Daftar Isi
9 min read

Konservatisme Akuntansi: Pengertian, Metode, Jenis, Contoh

Tayang 02 Aug 2023
Diperbarui 16 Agu 2023

Sampai saat ini praktik konservatisme masih banyak diperdebatkan dalam akuntansi antara penyusun standar akuntansi keuangan dengan para praktisi.

Para penyusun standar beranggapan bahwa konservatisme akuntansi dapat membuat laporan keuangan cenderung bias.

Namun, praktisi masih beranggapan bahwa konservatisme masih  penting dalam mencerminkan risiko dan ketidakpastian dalam laporan keuangan.

Lalu, sebenarnya apa itu konsep konservatisme dalam akuntansi? Berikut Blog by Mekari Jurnal akan menjelaskannya secara lengkap.

Pengertian Konservatisme Akuntansi

Pada dasarnya konservatisme akuntansi merupakan sebuah prinsip kehati-hatian dalam menyusun laporan keuangan.

Konservatisme akuntansi adalah suatu pendekatan untuk mengantisipasi semua kerugian tetapi tidak mengakui keuntungan sampai direalisasikan.

Prinsip ini yang mengarahkan perusahaan untuk mempertahankan pendekatan konservatif dalam pengukuran dan pencatatan transaksi.

Definisi konservatisme terdapat dalam Glosarium Pernyataan Konsep No.2 FASB (Financial Accounting Statement Board) di mana konservatisme sebagai reaksi yang hati-hati (prudent reaction) dalam menghadapi ketidakpastian yang melekat pada perusahaan untuk mencoba memastikan pada ketidakpastian dan risiko dalam lingkungan bisnis yang sudah cukup dipertimbangkan.

Prinsip Konservatisme Akuntansi

Pendekatan konservatisme mengedepankan dua prinsip utama, yaitu kewaspadaan dan kehati-hatian.

Artinya, konservatisme mendorong perusahaan untuk mengakui pendapatan dalam laporan keuangan jika sudah pasti berdampak secara ekonomi.

Pengukuran aset juga mengutamakan nilai yang lebih rendah antara nilai perolehan dan nilai realisasi.

Sehingga, potensi risiko dan ketidakpastian dalam laporan keuangan dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.

Prinsip ini selaras dengan tujuan konservatisme akuntansi yakni memberikan gambaran yang adil dan objektif tentang kondisi keuangan suatu perusahaan.

Metode Pengukuran Konservatisme Akuntansi

Metode pengukuran mengacu kepaa pendekatan untuk mengukur tingkat konservatisme dalam suatu laporan keuangan perusahaan.

Terdapat tiga metode pengukuran yang sering digunakan, yaitu net asset measuresearning/accrual measures, dan earning/stock return relation measures.

Net Asset Measures

Model yang mengukur tingkat konservatisme dalam laporan keuangan melalui  nilai aktiva yang direndahkan dan kewajiban yang berlebihan.

Penggunaan pengukuran net asset dapat terlihat dalam model Feltham-Ohlson yang mengukur besarnya undervaluation dari net asset dengan mencari nilai parameter yang mencerminkan tingkat understatement dari operating assets.

Dengan asumsi bahwa depresiasi secara akuntansi umumnya melebihi depresiasi secara ekonomis.

Earning/Accruals Measures

Metode pengukuran ini terbagi menjadi tiga model yang umum digunakan oleh praktisi konservatisme.

  • Model Givoly dan Hayn

Givoly dan Hayn berpendapat bahwa konservatisme membentuk akrual negatif secara terus menerus.

Akrual ini adalah perbandingan antara laba bersih sebelum depresiasi/amortisasi dan arus kas kegiatan operasi.

Semakin besar akrual negatif maka penerapan konservatif akuntansi semakin besar dalam laporan keuangan.

Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

CONACC = (NIO + DEP − CFO) × (-1) ÷ 1

Keterangan:

CONACC : Memperoleh konservatisme berdasarkan accrued items

NIO : Laba usaha pada periode tahun yang sama

DEP : Penyusutan aktiva tetap pada periode tahun yang sama

CFO : Jumlah bersih arus kas dari operasional kegiatan tahun yang sama

TA : nilai penutupan pembukuan dari total aset.

  • Model Zhang

Penerapan model Zhang akan dijelaskan melalui pengukuran yang pernah ia lakukan.

Dalam penelitiannya, Zhang mengalikan conv_accrual dengan -1 untuk mempermudah analisanya.

Nilai Conv_accrual bisa Zhang dapatkan dengan membagi akrual non-operasi dengan total aset.

Yaitu semakin tinggi nilai conv_accrual maka penerapan konservatisme juga semakin tinggi.

  • Discretionary Accrual

Metode discretionary accrual dapat terlihat melalui model pengukuran Kasznik dari hasil modifikasi model Dechow.

Modefikasi tersebut terjadi karena Kasznik berpendapat bahwa perubahan arus kas hasil perusahaan akan berhubungan secara negatif dengan total akrual.

Sehingga memasukkan unsur selisih arus kas operasional (ΔCFO) untuk mendapatkan nilai akrual non-diskresioner dan akrual diskresioner.

metode pengukuran konservatisme akuntansi

Earning/Stock Return Relation Measures

Harga pasar saham dapat merefleksikan nilai aset pada saat terjadi sebuah perubahan.

Konservatisme dapat menyebabkan kondisi di mana suatu kabar dapat tergambarkan dalam laba yang tidak sama (asimetri waktu pengakuan).

Hal ini akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan harus segera diakui. Peristiwa ini akan menyebabkan kabar buruk mempengaruhi laba lebih cepat.

Adapun dalam menghitung dampak ini dapat menggunakan model piecewise-linear regression sebagai berikut:

ΔNI = α0 + α1ΔNIt-1 + α2DΔNIt-1 + α3DΔNIt-1 × ΔNIt-1 + εt

Keterangan:

ΔNIt adalah net income sebelum adanya extraordinary items pada tahun t-1 hingga t, diukur dengan menggunakan total assets awal nilai buku.

Sedangkan DΔNIt-1 adalah dummy variable, bernilai 1 jika perubahan ΔNIt-1 menghasilkan nilai negatif.

Jenis-jenis Konservatisme Akuntansi

Dalam memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan prinsip kewaspadaan dan kehati-hatian, terdapat beberapa jenis konservatisme sesuai fokus penerapannya.

Ini bertujuan agar laporan keuangan tetap memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi pihak eksternal terkait.

Umumnya, bentuk penerapan konservatisme berasaskan dari dua jenis prinsip utama ini:

  1. Konservatisme Tak Bersyarat: Bentuk konservatisme akuntansi yang diterapkan dalam dewan direksi secara konsisten. Cenderung melihat nilai yang pasti seperti nilai aset atau pendapatan yang rendah.
  2. Konservatisme Bersyarat: Konservatisme akuntansi ini cenderung akan mengakui kerugian secepatnya dan/atau mengakui keuntungan jika hanya sudah jelas.

Kemudian, beberapa jenis konservatisme akuntansi lainnya adalah sebagai berikut:

  • Konservatisme Pengakuan Pendapatan: Mengakui pendapatan jika sudah pasti terjadi. Pendapatan yang masih meragukan atau belum dapat dipastikan akan tidak diakui hingga kondisi tertentu terpenuhi.
  • Konservatisme Pengakuan Beban: Mengakui beban perusahaan lebih awal, bahkan jika jumlah pasti atau sumbernya mungkin belum diketahui dengan pasti.
  • Konservatisme Penilaian Aset: Mengutamakan dan mengakui nilai yang lebih rendah antara nilai perolehan dan nilai realisasi.
  • Konservatisme Pengakuan Kewajiban: Konservatisme mendorong perusahaan untuk mengakui kewajiban lebih awal jika ada indikasi bahwa kewajiban itu mungkin terjadi, bahkan jika realisasinya belum pasti.
  • Konservatisme dalam Utang: Perusahaan cenderung menilai utang dengan nilai yang lebih tinggi atau menggunakan suku bunga yang lebih tinggi, sehingga memastikan tetap dapat dilakukan bahkan dalam situasi yang terburuk
  • Konservatisme Penilaian Persediaan: Perusahaan menilai persediaan dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dalam laporan keuangan.

Baca Juga: 10 Prinsip Dasar Akuntansi yang Perlu Anda Ketahui

Faktor Yang Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan untuk menerapkan konservatisme akuntansi dalam pelaporan keuangan.

Faktor-faktor tersebut dapat muncul baik dari sisi internal maupun eksternal perusahaan.

Berikut adalah beberapa faktor yang paling mempengaruhi  penerapan konservatisme akuntansi:

  • Skala Perusahaan: Perusahaan besar cenderung lebih konservatif karena memiliki lebih banyak pemangku kepentingan dan risiko yang lebih kompleks jika dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.
  • Dorongan Regulasi dan Hukum: Adanya aturan atau kebijakan konservatif dalam praktik akuntasi, maka perusahaan akan cenderung untuk mematuhinya.
  • Pengaruh Profitabilitas: Jika ROE (Return On Equitity) perusahaan tinggi, maka jumlah laba akan meningkat dan menyebabkan pula peningkatan konservatisme akuntansi.
  • Company Growth: Pertumbuhan perusahaan menandakan bahwa manajemen telah mencapai tingkat penjualan dan keuntungan yang tinggi. Menandakan perusahaan tersebut semakin konservatif.
  • Kepentingan Pemangku Kepentingan: Pemangku kepentingan seperti investor, kreditor, atau analis keuangan memerlukan kepercayaan dari perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan dapat menerapkan pendekatan konservatif untuk ini.

Konservatisme Akuntansi: Pengertian, Metode, Jenis, Contoh

Contoh Penerapan Konservatisme Akuntansi

Agar Anda dapat lebih memahami dalam penerapan konservatisme akuntansi, berikut contohnya melalui beberapa situasi bisnis:

Penerapan Konservatisme dalam Penilaian Persediaan

Sebuah perusahaan manufaktur alat kesehatan ingin menilai persediaan barang yang dimilikinya.

Melalui penerapan konservatisme akuntansi, perusahaan akan memilih metode penilaian persediaan yang mengutamakan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

Sebagai contoh, jika perusahaan menggunakan metode FIFO (First-In-First-Out), maka persediaan yang dibeli atau diproduksi lebih baru akan dianggap terjual terlebih dahulu, sehingga nilai persediaan akan didasarkan pada harga yang lebih rendah.

Baca Juga: Metode Persediaan Stok Barang FIFO, LIFO, dan Average

Konservatisme dalam Pengakuan Pendapatan dan Beban

Suatu perusahaan konstruksi menyelesaikan proyek besar yang berlangsung selama beberapa tahun.

Dalam penerapan konservatisme akuntansi, perusahaan akan lebih berhati-hati dalam mengakui pendapatan dan beban terkait proyek ini.

Pendapatan mungkin hanya diakui jika sudah pasti bahwa proyek telah mencapai tahap tertentu yang memenuhi kriteria pengakuan pendapatan.

Selain itu, perusahaan akan cenderung mengakui beban lebih awal jika ada potensi risiko atau ketidakpastian dalam proyek ini, bahkan jika jumlah pasti atau sumber beban belum diketahui dengan pasti.

Konservatisme Pengakuan Pendapatan

Sebuah perusahaan teknologi menyediakan perangkat lunak berlangganan bulanan kepada pelanggan.

Menurut kebijakan perusahaan, pendapatan diakui ketika layanan diberikan kepada pelanggan, meskipun belum menerima pembayaran dari pelanggan.

Namun, dalam beberapa situasi, pelanggan kesulitan membayar sehingga ada potensi risiko gagal bayar atau pembayaran yang tertunda.

Dalam penerapan konservatisme akuntansi, perusahaan dapat mengakui pendapatan lebih lambat atau menunda hingga pembayaran diterima.

Sehingga perusahaan dapat memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan risiko ketidak penerimaan pendapatan dengan lebih konservatif.

Kondisi ini juga membantu melindungi kepentingan pemangku kepentingan dan menjaga kualitas informasi keuangan yang disajikan.

Kelebihan dan Kekurangan penerapan Konservatisme Akuntansi

Kelebihan dan Kekurangan Konservatisme Akuntansi

Penerapan konservatisme akuntansi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Adanya konservatisme tentunya dapat pengukuran yang lebih objektif dalam laporan keuangan mengenai kondisi keuangan perusahaan.

Berikut beberapa kelebihan lainnya dari menerapkan konservatisme akuntansi:

  • Perusahaan dapat mengurangi potensi bias dan meningkatkan keandalan informasi yang tersaji dalam laporan keuangan.
  • Menghinari potensi risiko ketidakpastian dan memberikan gambaran yang lebih realistis kondisi keuangan kepada pihak eksternal.
  • Mematuhi beberapa aturan pelaporan keuangan yang mengharuskan adanya pendekatan konservatif.
  • Meningkatkan pengukuran arus kas perusahaan periode saat ini dan bahan data untuk memproyeksikan arus kas di masa yang akan datang.

Selain masih banyak perdebatan yang muncul mengenai penerapan konservatisme dalam akuntansi. Masih ada jug kekurangan dari penerapannya, yaitu:

  • Hasil pengukuran yang tertera pada laporan keuangan yang mungkin berbeda dengan perhitungan pajak.
  • Mengabaikan potensi keuntungan yang didapat dan diakui yang mempengaruhi nilai pasar perusahaan tidak tercermin sepenuhnya dalam laporan keuangan.
  • Potensi keuntungan yang terabaikan juga berdampak pada penurunan nilai saham.
  • Penilaian yang tidak seimbang sehingga dapat menyebabkan distorsi dalam laporan keuangan dan analisis kinerja perusahaan.

Baca Juga: Cara Mengukur Kinerja Keuangan Sebuah Perusahaan

Tantangan dalam Penerapan Konservatisme Akuntansi

Tentunya perdebatan mengenai penerapan konservatisme akuntansi dalam pelaporan keuangan perusahaan tidak kunjung usai.

Adanya perbedaan dalam kepentingan tertentu menyulitkan perdebatan berhenti dan akan terus berlangsung.

Selain itu, masih terdapat beberapa tantangan lain yang mungkin akan Anda hadapi dalam menerapkan pendekatan ini.

Tekanan yang diberikan oleh stakeholder seperti investor, kreditor, atau analis keuangan juga dapat mempengaruhi penerapan konservatisme akuntansi.

Beberapa mungkin menginginkan informasi yang lebih konservatif untuk mengurangi risiko investasi.

Sementara lainnya mengharapkan informasi yang berlebihan untuk meningkatkan nilai saham atau investasi mereka.

Tantangan yang paling utama adalah pandangan dari standar akuntansi perusahaan yang berbeda-beda, sehingga penerapannya yang bervariasi di masing-masing perusahaan.

Kesimpulan

Penerapan konservatisme akuntansi dalam membantu untuk mengukur penilaian yang lebih objektif dalam pelaporan keuangan.

Dibalik perdebatan yang belum tuntas dan kekurangan dari pendekatan ini. Konservatisme akuntansi membantu mengurangi potensi bias dan memberikan informasi kondisi keuangan yang lebih realistis.

Oleh karena itu, pendekatan konservatisme akuntansi masih penting dan memiliki peran yang cukup vital dalam laporan keuangan.

Selain itu, untuk mempermudah Anda dalam membuat laporan keuangan perusahaan yang rapi dan sistematis, Anda bisa menggunakan software akuntansi.

Mekari Jurnal adalah software akuntansi yang dapat membuat laporan keuangan secara otomatis berdasarkan data keuangan yang telah terinput ke dalam sistem.

Dengan ini, data yang terdapat di dalam laporan keuangan akan akurat.

Jika Anda tertarik untuk menggunakan fitur ini, Anda dapat mendaftarkan perusahaan Anda dengan klik tombol di bawah ini.

Dapatkan free trial selama 14 hari bagi pengguna pertama! Semoga artikel ini bermanfaat!

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Kategori : Akuntansi

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami