Mekari Jurnal
Daftar Isi
6 min read

Biaya-Biaya Tak Kasat Mata yang Dikeluarkan Jika Menyimpan Produk

Tayang 19 Dec 2019
Diperbarui 03 November 2023

Ketahui apa saja biaya tak kasat mata yang harus Anda keluarkan ketika menyimpan sebuah produk.

Dalam menjalankan bisnis, baik itu usaha dagang, manufaktur, atau jasa, Anda dituntut untuk memenuhi kebutuhan klien sebaik mungkin.

Oleh karena itu, Anda akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengirimkan barang kepada klien-klien Anda secara akurat dan tepat waktu.

Salah satu upaya yang Anda tempuh mungkin adalah menambah stok persediaan barang atau produk, sehingga dapat mengirimkan produk sewaktu-waktu.

Namun demikian, Anda harus mempertimbangkan ongkos yang dibutuhkan dari persediaan barang-barang tersebut.

Lalu, apakah Anda sudah menghitung biaya apa saja yang harus dibayarkan?

Biaya Tak Kasat Mata yang Harus Dikeluarkan Jika Menyimpan Produk

Saat memutuskan untuk menambah stok persediaan barang, tentu Anda wajib mempertimbangkan apa yang dinamakan dengan holding cost.

Menurut artinya, holding cost atau biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan berkaitan dengan penyimpanan persediaan dalam waktu tertentu.

Maka dari itu, biaya penyimpanan akan mencakup ongkos yang dikeluarkan terkait dengan sewa gudang, biaya asuransi, pembayaran staf penjaga, dan pembayaran bunga.

Bahkan, Anda juga harus menghitung risiko-risiko yang mungkin terjadi seperti kerusakan atau kehilangan persediaan barang apabila disimpan terlalu lama di dalam gudang.

Pemanfaatan aplikasi stok gudang yang baik dapat membantu perusahaan untuk mengelola biaya stok barang disetiap gudang yang dimiliki.

Apabila Anda menghitung secara detail biaya penyimpanan, bisa jadi Anda akan menemukan ongkos-ongkos tak terduga yang berpotensi mengurangi keuntungan Anda.

Jika ongkos-ongkos tersebut tidak Anda sadari, maka biaya yang Anda keluarkan akan membengkak.

Oleh karena itu, perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian biaya penyimpanan harus dilakukan secara baik dalam sebuah perusahaan.

Berikut ini adalah bentuk biaya-biaya tak terlihat yang harus kita keluarkan saat memutuskan untuk melakukan penambahan stok barang.

Baca juga: Metode Akuntansi Pengukuran Biaya Bagi Perusahaan Manufaktur

Tak Tersedianya Modal

Namun, selama Anda belum menjualnya, barang atau produk yang masih berada di dalam gudang tersebut menghabiskan uang Anda.

Pertama, Anda harus membayar material-material mentah untuk membangun ruang penyimpanan, atau untuk membayar produk-produk yang telah jadi.

Uang tunai yang Anda gunakan untuk membayar keperluan-keperluan tersebut tentu tak bisa digunakan untuk menjalankan usaha yang lain seperti marketing, merekrut karyawan baru, dan mengembangkan produk.

Kedua, apabila Anda membayar anggaran persediaan produk dengan mengandalkan utang, maka Anda sudah dipastikan akan membayar bunga sampai produk-produk tersebut mampu terjual demi membayar utang Anda.

Tentu saja dengan skenario ini, beban anggaran yang harus Anda keluarkan untuk menambah stok persediaan akan semakin besar dibandingkan dengan anggaran awal yang telah ditentukan.

Bahkan, semakin lama Anda belum mampu menjual produk-produk yang tersimpan sebagai persediaan tersebut, ongkos yang Anda keluarkan untuk membayar biaya penyimpanan tersebut akan semakin besar.

Ketiga, biaya asuransi juga dibutuhkan untuk menjamin produk atau barang persediaan tersebut. Asuransi premium biasanya dihitung dari harga rata-rata dari produk yang Anda simpan.

Biasanya, asuransi yang harus dibayarkan yakni sebesar 5% dari harga rata-rata.

Sebagai contoh, apabila rata-rata barang persediaan Anda bernilai sebesar Rp1 miliar, maka biaya asuransi yang harus Anda bayarkan yakni sebesar Rp50 juta.

Biaya Administrasi

Apabila Anda memutuskan untuk menambah persediaan barang di dalam gudang, atau merekrut seseorang untuk mengelola barang persediaan, maka Anda akan dihadapkan pada biaya-biaya administrasi yang wajib dikeluarkan.

Menggunakan gudang penyimpanan untuk meletakkan produk persediaan membutuhkan banyak sumber daya.

Pada tahap awal, Anda membutuhkan karyawan untuk mengelola dan mengoperasikan gudang penyimpanan tersebut.

Setelah berkembang lebih besar, Anda akan mulai tertarik untuk berinvestasi dalam menggunakan sistem perangkat lunak dan mesin-mesin untuk meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya-biaya lainnya.

Meski Anda hanya memiliki dua karyawan yang bertugas untuk memindahkan barang-barang, atau Anda sudah memiliki robot yang mampu mengoperasikan gudang, Anda tetap harus mengeluarkan biaya Administrasi terkait dengan persediaan barang-barang tersebut.

Pengelola persediaan barang yang ditunjuk secara outsourcing sebagai pihak ketiga juga membutuhkan biaya tertentu.

Saat ini, terdapat beberapa penyedia jasa pengelolaan persediaan produk seperti DHL, Ceva, dll. Pihak-pihak tersebut tentu menawarkan jasa dengan biaya-biaya tertentu.

Selain itu, Amazon juga menyediakan alternatif bagi pelaku usaha mikro yang membutuhkan ruang untuk penyediaan barang.

Jasa ini memberi tawaran kepada pelaku usaha mikro yang sebelumnya dibatasi oleh perusahaan-perusahaan besar.

Cara Mengelola Persediaan Barang

Mengelola persediaan barang atau produk adalah hal yang krusial bagi sebuah perusahaan.

Pengelolaan yang baik dan efektif akan menghindarkan perusahaan Anda dari pengeluaran anggaran yang berlebihan.

Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengelola persediaan barang dengan tepat.

  1. Perusahaan harus mampu melakukan perhitungan waktu yang tepat untuk menambah persediaan barang atau produk. Hal ini dilakukan untuk menghindari kekurangan stok barang. Apabila stok persediaan barang tersebut kurang, maka dapat menghambat jalannya transaksi dengan konsumen.
  2. Selain itu, perusahaan juga wajib melakukan perhitungan yang tepat untuk menghindari kelebihan stok barang. Apabila persediaan barang atau produk mengalami penumpukan, maka dapat berakibat fatal. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya persediaan barang yang tidak terpakai atau terlalu lama berdiam lama di dalam gudang, sehingga dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan.
  3. Memperhitungkan penyusutan persediaan atau inventory shrinkage merupakan hal yang sering terjadi dalam gudang apalagi jika tidak diawasi dengan benar oleh para pegawai. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penyusutan, yakni seperti kehilangan, produk kadaluwarsa, produk rusak dan lain-lain.

Manfaat Mengelola Persediaan Barang

  1. Mengelola persediaan barang dengan baik akan membantu perusahaan Anda dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Dengan menerapkan sistem yang baik, maka proses pengiriman barang dapat dilakukan dengan tepat waktu.
  2. Pengelolaan persediaan barang juga dapat meningkatkan pemasaran produk Anda. Jika persediaan barang atau produk Anda lengkap, maka klien atau konsumen akan terkesan dengan ketersediaan produk Anda. Oleh karena itu, hal ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan Anda.
  3. Sistem pengelolaan yang baik akan menghindarkan perusahaan dari kekurangan produk atau barang. Jika hal ini terjadi dengan perusahaan Anda, maka bersiaplah untuk kehilangan kesempatan dalam menjual produk. Oleh karena itu, mengontrol stok persediaan barang harus dilakukan semaksimal mungkin.
  4. Mengelola persediaan dengan baik juga dapat menghindari dead stock. Pengertian dari dead stock sendiri adalah produk-produk yang sudah tidak terpakai lagi atau tidak digunakan lagi sehingga tidak laku di pasaran. Produk atau barang akan disebut dead stock apabila tidak lagi diperlukan oleh pelanggan.

Pengelolaan persediaan barang atau produk yang baik tentu akan menghindarkan perusahaan Anda dari kelebihan biaya yang dikeluarkan.

Oleh karena itu, pengeluaran perusahaan dapat diminimalkan sehingga dapat mengantisipasi kerugian dalam jumlah besar.

Biasanya, sistem pengelolaan ini akan mengurusi pencatatan produk, harga produk, produk yang diterima/retur, pencatatan permintaan, dan pengeluaran barang dari gudang penyimpanan.

Oleh karena itu, dengan menggunakan aplikasi keuangan perusahaan dari Jurnal, persoalan-persoalan yang terkait dengan persediaan barang Anda dapat dikelola dengan baik dan efisien.

Dengan menggunakan online invoice dari Jurnal mengatur dan mengirim invoice akan lebih mudah dilakukan. Segera manfaatkan accounting software indonesia dari Jurnal untuk akselerasi bisnis Anda.

Untuk mendapatkan informasi-informasi yang menarik mengenai Jurnal, Anda bisa memperolehnya di sini

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Itulah biaya-biaya tak kasat mata yang perlu Anda perhatikan dalam mengelola stok persediaan barang atau produk yang Anda miliki. Semoga bermanfaat!

Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal