Daftar Isi
6 min read

Cara Menghitung Neraca Pembayaran: Pengertian, Komponen, dan Rumusnya

Tayang 22 Nov 2024

Neraca pembayaran menjadi salah satu indikator penting yang mencerminkan kesehatan ekonomi suatu negara per satu periode dalam hubungan internasional.

Melihat hal ini, pemahaman tentang cara menghitung neraca pembayaran menjadi bagian penting bagi akuntan dan analis keuangan dalam memastikan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran luar negeri.

Berikut Mekari Jurnal akan membahas pendekatan akuntansi dalam menghitung neraca pembayaran, sehingga mempermudah analisis data keuangan global yang relevan bagi pengambilan keputusan ekonomi dalam konteks perusahaan Anda.

Apa Itu Pengertian Neraca Pembayaran?

Neraca pembayaran adalah catatan sistematik yang mencatat transaksi ekonomi secara menyeluruh antara suatu negara dengan negara lain dalam periode waktu tertentu.

Pada Balance of Payments (BOP) Manual edisi kelima (1993), mengemukakan neraca pembayaran yaitu “a statistical statement that systematically summarizes, for a specific period, the economic transactions of an economy with the rest of the world“.

Transaksi yang dicatat dalam neraca pembayaran mencakup perdagangan barang dan jasa, investasi, serta transfer keuangan antara penduduk negara tersebut dan penduduk negara lain.

Neraca pembayaran berfungsi sebagai indikator kesehatan ekonomi suatu negara, memberikan gambaran tentang bagaimana negara tersebut berinteraksi dengan ekonomi global.

Dengan menganalisis neraca pembayaran, kita dapat memahami posisi ekonomi suatu negara di kancah internasional, termasuk kemampuan untuk memenuhi kewajiban luar negeri dan dampaknya terhadap nilai tukar mata uang.

Di Indonesia, biasanya Bank Indonesia akan mempublikasikan neraca pembayaran secara periodik, dari bulanan hingga kuartalan. Publikasi ini biasanya dikenal dengan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).

Terhitung pada triwulan ketiga 2024, NPI mencatatkan surplus sebesar US$ 5,9 miliar, meningkat dari triwulan kedua karena dua hal, yaitu surplus pada neraca transaksi modal dan finansial yang meningkat.

Apa Saja Jenis Neraca Pembayaran?

Jenis-jenis neraca pembayaran ini sangat mempengaruhi kebijakan ekonomi suatu negara. Misalnya, jika sebuah negara mengalami defisit yang berkelanjutan, pemerintah mungkin perlu merumuskan kebijakan untuk meningkatkan ekspor atau mengurangi impor guna mencapai keseimbangan.

Neraca pembayaran sendiri terbagi menjadi tiga jenis sesuai hasilnya, apakah mengalami surplus, defisit, atau seimbang.

1. Neraca Pembayaran Berimbang

Neraca pembayaran berimbang atau seimbang merupakan kondisi yang ideal di mana total transaksi debit dan total transaksi kredit adalah sama.

Kondisi ini mencerminkan keseimbangan dalam aliran uang yang masuk dan keluar oleh negara dan menunjukkan ekonomi yang stabil.

Namun, pada perspektif lain, hal ini juga bisa menunjukkan bahwa tidak ada pertumbuhan yang berarti dari perekonomian negara.

2. Neraca Pembayaran Surplus

Neraca pembayaran yang surplus terjadi ketika nilai total aliran masuk (ekspor dan investasi) lebih besar daripada aliran keluar (impor dan pengeluaran modal).

Surplus ini menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki cadangan devisa yang kuat dan menerima pemasukan lebih banyak (seperti investasi).

Hal ini dapat dimanfaatkan oleh negara untuk meningkatkan pertumbuhan dan ruang untuk berinvestasi dalam pembangunan ekonomi.

Simak Lebih Lanjut: Neraca Keuangan: Pengertian, Bentuk, Jenis, Contoh

3. Neraca Pembayaran Defisit

Terakhir adalah kondisi ketika total transaksi debit (pengeluaran) dari suatu negara lebih besar dibandingkan dengan total transaksi kredit (penerimaan), yang menghasilkan defisit.

Itu artinya, negara lebih banyak mengeluaran dana dan menjadi ketergantungan terhadap impor barang dan jasa.

Jika ini terus berlanjut, akan berdampak pada tekanan cadangan devisa dan mempengaruhi stabilitas ekonomi.

Negara dengan neraca defisit yang terus-menerus mungkin perlu mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki posisinya di pasar internasional.

Simak Lebih Lanjut: Cara Membuat Neraca Saldo Lengkap dengan Contoh, Mudah!

Komponen Pada Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran terdiri dari beberapa komponen utama yang memberikan gambaran menyeluruh tentang transaksi ekonomi internasional:

1. Neraca Perdagangan

Data yang mencatat hubungan antara nilai ekspor dan nilai impor dalam suatu negara pada periode waktu tertentu.

Jika ekspor melebihi nilai impor, negara akan dikatakan mengalami surplus perdagangan. Sebaliknya, jika impor melebihi nilai ekspor, negara mengalami defisit perdagangan.

2. Neraca Lalu Lintas Modal

Neraca lalu lintas modal memberikan gambaran pencatatan aliran investasi langsung dan portofolio antarnegara, mencakup semua transaksi yang melibatkan pinjaman luar negeri dan investasi asing.

3. Neraca Lalu Lintas Moneter

Selanjutnya adalah neraca lalu lintas moneter, yang mencatat perubahan yang terjadi dalam cadangan devisa suatu negara akibat aliran masuk dan keluar valuta asing.

Komponen ini penting untuk menjaga stabilitas mata uang nasional.

4. Neraca Hasil Modal

Komponen neraca yang mencatatkan keuntungan dari investasi asing serta arus modal yang berhubungan dengan transaksi finansial antarnegara.

5. Neraca Jasa

Menampilkan pencatatan transaksi atas jasa internasional, contohnya seperti pariwisata, transportasi, dan layanan keuangan.

Komponen ini penting karena menunjukkan kontribusi sektor jasa terhadap perekonomian nasional selama satu periode.

Fungsi dan Tujuan Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran memiliki beberapa fungsi utama:

1. Menjadi Acuan Data dalam Penyusunan Anggaran Devisa

Melalui informasi neraca pembayaran dalam periode tertentu, pemerintah dapat menggunakannya sebagai acuan perkiraan kebutuhan devisa anggaran untuk tahun berikutnya.

2. Menilai Kemampuan Memenuhi Kewajiban Luar Negeri

Dengan menganalisis neraca pembayaran berdasarkan catatan transaksi modal dna keuangan, negara dapat menilai apakah mereka mampu memenuhi kewajiban luar negeri atau tidak.

3. Sebagai Bahan Pertimbangan dalam Kebijakan Moneter dan Fiskal

Data dari neraca pembayaran digunakan oleh pemerintah dan bank sentral untuk merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

4. Sebagai alat Pengawas Keuangan Internasional

Neraca pembayaran membantu pemerintah dalam mengawasi aliran modal dan devisa di tingkat internasional.

Tujuan penyusunan neraca pembayaran adalah untuk menyediakan data yang akurat bagi para pengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang efektif.

5. Mengetahui Perubahan Posisi Cadangan Devisa

Hal ini mengacu kepada surplus atau defisit neraca pembayaran. Jika nilai surplus, maka posisi cadangan devisa bertambah, kemudian jika defisit menandakan sebaliknya.

Simak Lebih Lanjut: Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Jenis, Contoh

6. Sumber Data untuk Menyusun Statistik Pendapatan Nasional

Terakhir, perhitungan neraca pembayaran dapat menjadi variabel dalam memghitung pendapatan nasional melalui nilai ekspor-impor barang dan jasa yang tercatat di dalamnya.

Rumus Neraca Pembayaran

Mengutip dari Katadata, rumus paling sederhana dalam menghitung neraca pembayaran yaitu:

BOP = (X – M) + (JI – JO) + (FB)

Catatan:

  • BOP atau Neraca Pembayaran
  • X – M, yaitu neraca perdagangan atau selisih antara nilai ekspor dan impor barang atau jasa.
  • JI – JO, yaitu komponen neraca jasa, mengacu pada selisih antara aliran modal masuk dan keluar.
  • FB, yaitu indikator neraca cadangan negara.

 Contoh Perhitungan

Untuk memudahkan Anda dalam memahami cara menghitung neraca pembayaran, berikut terdapat contoh studi kasusnya.

Sebuah Negara A mencatatkan transaksi dalam satu tahun sebagai berikut:

  1. Ekspor Barang: Negara A mengekspor barang senilai Rp1 triliun.
  2. Impor Barang: Negara A mengimpor barang senilai Rp700 miliar.
  3. Ekspor Jasa: Negara A mendapatkan pendapatan dari jasa (seperti pariwisata) senilai Rp400 miliar.
  4. Impor Jasa: Negara A membayar untuk jasa (seperti layanan konsultasi) senilai Rp100 miliar.

Jawab:

Rumus yang digunakan yaitu:

BOP = (X – M) + (JI – JO)

( Rp1 triliun – Rp700 miliar) + (Rp400 miliar – Rp100 miliar)

Rp300 miliar + Rp300 miliar = Rp600 miliar yang mengindikasikan bahwa neraca pembayaran negara A adalah surplus.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Neraca pembayaran memberikan gambaran secara menyeluruh tentang transaksi ekonomi sebuah negara.

Melalui perhitungan neraca pembayaran, pengelola keuangan dapat menganalisis kesehatan ekonomi suatu negara yang tentu akan mengubah regulasi yang berlaku.

Regulasi ini secara tidak langsung mempengaruhi kinerja perusahaan yang beroperasi dalam negara tersebut maupun yang berekspansi dengan menjalankan bisnis internasional.

Agar dapat berpacu dan beradaptasi dengan lingkungan yang serba dinamis, perlu ada dukungan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pengelolaan akuntansi yang cepat dan akurat.

Salah satu solusinya dengan menunjang pekerjaan dengan Mekari Jurnal. Mekari Jurnal adalah software akuntansi yang mendukung pengelolaan akuntansi secara otomatis, termasuk dasbor ringkas untuk melihat seluruh cakupan biaya setiap periode, fitur menyusun anggaran otomatis, dan melacak biaya per kategori.

Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

PPSK BI, Neraca Pembayaran: Konsep, Metodelogi, dan Penerapan

Tempo, “BI Catat Neraca Pembayaran Surplus US$ 5,9 Miliar pada Triwulan III 2024, Apa Saja Penopangnya?”.

Kategori : Cost Accounting
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!

Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!

Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
WhatsApp Hubungi Kami