Mekari Jurnal
Daftar Isi
7 min read

Pajak Reklame: Pengertian, Jenis, Contoh Perhitungan Tarif

Tayang 23 Oct 2023
Diperbarui 31 Oktober 2023

Apa itu pajak reklame? Pajak reklame adalah biaya yang harus dibayar agar mendapatkan izin penyelenggaraan reklame. Blog Mekari Jurnal akan menjelaskan contoh perhitungan tarif dari pajak reklame.

Untuk mempromosikan sebuah produk maupun non-produk kepada masyarakat luas, Anda bisa menggunakan banyak alat promosi mulai dari media cetak seperti koran, majalah, poster, spanduk, atau media elektronik seperti radio, televisi, dan Internet.

Anda juga bisa beriklan di outdoor media atau out-of-home melalui papan reklame, billboard, baliho, dan lain sebagainya.

Dari semua media promosi di atas, papan reklame adalah media promosi yang paling disukai oleh para pebisnis sampai saat ini, terutama di kota-kota besar di Indonesia.

Terbukti banyak sekali papan reklame yang ada di sisi kanan kiri jalan.Walaupun papan reklame terbukti efektif untuk media promosi, tetapi untuk pengurusan pajak reklame tidaklah mudah.

Karena setiap reklame akan berbeda pajaknya tergantung banyaknya faktor-faktor yang memengaruhinya.

Sehingga sebelum Anda memasang reklame, Anda sebagai pebisnis harus menghitung secara cermat mengenai biaya sewa reklame beserta pajak yang harus dibayarkan. Hal ini termasuk memisahkan mana biaya investasi dalam bisnis dan mana biaya operasional.

Mudahkan Pengelolaan Keuangan Secara Lebih Praktis dengan Software Akuntansi Mekari Jurnal

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Konsultasi Gratis dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Jenis-Jenis Reklame

Secara garis besar, reklame dibagi menjadi dua jenis yaitu reklame produk dan reklame non-produk.

Reklame produk adalah reklame yang isinya memuat tentang barang atau jasa, di mana tujuan pemasangan reklame tersebut adalah untuk keperluan promosi.

Sedangkan reklame non-produk adalah reklame yang isinya semata-mata memuat nama perusahaan, bisnis, badan usaha, nama profesi, atau nama usaha, termasuk logo, simbol, atau identitas yang tujuannya agar diketahui oleh masyarakat  umum.

Sebagai contoh Pak Agus adalah pemilik lembaga bimbingan belajar di salah satu kota besar di Indonesia yang ingin mengenalkan lembaga bimbingan belajarnya ke khalayak umum dengan segenap keunggulan yang dimilikinya.

Dalam contoh kasus ini, Pak Agus tujuannya ingin mengenalkan atau promosi terhadap lembaga pendidikan belajarnya.

Lantas pertanyaanya adalah jenis reklame apa yang cocok untuk Pak Agus? Apakah reklame produk atau reklame non-produk?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Pak Agus harus menentukan dulu isi dari reklame yang akan dimuat, jika isinya sebatas logo dan nama lembaga bimbingan belajar, termasuk kategori reklame non-produk, tetapi jika isinya adalah urusan komersil, maka termasuk reklame produk.

apa itu pajak reklame dan dasar pengenaan tarifnya

Baca Juga: Perbedaan Pajak & Retribusi yang Harus Diketahui

Dasar Pengenaan Tarif Pajak Reklame

Dasar pengenaan tarif pajak reklame pada dasarnya sudah diatur oleh pemerintah dalam UU HKPD ayat 3 yang menetapkan bahwa perhitungan nilai pajak sewa reklame adalah pemerintah daerah.

Oleh karena itu, masing-masing daerah memiliki kebijakan pengenaan yang berbeda-beda, namun dengan batas maksimal pengenaan dasar tarif yakni 25% dari NSR (Nilai Sewa Reklame).

Walaupun begitu, dalam menghitung NSR ada banyak faktor yang memengaruhinya.

Berikut beberapa faktor yang memengaruhi besaran pajak reklame:

1. Jenis reklame

Pajak reklame dapat bervariasi berdasarkan jenis reklame yang dipasang, seperti tarif pajak untuk reklame pajak produk yang berbeda dibandingkan dengan reklame non-produk.

2. Lokasi Pemasangan

Lokasi geografis penempatan reklame dapat mempengaruhi besaran pajak.

Reklame yang terletak di area dengan tingkat lalu lintas yang tinggi atau dalam lingkungan perkotaan cenderung memiliki tarif lebih tinggi daripada reklame yang berada di wilayah pemukiman atau kawasan tempat tinggal.

3. Kategori Kelas Jalan

Kategori atau kelas jalan tempat reklame dipasang juga memainkan peran dalam menentukan besaran pajak.

Jalan-jalan utama atau jalan tol mungkin memiliki tarif pajak yang lebih tinggi daripada jalan-jalan lokal.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap PSAK 46 Tentang Akuntansi Pajak Penghasilan

4. Jumlah Reklame yang Terpasang, Semakin Banyak Semakin Murah.

Dalam beberapa kasus, jumlah reklame yang terpasang dapat memengaruhi besaran pajak di mana semakin murah per unit jika ada banyak reklame yang dipasang.

5. Bahan Untuk Membuat Reklame

Reklame yang menggunakan bahan mahal atau tahan lama mungkin dikenakan pajak lebih tinggi daripada reklame dengan bahan yang lebih sederhana.

6. Ukuran Reklame

Besaran pajak reklame seringkali berkaitan dengan ukuran fisinya, jika berukuran besar atau mencolok biasanya akan dikenakan pajak lebih tinggi daripada reklame yang lebih kecil dan monoton.

7. Jangka Waktu Pemasangan

Pemasangan reklame untuk jangka waktu yang lama lebih mungkin dikenakan pajak lebih tinggi dibandingkan dengan reklame yang hanya dipasang untuk waktu singkat saja.

8. Waktu pemasangan reklame

Berkaitan dengan musim atau tren ketika waktu pemasangan terjadi. Contohnya,

reklame yang dipasang selama musim liburan atau dalam acara-acara khusus mungkin dikenakan tarif yang berbeda.

Jika semua faktor tersebut sudah Anda hitung, Anda akan mudah menghitung total nilai sewa reklame (NSR).

Perlu diketahui juga karena reklame biasanya dikelola oleh pihak ketiga, maka perhitungan nilai sewa reklame (NSR) biasanya sudah diatur dan sudah ditetapkan melalui Nilai Kontrak Reklame.

Nilai Kontrak Reklame adalah nilai yang terdapat dalam kontrak pembuatan reklame antara pemesan reklame dengan pihak ketiga selaku pemilik reklame.

contoh perhitungan tarif pajak reklame

Baca juga: Mengenal Tentang Laporan Pajak Tahunan di Indonesia

Contoh Perhitungan Tarif Pajak Reklame

Reklame paling banyak dijumpai di kota-kota besar di Indonesia. Kota besar memang menjadi lokasi yang strategis dan efektif untuk pemasangan reklame.

Seperti, Jakarta, pasti Anda akan menemukan banyak sekali papan reklame yang ada pada pinggir-pinggir jalan utama.

Berikut adalah contoh perhitungan pajak reklame produk dan non-produk di Provinsi DKI Jakarta:

a. Perhitungan Nilai Sewa Reklame (NSR) Non Produk

No. Lokasi Ukuran/M Persegi Jangka Waktu/Hari Ketinggian Reklame NSR
1 Protokol A 1 1 s.d 15 Meter 25.000
2 Protokol B 1 1 s.d 15 Meter 20.000
3 Protokol C 1 1 s.d 15 Meter 15.000
4 Ekonomi Kelas I 1 1 s.d 15 Meter 10.000
5 Ekonomi Kelas II 1 1 s.d 15 Meter 5.000
6 Ekonomi Kelas III 1 1 s.d 15 Meter 3.000
7 Lingkungan 1 1 s.d 15 Meter 2.000

Berikut ilustrasi untuk menghitung pajak reklame non-produk:

Pak Agus ingin mengenalkan perusahaan lembaga bimbingan belajarnya di area Tebet (Protokol B) melalui sebuah reklame dengan ukuran 3 x 6 meter selama 300 hari. Maka perhitungannya:

18 meter x 1 buah x Rp 20.000 x 100 hari x 25 % (pajak reklame) = Rp 9.000.000,00

b. Perhitungan Nilai Sewa Reklame (NSR) Produk

No. Lokasi Ukuran/M Persegi Jangka Waktu/Hari Ketinggian Reklame NSR
1 Protokol A 1 1 s.d 15 Meter 125.000
2 Protokol B 1 1 s.d 15 Meter 100.000
3 Protokol C 1 1 s.d 15 Meter 75.000
4 Ekonomi Kelas I 1 1 s.d 15 Meter 50.000
5 Ekonomi Kelas II 1 1 s.d 15 Meter 25.000
6 Ekonomi Kelas III 1 1 s.d 15 Meter 15.000
7 Lingkungan 1 1 s.d 15 Meter 10.000

Berikut ilustrasi untuk memudahkan pemahaman tabel di atas:

Pak Agus ingin memasang baliho produk dengan besar 3 x 6 meter di area Kuningan (termasuk jalan protokol kelas A) sebanyak dua buah selama 250 hari. Maka perhitungannya sebagai berikut :

18 meter x 2 buah x Rp125.000 x 150 hari x 25 % (pajak reklame) = Rp 168.750.000,00

Catatan:

  • Biaya tersebut belum termasuk untuk koordinasi dengan dinas pertamanan dan pemasangan.
  • Untuk reklame rokok dan minuman alkohol akan dikenakan tambahan biaya 25% dari pokok pajak.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan tentang pajak reklame dan cara menghitungnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa tiap area bisa berbeda bergantung pada lokasi yang Anda pilih untuk memasang reklame.

Pajak reklame merupakan biaya yang harus dibayarkan perusahaan agar mendapat izin pemasangan reklame.

Jika sebuah perusahaan tidak membayar pajak reklame, maka reklame perusahaan Anda akan diturunkan.

Kelola Pajak Secara Langsung Cukup dengan Sekali Klik, Pelajari Fitur Mekari Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Konsultasi Gratis dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Kelola Pajak dengan Mekari Jurnal yang Terintegrasi dengan Aplikasi Pajak Mitra Resmi DJP

Menghitung pajak reklame memiliki kaitan yang erat dengan bidang akuntansi karena menjadi salah satu komponen yang perlu diperhitungkan dalam keuangan bisnis.

Dalam neraca, pajak reklame tercatat sebagai beban atau biaya operasional yang akan mempengaruhi pos seperti pengurangan laba bersih untuk investasi.

Hal ini juga dapat membantu untuk mengelola pengeluaran pajak dengan memahami potongan pajak dan memilih lokasi pemasangan yang lebih strategis dan tarif pajak yang lebih rendah.

Oleh karena itu, agar proses perhitungan pajak semakin mudah dan pengelolaan akuntansi semakin cepat, gunakan Mekari Jurnal yang sudah terintegrasi dengan aplikasi pajak online mitra resmi DJP.

Tidak hanya pengelolaan pajak saja, Mekari Jurnal memiliki fitur unggulan lainnya sebagai solusi yang dapat membuat pekerjaan akuntansi dan keuangan bisnis menjadi lebih efektif dan efisien, seperti manajemen stok barang, analisa berbasis AI, dan membuat laporan keuangan.

Daftar sekarang juga dan nikmati free trial version untuk pelanggan baru untuk merasakan berbagai manfaat ketika menggunakan Mekari Jurnal

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat.

Kategori : Tax Accounting
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal