Daftar Isi
8 min read

Bisnis Offline atau Online, Mana yang Pilihan Terbaik?

Tayang 15 Jun 2022
Diperbarui 18 Okt 2023

Bisnis offline atau online tidak hanya memberikan kemudahan tapi juga memberikan peluang besar bagi para pebisnis, apa saja tahapan untuk beralih dari offline ke online?

Perkembangan bisnis online di Indonesia semakin meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya orang yang memulai bisnis ini, mulai dari jual beli barang, jasa, hingga menjual content.

Bisnis offline atau online tidak hanya memberikan kemudahan tapi juga memberikan peluang besar.

Karena itulah banyak pengusaha yang telah memiliki bisnis offline mulai mengembangkan bisnisnya melalui online.

Hal ini tentu membuat persaingan menjadi semakin ketat, terutama bagi pengusaha pemula yang baru memulai bisnis melalui online.

Perbedaan Bisnis Online dan Offline

Lalu apa perbedaan bisnis online atau offline? Temukan jawabannya di bawah ini.

Lokasi Bisnis

Bisnis offline berarti harus memiliki wujud toko secara fisik, dimana transaksi jual beli akan terjadi di tempat secara langsung.

Kebanyakan konsumen Indonesia memiliki kebiasaan untuk mendatangi, melihat, dan merasakan produk sebelum melakukan pembelian.

Hal ini tentu dapat memberikan nilai tambah bagi pengusaha yang memiliki toko secara fisik (offline).

Dengan toko fisik, pelanggan akan lebih percaya dengan Anda ataupun produk Anda.

Sedangkan, dengan memilih bisnis online, Anda perlu banyak waktu untuk membangun kepercayaan pelanggan.

Namun, Anda tak perlu memikirkan lokasi ataupun sewa tempat untuk menjual produk.

Hanya dengan modal gadget dan koneksi Internet, Anda dapat menjalankan bisnis dengan mudah di mana pun dan kapan pun.

Hal ini tentu dapat mengurangi pengeluaran Anda untuk biaya sewa dan operasional toko.

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Baca Juga : Toko Offline Vs Online: Kelebihan Dan Kekurangannya

Perbandingan Modal Bisnis Offline dan Online

Untuk memulai bisnis offline, Anda memerlukan modal yang cukup besar, mulai dari biaya sewa tempat, peralatan, perlengkapan, hingga biaya untuk membayar sumber daya manusia.

Sedangkan, dengan memilih bisnis online, Anda tetap bisa memulai bisnis meskipun modal yang dimiliki terbatas.

Namun, jika Anda memiliki cukup modal, Anda dapat memanfaatkan media promosi untuk memasarkan produk Anda seperti, iklan di marketplace, online shopping mall, ataupun iklan di media sosial.

Selanjutnya jika bisnis sudah berjalan, Anda juga harus mengawasi transaksi dalam bisnis untuk mencegah pengeluaran yang berlebihan ataupun penagihan yang terlewat.

Gunakanlah aplikasi invoice untuk bisnis agar segala transaksi oleh pelanggan tercatat dengan baik lewat bukti transaksi pengeluaran dan invoice langsung dibuat otomatis.

Dengan begitu akan lebih mudah bagi Anda memonitor keuangan bisnis tersebut.

Baca Juga : 5 Keunggulan Menggunakan Software Toko untuk Bisnis

Pangsa Pasar

Target pasar bisnis online dan offline jelas berbeda. Bisnis offline memiliki keterbatasan dalam hal geografis, tidak semua orang mau datang dan membeli toko offline karena keterbatasan jarak dan waktu.

Untuk menjawab masalah geografis ini, Anda dapat memiliki bisnis online dengan pangsa pasar yang sangat luas.

Dengan memasarkan produk melalui online, pelanggan Anda bisa datang dari mana saja di seluruh Indonesia hingga luar negeri.

7 Tahapan Perpindahan Bisnis dari Offline ke Online

Dalam upaya perpindahan bisnis offline ke online ada beberapa tahapan yang harus dijalani agar dapat berjalan dengan optimal. Apa saja itu? Berikut ulasannya.

1. Lakukan Riset Pasar

Bisnis Anda mungkin sudah memiliki pelanggan di dunia offline dan hanya perlu diajak untuk beralih ke toko online.

Namun untuk melakukannya tidak sesederhana itu ada banyak hal yang berbeda, ketika Anda melakukan penjualan di dunia offline dengan dunia online.

Ada cara yang harus ditempuh untuk membuat pelanggan tersebut mengetahui bahwa bisnis Anda sudah ada di dunia online.

Maka dari itu perlu mempelajari pemasaran di dunia online. Selain itu, basis pasar di dunia online juga jauh lebih luas jika dibandingkan dengan offline.

Anda tentunya ingin mengembangkan bisnis secara besar-besaran dengan memanfaatkan ini. Sebelum memulainya perlu diketahui pilihan apa yang paling cocok untuk bisnis dan demografis Anda.

Lakukan riset pasar dan survei untuk mengetahui sejauh mana nantinya bisnis Anda dapat dikembangkan, calon pelanggan mana yang memiliki prospek kedepannya, apa sebenarnya yang mereka inginkan dari bisnis Anda dan pelayanan apa yang bisa Anda sediakan.

Ini bisa dilihat dari kebutuhan dan kebiasaan calon pelanggan.

Riset ini bisa dimulai dengan menanyai pelanggan atau pengunjung toko Anda. Bisa ditambahkan dengan membuat survei secara online untuk mendapatkan data yang lebih banyak.

Tawarkan reward agar mereka tertarik untuk mengisis survei Anda.

2. Manfaatkan Media Sosial

Beralih ke dunia online, mulailah dari sesuatu yang sederhana. Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk dan layanan sekaligus memasarkannya.

Membangun unit pemasaran di media sosial memang cukup efektif.

Ini karena media sosial bisa digunakan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.

Saat ini hampir seluruh lapisan masyarakat mempunyai akun media sosial baik itu Facebook, Instagram, Twitter dan lain sebagainya.

Data dari  “Digital Around The World 2019”menyatakan bahwa ada lebih dari 150 juta orang yang menggunakan media sosial dari total 268 juta penduduk Indonesia.

Mereka menghabiskan waktu rata-rata 3 jam 26 menit setiap harinya mengakses media sosial untuk tujuan apapun.

Manfaatkan ini untuk menjangkau target pasar Anda dengan membuat posting-an dan melakukan promosi melalui platform yang setiap hari mereka buka.

Media sosial cocok sekali menjadi media promosi awal karena menggunakan biaya yang cukup murah.

Bahkan jika Anda mempunyai waktu yang cukup banyak, promosi menggunakan media sosial bisa dilakukan tanpa biaya sepeser pun.

Namun untuk Anda dengan waktu yang terbatas atau sedang kejar target, menyewa seseorang untuk bagian ini juga bisa dilakukan.

3. Bangun Website

9 Ide Bisnis Online yang Bisa Anda Coba di Rumah!

Sembari melakukan promosi dan memasarkan melalui media sosial, cobalah untuk membangun website yang lebih profesional.

Luangkan waktu untuk mengembangkan website yang berkualitas, atau bisa dengan membayar orang lain yang ahli dalam pengembangan web.

Mulailah dengan memilih nama domain yang tepat, website yang ramah pengguna serta layanan pelanggan yang luar biasa. Website yang Anda kembangkan tidak harus kompleks.

Pilihlah desain yang simpel namun tampak menarik agar pelanggan betah berlama-lama berada di website Anda.

Lengkapi informasi untuk memberikan pengetahuan pelanggan mengenai produk dan layanan Anda serta kembangkan dari waktu ke waktu.

Tempatkan berbagai informasi tersebut dengan rapi serta hindari kesalahan penulisan. Dan pastikan semua tautan berfungsi dengan baik. Berikan yang terbaik karena website merupakan wajah bisnis Anda.

4. Buat Basis Konsumen Online

7 Tahapan Perpindahan Bisnis dari Offline ke Online

Setelah bisnis Anda memiliki akun media sosial dan website yang berfungsi, selanjutnya Anda perlu membangun audiens yang potensial. Anda bisa menggunakan media sosial untuk mempromosikan website, begitupun sebaliknya.

Berikan tautan ke website atau media sosial di tiap channel promosi yang digunakan. Namun satu hal yang harus dihindari, meskipun Anda ingin brand Anda berada dimana-mana usahakan untuk mengoptimalkan satu atau dua platform saja.

Ini biasanya berlaku untuk penggunaan media sosial. Anda tidak perlu berpromosi di setiap platform media sosial yang ada. Pilihlah media sosial yang menjadi basis pelanggan Anda.

Lakukan interaksi dan terlibat sebanyak mungkin agar Anda lebih dekat dengan pelanggan yang dituju.

5. Manfaatkan E-mail Newsletter

Setelah meluncurkan website  untuk bisnis, Anda bisa mulai mengumpulkan alamat e-mail serta informasi calon pelanggan. Maksimalkan fungsi opt-in pada website Anda untuk membantu proses ini.

Opt-in merupakan metode yang digunakan untuk menambah calon pelanggan dengan melakukan registrasi e-mail.

E-mail para calon pelanggan ini nantinya masuk ke dalam daftar email marketing dan akan mendapatkan berbagai informasi dari bisnis Anda.

Dengan metode ini, materi promo yang Anda buat akan sampai pada orang yang tepat. Berikan promosi khusus, diskon, serta produk gratis untuk menarik calon pelanggan mendaftar dalam e-mai newsletter Anda.

Semakin banyak e-mail yang Anda miliki, maka semakin banyak pula pelanggan yang dapat Anda jangkau dengan berbagai penawaran khusus dan informasi dari bisnis Anda.

6. Gunakan Penyedia Jasa SEO

SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimatimazion yakni sebuah metode pemasaran yang mempengaruhi tingkat visibilitas sebuah website di dalam mesin pencari.

SEO akan membantu website Anda berada pada urutan teratas ketika pelanggan mencari kata kunci yang berhubungan dengan isi website Anda.

Cobalah untuk menggunakan jasa SEO yang mampu memberikan pelayanan berkualitas.

Penyedia jasa SEO biasanya akan memberikan saran teknis mengenai pengembangan website Anda, mengembangkan konten, manajemen kampanye untuk pengembangan bisnis, penelitian kata kunci yang digunakan pada konten dan lain sebagainya.

7. Persiapkan Diri Menghadapi Konsumen

Dengan aktivitas dunia online yang sangat padat di hampir setiap waktu, Anda perlu mempersiapkan manajemen bisnis untuk menghadapinya. Anda bisa saja menerima daftar pesanan yang sangat banyak di awal.

Berikan pelayanan sebaik mungkin untuk dapat menjawab setiap permintaan konsumen.

Pun tidak bisa ada untuk konsumen di setiap waktu, berikan mereka pengertian dengan membuat pernyataan ataupun konfirmasi melalui website dan media sosial.

Begitu juga jika bisnis online yang dijalankan tidak terlalu berhasil pada awalnya. Anda harus benar-benar bisa memainkan strategi promosi dan pemasaran untuk mengajak banyak calon pelanggan kedepannya.

Tahapan-tahapan yang telah disebutkan tadi masih langkah awal perpindahan bisnis dari offline ke online.Setelah memasuki dunia online, masih ada tahapan yang harus dilakukan untuk menjaga agar bisnis Anda tetap bertahan.

Salah satunya menjaga kestabilan dan manajemen yang baik. Untuk menjaga Anda tetap fokus dalam pengembangan usaha, dibutuhkan bantuan untuk mengerjakan hal teknis seperti mendata keuangan hingga penggunaan aplikasi stock opname.

Itulah beberapa perbedaan bisnis offline atau online. Apapun bisnis yang Anda pilih pasti ada kekurangan dan juga kelebihannya.

Namun, dengan kondisi keuangan yang baik, bisnis dapat terus berkembang dan memaksimalkan kinerjanya dengan aplikasi bisnis dari Jurnal.

Baca Juga : Perbedaan Software Akuntansi Offline dan Online untuk Bisnis

Untuk mengetahui kondisi keuangan, pengusaha membutuhkan laporan keuangan perusahaan.

Jurnal, aplikasi akuntansi untuk bisnis yang akan memudahkan Anda dalam membuat dan melihat laporan keuangan perusahaan secara instan dan real-time.

Pelajari juga bagaimana aplikasi keluar masuk barang dapat membantu Anda dalam mengelola barang Anda.

Untuk info lebih lanjut mengenai fitur aplikasi bisnis Jurnal, Anda bisa mencoba software keuangan perusahaan dari Jurnal secara gratis dengan demo gratis selama 14 hari.

Tunggu apa lagi? Ayo coba sekarang!

Kategori : Business Management
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal