Cara Mengelola Arus Kas (Cash Flow Management), Catat! Highlights Mengelola arus kas adalah proses mengatur pemasukan dan pengeluaran uang perusahaan agar tetap likuid, mampu memenuhi kewajiban, dan mendukung operasional harian. Jenis arus kas terdiri dari arus kas operasional (aktivitas utama bisnis), arus kas investasi (pembelian/penjualan aset), dan arus kas pendanaan (pinjaman atau modal). Contoh: Sebuah perusahaan ritel mengatur jadwal pembayaran utang dan menunda pembelian inventaris agar arus kas tetap positif selama musim penjualan yang lesu. Perlu Anda pahami secara seksama, bahwa pada faktanya banyak perusahaan di luar sana yang gagal atau bahkan bangkrut karena tidak mampu mengelola arus kas secara baik. Kegagalan seperti ini sebenarnya tidak boleh terjadi, apalagi dalam perusahaan berskala nasional hingga multinasional. Sebab, mengelola arus kas pada sebuah bisnis adalah pemahaman paling dasar yang seharusnya dipahami oleh setiap pengusaha. Bagaimana bisa Anda berbisnis jika arus kas perusahaan tidak berjalan secara rapih dan transparan? Ada pepatah lama di dunia bisnis yang mengatakan “Cash is King” atau Kas adalah Raja. Dengan begitu, aliran kas adalah serupa darah yang memompa jantung dari suatu sistem bernama bisnis. Apa Itu Cash Flow Management? Mengelola arus kas (cash flow management) adalah salah satu komponen yang paling krusial bagi bisnis kecil atau menengah. Tanpa uang kas, Anda tidak akan pernah meraih keuntungan atau profit. Banyak bisnis yang awalnya menguntungkan dan kemudian berakhir dalam kebangkrutan karena jumlah kas yang masuk tidak sebanding dengan jumlah kas yang keluar. Perusahaan yang tidak menjalankan manajemen kas yang baik mungkin tidak dapat melakukan investasi yang menguntungkan. Atau mereka mungkin harus mencari pinjaman uang lebih agar bisnis tetap berjalan – yang di mana itu bisa merugikan juga pada akhirnya. Bagaimana cara mengatur atau mengelola arus kas (cash flow management) bagi perusahaan atau bisnis UKM secara lebih efisien? Simak tipsnya di Blog Mekari Jurnal. Cara Mengelola Arus Kas Berikut langkah-langkah praktis untuk mengelola arus kas dengan lebih baik, terutama untuk bisnis yang sedang tumbuh: Highlights Gunakan software akuntansi berbasis cloud untuk memantau arus kas secara real-time dan membuat proyeksi keuangan yang lebih akurat. Anda juga bisa tawarkan diskon kecil untuk pelanggan yang membayar lebih awal agar mempercepat arus kas masuk tanpa harus berutang. Banyak startup bangkrut bukan karena tidak menguntungkan, tapi karena kehabisan uang tunai sebelum mereka sempat berkembang. Arus kas positif tidak selalu berarti perusahaan untung—perusahaan bisa menjual aset untuk menghasilkan kas meski rugi secara operasional. Insight Tambahan: Menyusun laporan arus kas secara mingguan (bukan hanya bulanan) membantu bisnis kecil mengantisipasi masalah likuiditas lebih cepat. 1. Evaluasi Arus Kas Masuk dan Keluar dengan Cermat Anda perlu melakukan evaluasi arus kas secara cermat, berupa yang masuk dan yang keluar. Pada dasarnya, setiap pergerakan kinerja bisnis, baik operasi, investasi, maupun pendanaan perusahaan dalam periode tertentu akan mempengaruhi perubahan komponen tersebut. Ketika arus kas yang masuk lebih besar dari arus keluar, maka hal ini akan menunjukkan positive cash flow. Sebaliknya, ketika yang masuk lebih sedikit dibanding arus kas keluar, maka yang terjadi adalah negative cash flow. Pada dasarnya, evaluasi laporan cash flow bermanfaat untuk mengetahui penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas. Sehingga hal tersebut dapat membantu Anda untuk menganalisa kemampuan menghasilkan arus kas bersih di masa mendatang. Saat kondisi krisis, perusahaan tentu rentan pada kemampuan memenuhi kewajiban. Karena itu Anda perlu tips khusus untuk kelola arus kas di perusahaan. Maka itu, evaluasi arus kas secara cermat diperlukan agar Anda dapat menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban membayar utang, dan memperlihatkan kondisi ketika membutuhkan pendanaan dari pihak luar. Dalam hal ini, Anda perlu mencermati arus dana keuangan perusahaan baik berupa perputaran jangka pendek maupun perputaran jangka panjang. Dalam arus kas jangka pendek, perputaran dana hanya terjadi pada harta lancar. Prosesnya sederhana dan dapat langsung menjadi uang kas kembali. Misalnya dana tunai yang ada pada usaha langsung dibelanjakan untuk pembelian bahan baku produksi. Kemudian barang hasil produksi dijual dalam bentuk tunai atau kredit dan uang tunai dapat diterima kembali. Sementara itu, dalam perputaran arus kas jangka panjang, dana dibelanjakan pada harta tetap atau investasi yang akan menjadi uang kas ketika terjadi penyusutan yaitu saat penjualan barang jadi. Pengembalian dalam bentuk kas pada harta tetap lebih lama karena terdapat penyusutan disertai dengan laba perusahaan. Baca Juga: Laba: Pengertian, Jenis, Unsur, dan Manfaat 2. Menata Jadwal Penagihan agar Tepat Waktu Saat kondisi ekonomi tak menentu, menata jadwal pengajuan faktur penagihan atau invoice adalah tepat waktu menjadi langkah yang paling logis. Pasalnya, semakin cepat piutang usaha berputar, maka semakin banyak modal yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha. Pengajuan invoice lebih awal dapat pula dilakukan dengan menggunakan program atau software akuntansi. Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan aplikasi kas untuk semakin mempermudah. Dengan bantuan teknologi software akuntansi, Anda dapat secara otomatis mengelompokkan usia piutang usaha, misalnya berkisar pada periode 30 s/d 60 hari, kurang dari 30 hari, dan sebagainya. Cara tersebut memungkinkan Anda untuk segera bertindak jika ada tagihan yang sudah lewat jatuh tempo. Dalam kondisi krisis, bukan tak mungkin pihak pemilik utang mengalami kesulitan melakukan pembayaran kepada perusahaan Anda. Solusi lain yang bisa dilakukan agar arus kas lancar ialah mempertimbangkan pembayaran cicilan utang. Dengan demikian, Anda tetap memperoleh dana meski tak sesuai dengan budget seharusnya. Baca Juga: 10 Jenis Contoh Invoice Pembayaran 3. Tunda Investasi dan Efisiensi Belanja Stok Barang Dalam kondisi krisis, menunda investasi dan melakukan efisiensi biaya modal merupakan cara yang bijaksana untuk mempertahankan bisnis. Tips kelola arus kas perusahaan yang ini diperlukan agar kondisi arus kas tetap sehat. Jika pada kondisi normal ekspansi menjadi langkah yang cerdas, maka kali ini Anda perlu menahan diri untuk mengembangkan bisnis dan menggelontorkan biaya modal dalam jumlah besar. Pasalnya, ketika aktivitas bisnis tak berjalan baik seperti biasa, Anda tak membutuhkan biaya modal besar untuk menggerakkan operasi bisnis. Pengeluaran biaya modal yang besar hanya akan menjadi beban perusahaan. Selain menunda investasi, Anda juga disarankan meninjau ulang kesepakatan pembayaran stok barang sebagai bagian pengelolaan cash flow. Jika perlu, Anda dapat membangun kerja sama dalam pembelanjaan atau mempertimbangkan pembayaran cicilan pada pembelian. 4. Tinjau Ulang Pembayaran Utang Tips berikutnya yang perlu dilakukan dalam mengelola cash flow saat kondisi krisis ialah meninjau ulang ketentuan pembayaran utang. Dalam artian, Anda perlu bernegosiasi dengan supplier atau pihak terutang lain untuk melakukan penundaan atau perpanjangan masa pembayaran kewajiban. Memanfaatkan masa maksimum yang disediakan adalah salah satu langkah dalam memperpanjang masa pembayaran kewajiban. Biasanya masa perpanjangan pembayaran diberikan selama 60 hari sampai dengan 90 hari. Dengan demikian, Anda memiliki waktu yang mencukupi untuk memungut piutang usaha tanpa harus dibebani biaya pembayaran kredit jangka pendek. Selain itu, dana yang seharusnya dibayarkan untuk membayar kewajiban juga bisa dialihkan untuk disimpan sebagai anggaran dana darurat untuk menghadapi masa krisis. Sebaliknya, jika masih memiliki kas yang mumpuni, Anda juga bisa memanfaatkan situasi dengan menarik manfaat insentif pembayaran utang dini. Pada dasarnya, kewajiban harus tetap dipenuhi, entah nanti atau saat ini. Jika pihak terutang memiliki kebijakan memberi insentif potongan pembayaran, hal itu bisa dimanfaatkan sebagai cara Anda untuk melakukan efisiensi. Baca Juga: Cara Membuat Buku Utang dengan Menggunakan Excel 5. Susun Laporan Arus Kas Lengkap Secara Berkala Sebagai pelaku bisnis, Anda tentu tak terlepas dari pihak-pihak yang mendukung usaha. Pihak eksternal dan internal berelasi langsung dengan aktivitas usaha, seperti karyawan, pemegang saham, supplier, konsumen, mitra bisnis, pesaing, kreditur, pemerintah, dan masyarakat. Untuk itu, penyusunan laporan keuangan terkait arus kas yang lengkap secara berkala akan memudahkan Anda untuk merinci perkiraan untuk modal kerja atau modal investasi yang dilakukan. Keuangan juga lebih mudah dikendalikan jika laporan keuangan tersusun rapi didukung oleh data keuangan yang lengkap. Untuk memperoleh kemudahan dalam menyusun laporan arus kas, Anda bisa memanfaatkan teknologi software akuntansi online Mekari Jurnal yang menyediakan beragam fitur pendukung pencatatan laporan arus kas. Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! 6. Mengumpulkan Piutang Terkadang, akun piutang tidak tertagih bisnis bisa saja membengkak. Dan itu menjadi tidak efektif bagi pemasukan kas bisnis Anda. Minta pelanggan untuk melakukan preotorisasi cek sehingga bank dapat menarik kas dari rekening mereka pada interval waktu yang telah ditentukan. Anda juga bisa menggunakan fitur Invoice Reminder dari beberapa software Akuntansi untuk mengingatkan pelanggan terkait pelunasan piutang secara otomatis. Anda juga dapat mencoba menawarkan diskon kepada pelanggan jika mereka membayar tagihan sebelum jatuh tempo. Anda bisa menggunakan perangkat tambahan seperti software akuntansi untuk mempermudah Anda dalam mendapatkan proyeksi arus kas dan laporan keuangan. Ditambah terdapat fitur dashboard di Mekari Jurnal yang memungkinkan Anda melihat informasi keuangan bisnis secara simpel dengan angka yang realtime. Saldo bank, faktur, arus kas, tagihan, dan lainnya termuat di dalam dashboard aplikasi keuangan perusahaan dari Mekari Jurnal. Sehingga Anda bisa melacak dan memonitor kondisi keuangan bisnis dengan mudah. Baca Juga: Cara Mengelola dan Menagih Piutang Secara Efektif 7. Gunakan Software yang Membantu Mengelola Arus Kas Langkah yang terakhir adalah menggunakan software untuk membantu mengelola arus kas dalam bisnis UKM. Alasan kenapa Anda harus menggunakan software akuntansi adalah jika bisnis Anda tinggalkan untuk mempelajari ilmu akuntansi, maka ditakutkan bisnis Anda akan mengalami penurunan. Tetapi jika Anda menggunakan software akuntansi, maka Anda hanya perlu menginput pendapatan dan pengeluaran. Dan nantinya, software yang akan melakukan penghitungan sendiri, sehingga bisnis UKM Anda tidak terganggu dan bisa tetap berkembang. Selain itu, dengan menggunakan software akuntansi Anda tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Mekari Jurnal adalah software akuntansi yang dapat membantu Anda dalam melakukan cash flow management. Terdapat banyak fitur dan format excel laporan keuangan termasuk arus kas yang bisa Anda gunakan. Selain itu, fitur lainnya tak kalah penting dan dimiliki oleh Mekari Jurnal tetap bisa membantu persoalan akuntansi bisnis Anda. Misalnya saja fitur laporan neraca, faktur, laporan stok barang, rekonsiliasi bank, dan masih banyak fitur lainnya. Saat ini, Mekari Jurnal juga sudah didukung dengan teknologi berbasis AI untuk bantu analisa mendalam lewat fitur Airene. Dengan Airene, Anda dapat memahami data dalam laporan keuangan dengan lebih kompleks untuk membantu mendapatkan insight baru untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan bisnis. Dapatkan Peluang Untuk Meningkatkan Bisnis dengan Analisa Laporan Arus Kas dan Laba-Rugi Mekari Jurnal Daftar sekarang juga dan nikmati free trial 14 hari! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Demikianlah pembahasan mengenai tips cara terbaik untuk mengelola arus kas (cash flow management) bagi perusahaan maupun bisnis UKM. Semoga bermanfaat!