum, kegiatan menganalisis laba rugi perusahaan meliputi hal-hal di bawah ini:
- Analisis horizontal dengan membandingkan angka dari periode periode dan melakukan komparasi dari segi industri.
- Melihat margin seperti: Margin laba kotor, margin operasi, margin laba bersih, dan lain sebagainya.
- Analisis trend dengan mengukur apakah metrik mengalami peningkatan atau penurunan.
- Tingkat pengembalian atas ekuitas atau return on equity (ROE), dan pengembalian aset atau return on assets (ROA).
- Melalui matrik penilaian.
Format Laporan Profit and Loss (Laba Rugi)
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa terdapat dua cara untuk membuat laporan laba rugi, yaitu dengan format single step atau multiple step. Contoh pembuatan masing-masing format dapat di lihat di bawah ini:
Contoh Format Laporan P&L Single Step
Pada Single Step, total pendapatan dan keuntungan dari aktivitas operasional perusahaan ditempatkan di bagian awal. Kemudian, diikuti beban dan kerugian.
Berikut ini adalah contoh format laporan laba rugi dengan metode single step:
Pendapatan | ||
Penjualan Bersih | Rp, 700.000.000 | |
Pendapatan Sewa | Rp. 15.000.000 | |
Total Pendapatan | Rp. 685.000.000 | |
Beban | ||
Harga Pokok Penjualan | Rp. 200.000.000 | |
Beban Penjualan | Rp. 10.000.000 | |
Beban Administrasi | Rp. 7.000.000 | |
Beban Bunga | Rp. 4.000.000 | |
Beban Lain Lain | Rp. 3000.000 | |
Total Beban | Rp. 224.000.000 | |
Laba Sebelum Pajak | Rp. 461.000.000 | |
Pajak | Rp. 69.150.000 | |
Laba Bersih | Rp. 391.850.000 |
Contoh Format Laporan P&L Multiple Step
Pada format profit and loss statement metode multiple step, terdapat pemisahan transaksi operasional dengan non operasional. Selanjutnya, biaya dan beban dibandingkan dengan pendapatan.
Berikut contoh laporan laba rugi dengan format multiple step:
Pendapatan Penjualan | ||
Penjualan Bersih | Rp. 700.000.000 | |
Retur Penjualan & Pengurangan Harga | Rp. 30.000.000 | |
Diskon Penjualan | Rp. 10.000.000 | |
Pendapatan Penjualan Bersih | Rp. 660.000.000 | |
Harga Pokok Penjualan (HPP) | ||
Persediaan Awal | Rp. 11.000.000 | |
Pembelian | Rp. 250.000.000 | |
Beban Bangkrut | Rp. 10.000.000 | |
Barang Tersedia untuk Dijual | Rp.271.000.000 | |
Persediaan Akhir | Rp. 20.000.000 | |
Harga Pokok Penjualan | Rp. 200.000.000 | |
Laba Operasi | Rp. 320.000.000 | |
Beban Operasi | ||
Beban Penjualan | ||
Gaji Penjualan | Rp. 4.000.000 | |
Beban Iklan | Rp. 4.000.000 | |
Lanjutan | ||
Beban Penjualan Lain | Rp. 4.000.000 | |
Gaji Karyawan dan Bagian Kantor | Rp. 9.000.000 | |
Beban Asuransi | Rp. 1.000.000 | |
Beban Penyusutan & Amortisasi | Rp. 3.000.000 | |
Beban Piutang Tak Tertagih | Rp. 1.500.000 | |
Beban Umum Lain Lain | Rp. 2.000.000 | |
Total Beban Administrasi | Rp. 28.500.000 | |
Laba Operasi | Rp. 291.500.000 | |
Pendapatan & Keuntungan Lain | ||
Pendapatan Bunga | Rp. 15.000.000 | |
Keuntungan Penjualan Investasi | Rp. 17.000.000 | |
Beban & Kerugian Lain Lain | ||
Beban Bunga | Rp. 4.000.000 | |
Kerugian Penjualan Peralatan | Rp. 17.000.000 | |
Laba Sebelum Pajak Penghasilan | Rp. 302.000.0000 | |
Pajak Penghasilan | Rp. 45.300.000 | |
Laba Bersih | Rp. 256.700.000 |
Ingin mengetahui informasi tentang profit and loss lebih lengkap atau cara mudah membuat laporan keuangan laba rugi secara praktis? Temukan solusinya hanya di aplikasi akuntansi dan aplikasi bisnis dari Mekari Jurnal. Bisa coba gratis sekarang juga!