Contoh Ekonomi Kreatif yang Hasilkan Untung Besar Istilah industri kreatif mulai digunakan sekitar 20 tahun lalu untuk menggambarkan sejumlah kegiatan yang mengandalkan ide baru dan dukungan teknologi digital. Industri kreatif ini tumbuh dalam lingkungan ekonomi kreatif atau ekonomi yang memberikan nilai tambah. Terdapat beberapa contoh ekonomi kreatif seperti dipaparkan berikut ini. Tidak hanya dilakukan individu, ekonomi kreatif bahkan sudah menjadi elemen penting yang menyumbangkan pendapatannya ke pendapatan negara. Di bawah ini akan dijelaskan seluk-beluk dan contoh ekonomi kreatif, mulai dari definisi hingga dukungan teknologi untuk perkembangan bisnis kreatif. Membedah Pengertian Ekonomi Kreatif Pada dasarnya, ekonomi kreatif adalah konsep ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama dan didukung keberadaan industri kreatif. Ekonomi kreatif memanfaatkan potensi budaya, kearifan lokal, dan inovasi sebagai sumber ekonomi. Dia salah satu sektor ekonomi yang tumbuh paling cepat dan paling tangguh. Dengan kata lain, ekonomi kreatif menggabungkan industri budaya tradisional (nilai komersial dikaitkan dengan produk budaya dan pemikiran asli) serta bentuk kreatif kontemporer yang didukung teknologi. Pengamat industri kreatif John Howkins menekankan bahwa barang atau jasa dapat dihasilkan dari ide dan kreativitas manusia sebagai faktor produksi utama yang disebut juga sebagai ekonomi kreatif. Gagasannya tertuang dalam bukunya bertajuk Creative Economy: How People Make Money From Ideas yang terbit pada 2001. Sebagai contoh, Ekonomi kreatif ini tersaji dalam sinergi industri kreatif: publisitas, arsitektur, desain, film, musik, televisi, penerbitan, dan sebagainya. Ekonomi kreatif menyiratkan transaksi produk-produk kreatif. Baca Juga : Pengertian, Jenis, Format, Contoh Laporan Keuangan Adalah Berikut Kreativitas sebagai Faktor Produksi Agar sebuah produk kompetitif di pasar, dibutuhkan ide-ide baru yang kemudian diubah ke dalam realitas konkret untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kunci ide baru adalah kreativitas. Kreativitas dikaitkan dengan kualitas sumber daya manusia dan faktor produksi tenaga kerja yang juga mencakup tenaga kerja tanpa banyak kreativitas tetapi efisien. Kreativitas adalah proses mental yang menghasilkan ide-ide baru, konsep-konsep baru atau keterkaitan antara ide-ide yang ada, terlebih lagi kreativitas menyiratkan penataan kembali informasi yang sudah diketahui untuk mencari tahu apa yang tidak diketahui. Dengan demikian, konsep kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan karya yang baru dan adaptif terhadap kendala situasional. John Howkins mengemukakan bahwa kreativitas dalam bentuk gagasan, ide-ide, dan mimpi-mimpi saja tidak memiliki nilai ekonomi, dan akan bernilai ekonomi apabila diwujudkan dalam bentuk produk-produk yang dapat diperdagangkan atau dikomersialisasikan. Saat ini kreativitas merepresentasikan mesin ekonomi baru berbasiskan pada teknologi, bakat individu, dan daya tahan. Industri kreatif dikaitkan dengan aktivitas yang berasal dari kreativitas, keterampilan, dan bakat individu yang memiliki potensi kekayaan dan penciptaan lapangan kerja melalui eksploitasi kekayaan intelektual. Selain kreativitas, contoh unsur lain yang dianggap penting untuk menunjang ekonomi kreatif adalah nilai tambah. Nilai tambah dapat dilihat dari adanya peningkatan kualitas produk dari segi nilai dan ekonomi. Kreativitas tidak hanya akan melipatgandakan produktivitas, tetapi juga dapat meningkatkan nilai tambah dari barang dan jasa yang dihasilkan. Hal itu akan terwujud bila kreativitas sebagai sumber daya utama ekonomi kreatif dapat dimaksimalkan dengan baik. Coba gratis software akuntansi online Mekari Jurnal, Sekarang Juga! Contoh Keterampilan dalam Ekonomi Kreatif Berikut ciri dan keterampilan yang dibutuhkan seseorang untuk berkembang dalam ekonomi kreatif: Kompetensi dan penguasaan bidang Karena nilai seorang pekerja kreatif dalam ekonomi kreatif bergantung pada kekuatan ide-idenya, maka dibutuhkan kompetensi agar berhasil. Namun, tidak cukup hanya memiliki keterampilkan, diperlukan juga visi untuk menghasilkan ide-ide mutakhir dalam industri tertentu. Kompetensi dan penguasaan bidang dapat diperoleh lewat serangkaian latihan, memperbanyak pengalaman, dan sering menguji banyak ide. Keterampilan kewirausahaan Selain ide bagus dan kompetensi, seseorang butuh keterampilan kewirausahaan yang cocok agar proyek terus berjalan dan menguntungkan. Keterampilan kewirausahaan tidak terbatas pada aspek finansial. Penting juga bagi hasil pekerja kreatif untuk memahami pemasaran, penjualan, dan organisasi. Jika bekerja dengan tim, keterampilan manajemen juga akan berguna. Menjadi bagian dari komunitas Dalam ekonomi kreatif aspek sosial penting diperhatikan. Memiliki jejaring sosial dapat menguntungkan pelaku kreatif satu waktu nanti. Jika nantinya perlu berkolaborasi, pelaku kreatif dapat memanfaatkan jaringan relasinya untuk menemukan rekan kolaborasi yang tepat. Relasi dengan kelompok kreatif juga berguna untuk mendapatkan dukungan inspirasi dan mental. Bagaimanapun, dalam ekonomi yang menghargai ide dan kreativitas, akan sulit untuk membangun peran seseorang di pasar tanpa kehadiran orang lain. Baca Juga : Pengertian Akuntansi dan Pentingnya dalam Bisnis Adalah Sebagai Berikut Contoh Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia Ekonomi kreatif berkembang pesat di Indonesia, terbukti dari kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional yang menunjukkan tren positif serta penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan usaha yang cukup tinggi. Karena itu, tidak dapat dipungkiri, ekonomi kreatif akan menjadi pilar ekonomi masa depan Indonesia. Pesatnya pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia dapat disimak dari data berikut. Pada 2016, ekonomi kreatif berkontribusi Rp 922,59 triliun atau 7,44 persen terhadap PDB Indonesia. Sumbangan terbesar berasal dari kuliner, fesyen, dan kriya. Lantas, pada 2017, PDB ekonomi kreatif tembus angka Rp 1.009 triliun. Pertumbuhan paling pesat terjadi pada empat subsektor, yaitu desain komunikasi visual (DKV); musik; film, animasi, dan video; arsitektur. Contoh, pada 2019 ekonomi kreatif menyumbang Rp 1.105 triliun terhadap PDB nasional. Nilai tersebut berasal dari 17 subsektor, antara lain arsitektur, desain interior, DKV, fotografi periklanan, kerajinan (kriya), aplikasi, tv dan radio, dan seni rupa. Perkembangan ini menjadikan Indonesia menempati posisi ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam persentase kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB negara. Ekonomi kreatif juga memberikan peluang besar bagi munculnya usaha-usaha baru. Pada 2019 ekonomi kreatif meningkatkan angka serapan kerja sebanyak 17 juta orang. Namun, perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia masih menyimpan beberapa kendala, seperti belum meratanya penyebaran sumber daya manusia atau lainnya serta sulit menembus pasar internasional dan memperoleh sumber pendanaan usaha. Contoh Ekonomi Kreatif Kreatifitas dapat menghasilkan profit bila diolah dengan tepat. Pemilihan bisnis kreatif dapat disesuaikan dengan keterampilan yang dimiliki, pasar, dan penggunaan teknologi. Berikut dua contoh ekonomi kreatif dengan ongkos kecil, tetapi bisa hasilkan untung cukup besar. Mengajar Keahlian Tertentu Karena pelaku kreatif cenderung memiliki pengetahuan banyak di salah satu bidang, pelaku kreatif dapat membangun sebuah bisnis yang mengandalkan pengetahuan dan keahliannya itu. Kemampuan ini dapat bersifat teknis, kreatif, atau bahkan mencakup soft skill seperti negosiasi, networking, dan komunikasi. Jika Anda memiliki keterampilan yang membutuhkan waktu lama untuk dikuasai, memiliki batasan yang besar untuk memulai, dan berpotensi mendulang permintaan, Anda dapat mempertimbangkan membuka bisnis mengajar secara online. Misalnya saja, bisnis pelatihan pemasaran secara online. Anda hanya membutuhkan alat perekam, jaringan Internet, media sosial, dan jaringan pertemanan. Buat silabus materi pelatihan yang akan diajarkan, susun dalam paket-paket menarik, dan tetapkan harga. Jangan lupa sertakan curriculum vitae supaya orang lain yakin kemampuan Anda mumpuni di bidang tersebut. Promosikan paket-paket pelatihan ini di media sosial dan jaringan pertemanan Anda. Desain Interior Pandemi Covid-19 membuat gaya hidup orang berubah. Banyak orang bekerja dan belajar dari rumah. Situasi ini membuat sejumlah sudut rumah digunakan sebagai lokasi bekerja atau lokasi belajar. Gaya hidup ini bisa menjadi peluang membangun bisnis desain interior dengan tawaran merancang ruang kerja dan ruang belajar yang nyaman di rumah. Ide ini terdengar sepele, tetapi perubahan gaya hidup sesungguhnya mendorong penciptaan kebutuhan yang berbeda dari sebelumnya. Untuk memulai usaha desain interior, perlu tenaga dan logistik. Dari segi tenaga, bisnis ini membutuhkan setidaknya dua orang. Satu bekerja sebagai desainer, sedangkan yang lain sebagai kontraktor. Di sisi logistik, Anda perlu memiliki sebuah laptop untuk mengerjakan desain, software desain interior, serta workshop. Jika belum punya dana yang cukup untuk membeli software profesional, Anda bisa mencoba software gratis seperti Google Sketchup. Dan, bila belum mampu mengontrak sebuah studio, Anda bisa saja menggunakan sebuah garasi atau ruko kecil sebagai tempat pengerjaan proyek. Penggunaan Software Akuntansi pada Bisnis Kreatif Bisnis ekonomi kreatif yang berhasil membutuhkan software yang mendukung kinerjanya. Cakupan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu bisnis kreatif antara lain inventori, stok barang, pengaturan invoice, dan data penjualan-pembelian. Software akuntansi online Mekari Jurnal dapat mempermudah Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan tersedianya berbagai fitur, seperti laporan keuangan, persediaan barang, rekonsiliasi transaksi, termasuk pula pencatatan faktur pembelian dan pembayaran. Dengan menggunakan aplikasi akuntansi Mekari Jurnal, Anda bisa menghemat biaya, waktu, dan energi karena data keuangan bisnis diproses dengan baik. Untuk info selengkapnya terkait aplikasi catatan keuangan hingga program inventory barang, Anda bisa mengunjungi website Jurnal atau mencoba demo gratis selama 14 hari dengan mengetuk banner di bawah ini.