Daftar Isi

14 Jenis Gudang yang Umum digunakan Usaha

Tayang 31 Jan 2025
Diperbarui 2 Jun 2025

Warehouse atau gudang termasuk bagian penting dalam operasional bisnis hampir di setiap jenis bidang usaha. Warehouse adalah pergudangan yang berfungsi untuk menyimpan barang keperluan produksi dalam jumlah dan batas waktu tertentu.

Selain membutuhkan software gudang, setiap perusahaan bisa saja membutuhkan jenis warehouse berbeda sesuai dengan kebutuhan.

Secara umum, gudang dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang milik perusahaan dan produk yang dijual. Gudang menjadi tempat untuk proses distribusi ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan pelanggan.

Jenis jenis gudang bisa dikelompokan berdasarkan beberapa hal. Contohnya, pengelompokan jenis gudang berdasarkan barang, wilayah geografis, kepemilikan, luas gudang dan sebagainya.

Ada beberapa jenis gudang yang dikenal di Indonesia. Namun, secara umum gudang terbagi menjadi lima jenis seperti yang diulas Mekari Jurnal berikut ini.

Jenis Gudang Secara Umum

Setiap jenis gudang memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan logistik dan distribusi suatu perusahaan. Di Indonesia, pemilihan jenis gudang yang tepat menjadi salah satu faktor penentu efisiensi operasional bisnis. Berikut ringkasan kelima jenis gudang yang telah dibahas:

  • Gudang pribadi atau swasta, ideal untuk perusahaan besar yang ingin kendali penuh atas logistiknya.
  • Gudang publik atau umum, cocok bagi bisnis yang butuh fleksibilitas dalam kapasitas penyimpanan.
  • Gudang otomatis, solusi modern untuk efisiensi tinggi dan minimalisasi kesalahan.
  • Distribution center, mempercepat proses distribusi ke berbagai titik tujuan.
  • Climate-controlled warehouse, melindungi produk sensitif dari kerusakan akibat suhu dan kelembaban.

Dengan memahami jenis dan manfaat masing-masing gudang, perusahaan dapat merancang strategi logistik yang lebih adaptif, efisien, dan siap menghadapi tantangan distribusi masa kini dan masa depan. Pada bagian ini akan membahas secara mendalam lima jenis gudang yang paling umum digunakan di Indonesia beserta fungsi dan keunggulannya masing-masing.

1. Gudang Pribadi atau Swasta

Gudang pribadi atau swasta adalah fasilitas penyimpanan yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan tertentu untuk mendukung kebutuhan logistik internal mereka. Jenis gudang ini dirancang khusus untuk menangani seluruh alur distribusi barang yang bersifat eksklusif, artinya hanya digunakan oleh pemiliknya dan tidak disewakan kepada pihak ketiga.

Gudang pribadi banyak dimanfaatkan oleh perusahaan besar yang memiliki volume distribusi tinggi, seperti perusahaan retail nasional, manufaktur, hingga distributor alat berat. Dalam konteks ini, gudang berfungsi sebagai pusat pengendalian barang dari supplier hingga ke titik akhir distribusi, seperti toko atau pelanggan.

Keuntungan utama dari gudang pribadi adalah kontrol penuh atas sistem logistik dan manajemen stok. Perusahaan dapat menerapkan standar operasionalnya sendiri, menyesuaikan tata letak gudang dengan jenis produk yang disimpan, serta mengoptimalkan efisiensi operasional. Selain itu, gudang ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga kerahasiaan data persediaan dan alur distribusi produk.

Namun demikian, gudang pribadi memerlukan investasi yang besar, baik dari sisi pembangunan fisik, perekrutan tenaga kerja, hingga pengadaan sistem teknologi seperti barcode scanner, inventory software, dan sistem keamanan. Maka dari itu, jenis gudang ini biasanya hanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki kestabilan finansial serta kebutuhan logistik jangka panjang.

Jenis Gudang Secara Umum

2. Gudang Publik atau Umum

Gudang publik atau umum adalah fasilitas penyimpanan yang disediakan oleh pihak ketiga dan dapat disewa oleh siapa saja yang membutuhkan ruang untuk menyimpan barang dalam jangka waktu tertentu. Gudang ini sangat ideal untuk perusahaan yang mengalami lonjakan permintaan secara tiba-tiba atau tidak memiliki kapasitas penyimpanan yang mencukupi.

Jenis gudang ini banyak dijumpai di kawasan industri dan kota-kota besar yang menjadi pusat distribusi nasional. Gudang umum biasanya dikelola oleh penyedia jasa logistik profesional yang telah memiliki infrastruktur dan sistem pendukung yang memadai, seperti forklift, loading dock, dan manajemen inventori.

Keuntungan menggunakan gudang umum adalah fleksibilitas. Perusahaan tidak perlu mengeluarkan investasi besar untuk membangun dan mengelola gudang sendiri. Biaya operasional pun dapat ditekan karena dihitung berdasarkan durasi sewa, volume barang, atau kebutuhan khusus lainnya. Hal ini sangat membantu perusahaan kecil dan menengah (UMKM) yang ingin fokus pada pengembangan produk tanpa terbebani urusan logistik.

Selain itu, gudang umum juga menawarkan layanan tambahan seperti manajemen pengiriman, pelabelan produk, dan pemrosesan pesanan (order fulfillment). Kelemahannya, perusahaan penyewa harus berbagi ruang dengan pengguna lain, sehingga aspek privasi dan pengendalian kualitas tidak seketat pada gudang pribadi.

3. Gudang Otomatis

Gudang otomatis merupakan bentuk evolusi modern dari sistem pergudangan yang memanfaatkan teknologi canggih untuk mengotomatiskan sebagian besar proses kerja. Penggunaan teknologi seperti conveyor belt, robot pemindah barang (automated guided vehicles/AGV), dan software Warehouse Management System (WMS) memungkinkan operasional gudang menjadi lebih cepat, efisien, dan akurat.

Gudang otomatis biasanya dimiliki oleh perusahaan skala besar yang memiliki kebutuhan distribusi cepat dan akurat, seperti e-commerce, FMCG, dan industri farmasi. Dengan integrasi sistem digital, proses penyimpanan, pengambilan barang (picking), pengemasan, hingga pengiriman bisa dilakukan dengan sangat minimal campur tangan manusia.

Menurut laporan 2024 Warehouse Management Survey Report, sebanyak 85% praktisi logistik menyatakan bahwa penggunaan software WMS yang terintegrasi sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas gudang. Hal ini karena sistem tersebut mampu memberikan visibilitas penuh terhadap pergerakan barang, mengurangi kesalahan pencatatan stok, dan mempercepat waktu pengambilan barang.

Meskipun investasi awal untuk gudang otomatis tergolong mahal, penghematan jangka panjang yang dihasilkan dari efisiensi kerja dan pengurangan tenaga kerja membuatnya menjadi pilihan yang cerdas. Selain itu, gudang otomatis juga lebih siap untuk menghadapi tantangan logistik modern, seperti permintaan pengiriman same-day delivery atau skema fulfillment berbasis omni-channel.

Baca Juga: Apa Itu Gudang Penyimpanan dalam Transportasi Logistik?

4. Distribution Center (Pusat Distribusi)

Distribution Center (DC) atau pusat distribusi adalah jenis gudang yang berfungsi sebagai titik transit sementara bagi barang sebelum dikirimkan ke lokasi tujuan akhir, baik itu retailer, reseller, atau pelanggan langsung. DC tidak digunakan untuk menyimpan barang dalam jangka panjang, melainkan sebagai tempat pengelompokan dan pengiriman ulang produk berdasarkan pesanan dan tujuan akhir distribusi.

DC sangat umum digunakan dalam rantai pasok modern yang menekankan pada kecepatan dan efisiensi, seperti perusahaan logistik pihak ketiga (3PL), e-commerce, dan supermarket besar. Misalnya, saat produk dari banyak pabrik atau supplier masuk ke satu titik DC, maka barang tersebut akan segera diproses ulang sesuai rute pengiriman dan dikirim ke berbagai kota atau outlet.

Kelebihan dari distribution center terletak pada kemampuannya mempercepat aliran barang. Proses sortasi dan pengiriman dapat dilakukan secara sistematis dengan bantuan perangkat lunak logistik yang menganalisis rute terbaik dan estimasi waktu pengiriman. Selain itu, DC juga sering dilengkapi dengan fasilitas untuk re-packing, pelabelan, dan quality control.

Namun demikian, pengelolaan DC memerlukan koordinasi yang sangat rapi. Volume barang yang tinggi dan waktu singkat untuk proses penyortiran menuntut tenaga kerja yang terlatih serta sistem informasi logistik yang andal.

Climate-Controlled Warehouse. Sumber: mbcnusa.com

5. Climate-Controlled Warehouse (Gudang Pengatur Suhu)

Climate-controlled warehouse, atau gudang dengan sistem pengatur suhu dan kelembaban, adalah jenis gudang yang dirancang khusus untuk menyimpan barang-barang yang memerlukan kondisi lingkungan tertentu agar tidak rusak atau menurun kualitasnya. Gudang ini biasanya digunakan untuk menyimpan bahan makanan beku, produk farmasi, kosmetik, hingga bahan kimia industri.

Fasilitas ini dilengkapi dengan sistem pendingin, humidifier, hingga sensor suhu otomatis untuk menjaga stabilitas iklim di dalam gudang. Selain itu, gudang jenis ini juga harus memenuhi standar keamanan dan sanitasi tertentu, terutama untuk produk yang masuk ke kategori sensitif seperti vaksin, susu, atau seafood.

Contoh penggunaannya bisa dilihat pada industri makanan cepat saji atau jaringan supermarket yang menyimpan produk dalam freezer besar sebelum dikirim ke gerai-gerai mereka. Demikian pula, perusahaan farmasi memanfaatkan gudang ini untuk menyimpan obat-obatan yang tidak boleh terpapar panas atau kelembaban tinggi.

Meski memerlukan biaya operasional yang lebih tinggi, gudang climate-controlled memberikan jaminan mutu terhadap produk yang disimpan. Kerusakan akibat suhu yang tidak sesuai dapat menimbulkan kerugian besar, sehingga jenis gudang ini menjadi investasi wajib bagi bisnis yang bergerak di sektor-sektor tersebut.

Baca Juga: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Faktor yang Mempengaruhi Distribusi

Jenis Gudang Berdasarkan Karakteristik Penyimpanan

Dalam dunia logistik dan manajemen rantai pasok, peran gudang sangat krusial dalam menjamin kelancaran proses distribusi dan pengelolaan barang. Salah satu cara untuk memahami fungsi strategis gudang adalah dengan mengklasifikasikannya berdasarkan karakteristik penyimpanan. Dengan mengetahui jenis gudang dan fungsinya secara mendalam, perusahaan dapat merancang sistem distribusi dan pengelolaan stok yang lebih efisien. Berikut ini penjabaran lengkap mengenai berbagai jenis gudang berdasarkan karakteristik penyimpanan.

1. Gudang Bahan Baku

Gudang bahan baku merupakan fasilitas penyimpanan yang didesain khusus untuk menampung bahan mentah sebelum masuk ke proses produksi. Bahan-bahan seperti logam, pasir, plastik, kayu, beton, atau komoditas pertanian seperti kakao, gandum, dan jagung biasanya disimpan dalam jenis gudang ini. Letaknya sering kali berdekatan dengan pabrik atau fasilitas produksi guna memudahkan akses dan efisiensi distribusi internal.

Penempatan gudang bahan baku tidak boleh sembarangan. Faktor-faktor seperti jenis bahan, potensi bahaya (flammable, corrosive), serta kebutuhan khusus (seperti kelembaban atau suhu tertentu) sangat memengaruhi desain fisik gudang. Beberapa bahan baku memerlukan tempat penyimpanan dalam bentuk bangunan tertutup, sedangkan lainnya bisa ditempatkan di area terbuka atau dalam tangki khusus, tergantung dari karakteristiknya.

Manajemen gudang bahan baku juga menuntut pencatatan yang akurat dan sistematis. Software seperti Warehouse Management System (WMS) sering kali digunakan untuk mencatat jumlah stok masuk dan keluar, memastikan tidak terjadi kekurangan bahan dalam proses produksi, serta membantu pengambilan keputusan berbasis data aktual. Ketepatan dan kecepatan dalam manajemen gudang bahan baku sangat menentukan efisiensi keseluruhan rantai pasok.

2. Gudang Bahan Setengah Jadi

Jenis gudang ini berfungsi untuk menyimpan produk yang telah melalui sebagian proses manufaktur, tetapi belum selesai secara keseluruhan. Barang-barang yang berada di sini masih menunggu tahapan produksi berikutnya sebelum menjadi produk akhir. Contoh yang umum termasuk bahan setengah jadi seperti lembaran logam yang akan dipotong, rangka komputer yang menunggu perakitan komponen, atau kemasan yang belum diberi label.

Gudang bahan setengah jadi memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran produksi bertahap, terutama pada industri manufaktur dengan proses kompleks. Proses ini disebut dengan istilah Work-In-Progress (WIP) inventory. Keberadaan gudang ini memastikan bahwa setiap bagian produksi memiliki ketersediaan komponen yang dibutuhkan tanpa harus menunggu proses awal selesai total.

Pengelolaan jenis gudang ini perlu koordinasi erat antara tim produksi dan tim gudang. WMS dan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) biasanya digunakan untuk memastikan sinkronisasi data antar departemen. Kesalahan pencatatan pada gudang bahan setengah jadi bisa berakibat serius terhadap ketepatan waktu produksi dan kualitas akhir produk.

3. Gudang Hasil Produksi

Setelah seluruh proses manufaktur selesai, produk jadi disimpan dalam gudang hasil produksi. Gudang ini berfungsi sebagai titik akhir penyimpanan sebelum barang dikirim ke pelanggan, distributor, atau dijual langsung. Bentuk fisik produk dalam gudang ini telah siap dipasarkan dan tidak memerlukan proses tambahan.

Gudang hasil produksi harus mampu menjaga kualitas barang selama masa penyimpanan. Untuk produk yang memiliki masa kadaluarsa, seperti makanan dan obat-obatan, sistem manajemen stok First-In-First-Out (FIFO) sangat dianjurkan untuk menghindari kerugian akibat produk kedaluwarsa. Sementara untuk produk non-konsumtif, seperti barang elektronik atau pakaian, sistem Just-In-Time sering digunakan untuk mempercepat distribusi dan menghindari overstock.

Selain sebagai tempat penyimpanan, gudang ini juga berfungsi sebagai tempat konsolidasi dan pengemasan akhir. Banyak perusahaan e-commerce dan manufaktur besar yang mengintegrasikan aktivitas picking, packing, dan labeling di gudang ini, menjadikannya bagian dari strategi distribusi yang lebih efisien.

4. Gudang Pusat Konsolidasi dan Transit

Gudang pusat konsolidasi dan transit merupakan fasilitas penyimpanan sementara yang digunakan untuk menerima barang dari berbagai sumber, kemudian digabungkan dan dikirim secara terkoordinasi ke tujuan akhir. Gudang ini sangat umum digunakan oleh perusahaan distribusi besar dan penyedia layanan logistik yang menangani banyak jenis barang dari berbagai vendor.

Fungsi utama dari gudang ini adalah efisiensi rute pengiriman dan penghematan biaya logistik. Misalnya, daripada mengirimkan lima truk dari lima supplier berbeda ke satu pelanggan, semua barang dikonsolidasikan di satu gudang, kemudian dikirim dalam satu pengiriman terkoordinasi. Hal ini mengurangi biaya transportasi, waktu pengiriman, dan emisi karbon.

Penggunaan teknologi sangat penting di sini. Sistem manajemen inventori dan integrasi data supplier menjadi kunci untuk menghindari penumpukan, keterlambatan, dan kesalahan distribusi. Gudang jenis ini juga sangat krusial dalam operasi distribusi multi-kanal, seperti yang banyak diterapkan oleh perusahaan FMCG (Fast Moving Consumer Goods).

5. Gudang Pusat Transhipment

Gudang pusat transhipment memiliki fungsi serupa dengan pusat konsolidasi, namun dengan pendekatan yang berbeda. Di gudang ini, barang dari satu sumber besar diterima dalam jumlah besar, lalu dibagi menjadi muatan kecil untuk dikirim ke berbagai lokasi. Gudang ini menjadi titik persinggahan sebelum produk dipisahkan berdasarkan wilayah distribusi.

Salah satu contoh penerapan gudang transhipment adalah pada distribusi produk ekspor-impor di pelabuhan besar. Barang yang datang dalam kontainer besar kemudian dibongkar, dikategorikan berdasarkan lokasi tujuan akhir, dan dikirim menggunakan moda transportasi yang sesuai (truk, kereta, atau kapal kecil).

Gudang jenis ini sangat bergantung pada efisiensi sistem logistik dan kecepatan proses sortir. Tanpa sistem yang canggih, potensi terjadinya kesalahan pengiriman dan keterlambatan sangat tinggi. Oleh karena itu, investasi pada sistem scanning otomatis, dashboard pemantauan pengiriman, dan sistem informasi rute sangat diperlukan.

6. Gudang Cross Docking

Gudang cross docking adalah jenis gudang yang berfungsi untuk mentransfer barang dari satu moda transportasi ke moda lainnya tanpa proses penyimpanan jangka panjang. Biasanya digunakan oleh jasa ekspedisi atau logistik yang mengutamakan kecepatan distribusi, seperti layanan pengiriman satu hari.

Proses di gudang ini sangat cepat: barang yang datang langsung dipindahkan ke area pengiriman atau kendaraan berikutnya. Hal ini meminimalisir kebutuhan ruang penyimpanan dan mempercepat alur distribusi. Gudang cross docking sering digunakan dalam industri retail, farmasi, dan logistik B2C.

Keuntungan utamanya adalah efisiensi biaya dan waktu. Namun, pengoperasian gudang cross docking memerlukan koordinasi dan perencanaan matang. Keterlambatan kecil dalam pengiriman masuk bisa mengganggu seluruh alur distribusi karena tidak adanya buffer waktu atau ruang simpan.

7. Gudang Pusat Sortir

Gudang pusat sortir merupakan fasilitas penyimpanan yang difokuskan untuk proses klasifikasi dan sortir barang sebelum dikirimkan ke konsumen. Gudang ini sering digunakan oleh perusahaan kurir, logistik, dan e-commerce untuk memisahkan barang berdasarkan zona pengiriman, kode pos, atau kategori produk.

Proses di gudang sortir biasanya melibatkan teknologi seperti barcode scanner, conveyor belt otomatis, dan sistem pemetaan digital. Dengan sistem tersebut, barang yang masuk akan langsung disortir ke jalur yang sesuai, mengurangi kesalahan pengiriman dan mempercepat pemrosesan.

Efisiensi gudang sortir sangat berpengaruh pada kepuasan pelanggan. Semakin cepat proses sortir dilakukan, semakin cepat pula barang sampai ke tangan penerima. Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki volume pengiriman tinggi wajib mempertimbangkan investasi pada jenis gudang ini.

8. Gudang Fulfillment

Gudang fulfillment adalah fasilitas yang digunakan untuk memenuhi permintaan pesanan pelanggan secara langsung, terutama dalam konteks e-commerce dan penjualan online. Barang-barang yang masuk ke gudang ini akan disimpan, diproses, dikemas, dan dikirim sesuai pesanan individu.

Jenis gudang ini memainkan peran vital dalam manajemen reverse logistics, yaitu proses pengembalian barang, pemeliharaan, atau perbaikan produk oleh pelanggan. Misalnya, ketika pelanggan mengembalikan barang karena kerusakan atau tidak sesuai spesifikasi, maka gudang fulfillment bertugas menanganinya.

Gudang fulfillment membutuhkan sistem yang sangat terintegrasi, mulai dari software order management, sistem pelacakan real-time, hingga layanan pelanggan. Akurasi inventori, kecepatan pengemasan, dan transparansi proses menjadi faktor utama dalam menjaga loyalitas pelanggan.

9. Gudang untuk Kepentingan Publik

Jenis gudang ini berbeda dari gudang komersial karena tidak digunakan untuk tujuan bisnis langsung, melainkan untuk kepentingan sosial atau pemerintahan. Contohnya adalah gudang Bulog yang digunakan untuk menyimpan beras cadangan pemerintah atau gudang logistik bantuan bencana yang dikelola oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Gudang publik memiliki standar pengelolaan tersendiri yang harus memenuhi ketentuan pemerintah. Di sinilah pentingnya sistem manajemen gudang yang transparan, efisien, dan akuntabel. Selain penyimpanan, gudang ini juga menjalankan fungsi pendistribusian yang cepat saat terjadi situasi darurat seperti bencana alam.

Peran gudang publik tidak hanya penting dalam konteks logistik, tetapi juga menyangkut ketahanan nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Tujuan Hingga Komponen Sistem Manajemen Logistik

Pantau Perputaran Keluar Masuk Barang pada Gudang dengan Mekari Jurnal Accounting & ERP

Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis gudang yang umumnya digunakan oleh berbagai macam jenis perusahaan beserta fungsi dan contohnya. Tentunya, dua fungsi utama dari adanya gudang adalah untuk menyimpan dan menjaga kualitas barang serta sebagai tempat untuk mendistribusikan barang ke pelanggan.

Kedua fungsi ini harus terus terpantau secara berkala agar berbagai masalah dan kebutuhan seputar barang dapat terus dikelola dengan optimal.

Saat ini, mengelola gudang berskala sedang dan besar secara manual sudah tidak dapat bekerja terlalu efektif. Ini disebabkan karena volume arus perputaran keluar masuk barang terlalu besar dan cukup sulit untuk memantaunya secar berkala.

Salah satu solusi yang bisa Anda lakukan adalah dengan menerapkan sistem manajemen gudang berbasis otomatis sehingga memermudah Anda dalam mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat. Untuk itu, Anda bisa menggunakan aplikasi manajemen bisnis Mekari Jurnal dengan fitur aplikasi gudang yang terdapat di dalamnya.

Fitur ini berfungsi untuk mengatur banyak urusan gudang dan pengelolaan multi lokasi gudang yang perusahaan miliki, termasuk juga fitur aplikasi stok barang dimana pengusaha bisa dengan mudah mengatur stok ketersediaan barang yang mereka jual belikan.

Untuk lebih lengkap mengenai fitur-fitur unggulan dari Mekari Jurnal, coba fiturnya secara langsung melalui free trial version selama 7 hari setelah mendaftarkan perusahaan Anda sekarang!

Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

Kesimpulan

Memahami jenis-jenis gudang berdasarkan karakteristik penyimpanan adalah langkah awal yang penting dalam merancang sistem logistik yang efektif. Baik itu untuk kebutuhan industri manufaktur, distribusi ritel, logistik ekspedisi, hingga penyimpanan barang publik, masing-masing gudang memiliki fungsi unik yang tidak bisa dipertukarkan.

Pemilihan jenis gudang harus disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan karakteristik produk. Investasi pada sistem manajemen gudang seperti WMS juga menjadi aspek penting untuk memastikan semua proses berjalan optimal. Dengan pengelolaan gudang yang tepat, perusahaan tidak hanya menghemat biaya logistik, tetapi juga dapat meningkatkan kecepatan layanan dan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

Terima kasih, dan semoga artikel mengenai jenis-jenis gudang ini dapat membantu Anda!

 

Referensi:

Hopstack, “2024 Warehouse Management Survey Report”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami