Bagaimana Cara Penyajian Laporan Keuangan Syariah? Penyajian laporan keuangan syariah sepenuhnya didasarkan pada PSAK No 101 yang bertujuan untuk mengatur penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Perlunya penyajian laporan keuangan adalah agar dapat membandingkan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan syariah lainnya. Entitas syariah yang dimaksud oleh PSAK ini adalah entitas yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah. PSAK Nomor 101 menggunakan terminologi yang cocok bagi entitas syariah yang berorientasi profit, termasuk entitas bisnis sektor publik. Entitas nirlaba syariah, entitas sektor publik, pemerintah yang akan menggunakan standar ini perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap deskripsi pos yang terdapat dalam laporan keuangan syariah itu sendiri. Perlu diperhatikan bahwa entitas syariah seperti reksa dana dan entitas yang modalnya tidak terbagi atas saham, misalnya koperasi perlu melakukan penyesuaian terhadap laporan keuangannya. Suatu penyajian laporan keuangan syariah meliputi aset, kewajiban, dana syirkah temporer, ekuitas, pendapatan dan beban, arus kas, dana zakat dan dana kebajikan. Informasi tersebut akan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan Ada beberapa perbedaan unsur antara laporan keuangan syariah dengan laporan keuangan konvensional. Unsur-unsur yang ada dalam penyajian laporan keuangan syariah antara lain neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan dana investasi terikat, laporan penggunaan dana kebajikan. Sedangkan format yang ada dalam laporan keuangan konvensional adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Pengertian Laporan Keuangan Syariah Laporan keuangan syariah adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan dari suatu entitas syariah. Tujuan Laporan Keuangan Syariah Tujuan umum laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas syariah yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Penyajian Laporan Keuangan Syariah dan Pertimbangannya Dalam menyajikan laporan keuangan syariah perlu diperhatikan beberapa petimbangan-pertimbangan diantaranya adalah: Penyajian Secara Wajar Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas syariah dengan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan secara benar disertai pengungkapan yang diharuskan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Kebijakan Akuntansi Manajemen memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi agar laporan keuangan memenuhi ketentuan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Kebijakan akuntansi adalah prinsip khusus, dasar, konvensi, peraturan, dan praktik yang diterapkan entitas syariah dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Kelangsungan Usaha Dalam penyusunan laporan keuangan, manajemen harus menilai kemampuan kelangsungan usaha entitas syariah. Dalam penilaian kelangsungan usaha, ketidakpastian yang bersifat material yang terkait dengan kejadian atau kondisi yang bisa menyebabkan keraguan atas kelangsungan usaha harus diungkapkan. Apabila laporan keuangan tidak disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kenyataan tersebut harus diungkapkan bersama dengan dasar lain yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan serta alasan mengapa asumsi kelangsungan usaha entitas syariah tidak dapat digunakan. Dasar Akrual Entitas syariah harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual (accrual basis). Dalam penghitungan pembagian hasil usaha didasarkan pada pendapatan yang benar-benar terjadi (cash basis). Konsistensi Penyajian Klasifikasi pos-pos dan penyajian laporan keuangan syariah antar periode harus konsisten, kecuali : terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas syariah atau perubahan penyajian akan menghasilkan penyajian yang lebih tepat atas suatu transaksi atau peristiwa; atau perubahan tersebut diperkenankan oleh Pernyataan Standar Akuntansi atau Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Materialitas dan Agregasi Pos-pos yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan sedangkan yang tidak material digabungkan dengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis. Saling Hapus (Offsetting) Aset, kewajiban, dana syirkah temporer, penghasilan dan beban disajikan secara terpisah, kecuali saling hapus diperkenankan dalam Pernyataan atau Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan. Informasi Komparatif Informasi komparatif antar periode membantu pemakai dalam mengambil keputusan, khususnya penilaian kecenderungan informasi keuangan untuk tujuan membuat prediksi. Komponen-Komponen Laporan Neraca Entitas syariah menyajikan aset lancar terpisah dari aset tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang, kecuali untuk industri tertentu yang diatur dalam SAK khusus. Aset lancar disajikan menurut ukuran likuiditas, sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya. Entitas syariah harus mengungkapkan informasi mengenai jumlah setiap aset yang akan diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan sebelum dan sesudah 12 bulan dari tanggal neraca. Entitas syariah mengungkapkan hal-hal di neraca seperti yang berikut ini : Untuk setiap jenis saham Jumlah saham modal dasar Jumlah saham yang diterbitkan Nilai nominal saham Ikhtisar perubahan jumlah saham beredar Penjelasan mengenai sifat dan tujuan pos cadangan dalam ekuitas Entitas syariah yang modalnya tidak terbagi dalam saham, mengungkapkan informasi yang setara dengan persyaratan diatas yang memperlihatkan perubahan dalam suatu periode dari setiap jenis penyertaan hak keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis penyertaan. Baca juga: Perbedaan Laporan Keuangan Fiskal dan Komersial Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi entitas syariah disajikan dengan menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan penambahan dan perubahan meliputi materialitas, hakikat, dan fungsi dari berbagai komponen pendapatan dan beban. Jika terdapat pendapatan tidak halal, pendapatan tersebut tidak boleh disajikan dalam laporan laba rugi entitas syariah maupun laba rugi konsolidasian entitas konvensional yang mengkolosidasikan entitas syariah. Informasi pendapatan tidak halal tersebut disajikan dalam laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan. Entitas syariah disarankan untuk menyajikan rincian seperti penjelasan di atas pada laporan laba rugi. Entitas syariah yang mengklasifikasikan beban menurut fungsinya harus mengungkapkan informasi tambahan mengenai sifat beban. Entitas syariah mengungkapkan dalam laporan laba rugi atau dalam catatan atas laporan keuangan, jumlah dividen per saham yang diumumkan. Laporan Perubahan Ekuitas Entitas syariah harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukan: Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana yang telah diatur oleh PSAK. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan. Laporan perubahan ekuitas entitas syariah menggambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dalam laporan keuangan. Laporan Arus Kas Laporan arus kas ini disusun berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam PSAK. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana zakat meliputi sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka waktu, dan saldo dana zakat yang menunjukan dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu. Dana zakat tidak dibolehkan untuk menutup penyisihan kerugian aset. Entitas syariah harus mengungkapkan catatan atas laporan sumber dan penggunaan dana zakat, tetapi tidak terbatas pada : Sumber dana zakat yang berasal dari internal entitas syariah. Sumber dana zakat yang berasal dari eksternal entitas syariah. Kebijakan penyaluran zakat terhadap masing-masing asnaf. Proporsi dana yang disalurkan untuk masing-masing penerima zakat diklasifikasikan atas pihak yang terkait, sesuai dengan yang diatur oleh PSAK. Laporan Sumber dan Dana Kebajikan Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan meliputi sumber dan pengunaan dana selama periode tertentu, serta saldo dana kebajikan yang menunjukan dana kebajikan yang belum disalurkan pada tanggal tertentu. Entitas syariah harus mengungkapkan catatan atas laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, tetapi tidak terbatas pada : Sumber dana kebajikan. Kebijakan penyaluran dana kepada masing-masing penerima. Proporsi dana yang disalurkan untuk masing-masing penerima zakat diklasifikasikan atas pihak yang terkait, sesuai dengan yang diatur oleh PSAK. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat yang dikelola bank. Keuntungan dan kerugian investasi terikat sebelum dikurangi bagian manajer investasi adalah jumlah kenaikan atau penurunan bersih nilai investasi terikat selain kenaikan yang berasal dari penyetoran atau penurunan yang berasal dari penarikan. Unsur-unsur Laporan Laporan posisi keuangan( statement of financial position) Format laporan laba rugi (statement of income) Laporan arus kas (statement of cash flows) Laporan laba ditahan atau saldo laba (statement of retained earning) Laporan perubahan dana investasi terikat (statement of change in restricted investment) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah (statement of source and use of funds in zakat and charity fund Laporan sumber dan penggunaan dana qadhuk hasan (statement of source of fund in qard fund) Empat laporan pertama adalah unsur laporan keuangan yang sudah dikenal selama ini secara konvensional, sedangkan tiga yang terakhir bersifat khas. Ketiga laporan yang terakhir muncul akibat perbedaan peran dan fungsi bank syariah, dibandingkan bank konvensional. Kesimpulan dalam Penyajian Laporan Keuangan Syariah Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu laporan keuangan dapat bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat dibandingkan. Laporan keuangan juga tidak hanya mencakup pernyataan mengenai keuangan tetapi juga merupakan sarana komunikasi informasi yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Laporan keuangan juga dapat menggambarkan keadaan laporan keuangan bank syariah yang menyajikan data periode sekarang dan data periode yang baru. Buat Penyajian Laporan Keuangan Syariah Makin Mudah dengan Mekari Jurnal Sistem laporan keuangan termasuk sistem keuangan syariah akan mudah diselesaikan dengan bantuan aplikasi laporan keuangan Mekari Jurnal yang juga memiliki fitur aplikasi pajak online untuk mengurus urusan perpajakan bisnis. Free trial aplikasi Jurnal selama 14 hari.