Akuntansi Properti: Penerapan dan Dampaknya pada Industri Real Estate Dalam menjalankan sebuah properti, berbagai aktivitas dan praktiknya akan melibatkan berbagai bidang mulai dari investasi, aset, dan arus keluar-masuk keuangan. Praktik ini sering disebut sebagai akuntansi properti real estate. Dalam menjalankan aktivitas akuntansi properti atau yang sering dikenal dengan real estate, fokus praktiknya adalah memastikan kelancaran arus kas dan operasional terus berjalan lancar. Proses perhitungannya dalam bersifat berjangka mulai dari bulanan atau bahkan tahunan. Selain memastikan kelancaran, akuntansi properti real estate juga berfungsi untuk mengetahui potensi pendapatan properti serta wajib pajak yag perlu dibayarkan. Kompleksnya peran dan praktik dari akuntansi real estate tentunya memberikan peran yang cukup vital untuk dapat memahaminya secara lebih dalam. Hal ini bertujuan agar praktik akuntansi ini dapat berjalan secara optimal. Dalam hal ini seperti melacak arus kas properti, mematangkan proses audit, dan mengajukan pajak secara akurat. Agar dapat membantu Anda dapat mengembangkan bisnis dan akuntansi real estate Anda, simak ulasan berikut ini dari Blog by Mekari Jurnal. Apa Itu Akuntansi Real Estate? Properti adalah suatu sebuah entitas yang dalam hal ini berkaitan dengan tanah dan bangunan fisik. Sedangkan real estate merupakan hak kepemilikan dari sebuah aset dalam hal ini tanah, bangunan, dan sarana/prasarana di atasnya. Dari pengertian tersebut, maka bisa dikatakan bahwa akuntansi real estate adalah sebuah praktik pencatatan keuangan dalam bidang pengelolaan properti atau real estate. Pencatatan dapat dilakukan ketika terdapat transaksi jual-beli atau penyewaan yang berkaitan dengan arus keluar-masuk keuangan. Komponen Utama Akuntansi Real Estate Pengelolaan akuntansi real estate yang cukup kompleks memerlukan pemahaman ilmu yang cukup dalam. Tentunya hal tersebut agar pengelolaan akuntansi dan laporan keuangan real estate dapat dibuat dengan akurat. Berbagai elemen dan komponen tak luput pada bidang praktik akuntansi real estate dan properti. Berikut lima komponen utama yang terdapat dalam akuntansi real estate. 1. Aset Aset adalah bentuk fisik dari entitas yang menjadi sumber daya bisnis properti, dalam hal ini bangunan dan tanah. Elemen ini memiliki nilai ekonomi yang menjadi acuan dalam transaksi bisnis properti real estate. Baca Juga: Manajemen Aset: Prosedur dan Tahapan Pelaksanaan 2. Ekuitas Ekuitas dapat dikatakan sebagai modal atau kekayaan bisnis yang dihitung berdasarkan aset yang dikurangi dengan biaya kewajiban. Komponen ekuitas dapat memberikan gambaran seberapa sehat keuangan jika melihat dari kacamata neraca properti. 3. Pendapatan Pendapatan merupakan aliran penerimaan kas yang masuk dari hasil transaksi bisnis yang berjalan. Komponen ini merupakan acuan dasar paling utama untuk mengetahui apakah bisnis memberikan keuntungan atau tidak. Sumber-sumber pendapatan didapat mulai dari transaksi jual-beli atau penyewaan properti. 4. Kewajiban Kewajiban mengacu kepada biaya tanggungan finansial suatu perusahaan atau individu. Terdapat dua jenis kewajiban menurut jangka waktunya, kewajiban lancar yang perlu dibayar dalam waktu satu tahun, dan kewajiban tetap yang dibayar lebih dari waktu satu tahun. 5. Beban Kebalikan dari pendapatan, beban merupakan komponen yang mengarah pada biaya pengeluaran dari pengelolaan bisnis dan properti. Komponen beban memberikan gambaran seberapa besar kas yang keluar untuk biaya operasional dan pemeliharaan properti. Tujuan dari proses pengelolaan akuntansi adalah keseimbangan beban dengan pendapatan yang masuk, sehingga komponen ini perlu untuk mendapat perhatian lebih. Kelola Pembukuan Bisnis Industri Real Estate dan Properti Lebih Cepat, Akurat, dan Mudah dengan Mekari Jurnal Watch this video on YouTube Prinsip Akuntansi Real Estate Dalam akuntansi real estate, terdapat beberapa prinsip yang menjadi acuan dasar dalam praktik pengelolaannya agar dapat berjalan dengan sukses. Prinsip-prinsip tersebut terbagi menjadi 5, antara lain: 1. Prinsip Kesatuan Usaha Prinsip ini menetapkan bahwa entitas real estate harus dianggap sebagai satu kesatuan usaha yang terpisah dari pemilik atau pihak terkait. Keuangan perusahaan real estate harus dipisah secara jelas dari keuangan individu atau entitas lain yang terlibat dalam aktivitas properti tersebut. 2. Prinsip Pengakuan Pendapatan Pendapatan dalam industri real estate biasanya diakui ketika terjadi transfer kepemilikan properti kepada pembeli atau penyewa. Jika transfer kepemilikan tidak terjadi, maka pendapatan dapat diakui secara bertahap selama periode sewa atau penjualan berlangsung. 3. Prinsip Konsistensi Prinsip ini menekankan pentingnya konsistensi dalam metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan real estate. Metode akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun, kecuali jika ada alasan yang cukup kuat untuk mengubahnya. Hal ini penting agar laporan keuangan dapat dibandingkan dari satu periode ke periode lainnya. 4. Prinsip Biaya Historis Prinsip ini menyatakan bahwa aset dalam industri real estate harus diakui berdasarkan biaya historis, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh, membangun, atau mengembangkan properti tersebut. Biaya tersebut dapat mencakup biaya pembelian tanah, biaya konstruksi, biaya perizinan, dan biaya lainnya yang terkait dengan pengembangan properti. 5. Prinsip Pengungkapan Penuh Prinsip ini mewajibkan perusahaan real estate untuk mengungkapkan secara jelas dan lengkap semua informasi yang relevan dalam laporan keuangan mereka. Informasi ini dapat mencakup kebijakan akuntansi, metode penilaian properti, risiko yang terkait dengan investasi real estate, dan informasi lain yang dapat mempengaruhi pemahaman pengguna laporan keuangan. Metode Penilaian Real Estate Dalam akuntansi real estate, terdapat penilaian properti atau real estate agar dapat mengetahui seberapa baik nilai ekonomi yang dimiliki oleh suatu entitas properti. Biasanya penilaian ini dilakukan melalui dua metode, yaitu biaya historis atau nilai pasar yang relevan pada saat penilaian. Metode Biaya (Historical Cost Method) Metode penilaian ini dibebankan pada biaya historis yang dikeluarkan untuk memperoleh, membangun, atau mengembangkan properti. Penilaian properti dalam laporan keuangan diakui dengan biaya perolehan awal, termasuk biaya pembelian tanah, biaya konstruksi, biaya perizinan, dan biaya lain yang terkait dengan pengembangan properti. Nilai properti yang dinilai melalui metode biaya tidak diperbarui secara berjangka, kecuali jika terjadi perubahan signifikan yang akhirnya mempengaruhi nilai properti tersebut, contohnya renovasi besar atau penurunan nilai permanen. Metode Nilai Wajar (Fair Value Method) Metode nilai wajar mengacu pada penilaian properti berdasarkan nilai pasar aktual atau estimasi ketika proses penilaian berlangsung. Penilaian dilakukan secara independen oleh penilai properti profesional atau dengan menggunakan data transaksi properti di pasar yang aktif. Properti dinilai dengan nilai pasar aktual pada saat penilaian dan perubahan nilai wajar diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Saat ini, penilaian properti dalam akuntansi real estate umumnya menggunakan dua metode tersebut. Anda dapat menyesuaikannya dengan tujuan dan kebijakan dari pembuatan akuntansi. Contohnya, jika Anda ingin menggambarkan nilai investasi jangka panjang properti dan perubahan nilai pasar, metode nilai wajar mungkin lebih relevan. Namun, jika fokusnya adalah pada biaya perolehan dan aspek historis properti, metode biaya historis dapat lebih sesuai. Penerapan Akuntansi Properti pada Industri Real Estate Akuntansi properti memerlukan sebuah sistem yang sudah terencana dengan sistematis agar pengelolaannya dapat berjalan dengan efektif dan akurat. Berbagai pencatatan, pengawasan dan pengecekan tak lepas dari pengelolaan akuntansi properti atau real estate. Berikut 4 cara yang dapat Anda terapkan pada sistem pengelolaan akuntansi real estate bisnis Anda. 1. Melakukan Review Bulanan Anda dapat mengagendakan review bulanan untuk melihat apakah terdapat suatu indikasi yang menyimpang dari proses pencatatan dan pelaporan. Suatu kesalahan penginputan data sekecil apapun dapat mempengaruhi hasil akhir perhitungan yang tercantum dalam laporan. Oleh karena itu, melakukan review yang rutin bagi akuntansi Anda dapat menemukan solusi dan penyesuaian dengan lebih cepat dan akurat. 2. Membuat Prosedur Pelaporan yang Akurat Pelaporan yang akurat membutuhkan data keuangan yang akurat, oleh karena itu tahap review diperlukan sebelumnya untuk mendapatkan hasil perhitungan terbaik. Lalu, Anda dapat membuat berbagai jenis laporan yang menunjang bisnis dan transaksi real estate. Ada beberapa laporan yang Anda perlukan dalam akuntansi real estate seperti laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan pengeluaran dan pemasukan, serta dokumen pajak. Baca Juga: Mengenal Pajak yang Harus Dibayarkan Pengusaha Bisnis Properti 3. Pisahkan Dana Pribadi dan Dana Usaha Membuat akun yang terpisah antara akun dana untuk pribadi dan akun untuk usaha dapat membantu dalam melacak pendapatan dan pengeluaran secara akurat. Pengawasan transaksi dan keluar masuk dana dapat terolah secara lebih mudah dan akurat, dan terhindar dari kesalahan input data. 4. Buat Rincian Transaksi Bisnis Membuat rincian transaksi serta arus pemasukan dan pengeluaran kas dapat membantu dalam menghemat waktu dan tenaga. Kembangkan pola pencatatan transaksi yang efektif agar mengurangi beban kerja dan stres berkepanjangan. Hal ini akan membantu Anda dalam meringkas pekerjaan pencatatan keuangan agar lebih baik lagi. Kesalahan Umum Akuntansi Real Estate Walaupun Anda sudah dapat menerapkan ke empat cara yang telah disebutkan diatas, nyatanya masih terdapat beberapa kesalahan yang perlu Anda hindari. Jika Anda baru mengenal akuntansi di industri apa pun, membuat kesalahan adalah hal yang wajar saat Anda mengelola catatan keuangan dan membuat sistem pembukuan yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu Anda hindari dalam akuntansi real estate: Mengelola dan Mengelompokkan Pengeluaran Bisnis Sebanyak apapun keuntungan yang Anda dapatkan dalam bisnis, akan menjadi percuma jika tidak dapat mengontrol pengeluarannya. Mulai dari kebutuhan perjalanan bisnis, perawatan properti, hingga sdm membutuhkan dana yang tidak kecil. Oleh karena itu, kelola dengan baik pengeluaran Anda dengan membuat daftar list dan mengelompokkannya sesuai prioritas kebutuhan usaha. Jika Anda kekurangan keahlian dalam suatu bidang khusus, pekerjakan seseorang untuk membantu Anda menentukan pengeluaran mana yang harus diajukan bersama dan mana yang harus diajukan secara terpisah. Baca Juga: 4 Kesalahan Proses Akuntansi yang Sering Terjadi Dalam Bisnis Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Investor Pendapatan real estate dapat berasal dari berbagai sumber, dan Anda dapat mengandalkan beberapa orang untuk menyelesaikan transaksi atau mengelola investasi bisnis. Dengan akuntansi, jangan pernah berasumsi bahwa orang-orang ini tahu apa yang Anda butuhkan dalam hal dokumentasi. Ekspresikan kebutuhan Anda dengan jelas dan berikan pengingat tepat waktu untuk dokumen baru, laporan pajak, atau bukti pembelian lainnya. Dokumentasikan Data Penting Akuntansi dan Keuangan Salah satu mimpi buruk dalam mengelola akuntansi adalah kehilangan data-data yang sudah tercatat dengan rapi. Kehilangan data tentunya sangat merugikan karena waktu dan tenaga yang dihabiskan akan terbuang sia-sia. Perlu adanya sebuah back-up database agar dapat menyimpan cadangan data jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Jika Anda memelihara file dengan menggunakan kertas atau spreadsheet, buat sistem untuk menggandakan file ini. Agar pengelolaan dokumentasi keuangan Anda tetap aman, gunakan software akuntansi online berbasis cloud yang terjamin tingkat keamanannya. Baca Juga: 8 Kesalahan Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Bisnis Simak Pendapat Para Pelaku Usaha Bisnis Indonesia yang Telah Menggunakan Mekari Jurnal untuk Bantu Kelola Bisnis dan Keuangannya Watch this video on YouTube Mekari Jurnal, Software Akuntansi Cloud Bantu Kelola Usaha Properti Anda Akuntansi real estate memiliki kompleksitasnya tersendiri jika membahas terkait praktik pengelolaannya. Fokus utama dalam pengelolaannya memiliki kaitan yang erat dengan transaksi keluar-masuk keuangan dan investasi aset. Oleh karena itu, akuntansi real estate memerlukan sistem pencatatan yang detail dan akurat. Pengelolaan penyimpanan data juga memiliki peran penting dalam keberlangsungan pengelolaan akuntansi properti. Salah satu solusi untuk dapat memudahkan pengelolaan akuntansi real estate adalah dengan menggunakan software akuntansi berbasis cloud. Mengapa demikian? Sebuah report dari PWC terhadap implementasi cloud computing system di Indonesia mengungkapkan bahwa 80% responden sudah berinvestasi dalam layanan cloud untuk aplikasi keuangan. Salah satu software akuntansi berbasis cloud terbaik saat ini adalah Mekari Jurnal. Mekari Jurnal memberikan kemudahan dalam mengelola keuangan perusahaan dengan menggunakan sistem cloud server yang sudah terintegrasi. Software akuntansi Mekari Jurnal juga sudah bersertifikasi ISO 27001 sehingga dapat menjamin keamanan data Anda dan terhindar dari risiko kehilangan atau penyalahgunaan data. Dengan Mekari Jurnal, Anda juga dapat mencatat dan membuat laporan keuangan secara realtime di mana saja dan kapan saja serta menggunakan perangkat apa saja. Fitur-fitur unggulannya seperti aplikasi pembukuan, pengelolaan pajak, pengelolaan stok barang, dan pengelolaan invoice online dapat membantu mengelola operasional perusahaan Anda. Bagaimana? Tertarik untuk menggunakan Mekari Jurnal? Daftarkan perusahaan Anda sekarang atau berkonsultasi dengan tim ahli kami terlebih dahulu dengan klik tombol di bawah ini! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!