Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT): Rumus Perhitungan Earning Before Interest and Taxes (EBIT) atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan laba sebelum bunga dan pajak adalah salah satu komponen penting dalam laporan laba rugi. Bagaimana cara menghitung EBIT dengan menggunakan rumus? Pelajari selengkapnya di Blog Mekari Jurnal. EBIT menunjukkan berapa banyak laba yang dihasilkan perusahaan dari kegiatan operasionalnya tanpa memasukkan unsur biaya bunga atau pajak. Dengan kata lain, indikator yang juga sering disebut dengan laba operasional ini adalah salah satu alat pengukur kinerja dan profitabilitas perusahaan. Investor dan kreditor menggunakan nilai laba sebelum bunga dan pajak atau Earning Before Interest and Taxes (EBIT) untuk melihat seberapa sukses kegiatan operasional inti perusahaan tanpa harus mengkhawatirkan konsekuensi pembayaran pajak atau biaya bunga. Mereka hanya dapat melihat apakah ide, konsep, dan kegiatan suatu bisnis atau perusahaan benar-benar berjalan secara efektif. Hal ini juga membantu investor dan kreditur memahami kesehatan perusahaan dan kemampuan untuk membayar kewajiban atau liabilitasnya. Metode Perhitungan EBIT dengan Menggunakan Rumus Ada 2 cara yang digunakan dalam menghitung laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT, yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method). Rumus perhitungan laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT menggunakan metode langsung (direct method) adalah: EBIT = Pendapatan – Biaya Operasional Dalam perhitungan ini, biaya operasional meliputi semua biaya terkait operasi perusahaan, seperti biaya produksi, gaji karyawan, biaya administrasi, dan lain-lain, namun tidak termasuk biaya bunga dan pajak. Biaya operasional yang dimaksud dapat berupa biaya administrasi, penjualan atau pemasaran, dan lainnya. Sedangkan rumus perhitungan laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT menggunakan metode tidak langsung (indirect method) adalah: EBIT = Laba Bersih + Bunga + Pajak Dalam perhitungan ini, laba bersih dihitung setelah bunga dan pajak dikurangi dari laba operasional. Dengan menambahkan kembali biaya bunga dan pajak, kita dapat memperoleh EBIT. Mungkin terlihat sederhana jika Anda memahami dan menggunakan kedua metode tersebut. Metode pertama menunjukkan kepada kita secara langsung nilai EBIT dari urutan pertama dalam laporan laba rugi, sedangkan metode kedua menunjukkan nilai riil dari biaya bunga dan pajak yang ditambahkan kembali pada nilai laba bersih. Kedua metode tersebut jelas memiliki dua sudut pandang yang berbeda. Metode langsung menunjukkan sudut pandang kegiatan operasional awal perusahaan. Metode tidak langsung menunjukkan sudut pandang dari profitabilitas akhir tahun dengan menunjukkan pula nilai biaya bunga dan pajak. Jelas, kedua metode tersebut akan menghasilkan nilai EBIT yang sama. Baca Juga : Ketahui Beda Harga Pokok Penjualan VS Harga Jual Contoh Cara Menghitung Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) Berikut ini adalah contoh soal cara menghitung laba sebelum bunga dan pajak atau Earning Before Interest and Taxes (EBIT) dan cara menafsirkan artinya: Contoh 1: Cara Menghitung Secara Umum Asumsikan PT Divergent dan PT Insurgent melaporkan laba bersih masing-masing sebesar Rp 1.500.000 dan Rp 1.000.000. Tanpa melihat EBIT, sekilas Anda pasti akan menganggap bahwa kinerja PT Divergent lebih baik daripada PT Insurgent. Sekarang, asumsikan bahwa PT Divergent dan PT Insurgent masing-masing memiliki biaya bunga dan pajak sejumlah Rp 100.000 dan Rp 700.000. Ketika biaya bunga dan pajak ditambahkan kembali, bisa Anda lihat bahwa ternyata nilai EBIT PT Divergent adalah Rp 1.600.000 dan PT Insurgent Rp 1.700.000. Dari gambaran tersebut dapat dilihat bahwa aktivitas operasional PT Insurgent ternyata lebih baik daripada PT Divergent. PT Insurgent mungkin menggunakan keputusan struktur modal dengan liabilitas lebih tinggi dari PT Divergent. Sehingga wajar jika PT Insurgent akan membayar biaya bunga lebih banyak daripada PT Insurgent. Namun, sejauh profitabilitas operasional utama perusahaan berjalan dengan baik, PT Insurgent masih terbilang lebih baik daripada PT Divergent. Contoh 2: Menghitung EBIT dari Pendapatan dan Biaya Operasional Sebuah perusahaan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1.500.000.000 dari penjualan barang dan jasa selama satu tahun. Biaya operasional perusahaan terdiri dari: Biaya produksi: Rp 600.000.000 Gaji karyawan: Rp 200.000.000 Biaya pemasaran: Rp 100.000.000 Biaya administrasi: Rp 50.000.000 Biaya bunga: Rp 30.000.000 (tidak termasuk dalam biaya operasional) Pajak: Rp 70.000.000 (tidak termasuk dalam biaya operasional) Untuk menghitung EBIT, kita hanya memperhitungkan pendapatan dan biaya operasional tanpa memasukkan bunga dan pajak. Langkah-langkah perhitungan: Pendapatan = Rp 1.500.000.000 Biaya operasional = Biaya produksi + Gaji karyawan + Biaya pemasaran + Biaya administrasi = Rp 600.000.000 + Rp 200.000.000 + Rp 100.000.000 + Rp 50.000.000 = Rp 950.000.000 EBIT = Pendapatan – Biaya Operasional EBIT = Rp 1.500.000.000 – Rp 950.000.000 EBIT = Rp 550.000.000 Contoh 3: Menghitung EBIT dari Laba Bersih Misalkan sebuah perusahaan memiliki laporan keuangan yang menyatakan laba bersih sebesar Rp 400.000.000 setelah mengurangi biaya bunga dan pajak. Dalam laporan keuangan tersebut juga dinyatakan bahwa perusahaan membayar biaya bunga sebesar Rp 30.000.000 dan pajak sebesar Rp 70.000.000. Langkah-langkah perhitungan: Laba bersih = Rp 400.000.000 Biaya bunga = Rp 30.000.000 Pajak = Rp 70.000.000 EBIT = Laba bersih + Biaya bunga + Pajak EBIT = Rp 400.000.000 + Rp 30.000.000 + Rp 70.000.000 EBIT = Rp 500.000.000 Baca Juga : Pengertian Akuntansi dan Pentingnya dalam Bisnis Adalah Sebagai Berikut Earning Before Interest and Taxes (EBIT) Wajib Dipahami Investor Sebagai seorang investor, kreditor, atau manajemen, ada baiknya untuk benar-benar memahami tentang EBIT dalam laporan keuangan. Dengan begitu, Anda akan lebih siap untuk menganalisis berbagai rasio keuangan terkait. Nilai EBIT dalam laporan laba rugi yang dihitung dengan rumus di atas banyak digunakan oleh investor atau kreditur sebagai input dalam berbagai rasio keuangan. Contoh rasio keuangan tersebut adalah seperti Rasio Cakupan Bunga (Interest Coverage Ratio) dan Margin Laba Operasional (Operating Profit Margin). Nilai EBIT yang ditunjukkan merupakan jumlah laba yang dihasilkan sebuah perusahaan dari kegiatan operasionalnya. Kemudian nilai inilah yang menjadi indikator profitabilitas sebuah perusahaan. Indikator ini juga selalu dipertimbangkan oleh investor, kreditor, atau manajemen sebelum bekerjasama dengan perusahaan. Baca Juga : Mengenal Definisi, Jenis, dan Cara Menghitung Rasio Profitabilitas Gunakan Aplikasi Mekari Jurnal Untuk Permudah Perhitungan Laba Sebelum Bunga dan Pajak Jika Anda sebagai manajemen atau akuntan perusahaan menggunakan software akuntansi, ini akan mempermudah perhitungan dan analisa keputusan bisnis Anda termasuk untuk perhitungan rumus EBIT. Salah satunya Mekari Jurnal, software akuntansi online yang menawarkan fitur-fitur akuntansi lengkap. Tidak hanya bisa melihat rasio keuangan terkait aktivitas bisnis, namun Anda bisa mendapatkan berbagai kemudahan dalam pencatatan dan pelaporan setiap transaksi bisnis yang dilakukan. Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Konsultasi Dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang! Nah, sekarang Anda sudah paham bukan, apa pengertian dari laba sebelum bunga dan pajak yang dikenal juga sebagai Earning Before Interest and Taxes (EBIT) lengkap dengan bagaimana cara serta contoh menghitungnya dengan rumus. Semoga informasi ini bisa berguna buat Anda yang memerlukannya, dan jangan lupa untuk berbagi tulisan ini di sosial media Anda. Jangan lupa ikuti terus sosial media Mekari Jurnal untuk informasi terbaru mengenai sistem akuntansi, bisnis, dan keuangan.