Daftar Isi
12 min read

10 Usaha Rumahan yang Tidak Ada Matinya

Tayang 12 Aug 2022
Diperbarui 11 Sep 2024

Memulai usaha rumahan menjadi pilihan bagi siapapun yang ingin memperoleh penghasilan tambahan. Beberapa jenis usaha rumahan yang tidak ada matinya adalah pilihan terbaik untuk memulai usaha dari rumah. Sebab, usaha tersebut menawarkan produk yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat.

Jenis usaha yang termasuk usaha rumahan diantaranya membuka bisnis kue kering, pakaian hingga menawarkan jasa desain grafis. Untuk memulai usaha rumahan seperti itu bisa dimulai dengan modal yang kecil, dan bisa secara online juga.

1. Bisnis Makanan Sebagai Usaha Rumahan yang Tidak Ada Matinya

Tidak sedikit pengusaha memulai bisnis dari skala usaha rumahan. Bisnis makanan menjadi salah satu contohnya. Makanan menjadi kebutuhan pokok manusia, sehingga selalu dibutuhkan sepanjang waktu. Tidak heran jika bisnis makanan menjadi salah satu bidang usaha rumahan yang paling populer.

Beragam makanan bisa ditawarkan sebagai usaha rumahan, di antaranya lauk sehari-hari, makanan ringan seperti keripik dan sejenisnya, serta berbagai jenis kue. Makanan sehari-hari seperti lauk dan sayuran biasanya sering dijual di rumah dengan membuka toko kecil.

Bagi yang tidak memiliki keterampilan memasak yang memadai, usaha rumahan ini bisa tetap dijalankan dan ada keuntungannya juga. Caranya adalah dengan menjadi reseller dari produsen atau distributor makanan. Pilihan untuk menjadi reseller biasanya sering digunakan untuk menjual makanan ringan.

Apalagi di era digital saat ini, penjualan makanan ringan semakin banyak dan terus meningkat. Hal tersebut berhubungan dengan semakin pesatnya perkembangan aplikasi belanja online.

Ditambah lagi perkembangan media sosial yang sering dijadikan media promosi, semakin meningkatkan jumlah penjual makanan ringan. Makanan rumah yang tidak ada matinya satu ini kebanyakan ditekuni oleh ibu rumah tangga dan pelajar yang ingin memperoleh uang tambahan.

usaha rumahan yang tidak ada matinya

2. Bisnis Makanan Ringan

Semakin banyaknya produsen yang menawarkan jasa reseller untuk produk makanan ringannya, semakin terbuka pula kesempatan untuk memulai usaha ini. Berikut ini terdapat beberapa ide makanan lainnya yang bisa dijadikan usaha rumahan.

1. Beragam Jenis Kue dan Jajanan Tradisional

Seperti yang telah disebutkan, berbagai jenis kue dan jajanan tradisional bisa menjadi salah satu usaha rumahan yang tidak ada matinya. Penjualan bisa dilakukan dengan memproduksi sendiri kue-kue seperti risoles, donat, brownies, bolu hingga kue lapis.

Peminat dari berbagai jenis kue tersebut tidak sedikit, tidak jarang pula masyarakat banyak memilih kue-kue tersebut sebagai sarapan sebelum memulai aktivitas. Namun, jika tidak memiliki keterampilan dalam mengolah kue, penjual bisa menjadi reseller dengan menjual kue buatan orang lain.

2. Beragam Menu Dessert Box

Saat ini, cemilan manis seperti dessert box semakin menjamur dimana-mana. Dessert box biasanya terdiri dari kue-kue basah seperti brownies, kue keju, kue regal hingga tiramisu. Kue-kue tersebut disajikan dalam kotak plastik atau kaca dengan tambahan berbagai toping.

Penjual bisa menyajikan menu dessert box yang beragam, misalnya dengan tambahan topping oreo, taro atau red velvet. Semakin banyak pilihan menunya, maka pembeli akan semakin tertarik untuk membeli dessert box yang disajikan. Jangan lupa untuk menggunakan sosial media sebagai media promosi.

3. Salad Buah

Selain dessert box, salad buah juga bisa menjadi usaha rumahan yang tidak ada matinya. Aneka makanan sehat termasuk buah segar ditambah beberapa potongan jelly, disiram saus mayonaise dan ditaburi keju parut, seakan tidak bisa ditolak kelezatannya.

Sesendok salad buah akan memanjakan lidah dengan rasa manis bercampur asam. Rasa segar dan lezat itulah yang membuat banyak orang sangat menggemari salad ini, sehingga usaha salad buah bisa menjadi salah satu pilihan usaha rumahan untuk ibu rumah tangga.

Setiap porsi salad buah bisa dijual dalam kotak plastik. Untuk menarik perhatian pembeli, penjual bisa menambah daya tarik dari produk saladnya. Misalnya dengan membuat salad buah rendah lemak, sehingga orang yang sedang diet dan ingin memakan salad buah, tetap bisa menikmati kelezatannya.

Baca Juga: Tips Mengelola Bisnis Rumahan Agar Terhindar dari Masalah Keuangan

4. Frozen Food

Kebanyakan masyarakat yang sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu untuk memasak, akan memilih makanan yang praktis. Frozen food menjadi salah satu makanan yang bisa dipilih. Umumnya, frozen food yang sering dikenal adalah nugget, sosis, dimsum atau bakso.

Namun, saat ini makanan rumahan juga sudah mulai dijual dalam bentuk frozen food. Beragam jenis sambal campur, ayam goreng hingga rawon menjadi contoh makanannya.

5. Rice Box

Satu lagi ide makanan yang bisa dijadikan usaha rumahan yang tidak ada matinya adalah menjual rice box. Sesuai namanya, makanan ini disajikan dalam kotak makan yang berisi nasi dan lauk.

Berbagai pilihan saus menjadi pelengkap menu rice box ini. Lauk yang biasa menjadi pilihan antara lain ayam saus tiram, ayam sambal matah dan lain-lain. Praktisnya menu makanan satu ini membuat penikmat rice box terus bertambah.

3. Membuka Toko Kelontong

Toko kelontong adalah toko yang menjual beragam kebutuhan pokok yang dibutuhkan sehari-hari. Beras, bumbu dapur, telur, obat-obatan, alat tulis, sabun, beragam jenis minuman hingga gas elpiji adalah contoh barang yang dijual di toko kelontong.

Tidak heran jika usaha toko kelontong menjadi salah satu pilihan usaha rumahan yang tidak ada matinya. Alasannya tentu saja jelas terlihat, sebab masyarakat selalu membutuhkan barang-barang yang dijual di toko kelontong.

Terdapat dua jenis toko kelontong yang dikenal masyarakat, yakni toko kelontong grosir dan eceran. Perbedaan utamanya terletak pada modal yang dikeluarkan. Toko kelontong grosir lebih memerlukan banyak modal dibandingkan toko kelontong eceran.

Biasanya, toko kelontong grosir menjual barang dengan jumlah banyak. Tidak sedikit pula pemilik toko eceran membeli barang yang akan mengisi tokonya dari toko kelontong grosir ini. Sedangkan, toko kelontong eceran menjual barang satuan.

Meskipun toko kelontong menjadi usaha rumahan yang tidak ada matinya, penjual juga harus memperhatikan berbagai aspek agar usahanya tetap berjalan lancar. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan tersebut antara lain:

  • Melakukan survey untuk menentukan target pasar.
  • Mencari lokasi toko yang strategis sesuai target pasar.
  • Mencari supplier barang untuk mengisi toko dengan penawaran harga yang murah.
  • Memberikan sikap yang ramah kepada pelanggan.
  • Mengatur letak isi barang di toko dengan rapi dan menarik.

Baca Juga: Tips Kelola Bisnis dan Usaha Rumahan di Masa Resesi

4. Menawarkan Jasa Desain Grafis

Jasa desain grafis menjadi pilihan lain untuk memulai usaha rumahan yang tidak ada matinya. Berbagai bidang seperti bisnis hingga pendidikan, selalu membutuhkan jasa desain grafis ini.

Kebutuhan untuk membuat poster, spanduk, kartu nama hingga editing video, semuanya membutuhkan keterampilan desain grafis. Modal yang diperlukan untuk membuka jasa desain grafis ini adalah laptop atau PC, software desain grafis dan ponsel.

Beberapa software desain grafis yang biasa digunakan antara lain CorelDraw dan Photoshop. Namun, ada satu software yang sudah tersedia di semua laptop atau PC dan bisa digunakan untuk desain grafis. Software tersebut adalah Microsoft powerpoint.

Umumnya powerpoint dipakai untuk mempresentasikan materi pembelajaran atau kerja. Nyatanya, proses pembuatan desain grafis juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan software ini. Berbeda dengan software desain grafis yang lain, powerpoint lebih mudah dan murah untuk digunakan.

Modal lain yang tidak kalah penting untuk memulai usaha rumahan yang tidak ada matinya satu ini adalah keterampilan mendesain. Dengan bantuan youtube dan sosial media, keterampilan tersebut bisa terus diasah.

Selain menjadi usaha rumahan yang tidak lekang oleh waktu, jasa desain grafis juga menjadi usaha rumahan yang menjanjikan. Harga jasa yang ditawarkan berkisar antara puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Semakin rumit desain yang dikerjakan, biasanya harga yang ditawarkan juga semakin besar.

5. Menjadi Freelance Writer

Pekerjaan dari industri kreatif lain yang bisa dijadikan usaha rumahan yang tidak ada matinya adalah freelance writer. Kebutuhan akan informasi dan media promosi, membuat pekerjaan sebagai penulis terus dibutuhkan.

Sama seperti jasa desain grafis, penulis juga diperlukan untuk mempromosikan produk melalui tulisan dalam bentuk artikel ataupun caption di sosial media. Berbagai bidang juga memerlukan penulis untuk menuliskan kembali informasi yang dibutuhkan.

Selain itu, usaha menjadi freelance writer ini juga cocok bagi orang yang ingin memiliki pekerjaan yang fleksibel, karena bisa bekerja dimana saja. Meski terlihat mudah dilakukan, menjadi penulis lepas dituntut untuk rajin membaca dan memiliki pengetahuan dasar tentang teknik menulis yang baik.

Meskipun begitu, keterampilan menulis akan terus berkembang jika terus dilatih. Semakin rajin menulis, maka tulisan yang dibuat akan semakin berkualitas, dan client yang menggunakan jasa freelance writer tersebut tidak akan kecewa dengan hasil tulisannya.

Itulah alasan mengapa menjadi freelance writer termasuk usaha rumahan yang tidak ada matinya. Hal ini menunjukkan bahwa produk usaha itu tidak hanya berupa barang yang bisa dipakai atau makanan yang bisa dimakan, tetapi juga bisa berupa produk kreatif seperti tulisan.

Baca Juga: 5 Tips Sukses Berbisnis Makanan Ringan

usaha rumahan yang tidak ada matinya

6. Menjual Pakaian

Siapa yang tidak membutuhkan pakaian? Setiap orang selalu membutuhkan pakaian baru, jika pakaiannya sudah tidak muat lagi. Orang juga akan mencari pakaian baru, jika akan memasuki semester baru di sekolah atau baru mendapat pekerjaan.

Kebutuhan akan pakaian yang tidak pernah berhenti itulah, bisa menjadi alasan utama menjual pakaian termasuk usaha rumahan yang awet. Untuk memulai usaha pakaian juga tidak perlu langsung dengan memiliki brand fashion sendiri.

Umumnya, orang-orang yang memulai bisnis pakaian ini bermula dari menjadi dropshipper atau reseller. Jika ingin memulai usaha sampingan, tetapi tidak memiliki modal yang besar, maka menjadi dropshipper adalah pilihan yang tepat.

Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara dropshipper dan reseller tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini:

1. Modal yang Diperlukan

Untuk memulai usaha rumahan yang tidak ada matinya, calon pengusaha harus memiliki modal terlebih dahulu. Khusus untuk bisnis pakaian, modal yang diperlukan minimal harus memiliki ponsel dan kuota internet.

Hanya dengan bermodal ponsel dan kuota internet, seseorang sudah bisa memulai usaha rumahan secara mudah. Caranya adalah dengan menjadi dropshipper, yakni pihak yang memasarkan produk dari produsen pakaian ke konsumen.

Seorang dropshipper memiliki kedudukan sebagai orang yang menghubungkan produsen pakaian dengan calon pembelinya. Dropshipper akan mempromosikan produk melalui berbagai sosial media, jika ada orang yang tertarik, dropshipper akan menghubungi produsen pakaian tersebut.

Berbeda dengan dropshipper, modal untuk menjadi reseller lebih besar. Hal ini dikarenakan reseller harus membeli sejumlah pakaian dari produsen. Tidak sedikit pula reseller yang membuka toko untuk menjual kembali pakaian yang sudah dibeli.

2. Hubungan dengan Konsumen

Seperti penjelasan sebelumnya, dropshipper adalah pihak yang menghubungkan calon pembeli dengan produsen pakaian. Sehingga, hubungan dropshipper dan konsumen hanya sebagai perantara. Sedangkan, reseller akan berhubungan langsung dengan konsumennya.

3. Keuntungan yang Didapat

Keuntungan adalah hal yang diharapkan setiap orang yang memulai usaha. Sama seperti usaha lainnya, usaha rumahan yang tidak ada matinya seperti menjual pakaian ini juga memiliki keuntungan yang bervariasi.

Variasi keuntungan tersebut bisa dilihat dari perbedaan antara dropshipper dan reseller. Meskipun menjual barang dari produsen pakaian yang sama, seorang dropshipper dan reseller bisa memiliki keuntungan yang berbeda.

Reseller bisa meraih keuntungan yang lebih besar. Hal ini terjadi karena reseller biasanya memperoleh pakaian dari produsen dengan harga yang lebih rendah, sehingga reseller bisa mendapat keuntungan dengan menjual pakaian dengan harga yang lebih tinggi.

Baca Juga: Contoh Analisis SWOT untuk Bisnis Fashion

7. Membuka Jasa Laundry

Jasa laundry atau mencuci pakaian adalah satu lagi bidang usaha rumahan yang tidak ada matinya. Setiap orang yang beraktivitas selalu menggunakan pakaian yang bersih dan harum. Namun, beberapa orang tidak memiliki waktu untuk mencuci, sehingga memilih untuk menggunakan jasa ini.

Selain itu, beberapa jenis barang seperti selimut dan karpet, terkadang menjadi barang yang sulit untuk dicuci. Tidak heran jika barang-barang tersebut sering bersihkan menggunakan jasa laundry.

Menggunakan jasa laundry dianggap lebih praktis bagi orang-orang yang sibuk bekerja. Usaha yang satu ini, tidak hanya menawarkan jasa mencuci pakaian, tetapi juga memberikan pelayanan setrika pakaian.

Kebutuhan mencuci pakaian yang ada terus menerus inilah membuat jasa laundry dapat digolongkan dalam usaha rumahan yang tidak ada matinya. Langkah pertama memulai usaha bisa dilakukan di rumah melalui skala kecil dengan menawarkan jasa kepada tetangga.

Selanjutnya, usaha dapat dipromosikan melalui sosial media. Dengan begitu, jasa dapat ditawarkan pada lingkungan yang lebih luas.

Untuk proses penjualannya sendiri, jasa laundry selalu menawarkan harga berdasarkan berat pakaian yang akan dicuci. Setiap satu kilogram bisa dihargai mulai dari Rp.5.000 tanpa penawaran jasa setrika. Harga jasa setrika juga ditawarkan dengan satuan kilogram.

8. Menjual Pulsa dan Paket Internet

Semakin berkembangnya ponsel pintar, kebutuhan untuk pulsa dan paket internet seakan tidak ada habisnya. Tidak salah jika menjual pulsa dan paket internet menjadi peluang untuk usaha rumahan yang tidak ada matinya.

Bagi yang ingin memulai usaha pulsa ini, hanya perlu mendaftar ke distributor pulsa. Cara mendaftarnya pun juga bisa dilakukan secara online.

Pulsa bisa dijual melalui voucher atau pulsa elektrik. Penjualan pulsa elektrik dianggap lebih mudah dibandingkan dengan penjualan voucher. Pulsa biasa dijual dengan pilihan saldo mulai dari 5 ribu hingga ratusan ribu rupiah.

9. Menjual Skincare

Produk perawatan kulit sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Tidak hanya perempuan, saat ini sudah banyak produsen skincare yang mengembangkan produk untuk perawatan kulit laki-laki. Dengan begitu, kebutuhan akan produk skincare akan terus meningkat.

Adanya kebutuhan tersebut, tidak salah jika menjual produk perawatan kulit menjadi usaha rumahan yang tidak ada matinya. Sama seperti memulai usaha makanan dan pakaian, menjual produk skincare juga bisa dimulai dengan menjadi dropshipper dan reseller.

Penjualan bisa dilakukan dengan membuka toko di rumah atau menjual secara online. Penggunaan sosial media atau e-commerce adalah cara yang praktis dan mudah untuk menjual produk skincare.

10. Menjual Voucher Online

Era digital semakin membuka peluang usaha diberbagai bidang. Kegemaran masyarakat dalam menonton film di berbagai aplikasi streaming atau kegemaran bermain game menjadi salah satu peluang berbisnis.

Dengan adanya kebutuhan itu, berbagai voucher online misalnya untuk berlangganan aplikasi streaming seperti Netflix akan terus dibutuhkan. Jadi, peluang ini dapat dijadikan sebagai salah satu usaha rumahan yang tidak ada matinya.

usaha rumahan yang tidak ada matinya

11. Menawarkan Jasa Sebagai Penjahit Pakaian

Selain membeli pakaian, masyarakat juga membutuhkan jasa penjahit untuk menjahit pakaiannya sesuai dengan model yang diinginkan. Sehingga, penjahit bisa menjadi salah satu pilihan untuk memulai usaha rumahan yang tidak akan berhenti.

Usaha ini bisa mulai dilakukan dengan skala kecil-kecilan di rumah, misalnya dengan menawarkan jasa ke tetangga. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan membuka tempat menjahit di rumah. Mulai dari membuat spanduk yang bisa ditempelkan di depan rumah sebagai salah satu langkah promosi.

Modal usaha rumahan yang tidak ada matinya satu ini tentu saja berawal dari keterampilan menjahit. Kemudian, calon pemilik usaha juga harus memiliki mesin jahit sebagai kebutuhan pokok untuk membuka usaha ini.

Menjual makanan hingga menawarkan berbagai jasa adalah beberapa usaha rumahan yang tidak ada matinya. Meskipun terlihat sederhana dan bisa dilakukan di rumah, setiap usaha harus dilakukan dengan niat kuat dan konsisten, agar usaha yang telah dimulai tidak sia-sia.

Bagi para penggiat usaha, menyusun laporan keuangan dan berbagai aktivitas akuntansi lainnya terkadang menjadi kegiatan yang sedikit merepotkan. Mekari Jurnal memberi kemudahan kepada para pemilik usaha untuk menggunakan aplikasi laporan keuangan agar catatan operasional keuangan usaha serta pembukuan usaha lebih mudah.

Jadilah jutawan dengan bergabung program referral Mekari Jurnal dengan cara mengajak rekan bisnis Anda menggunakan aplikasi Mekari Jurnal!

Kategori : Business Management

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!
Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!
Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
WhatsApp Hubungi Kami