Perbedaan Cara Pembuatan Laporan Keuangan Manual vs Aplikasi Ketahui perbedaan antara sistem pembuatan laporan keuangan perusahaan dengan cara manual dibandingkan dengan menggunakan aplikasi yang akan dijelaskan oleh Blog Mekari Jurnal. Untuk membuat data laporan penjualan dan keuangan suatu perusahaan, Anda dapat dapat melakukannya dengan dua cara – manual atau otomatis (menggunakan aplikasi). Cara manual yaitu dengan sistem pembukuan yang masih menggunakan pensil atau software spreadsheet seperti Lotus 123 atau Microsoft Excel, di mana Anda harus meng-input data dan melakukan perhitungan secara manual. Sedangkan dengan menggunakan aplikasi, pelaporan keuangan dapat dihasilkan secara otomatis karena adanya sistem pembukuan yang lebih terintegrasi. Apa bedanya pembuatan laporan keuangan secara manual jika dibandingkan dengan penggunaan aplikasi akuntansi seperti Mekari Jurnal? Sistem Pembukuan Manual Dengan membuat laporan keuangan secara manual, Anda tentu harus mencatat banyak hal di beberapa kertas kerja ataupun beberapa rumus excel spreedsheet untuk mendapatkan laporan keuangan yang diinginkan. Bukan hanya itu, Anda juga harus menghitung saldo pada laporan dengan menggunakan kalkulator. Membuat pembukuan keuangan secara manual tentu dapat menyita banyak waktu dan sangat berisiko apabila kurang teliti. Anda harus melalui atau tahapan proses dengan baik dan tepat seperti membuat invoice dengan tulisan tangan, lalu mengubahnya jadi jurnal double entry secara manual, kemudian posting ke buku besar hingga menjadi laporan keuangan. Bukan hanya itu, Anda juga harus membuat laporan utang piutang dari setiap invoice yang Anda terima dan juga membuat daftar stok barang beserta harga pokok penjualan yang dicatat dan dihitung secara manual. Untuk memudahkan dalam perhitungan atau pencatatan, sistem ini dapat mempermudah dengan menggunakan software spreadsheet. Dengan software sistem pencacatan keuangan tersebut, Anda dapat lebih mudah dalam menghitung dan mencatat atau mengumpulkan bukti transaksi untuk menjadi laporan keuangan. Tapi, Anda tentu harus mengetahui rumus-rumus yang harus memakai untuk mendapatkan hasil dari perhitungan tersebut. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Mekari Jurnal sekarang! Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan Secara Manual? Membuat laporan keuangan secara manual memerlukan ketelitian dan pemahaman dasar tentang siklus akuntansi. Laporan keuangan mencakup beberapa dokumen penting, seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat laporan keuangan secara manual: 1. Kumpulkan Semua Data Transaksi Langkah pertama adalah mengumpulkan semua data transaksi keuangan selama periode tertentu (biasanya bulanan atau tahunan). Data ini termasuk: Bukti pembelian dan penjualan Faktur penjualan dan pembelian Bukti pembayaran utang dan penerimaan piutang Catatan kas masuk dan kas keluar Biaya operasional, seperti gaji, sewa, dan utilitas 2. Buat Jurnal Umum Setelah mengumpulkan data transaksi, langkah selanjutnya adalah mencatat setiap transaksi ke dalam jurnal umum. Jurnal umum adalah tempat mencatat transaksi berdasarkan prinsip debit dan kredit. Setiap transaksi dicatat dengan format: tanggal, akun yang didebit dan dikredit, serta jumlahnya. Misalnya, jika membeli persediaan secara tunai, maka jurnalnya akan: Debit: Persediaan Kredit: Kas Contoh format sederhana jurnal umum: Tanggal Akun Debit Kredit 1 Jan 2024 Persediaan 2.000 Kas 2.000 3. Posting ke Buku Besar Setelah mencatat di jurnal umum, langkah berikutnya adalah memindahkan (posting) catatan tersebut ke dalam buku besar. Buku besar adalah kumpulan akun yang menunjukkan saldo setiap akun secara rinci. Buku besar memiliki kolom untuk memasukkan saldo awal, debit, kredit, dan saldo akhir. Setiap akun dalam buku besar akan menunjukkan total saldo di akhir periode. Contoh format buku besar sederhana: Tanggal Deskripsi Debit Kredit Saldo 1 Jan 2024 Persediaan awal 1.000 1 Jan 2024 Pembelian 2.000 3.000 31 Jan 2024 Saldo akhir 3.000 4. Buat Neraca Saldo Setelah menyusun buku besar, langkah selanjutnya adalah membuat neraca saldo untuk memeriksa apakah total debit dan kredit sudah seimbang. Neraca saldo mencantumkan semua akun beserta saldo akhirnya. Pastikan total debit dan kredit pada neraca saldo sama. Contoh format neraca saldo: Akun Debit Kredit Kas 3.000 Piutang 2.000 Utang Usaha 1.500 Modal 3.500 Total 5.000 5.000 Jika neraca saldo tidak seimbang, periksa kembali jurnal dan buku besar untuk menemukan kesalahan pencatatan. 5. Sesuaikan Jurnal Penyesuaian Pada akhir periode, buat jurnal penyesuaian untuk memperbarui akun-akun yang memerlukan penyesuaian, seperti: Beban yang belum dibayar (akruan) Pendapatan yang masih harus diterima Penyusutan aset Beban dibayar di muka atau pendapatan diterima di muka Contoh jurnal penyesuaian: Beban sewa Rp 500 yang sudah digunakan tapi belum dicatat. Debit: Beban Sewa Kredit: Sewa Dibayar di Muka 6. Buat Laporan Keuangan Setelah melakukan penyesuaian, Anda dapat menyusun laporan keuangan, termasuk: A. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dan beban selama periode tertentu, sehingga menghasilkan laba atau rugi bersih. Format sederhana laporan laba rugi: Akun Jumlah Pendapatan Penjualan 10.000 Total Pendapatan 10.000 Beban Beban Sewa 500 Beban Gaji 1.500 Total Beban 2.000 Laba Bersih 8.000 B. Neraca Neraca menunjukkan posisi keuangan pada akhir periode, mencakup aset, liabilitas, dan ekuitas. Format sederhana neraca: Akun Debit Kredit Aset Kas 3.000 Piutang 2.000 Persediaan 1.000 Total Aset 6.000 Liabilitas Utang Usaha 1.500 Ekuitas Modal 4.500 Total 6.000 6.000 C. Laporan Arus Kas Laporan arus kas menunjukkan kas masuk dan keluar dalam kategori operasi, investasi, dan pendanaan. Aktivitas Jumlah Arus Kas dari Operasi Penerimaan Kas 10.000 Pembayaran Gaji (1.500) Pembayaran Sewa (500) Total Arus Kas Operasi 8.000 7. Buat Laporan Perubahan Ekuitas Laporan ini menunjukkan perubahan modal atau ekuitas selama periode berjalan, termasuk investasi, laba bersih, atau penarikan. Format sederhana: Akun Jumlah Modal Awal 4.000 Laba Bersih 8.000 Penarikan Pribadi (500) Modal Akhir 11.500 8. Review dan Verifikasi Setelah semua laporan keuangan selesai, lakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan bahwa semua angka sudah benar dan sesuai. Pastikan setiap laporan sudah konsisten, dan saldo akhir di neraca sesuai dengan saldo modal pada laporan perubahan ekuitas. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda bisa membuat laporan keuangan secara manual. Walaupun memakan waktu dan tenaga, laporan keuangan manual tetap memberikan gambaran lengkap tentang kondisi keuangan perusahaan. Baca Juga : Pembukuan Manual VS Software Akuntansi, Mana yang Lebih Bagus? Sistem Pembukuan dengan Menggunakan Aplikasi Akuntansi Di era digital yang semakin canggih ini, penggunaan aplikasi akuntansi telah menjadi kebutuhan penting bagi banyak perusahaan. Teknologi memungkinkan setiap transaksi keuangan dikelola secara efisien dan akurat, sehingga memudahkan pengelolaan data keuangan yang kompleks. Aplikasi akuntansi menawarkan kemudahan dalam melakukan berbagai proses akuntansi, seperti pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, hingga pengelolaan aset dan utang piutang. Dengan aplikasi ini, bisnis tidak hanya dapat menghemat waktu tetapi juga mengurangi risiko kesalahan dalam pencatatan keuangan. Dengan menggunakan aplikasi akuntansi, Anda hanya perlu memasukkan transaksi keuangan perusahaan. Kemudian, aplikasi akuntansi akan secara otomatis mengelola laporan keuangan sesuai dengan yang Anda butuhkan seperti laporan arus kas, utang piutang, laba rugi, stok barang, perubahan modal, dan lain sebagainya. Pembukuan Aplikasi Akuntansi Offline Aplikasi akuntansi offline adalah aplikasi yang diinstal langsung di komputer atau perangkat lokal. Aplikasi ini bekerja tanpa memerlukan koneksi internet, sehingga data yang diolah berada di perangkat fisik yang digunakan. Beberapa perusahaan memilih aplikasi akuntansi offline karena mereka lebih nyaman dengan sistem yang dapat diakses secara internal dan tidak memerlukan jaringan internet. Berikut beberapa karakteristik utama aplikasi akuntansi offline: 1. Penginstalan di Perangkat Lokal Aplikasi akuntansi offline memerlukan penginstalan pada perangkat lokal, seperti komputer atau laptop. Setiap komputer yang ingin mengakses aplikasi harus memiliki salinan aplikasi yang diinstal, sehingga penggunaannya terbatas pada perangkat tertentu. 2. Tidak Memerlukan Koneksi Internet Salah satu keuntungan dari aplikasi akuntansi offline adalah tidak memerlukan koneksi internet untuk beroperasi. Hal ini cocok untuk perusahaan yang beroperasi di lokasi dengan akses internet terbatas atau yang ingin menjaga data tetap di dalam sistem lokal tanpa tergantung pada jaringan online. 3. Performa Bergantung pada Spesifikasi Hardware Kinerja aplikasi offline sangat bergantung pada spesifikasi hardware komputer. Aplikasi yang lebih canggih dan kompleks membutuhkan spesifikasi perangkat yang lebih tinggi agar dapat beroperasi dengan lancar tanpa mengalami gangguan atau lag. 4. Pembatasan Akses Jarak Jauh Karena aplikasi ini berbasis offline, akses ke data akuntansi hanya dapat dilakukan melalui komputer atau perangkat yang sudah terinstal aplikasi tersebut. Hal ini membatasi fleksibilitas dalam mengakses data dari jarak jauh atau saat berada di luar kantor. 5. Keamanan Data Lebih Terjamin pada Sistem Internal Aplikasi akuntansi offline memiliki keunggulan dalam hal keamanan data karena data tidak terhubung ke internet. Risiko terkena serangan siber seperti peretasan atau pencurian data lebih kecil, selama perangkat komputer memiliki proteksi yang memadai. 6. Pembatasan Serial Number Beberapa aplikasi akuntansi offline menggunakan nomor seri unik untuk setiap perangkat, sehingga aplikasi tidak dapat diinstal di banyak komputer tanpa lisensi tambahan. Ini berarti perusahaan perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk lisensi jika ingin menginstal aplikasi di beberapa perangkat. Aplikasi akuntansi offline cocok untuk perusahaan yang lebih fokus pada keamanan data internal dan memiliki tim IT untuk menangani penginstalan dan pemeliharaan aplikasi secara rutin. Namun, keterbatasan aksesibilitas dari jarak jauh menjadi salah satu kelemahan utama aplikasi jenis ini. Baca Juga: Contoh Aplikasi Pendukung Untuk UMKM yang Wajib Ada! Pembukuan Dengan Aplikasi Akuntansi Online Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak perusahaan mulai beralih ke aplikasi akuntansi online yang berbasis cloud atau sistem penyimpanan daring. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengakses data keuangan kapan saja dan di mana saja selama terhubung ke internet. Mekari Jurnal, salah satu merek terkenal dalam aplikasi akuntansi online, menyediakan solusi yang memudahkan pemilik bisnis dalam mengelola laporan keuangan secara efektif dan efisien. Berikut adalah karakteristik utama dari aplikasi akuntansi online: 1. Akses dari Mana Saja dan Kapan Saja Salah satu keunggulan utama dari cara membuat pembukuan dengan aplikasi online adalah aksesibilitasnya. Selama terhubung ke internet, pengguna dapat mengakses data keuangan dan melakukan pencatatan transaksi dari mana saja dan kapan saja, baik melalui komputer, laptop, atau bahkan perangkat mobile. 2. Sistem Berbasis Cloud Aplikasi akuntansi online berbasis cloud menyimpan data di server daring yang aman, sehingga pengguna tidak perlu khawatir akan kehilangan data jika perangkat fisik mengalami kerusakan. Cloud computing juga memungkinkan pembaruan data secara real-time, yang berarti laporan keuangan selalu up-to-date. 3. Tidak Memerlukan Instalasi Fisik Aplikasi akuntansi online dapat diakses melalui peramban web tanpa perlu instalasi fisik pada perangkat. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih praktis dan tidak membutuhkan spesifikasi perangkat yang tinggi, sehingga dapat digunakan di berbagai jenis perangkat dengan mudah. 4. Keamanan dan Cadangan Data yang Terjamin Penyedia aplikasi akuntansi online, seperti Mekari Jurnal, umumnya menawarkan keamanan data yang canggih, termasuk enkripsi data dan sistem cadangan otomatis. Hal ini melindungi data dari risiko kehilangan atau kerusakan dan memastikan data perusahaan aman dari ancaman siber. 5. Kolaborasi yang Lebih Mudah Dengan aplikasi berbasis online, berbagai departemen atau pengguna yang terkait dengan akuntansi dan keuangan dapat mengakses data yang sama secara bersamaan. Ini memudahkan kolaborasi antar tim, bahkan jika mereka berada di lokasi yang berbeda. 6. Pemantauan Real-Time Karena aplikasi akuntansi online selalu terhubung ke internet, setiap transaksi yang dimasukkan akan langsung tercatat dan ditampilkan dalam laporan keuangan. Manajemen dapat memantau kondisi keuangan perusahaan secara real-time, yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan strategis. Aplikasi akuntansi online sangat cocok untuk perusahaan yang mengutamakan fleksibilitas akses data dan kolaborasi antar tim. Dengan kemudahan pemantauan real-time, manajemen dapat merespons perubahan dalam operasional dengan cepat dan tepat. Dapatkan kemudahan dalam pembukuan dan pelaporan keuangan perusahaan dengan mencoba Mekari Jurnal sekarang gratis selama 7 hari! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! Keunggulan Menggunakan Aplikasi Akuntansi dalam Pembukuan Penggunaan aplikasi akuntansi memberikan sejumlah keunggulan signifikan dalam sistem pembukuan, di antaranya: 1. Otomatisasi Proses Akuntansi Aplikasi akuntansi memungkinkan perusahaan untuk melakukan otomatisasi pada berbagai tugas akuntansi rutin. Misalnya, Anda hanya perlu memasukkan data transaksi sekali, dan aplikasi akan secara otomatis mencatatnya ke dalam berbagai buku atau laporan yang relevan. Hal ini menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan yang biasanya terjadi dalam pencatatan manual. 2. Penyusunan Laporan Keuangan Secara Instan Dengan aplikasi akuntansi, laporan keuangan seperti laporan arus kas, laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal, dan lainnya dapat dihasilkan secara instan. Hal ini memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih cepat dan berdasarkan data yang akurat. 3. Pengawasan dan Kontrol Keuangan yang Lebih Baik Aplikasi akuntansi memudahkan pemilik bisnis untuk memantau posisi keuangan secara real-time. Dengan demikian, pengawasan terhadap aset, stok barang, serta utang piutang dapat dilakukan dengan lebih baik. 4. Meningkatkan Efisiensi Operasional Penggunaan aplikasi akuntansi mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk tugas-tugas akuntansi, sehingga perusahaan dapat lebih fokus pada strategi bisnis lainnya. Hal ini juga meminimalkan risiko duplikasi data atau kesalahan pencatatan. 5. Keamanan Data yang Lebih Terjamin Aplikasi akuntansi, terutama yang berbasis cloud, dilengkapi dengan sistem keamanan data yang canggih. Data perusahaan akan tersimpan dengan aman dan hanya dapat diakses oleh pihak yang memiliki izin. Dengan berbagai keunggulan tersebut, aplikasi akuntansi telah menjadi pilihan utama bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan mereka.