Tips kelola utang piutang di tengah ancaman resesi – Awal April 2020 lalu, lembaga Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mengungkapkan ekonomi dunia akan mengalami resesi akibat pandemi Virus Corona sepanjang tahun ini.
Bahkan kondisi kali ini digambarkan lebih buruk dibandingkan depresi besar atau dikenal dengan istilah The Great Depression yang pernah melanda dunia tahun 1930 silam.
Resesi merupakan penurunan kegiatan ekonomi secara signifikan yang berlangsung dalam beberapa bulan, umumnya lebih dari tiga bulan.
Beberapa indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kondisi resesi antara lain, terjadi penurunan Produk Domestik Bruto (PDB), merosotnya pendapatan riil, jumlah pengangguran meningkat karena lapangan kerja berkurang, penjualan ritel melorot, hingga terpuruknya industri manufaktur.
Umumnya, dibutuhkan jeda waktu cukup panjang untuk pulih dari fase resesi.
Bagi pelaku usaha, diperlukan strategi yang tepat untuk mengelola bisnis agar tidak terkena dampak resesi.
Konsultan Keuangan sekaligus Founder Beta Consulting Jibrilia Alamsyah mengungkapkan, salah satu hal penting untuk menjaga keberlangsungan usaha ialah mengelola keuangan, khususnya terkait utang adalah dan piutang perusahaan.
“Hal terpenting adalah bisnis tetap jalan. Caranya dengan mengelola perputaran uang keluar dan masuk agar tetap aman,” ujar Jibrilia.
Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola utang piutang perusahaan secara lebih efektif. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini.
Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!
Tips Kelola Utang Piutang di Tengah Ancaman Resesi
Berikut tips mengelola utang dan piutang di tengah ancaman resesi :
Ketahui Posisi Neraca
Sebagai pemilik usaha, Anda perlu mengetahui posisi neraca perusahaan secara akurat. Secara sederhana, hal itu digambarkan sebagai uang, aset, dan utang.
Pengumpulan data secara komprehensif akan membuat Anda mengetahui posisi keuangan perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat ke depan.
Dari sisi uang, Anda harus mengetahui jumlah uang yang dimiliki perusahaan di bank, baik berbentuk tabungan, petty cash, atau format lain.
Intinya, Anda harus mengetahui seberapa banyak dana yang dimiliki perusahaan untuk bisa memenuhi utang perusahaan atau berbagai kewajiban lain.
Selain itu, Anda juga perlu mengetahui jumlah investasi yang dimiliki perusahaan beserta jenis instrumen keuangannya, seperti deposito, obligasi, saham, atau sukuk.
Anda juga harus mengetahui berapa banyak total aset berwujud yang dimiliki perusahaan, seperti tanah, bangunan, mesin, atau peralatan produksi.
Baca juga: Lima Sektor Bisnis Booming saat New Normal Datang
Anda juga perlu mengetahui jumlah total kewajiban atau utang yang harus dilunasi perusahaan dalam periode tertentu. Tujuannya, untuk menghindari pelanggaran kesepakatan bisnis.
Tak ketinggalan, Anda juga harus mengetahui jumlah dana yang masih tersangkut dan belum cair di konsumen, klien, mitra kerja atau merchant.
Berikut dengan data subjek dan rentang waktu piutang tersebut harus dilunasi.
Jangan sampai Anda lupa bahwa Anda sudah memberikan kewajiban berupa barang atau jasa kepada klien, namun belum memperoleh pembayaran.
Kelalaian dalam pencatatan bisa menyebabkan Anda mengalami kerugian karena tak sadar masih memiliki dana di pihak luar.
Untuk menghindari terjadinya kelalaian, Anda membutuhkan bantuan teknologi berupa software akuntansi online Mekari Jurnal.
Melalui penggunaan aplikasi Jurnal, Anda bisa mengelola laporan neraca sekaligus utang piutang dengan mudah dan cepat, tentu dengan sistem pencatatan otomatis dan dapat dipantau secara real time.
Baca juga: Ini 5 Sektor Bisnis Tahan Krisis saat Pandemi COVID-19
Prioritaskan Utang Berbiaya Tinggi
Tips kelola hutang piutang yang kedua adalah prioritaskan utang yang berbiaya tinggi.
Ungkapan “Cash is the king” sepertinya bermakna besar dan layak dipakai saat situasi sulit seperti sekarang ini.
Pada masa krisis, menjaga likuiditas kas atau uang tunai merupakan hal yang sangat penting demi kelangsungan bisnis.
Kendati demikian, Anda juga tak bisa mengabaikan kewajiban untuk membayar utang perusahaan.
Di situasi krisis, Anda kemungkinan sulit untuk membayar utang sesuai kewajiban.
Baca juga: Manajemen Piutang: Ketahui Pengelolaan yang Tepat Bagi Bisnis
Maka itu, Anda perlu mengukur ulang utang yang perlu dibayar terlebih dahulu, kemudian prioritaskan membayar utang yang memiliki jumlah cicilan atau beban bunga utang paling tinggi.
Perhatian jumlah minimum cicilan, jika tak ada penalti atau beban bunga, maka sebaiknya bayarkan senilai minimum cicilan terlebih dahulu, dan dana yang tersisa bisa dibayarkan untuk kewajiban lain.
Jika harus bayar cicilan aset operasional, prioritaskan membayar cicilan aset yang berpengaruh langsung pada aktivitas operasional, misalnya sewa mobil, cicilan mesin produksi, membayar sewa software akuntansi online, membayar jasa konsultan keuangan, dan lainnya.
Sebaliknya, tunda membayar dana untuk pengembangan aset yang tidak berdampak langsung pada aktivitas operasional, misalnya merenovasi gedung, memodifikasi mobil, dan lainnya.
Kelola Usaha Mikro Kecil secara Efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!
Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!
Negosiasi dengan Kreditur
Tips mengelola utang dan piutang di situasi krisis berikutnya ialah berusaha proaktif bernegosiasi dengan bank atau pihak pemberi pinjaman lain untuk meminta keringanan pembayaran utang.
Anda juga perlu memperhatikan berbagai kebijakan insentif keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah dan lembaga pemberi pinjaman.
Dengan begitu, Anda bisa meminta kompensasi saat krisis berdasarkan aturan yang ada.
Baca Juga : Pengertian, Jenis, Format, Contoh Laporan Keuangan Adalah Berikut
Restrukturisasi Utang
Jika berdasarkan laporan neraca keuangan, perusahaan tak sanggup membayar utang secara penuh, maka Anda disarankan mengajukan restrukturisasi utang, baik ke bank, lembaga keuangan lain maupun investor ritel.
Restrukturisasi utang bisa berupa perubahan jumlah pokok atau biaya bunga utang, dan perpanjangan tenor atau jangka waktu berutang.
Akan sangat bagus kalau kreditur memberi grass period. Grass period adalah masa tenggang setelah jatuh tempo pembayaran utang tanpa penghitungan denda bagi debitur.
“Kadang pelaku usaha itu belum apa-apa sudah takut atau negative thinking. jangan sampai seperti itu. Dengan komunikasi yang baik mungkin saja bisa menghasilkan jalan tengah,” ujar Jibrilia.
Siapkan Daftar Penagihan Tepat Waktu
Berdasarkan informasi dari laporan neraca, Anda harus mengumpulkan seluruh data piutang secara akurat.
Data yang dimaksud antara lain, jumlah dana yang belum cair, subjek piutang, dan rentang waktu piutang.
Dari data tersebut, Anda bisa menyiapkan daftar penagihan piutang secara tepat waktu.
Langkah awal dimulai dengan melakukan penagihan pembayaran beberapa saat sebelum waktu jatuh tempo.
Kemudian mengingatkan kembali pada saat waktu jatuh tempo, dan memberi peringatan ketika pihak yang berutang tak membayar sesuai waktu yang disepakati.
Baca juga: Cara Menghitung dan Membuat Anggaran Piutang Sederhana
Negosiasi dengan Debitur
Dalam prosesnya, Anda harus proaktif berkomunikasi dengan pihak konsumen untuk menegosiasikan solusi yang tepat dalam membayar piutang, terutama ketika mereka tidak mampu membayar tunggakan.
Rencanakan cara pembayaran sebaga jalan tengah, misalnya mencicil separuh dari kewajiban, mencicil dalam jangka waktu lebih panjang, atau membayar tanpa bunga, bahkan melakukan barter.
Coba Fitur Aplikasi Catatan Keuangan dan Bisnis untuk Keputusan Bisnis Lebih Cepat dan Akurat
Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!
Tips Kelola Utang dan Piutang Perusahaan dengan Menggunakan Jurnal
Melalui software akuntansi online Jurnal, Anda bisa mengelola dan memantau anggaran keuangan, mencatat transaksi keuangan, serta mengelola data utang piutang secara akurat dan mudah. Bahkan data tersebut bisa diakses dimanapun dan kapanpun.
Baca juga: Pahami Strategi Penjualan yang Efektif saat Fase New Normal
Jurnal ikut mendukung dan berkomitmen membantu menjawab tantangan untuk menjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah tuntutan untuk mengurangi mobilitas ke tempat kerja dan keramaian umum lewat program #UKMtahankrisis.
Cari tahu selengkapnya mengenai produk Jurnal di website Jurnal atau isi formulir berikut ini untuk mencoba demo gratis Jurnal secara langsung.
Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!
Itulah beberapa tips dan cara kelola utang piutang perusahaan di saat pandemi sekarang agar cash flow dapat berjalan dengan lancar.
Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.