Daftar Isi
10 min read

Biaya-Biaya Tak Kasat Mata yang Dikeluarkan Jika Menyimpan Produk

Tayang 19 Dec 2024
Diperbarui 25 Apr 2025

Ketahui apa saja biaya tak kasat mata yang harus Anda keluarkan ketika menyimpan sebuah produk. Dalam menjalankan bisnis, baik itu usaha dagang, manufaktur, atau jasa, Anda dituntut untuk memenuhi kebutuhan klien sebaik mungkin.

Oleh karena itu, Anda akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengirimkan barang kepada klien-klien Anda secara akurat dan tepat waktu. Salah satu upaya yang Anda tempuh mungkin adalah menambah stok persediaan barang atau produk, sehingga dapat mengirimkan produk sewaktu-waktu.

Namun demikian, Anda harus mempertimbangkan ongkos yang dibutuhkan dari persediaan barang-barang tersebut. Lalu, apakah Anda sudah menghitung biaya apa saja yang harus dibayarkan? Berikut Mekari Jurnal akan menjelaskan lebih lanjut mengenai Biaya Tak Kasat Mata.

Pengertian Biaya Tak Kasat Mata (Implicit Cost)

Biaya tak kasat mata, atau dalam istilah ekonomi disebut juga implicit cost, adalah biaya yang tidak secara langsung terlihat atau dicatat dalam laporan keuangan perusahaan, tetapi tetap mewakili pengorbanan ekonomi karena penggunaan sumber daya yang dimiliki sendiri.

Berbeda dengan biaya eksplisit (explicit cost) yang melibatkan transaksi uang nyata (seperti membayar gaji atau sewa), biaya tak kasat mata tidak melibatkan pengeluaran tunai, tetapi menggambarkan nilai peluang yang hilang karena memilih satu opsi dibandingkan alternatif lainnya.

Karakteristik Biaya Tak Kasat Mata

  • Tidak tercatat secara langsung dalam akuntansi keuangan.
  • Merupakan bagian dari biaya ekonomi (economic cost).
  • Berhubungan erat dengan opportunity cost (biaya peluang).
  • Berdampak pada pengambilan keputusan bisnis dan efisiensi alokasi sumber daya.

Contoh Biaya Tak Kasat Mata

Contoh Kasus Penjelasan Biaya Tak Kasat Mata
Seorang pemilik usaha menggunakan gedung miliknya sendiri Kehilangan potensi pendapatan dari menyewakan gedung tersebut
Pemilik bisnis mengelola sendiri usahanya tanpa mengambil gaji Kehilangan potensi gaji jika ia bekerja di perusahaan lain
Menggunakan dana pribadi untuk modal usaha Kehilangan bunga atau keuntungan investasi dari bank atau saham
Menggunakan mesin lama daripada menyewakan Kehilangan potensi pendapatan sewa dari mesin tersebut
Waktu dan tenaga yang dikerahkan untuk proyek internal Tidak bisa dimanfaatkan untuk proyek atau pekerjaan lain yang menguntungkan

Perbedaan Biaya Kasat Mata vs Tak Kasat Mata

Aspek Biaya Kasat Mata (Eksplisit) Biaya Tak Kasat Mata (Implisit)
Tercatat dalam pembukuan Ya Tidak
Transaksi uang nyata Ada Tidak ada
Contoh Gaji karyawan, sewa kantor, beli bahan baku Potensi pendapatan dari aset yang digunakan sendiri
Pengaruh terhadap laporan laba rugi Langsung terlihat Tidak terlihat langsung, tetapi memengaruhi ekonomi bisnis

Biaya Tak Kasat Mata yang Harus Dikeluarkan Jika Menyimpan Produk

Saat memutuskan untuk menambah stok persediaan barang, tentu Anda wajib mempertimbangkan apa yang dinamakan dengan holding cost. Menurut artinya, holding cost atau biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan berkaitan dengan penyimpanan persediaan dalam waktu tertentu.

Maka dari itu, biaya penyimpanan akan mencakup ongkos yang dikeluarkan terkait dengan sewa gudang, biaya asuransi, pembayaran staf penjaga, dan pembayaran bunga. Bahkan, Anda juga harus menghitung risiko-risiko yang mungkin terjadi seperti kerusakan atau kehilangan persediaan barang apabila disimpan terlalu lama di dalam gudang.

Pemanfaatan aplikasi stok gudang yang baik dapat membantu perusahaan untuk mengelola biaya stok barang disetiap gudang yang dimiliki. Apabila Anda menghitung secara detail biaya penyimpanan, bisa jadi Anda akan menemukan ongkos-ongkos tak terduga yang berpotensi mengurangi keuntungan Anda.

Jika ongkos-ongkos tersebut tidak Anda sadari, maka biaya yang Anda keluarkan akan membengkak. Oleh karena itu, perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian biaya penyimpanan harus dilakukan secara baik dalam sebuah perusahaan.

Berikut ini adalah bentuk biaya-biaya tak terlihat yang harus kita keluarkan saat memutuskan untuk melakukan penambahan stok barang.

Baca juga: Metode Akuntansi Pengukuran Biaya Bagi Perusahaan Manufaktur

Tak Tersedianya Modal

Namun, selama Anda belum menjualnya, barang atau produk yang masih berada di dalam gudang tersebut menghabiskan uang Anda. Pertama, Anda harus membayar material-material mentah untuk membangun ruang penyimpanan, atau untuk membayar produk-produk yang telah jadi.

Uang tunai yang Anda gunakan untuk membayar keperluan-keperluan tersebut tentu tak bisa digunakan untuk menjalankan usaha yang lain seperti marketing, merekrut karyawan baru, dan mengembangkan produk.

Kedua, apabila Anda membayar anggaran persediaan produk dengan mengandalkan utang, maka Anda sudah dipastikan akan membayar bunga sampai produk-produk tersebut mampu terjual demi membayar utang Anda.

Tentu saja dengan skenario ini, beban anggaran yang harus Anda keluarkan untuk menambah stok persediaan akan semakin besar dibandingkan dengan anggaran awal yang telah ditentukan.

Bahkan, semakin lama Anda belum mampu menjual produk-produk yang tersimpan sebagai persediaan tersebut, ongkos yang Anda keluarkan untuk membayar biaya penyimpanan tersebut akan semakin besar.

Ketiga, biaya asuransi juga dibutuhkan untuk menjamin produk atau barang persediaan tersebut. Asuransi premium biasanya dihitung dari harga rata-rata dari produk yang Anda simpan.

Biasanya, asuransi yang harus dibayarkan yakni sebesar 5% dari harga rata-rata. Sebagai contoh, apabila rata-rata barang persediaan Anda bernilai sebesar Rp1 miliar, maka biaya asuransi yang harus Anda bayarkan yakni sebesar Rp50 juta.

Biaya Administrasi

Apabila Anda memutuskan untuk menambah persediaan barang di dalam gudang, atau merekrut seseorang untuk mengelola barang persediaan, maka Anda akan dihadapkan pada biaya-biaya administrasi yang wajib dikeluarkan.

Menggunakan gudang penyimpanan untuk meletakkan produk persediaan membutuhkan banyak sumber daya. Pada tahap awal, Anda membutuhkan karyawan untuk mengelola dan mengoperasikan gudang penyimpanan tersebut.

Setelah berkembang lebih besar, Anda akan mulai tertarik untuk berinvestasi dalam menggunakan sistem perangkat lunak dan mesin-mesin untuk meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya-biaya lainnya.

Meski Anda hanya memiliki dua karyawan yang bertugas untuk memindahkan barang-barang, atau Anda sudah memiliki robot yang mampu mengoperasikan gudang, Anda tetap harus mengeluarkan biaya Administrasi terkait dengan persediaan barang-barang tersebut.

Pengelola persediaan barang yang ditunjuk secara outsourcing sebagai pihak ketiga juga membutuhkan biaya tertentu. Saat ini, terdapat beberapa penyedia jasa pengelolaan persediaan produk seperti DHL, Ceva, dll. Pihak-pihak tersebut tentu menawarkan jasa dengan biaya-biaya tertentu.

Selain itu, Amazon juga menyediakan alternatif bagi pelaku usaha mikro yang membutuhkan ruang untuk penyediaan barang. Jasa ini memberi tawaran kepada pelaku usaha mikro yang sebelumnya dibatasi oleh perusahaan-perusahaan besar.

Cara Mengelola Persediaan Barang Secara Efektif dan Profesional

Pengelolaan persediaan barang merupakan salah satu aspek krusial dalam operasional perusahaan, terutama bagi bisnis yang bergerak di bidang distribusi, ritel, manufaktur, dan logistik. Tanpa sistem pengelolaan yang baik, perusahaan dapat menghadapi risiko kerugian akibat kekurangan atau kelebihan stok, keterlambatan pengiriman, pemborosan anggaran, hingga menurunnya kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, strategi pengelolaan persediaan harus dirancang dan dijalankan dengan cermat, menggunakan pendekatan yang terintegrasi dan berorientasi pada efisiensi serta keberlanjutan.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai cara-cara mengelola persediaan barang dengan benar dan profesional, serta manfaat strategis dari praktik pengelolaan stok yang optimal bagi keberlangsungan bisnis.

Pentingnya Perhitungan Waktu untuk Pengadaan Stok

Salah satu prinsip dasar dalam pengelolaan persediaan barang adalah kemampuan untuk memperkirakan dan menentukan waktu yang tepat dalam melakukan pengadaan atau penambahan stok. Dalam istilah manajemen logistik, hal ini dikenal dengan konsep reorder point (titik pemesanan ulang), yaitu saat ketika perusahaan harus melakukan pemesanan ulang berdasarkan permintaan konsumen dan waktu tunggu pengiriman barang (lead time).

Perhitungan waktu pengadaan stok menjadi sangat penting agar perusahaan tidak kehabisan barang saat permintaan tinggi. Kekurangan stok atau stock out dapat menyebabkan kehilangan penjualan, menurunkan kepuasan pelanggan, dan menciptakan citra negatif terhadap keandalan layanan perusahaan. Misalnya, jika sebuah toko online sering kehabisan produk yang banyak dicari, pelanggan akan berpindah ke kompetitor yang stoknya lebih terjamin.

Di sisi lain, pengadaan stok yang terlalu dini atau dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan overstocking, yang berujung pada meningkatnya biaya penyimpanan, risiko kerusakan barang, serta penyusutan nilai produk. Oleh karena itu, perusahaan perlu menggunakan sistem peramalan permintaan (demand forecasting) berbasis data historis, tren pasar, dan siklus musiman agar dapat memperkirakan kebutuhan stok dengan lebih akurat.

Teknologi seperti perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) dan sistem manajemen inventaris berbasis cloud dapat membantu perusahaan dalam memantau stok secara real-time, menetapkan batas minimum persediaan, dan mengotomatisasi proses pemesanan ulang secara tepat waktu.

Menghindari Kelebihan Stok dan Risiko Penumpukan Barang

Kelebihan stok merupakan salah satu masalah umum yang sering dihadapi oleh perusahaan, terutama jika tidak memiliki sistem kontrol yang baik. Stok yang menumpuk di gudang tidak hanya menyita ruang penyimpanan, tetapi juga dapat menimbulkan biaya tambahan yang tidak sedikit, seperti biaya operasional gudang, asuransi, dan potensi kerusakan fisik barang.

Salah satu strategi untuk menghindari overstocking adalah dengan menerapkan metode Just In Time (JIT), yaitu sistem pengadaan barang sesuai kebutuhan produksi atau penjualan yang aktual. JIT membantu mengurangi beban gudang dan meningkatkan efisiensi rantai pasok. Namun, metode ini juga menuntut keakuratan tinggi dalam peramalan permintaan dan keandalan dari mitra pemasok.

Perusahaan juga dapat memanfaatkan teknik seperti analisis ABC (Activity-Based Costing) dalam mengelompokkan produk berdasarkan tingkat perputarannya. Barang yang masuk dalam kategori A (high turnover) harus selalu dipantau dan diisi kembali secara rutin, sedangkan kategori C (low turnover) dikelola dengan lebih konservatif agar tidak terjadi penumpukan.

Selain itu, audit stok berkala dan rotasi barang menggunakan prinsip First In, First Out (FIFO) juga penting dilakukan, terutama untuk produk yang memiliki masa kadaluarsa atau rentan terhadap penurunan kualitas seiring waktu.

Mengelola Risiko Penyusutan Persediaan (Inventory Shrinkage)

Penyusutan persediaan atau inventory shrinkage adalah selisih antara jumlah stok barang secara fisik dengan jumlah yang tercatat dalam sistem. Penyusutan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat alamiah maupun akibat dari kelalaian atau tindakan tidak etis seperti pencurian internal.

Beberapa penyebab umum dari inventory shrinkage antara lain:

  • Barang rusak atau kedaluwarsa akibat penyimpanan yang tidak sesuai standar
  • Kesalahan dalam pencatatan saat penerimaan atau pengeluaran barang
  • Kehilangan akibat pencurian oleh karyawan atau pihak luar
  • Barang hilang saat proses distribusi

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus mengimplementasikan sistem pengendalian internal yang ketat, mulai dari prosedur pemeriksaan saat penerimaan barang, sistem barcode untuk pencatatan otomatis, hingga penggunaan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) untuk pelacakan barang secara akurat.

Pelatihan kepada staf gudang mengenai prosedur kerja standar dan etika kerja juga penting dilakukan secara rutin. Di sisi lain, audit internal dan eksternal harus dijalankan secara periodik untuk memastikan integritas data stok dan mencegah potensi kecurangan yang merugikan perusahaan.

Manfaat Mengelola Persediaan Barang

  1. Mengelola persediaan barang dengan baik akan membantu perusahaan Anda dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Dengan menerapkan sistem yang baik, maka proses pengiriman barang dapat dilakukan dengan tepat waktu.
  2. Pengelolaan persediaan barang juga dapat meningkatkan pemasaran produk Anda. Jika persediaan barang atau produk Anda lengkap, maka klien atau konsumen akan terkesan dengan ketersediaan produk Anda. Oleh karena itu, hal ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan Anda.
  3. Sistem pengelolaan yang baik akan menghindarkan perusahaan dari kekurangan produk atau barang. Jika hal ini terjadi dengan perusahaan Anda, maka bersiaplah untuk kehilangan kesempatan dalam menjual produk. Oleh karena itu, mengontrol stok persediaan barang harus dilakukan semaksimal mungkin.
  4. Mengelola persediaan dengan baik juga dapat menghindari dead stock. Pengertian dari dead stock sendiri adalah produk-produk yang sudah tidak terpakai lagi atau tidak digunakan lagi sehingga tidak laku di pasaran. Produk atau barang akan disebut dead stock apabila tidak lagi diperlukan oleh pelanggan.

Kelola Biaya dan Anggaran Lebih Mudah Dengan Aplikasi Mekari Jurnal

Pengelolaan persediaan barang atau produk yang baik tentu akan menghindarkan perusahaan Anda dari kelebihan biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, pengeluaran perusahaan dapat diminimalkan sehingga dapat mengantisipasi kerugian dalam jumlah besar.

Biasanya, sistem pengelolaan ini akan mengurusi pencatatan produk, harga produk, produk yang diterima/retur, pencatatan permintaan, dan pengeluaran barang dari gudang penyimpanan.

Oleh karena itu, dengan menggunakan aplikasi keuangan perusahaan dari Mekari Jurnal, persoalan-persoalan yang terkait dengan persediaan barang Anda dapat dikelola dengan baik dan efisien.

Dengan menggunakan online invoice dari Mekari Jurnal mengatur dan mengirim invoice akan lebih mudah dilakukan. Segera manfaatkan accounting software indonesia dari Mekari Jurnal untuk akselerasi bisnis Anda.

Untuk mendapatkan informasi-informasi yang menarik mengenai fitur fitur Mekari Jurnal, Anda bisa memperolehnya di sini.

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Itulah biaya-biaya tak kasat mata yang perlu Anda perhatikan dalam mengelola stok persediaan barang atau produk yang Anda miliki. Semoga bermanfaat!

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami