Menarik Minat Konsumen Dan Meningkatkan Penjualan Dengan Strategi Repositioning Produk Apakah penjualan bisnis Anda semakin menurun? Apakah produk yang Anda tawarkan tidak menarik minat pelanggan/konsumen? Jika hal-hal tersebut terjadi, ini saatnya untuk mengadakan perubahan. Salah satu perubahan yang bisa Anda lakukan adalah dengan melaksanakan strategi reposisi atau repositioning product. Strategi Reposisi Produk Strategi Reposisi Produk atau biasa dikenal dengan istilah strategi reposisi brand adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengubah status atau kondisi produk/brand yang sudah ditawarkan di pasaran. Biasanya perusahaan akan melakukan upaya seperti mengubah bauran produk (Marketing Mix), jumlah produk, bentuk promosi, target pasar, dan harga. Tujuan dari strategi reposisi produk adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang disasar. Mengimplementasikan Strategi Reposisi Produk Untuk mengimplementasikan strategi reposisi produk, perusahaan harus memilih cara yang tepat. Setiap cara menentukan di mana fokus utama dalam meluncurkan bentuk promosi baru dari sebuah produk yang akan direposisi. Bentuk promosi baru mungkin berfokus pada konsumen yang disasar, kompetitor lain, atau publik yang lebih luas lagi. Mari kita tinjau beberapa cara dalam mengimplementasikan strategi reposisi produk. a. Keterlibatan Konsumen Anda bisa menilai suatu produk sebagai bentuk representasi dari suatu konsumen. Untuk mewujudkan hal ini, perusahaan harus mengupayakan untuk menyesuaikan produk agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Bagaimana caranya? Dibutuhkan kreativitas dan ketelitian untuk mencari tahu apa yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan. Misalnya, Perusahaan ZinePak adalah perusahaan jasa kreatif yang bekerja dengan para artis atau grup band untuk mengubah cara mereka berkomunikasi dengan penggemar. Salah satu solusi yang ditawarkan perusahaan ini adalah membuat merchandise fisik untuk dipasangkan dengan CD artis terkait. Perusahaan membantu membangun brand artis atau grup band melalui keterlibatan penggemar dan diajak berpartisipasi melalui pengisian kuesioner terkait merchandise seperti apa yang cocok untuk dikeluarkan oleh artis atau grup band idola. Ini jelas merupakan bentuk win-win solution. b. Identitas Aspek terpenting dalam mereposisi dan membangun suatu produk/brand adalah membubuhkan identitas kepada produk/brand. Dalam proses branding suatu produk terlekat melalui logo, slogan, materi atau strategi pemasaran, karyawan, dan lain sebagainya. Segala sesuatu mengenai identitas perusahaan harus disatukan dan dikomunikasikan sehingga konsumen dapat menerimanya. c. CSR (Corporate Social Responsibility) Publik mulai mengharapkan suatu bisnis atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial. Tanggung jawab sosial adalah kewajiban suatu bisnis atau perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat seiring dengan berkembangnya bisnis tersebut. Atau umumnya kegiatan tersebut bernama CSR (Corporate Social Responsibility). Untuk memanfaatkan strategi ini, perusahaan dapat bekerjasama dengan badan amal atau membuat serangkaian program yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. d. Adaptasi Branding Perubahan kondisi yang bersifat eksternal akan selalu terjadi dari waktu ke waktu. Ini berlaku untuk perusahaan dan pelanggan Anda. Hal-hal yang menjadi masalah dalam perusahaan di tahun 2017 mungkin berbeda dengan yang terjadi di tahun 2018. Tentu, proposisi nilai yang Anda tawarkan lewat produk Anda mungkin serupa dari tahun ke tahun, tetapi cara penyajian nilai tersebut perlu disesuaikan. Misalnya, perhatikan kisah evolusi perusahaan boneka Barbie sebagai merek, yang dimulai pada tahun 1959 Toy Fair. Sementara Barbie tetap memiliki boneka yang sama dari waktu ke waktu. Namun, cara mereka memasarkan produknya mulai berubah. Pada awalnya, fokus dari branding produknya hanya sekedar kecantikan belaka. Hari ini fokus tersebut bergeser dengan memasukkan konteks memberdayakan perempuan untuk menjadi wanita yang tidak hanya cantik, namun kuat dan mandiri. Sebelum pergeseran ke arah memberdayakan perempuan, penjualan Barbie sempat terjun bebas. Semenjak strategi reposisi produk dilakukan pada tahun 2015, penjualan telah meningkat lebih dari 20%. e. Menginspirasi Sesama Terakhir, strategi ini bisa Anda lakukan ketika bisnis Anda sudah memperlihatkan prospek yang bagus. Anda bisa berbagi pengalaman atau kiat-kiat yang Anda lakukan bagaimana bisnis Anda bisa berjalan mulus terhadap publik. Dan poin pentingnya, pengalaman yang anda bagikan lewat artikel blog atau social media harus berdasarkan pengalaman riil Anda, bukan dari sekedar teori. Dengan menginspirasi sesama, secara tidak langsung Anda mengomunikasikan nilai-nilai produk perusahaan Anda kepada pelanggan. Dan diharapkan pelanggan akan semakin loyal dengan produk-produk perusahaan Anda. Itulah kelima strategi yang bisa Anda pertimbangkan untuk mereposisi produk perusahaan Anda. Diikuti dengan pelaporan keuangan atas penjualan produk Anda yang meningkat, perusahaan Anda akan semakin mapan. Untuk permasalahan pencatatan dan pelaporan keuangan, Jurnal bisa menjadi solusinya. Jurnal adalah software akuntansi online yang menawarkan fitur-fitur akuntansi secara komprehensif, contohnya berupa aplikasi invoice dan kwitansi. Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi faktur untuk membantu Anda dalam mengelola dan mengirim faktur.